Share

Agen Rahasia

Penulis: LisaLiza
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-18 08:45:27

   4|Agen Rahasia

Mereka kini sedang berada di ruangan Bu Han. Setelah mengintrogasi Galen dan Flow akhirnya Bu Han memutuskan untuk menjelaskan kegiatan apa yang mereka lakukan kepada Dante, ia berharap pemuda itu dapat dipercaya.

"Setelah mendengar penjelasan dari Galen dan Flow saya memutuskan untuk mengajak anda bergabung dengan kami. Tentu anda masih bingung apa sih yang kita kerjakan nanti, singkatnya kita merupakan agen rahasia bernama "Krystal Company". Kita selalu membantu apa saja yang dibutuhkan para klien. Entah itu melanggar hukum atau tidak selagi kita tidak melanggar nilai kemanusiaan dan tidak menyakiti orang yang baik maka pekerjaan apapun akan kita terima."

"Lalu mengapa agen ini menjadi agen rahasia?" tanya Dante

"Kita sangat berusaha menjadi tidak terlihat, dan hanya terlihat bagi mereka yang membutuhkan jasa kita. Agen ini ada dan berjalan dari mulut ke mulut dan kita mencoba semaksimal mungkin untuk menjauhi hukum. Dan ada satu hal lagi yang teramat penting,sebagian penghasilan kita diberikan untuk menghidupi anak kecil dan para lansia yang hidup disini. Jadi apakah kamu berminat bergabung dengan kami atau tidak?" jelas Bu Han

Saat itu Dante berpikir kembali berulang-ulang dan entah keberanian dari mana ia akhirnya menerima tawaran tersebut.

"Saya ingin bergabung dengan agen ini Bu dan berjuang bersama kalian semua" tegas Dante

"Apakah kamu yakin ingin bergabung dengan segala resiko dan peraturannya?" tanya Bu Han

"Saya yakin bu" jawab Dante

"Baiklah kalau begitu, sekarang kamu hanya perlu melakukan pelatihan dengan Galen dan Flow" ucap Bu Han

"Baik Bu" jawab Dante

 Setelah pembicaraan yang panjang akhirnya Dante menetap di gedung tersebut bersama para anggota agen dan seluruh penghuninya.

Seperti arahan Bu Han kini Dante harus belajar berbagai hal dari mulai menggunakan alat komunikasi mereka hingga berlatih cara bertarung yang benar. Tak di sangka Perempuan tomboy bernama Flow itu sangat mahir bertarung bahkan lebih lihai daripada Galen, dan lalu Dante sangat salut juga kepada Galen ia adalah sosok pria yang sangat pintar, ia tahu banyak hal, pikir Dante saat itu. Dante semakin termotivasi untuk memantaskan diri bergabung dengan agen ini,ia harus menjadi seseorang yang dapat di andalkan.

Dari hari ke hari pemuda tampan itu sangat giat belajar bertarung dan memahami prosedur yang dijalankan oleh agen tersebut. Begitupula Bu Han dan para anggota sangat senang terhadap progress Dante. Mereka bersyukur mempunyai anggota yang banyak belajar.

 Hingga di suatu pagi yang cerah tiba-tiba ia dibangunkan oleh Galen. Ternyata mereka harus segera menghadap ke ruangan Bu Han. Akhirnya mereka pergi bergegas menuju ruangan tersebut.

"Maaf telah menggangu waktu pagi kalian. Tetapi ada hal mendesak yang perlu kita selesaikan kali ini. Tadi malam agen kita mendapat klien. Klien tersebut mengirim kan sebuah surat yang berisi, kita harus segera menghampiri ia di pelabuhan kota sebelah.

Akhirnya dengan cepat mereka bersiap diri dan bergegas pergi ke lokasi yang disebut oleh klien tersebut. Sebelumnya,di surat itu terdapat sebuah nomor yang dapat dihubungi oleh para agen. Singkat cerita akhirnya mereka pun sampai di pelabuhan dan segera menelpon pemilik nomor tersebut, hingga akhirnya telepon tersebut tersambung.

"Halo dengan siapa?" tanya klien

"Kami dari agen Krystal Company yang anda hubungi semalam" jawab Galen

"Syukurlah kalian telah sampai.Saya sangat membutuhkan bantuan kalian" ucap klien

"Baik,tolong beri tahu kami posisi anda sekarang dan memakai baju warna apa anda?" tanya Galen

" Saya berada didekat bibir pantai dengan memakai kaos kuning dan celana pendek" jawab Klien

"Baiklah kami menuju kesana sekarang" ucap Galen.

Setelah melihat di berbagai sisi akhirnya mereka menemukan seorang pria tua yang sedang duduk termangu di bibir pantai. Mereka pun bergegas menghampiri pria tersebut.

"Permisi, apakah Bapak yang menghubungi agen Krystal Company?" tanya Bu Han

"Iya benar saya sendiri." jawab Klien

Akhirnya mereka pun berkenalan dan menjelaskan permasalahan yang dialami oleh klien tersebut. Pria tua itu bernama Pak Edward, ia mengalami kejadian tragis. Semalam ia berhasil menemukan putri tercintanya yang telah hilang selama seminggu dengan keadaan yang sangat kacau dan menangis histeris tiada henti. Menurut keterangan banyak orang, putrinya baru saja tiba dengan kapal laut semalam dengan keadaan yang sangat kacau. Akhirnya warga setempat mengamankan ia dan menanyakan apakah ada nomor yang bisa ia hubungi. Lalu ia pun menyebutkan nomor telepon ayahnya.

Pak Edward sangat sedih mengenai kejadian yang menimpa putri nya. Kini putri nya sulit diajak komunikasi namun ada beberapa warga yang menjadi saksi bahwa putrinya itu bersama seorang pria lalu tak lama dari itu pria tersebut malah meninggalkan putrinya sendiri disini, seperti orang linglung.

Walaupun ia sudah menelepon polisi dan melaporkan kejadiannya tetapi Pak Edward tidak percaya polisi dapat menemukan secepatnya pelaku tersebut, dan lagi Ia berambisi untuk menuntaskan balas dendam atas perbuatan pelaku kepada putrinya melalui agen ini.

Setelah menanyakan beberapa saksi akhirnya dengan sangat terpaksa mereka mencoba menanyakan kejadian ini kepada korban nya langsung.

Dengan keadaan yang masih syok akhirnya korban dapat di ajak berbicara. Ia berkata kepada para anggota agen bahwa ia disekap dan diculik oleh bos nya sendiri. Kala itu ia sedang berlembur di kantor mengingat pekerjaan yang masih banyak. Ketika ia sedang turun ke lobi kantor, ia melihat bos beserta anak buahnya sedang berada di anak tangga, sejak saat itu ia tidak ingat apa-apa. Lalu terbangun di sebuah tempat yang asing baginya dengan keadaan tangan dan kaki  yang terikat. Ia sangat panik kala itu dan berteriak meminta pertolongan dan tak berselang lama boss nya muncul membukakan pintu dengan senyum penuh arti.

Selama berhari-hari ia disekap dan dilecehkan oleh bos nya tersebut. Korban tidak menyangka bos yang ia hormati dapat bertindak sebejat itu. Ia selalu berdoa agar dibebaskan dari penderitaan ini.

Hingga di hari ke tujuh ia dibawa oleh anak buah bos nya dan diantarkan kemari melalui kapal laut. Saat itu ia baru tahu kalau ia disekap di sebuah pulau yang jauh dari keramaian.

Pak Edward yang mendengar hal tersebut dipenuhi amarah. Bagaimana bisa putrinya di perlakukan sebejat itu. Kali ini Pak Edward bukan hanya ingin menghukum pelaku tetapi juga ingin membalaskan dendam nya.

Setelah mendapat banyak keterangan dari korban mengenai pelaku, lalu tim agen menyusun rencana sebaik mungkin agar dapat memenuhi keinginan klien.

Mereka telah kembali dari pelabuhan dan kini mereka sedang berada di ruang rapat tim agen. Bu Han memberi mereka ide bagaimana jika salah satu anggota menyamar menjadi pegawai di kantor pelaku. Dengan demikian akan mudah untuk mengakses info si bos tersebut.

Mereka pun menerima ide dari Bu Han dan diputuskan jika Flow lah yang akan menyawar menjadi pegawai baru di kantor pelaku.

Setelah mendengar berbagai intruksi dari para anggota akhirnya Flow memulai aksi nya dengan perasaan yang sedikit takut. Sebelumnya Flow telah menggunakan alat perekam khusus yang digunakan untuk mendengar percakapan ia dengan orang-orang di kantor tersebut. Alat itu terletak pada sepatu hak nya.

Di lain tempat Dante, Galen dan Bu Han selalu mengawasi keadaan Flow. Mereka tidak jauh dari lokasi tempat Flow berada.

Di ujung sana telah terdengar suara pria yang berbicara. Ia adalah asisten Boss yang memperkenalkan Flow pada pekerja lain.vSemua tampak normal hingga ketika Flow dipanggil ke ruangan Boss tersebut.

"Pak, ini adalah karyawan baru kita" ucap asisten Bos tersebut 

"Perkenalkan pak Saya Flow Gloria karyawan baru disini" jawab Flow

"Oh jadi kamu karyawan cantik itu. Semoga kamu dapat bekerja sama dengan kita disini" ucap boss tersebut dengan tatapan penuh arti.

"Baik Pak" jawab Flow

Hari ke hari Flow dan tim agen melakukan pengintaian dan belum ada kejadian mencurigakan yang dilakukan Bos tersebut. Hingga akhirnya kejadian menyeramkan terjadi pada Flow.

To be continued

Bab terkait

  • 90's Love Life Laugh   Umpan Flow

    5|Umpan Flow Siang itu Flow yang masih menyamar di kantor milik pelaku tersebut tiba-tiba ditugaskan untuk mendampingi Pak Bos melakukan meeting di kantor cabangnya yang baru. Manajer mengatakan kepada Flow untuk segera bersiap pergi ke lobi bawah karena Bos sudah menunggu ia di sana. Dengan perasaan campur aduk ia berusaha mengirim pesan satu arah menggunakan pesan pager kepada Galen untuk siap siaga pada segala kondisi yang akan terjadi. Galen pun menerima pesan tersebut dan meluncur bersama Dante mengikuti mobil mereka, sementara Bu Han tetap mengawasi di ruangannya. Mobil yang membawa Flow terus melaju diikuti Dante dan Galen yang sedang membututi mereka. Hingga mobil tersebut berhenti di sebuah rumah yang terlihat sangat usang, dari kejauhan Dante dan Galen melihat Flow sudah tak sadarkan diri masuk di bopong oleh bodyguard bersama Bos nya yang berjalan sangat santai. "Sialan! Para bajingan ini" ucap Galen "Kau haru

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-30
  • 90's Love Life Laugh   Sekte

    6|Sekte Malam itu Dante pergi berjalan untuk mencari udara segar karena ia sangat merasa bosan. Ia sedikit bersenandung kecil,tentu saja untuk mengusir kesunyiaan yang menyeruak di malam gelap. Hingga di ujung jalan ia melihat sosok wanita berambut panjang sedang berlari bertelanjang kaki.Terlintas dalam pikiran Dante apakah itu hantu. "Astaga, apakah itu orang atau hantu?" ucap Dante dalam hati. Wanita itu berlari dekat semakin dekat menghampiri Dante,dengan lirih wanita itu mengucapkan sebuah kata pada Dante sembari bersimbuh terduduk lemas. "Tolong...tolong saya" ucap wanita itu lirih "Apa yang dapat saya bantu nona?" ucap Dante panik "Bawalah saya menjauh dari sini tolong..." ucap wanita itu Tanpa berpikir panjang Dante membawa wanita itu dan segera menuntun ia berjalan. Di sepanjang jalan Dante tidak berhenti berpikir bagaimana respon orang-orang di gedung panti jika ia membawa

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-22
  • 90's Love Life Laugh   Sekter II

    Setelah kejadian semalam Dante terus mengutuk dirinya sendiri. Bahkan sekarang pemuda itu harus menahan malu atas kejadian yang terjadi semalam di gudang bersama wanita itu.Tak lama Galen mengetuk pintu kamar Dante."Kau bersiaplah. Kita harus menuju ruang Bu Han sekarang" ucap Dante memberitahu"Baiklah,aku akan segera ke sana" jawab DantePemuda itu kemudian bergegas berbenah diri dan langsung menuju lantai dua ruangan Bu Han.Tampak disana semua orang sudah berkumpul termasuk wanita itu, Lea. Dante tak mau terlihat bodoh, ia harus terlihat biasa saja."Bagaimana bisa wanita itu terlihat biasa saja atas apa yang terjadi semalam di gudang" ucap batinnya"Selamat pagi semua,hari ini adalah waktunya untuk kita memenuhi keinginan klien yaitu, Lea" ucap Bu HanMereka pun menyapa Bu Han kembali dengan masih berselimutkan kantuk."Saya,Galen dan Dante telah mengumpulkan semua keperluan penyelidikan untuk Kau dan Lea" u

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-23
  • 90's Love Life Laugh   Sekte III

    Dengan segala kepanikan yang ada, Flow menyelinap kembali ke kamar untuk melaporkan hal tersebut ke para anggota agen.Pesan pager pun dikirim kan ia kepada para anggota agen. Tak lama dari itu balasan pun datang dari mereka." Jangan panik dan ceroboh. Dante dan Galen menuju tempat itu segera,untuk memantau kalian " jawab pesan pager itu." Baiklah jangan panik Flow. Aku akan menyelinap di malam hari untuk melihat kondisi Lea" ucap Flow dalam hati meyakinkan diri.Malam pun tiba. Flow segera pergi menyelinap ke ruangan isolasi untuk melihat keadaan Lea, tetapi semua ruangan itu terkunci rapat, bahkan di setiap ruangan terdapat penjaganya.Flow pun mengurungkan niatnya untuk menerobos masuk. Ia tidak boleh ceroboh.**Malam pun berlalu digantikan oleh pagi yang suram, karena Flow sangat mencemaskan Lea. Hingga lonceng pun berbunyi memenuhi semua gedung ini. Dengan jubah hitam itu ia pergi ke Aula.Di sana semua pengikut seperti biasa s

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-25
  • 90's Love Life Laugh   Familiar

    Sore itu tak mendung juga tak cerah. Pemuda itu mengayuh sepeda dengan santainya. Dante melihat sekeliling taman untuk hiburannya sendiri di kala penatnya hidup. Hingga tiba-tiba sorot matanya melihat sosok gadis muda memakai seragam sekolah, ia tampak kesusahan memperbaiki rantai sepedanya yang lepas. "Permisi nona, apakah kau membutuhkan bantuan?" ucap Dante tepat dibelakang gadis itu Ketika gadis itu berbalik ke arah Dante, seketika ia merasa tidak asing dengan paras gadis itu. "Apakah boleh Tuan? ucap Gadis ituDante masih menatap wajahnya lamat-lamat " Tuan?" ucap gadis itu menyadarkan Dante " Ah iya, tentu boleh nona" jawab Dante sembari memalingkan wajahnya " Terima kasih Tuan" ucap gadis itu tersenyum hangat Deg. Hati Dante merasa tak karuan, senyum itu telah lama ia rindukan. " Dia mirip sekali dengan ibu, wajahnya, sorot matanya, lesung pipi dan senyum hangatnya mengingatkan ku pada ib

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • 90's Love Life Laugh    WHALE 52

    1|Whale 52 Sunyi,Senyap,Sepi..... Kau tau apa itu Whale 52? Ya,Whale 52 adalah seekor paus paling kesepian di dunia ini yang sama sekali tak memiliki pasangan hidup atau kawanan. Tidak ada yang menghiraukannya,tidak ada yang mendengarnya,ia ada namun senyap. 1981 Kala itu,semua hancur. Peristiwa yang sungguh menyakitkan bagiku terjadi di kala umurku genap 10 tahun.Semua sumber bahagiaku lenyap seketika... belahan jiwaku pergi untuk selamanya,meninggalkan buah hatinya yang bahkan belum beranjak dewasa. ”Oh Tuhan mengapa harus diriku?” aku mengutuk Tuhan atas segala hal yang terjadi pada diriku.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-07
  • 90's Love Life Laugh    Memulai

    2|Memulai Kendaraan mobil, motor, begitu juga beca dan andong kian padat di setiap sudut kota, orang-orang berlalu lalang terlihat sibuk dengan urusannya masing-masing. Kini sosok lelaki itu tengah ada diantaranya. Dante sudah sampai di pusat kota dengan membawa tas ransel yang cukup besar, ia melihat sekeliling dan mencoba mengamati apa yang kini ia lihat.Ia terlihat tidak terbiasa dengan suara berisik kendaraan dan polusi udara yang tidak sejernih di tempatnya berasal. Bagaimana tidak merasa aneh, setiap hari ia hanya melihat pohon yang rimbun hijau dan orang –orang kebanyakan masih menggunakan sepeda dan andong sebagai akomodasi pertama. Dengan segala kebingungannya ia tetap mengambil langkah yang pasti bahwa tidak ada penyesalan atas apa yang dia pilih, ia harus berjuang kini ataupun nanti. Dante POV“Aku sangat merasa asing dengan tempat ini semuanya terasa berbeda tetapi kini aku tidak boleh mengambil langkah mun

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-12
  • 90's Love Life Laugh    Penasaran

    3| Penasaran Galen dan Flow ialah sosok lelaki dan wanita yang menghampiri Dante tempo hari. Galen adalah sosok lelaki dengan postur tubuh yang kurus dan berambut kribo, lalu Flow adalah sosok wanita berambut pendek dengan postur tinggi kurus dan sedikit tomboy penampilannya. Kembali pada malam itu, ketika ia hendak mencari telepon umum untuk menghubungi Ayahnya, ia di kagetkan dengan sepasang muda-mudi dengan penampilan urakan yang tiba-tiba menghampiri Dante malam setelah ia dipecat dari pekerjaanya. Dengan perasaan yang was-was Dante mencoba bersikap berani ketika mereka menghampiri Dante. "Hai pemuda, saya liat anda sedang kesusahan. Adakah yang dapat kami bantu?" ucap Galen dengan ramah. " Sebenarnya mereka orang baik atau bukan sih, nampaknya mencurigakan" ucap Dante dalam hati. "Halo,apakah kamu mendengar kami?" Ucap Flow mencoba menyadarkan Dante yang kebingungan. "Maaf, saya hanya sedang mencari telepon

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-13

Bab terbaru

  • 90's Love Life Laugh   Familiar

    Sore itu tak mendung juga tak cerah. Pemuda itu mengayuh sepeda dengan santainya. Dante melihat sekeliling taman untuk hiburannya sendiri di kala penatnya hidup. Hingga tiba-tiba sorot matanya melihat sosok gadis muda memakai seragam sekolah, ia tampak kesusahan memperbaiki rantai sepedanya yang lepas. "Permisi nona, apakah kau membutuhkan bantuan?" ucap Dante tepat dibelakang gadis itu Ketika gadis itu berbalik ke arah Dante, seketika ia merasa tidak asing dengan paras gadis itu. "Apakah boleh Tuan? ucap Gadis ituDante masih menatap wajahnya lamat-lamat " Tuan?" ucap gadis itu menyadarkan Dante " Ah iya, tentu boleh nona" jawab Dante sembari memalingkan wajahnya " Terima kasih Tuan" ucap gadis itu tersenyum hangat Deg. Hati Dante merasa tak karuan, senyum itu telah lama ia rindukan. " Dia mirip sekali dengan ibu, wajahnya, sorot matanya, lesung pipi dan senyum hangatnya mengingatkan ku pada ib

  • 90's Love Life Laugh   Sekte III

    Dengan segala kepanikan yang ada, Flow menyelinap kembali ke kamar untuk melaporkan hal tersebut ke para anggota agen.Pesan pager pun dikirim kan ia kepada para anggota agen. Tak lama dari itu balasan pun datang dari mereka." Jangan panik dan ceroboh. Dante dan Galen menuju tempat itu segera,untuk memantau kalian " jawab pesan pager itu." Baiklah jangan panik Flow. Aku akan menyelinap di malam hari untuk melihat kondisi Lea" ucap Flow dalam hati meyakinkan diri.Malam pun tiba. Flow segera pergi menyelinap ke ruangan isolasi untuk melihat keadaan Lea, tetapi semua ruangan itu terkunci rapat, bahkan di setiap ruangan terdapat penjaganya.Flow pun mengurungkan niatnya untuk menerobos masuk. Ia tidak boleh ceroboh.**Malam pun berlalu digantikan oleh pagi yang suram, karena Flow sangat mencemaskan Lea. Hingga lonceng pun berbunyi memenuhi semua gedung ini. Dengan jubah hitam itu ia pergi ke Aula.Di sana semua pengikut seperti biasa s

  • 90's Love Life Laugh   Sekter II

    Setelah kejadian semalam Dante terus mengutuk dirinya sendiri. Bahkan sekarang pemuda itu harus menahan malu atas kejadian yang terjadi semalam di gudang bersama wanita itu.Tak lama Galen mengetuk pintu kamar Dante."Kau bersiaplah. Kita harus menuju ruang Bu Han sekarang" ucap Dante memberitahu"Baiklah,aku akan segera ke sana" jawab DantePemuda itu kemudian bergegas berbenah diri dan langsung menuju lantai dua ruangan Bu Han.Tampak disana semua orang sudah berkumpul termasuk wanita itu, Lea. Dante tak mau terlihat bodoh, ia harus terlihat biasa saja."Bagaimana bisa wanita itu terlihat biasa saja atas apa yang terjadi semalam di gudang" ucap batinnya"Selamat pagi semua,hari ini adalah waktunya untuk kita memenuhi keinginan klien yaitu, Lea" ucap Bu HanMereka pun menyapa Bu Han kembali dengan masih berselimutkan kantuk."Saya,Galen dan Dante telah mengumpulkan semua keperluan penyelidikan untuk Kau dan Lea" u

  • 90's Love Life Laugh   Sekte

    6|Sekte Malam itu Dante pergi berjalan untuk mencari udara segar karena ia sangat merasa bosan. Ia sedikit bersenandung kecil,tentu saja untuk mengusir kesunyiaan yang menyeruak di malam gelap. Hingga di ujung jalan ia melihat sosok wanita berambut panjang sedang berlari bertelanjang kaki.Terlintas dalam pikiran Dante apakah itu hantu. "Astaga, apakah itu orang atau hantu?" ucap Dante dalam hati. Wanita itu berlari dekat semakin dekat menghampiri Dante,dengan lirih wanita itu mengucapkan sebuah kata pada Dante sembari bersimbuh terduduk lemas. "Tolong...tolong saya" ucap wanita itu lirih "Apa yang dapat saya bantu nona?" ucap Dante panik "Bawalah saya menjauh dari sini tolong..." ucap wanita itu Tanpa berpikir panjang Dante membawa wanita itu dan segera menuntun ia berjalan. Di sepanjang jalan Dante tidak berhenti berpikir bagaimana respon orang-orang di gedung panti jika ia membawa

  • 90's Love Life Laugh   Umpan Flow

    5|Umpan Flow Siang itu Flow yang masih menyamar di kantor milik pelaku tersebut tiba-tiba ditugaskan untuk mendampingi Pak Bos melakukan meeting di kantor cabangnya yang baru. Manajer mengatakan kepada Flow untuk segera bersiap pergi ke lobi bawah karena Bos sudah menunggu ia di sana. Dengan perasaan campur aduk ia berusaha mengirim pesan satu arah menggunakan pesan pager kepada Galen untuk siap siaga pada segala kondisi yang akan terjadi. Galen pun menerima pesan tersebut dan meluncur bersama Dante mengikuti mobil mereka, sementara Bu Han tetap mengawasi di ruangannya. Mobil yang membawa Flow terus melaju diikuti Dante dan Galen yang sedang membututi mereka. Hingga mobil tersebut berhenti di sebuah rumah yang terlihat sangat usang, dari kejauhan Dante dan Galen melihat Flow sudah tak sadarkan diri masuk di bopong oleh bodyguard bersama Bos nya yang berjalan sangat santai. "Sialan! Para bajingan ini" ucap Galen "Kau haru

  • 90's Love Life Laugh   Agen Rahasia

    4|Agen Rahasia Mereka kini sedang berada di ruangan Bu Han. Setelah mengintrogasi Galen dan Flow akhirnya Bu Han memutuskan untuk menjelaskan kegiatan apa yang mereka lakukan kepada Dante, ia berharap pemuda itu dapat dipercaya. "Setelah mendengar penjelasan dari Galen dan Flow saya memutuskan untuk mengajak anda bergabung dengan kami. Tentu anda masih bingung apa sih yang kita kerjakan nanti, singkatnya kita merupakan agen rahasia bernama "Krystal Company". Kita selalu membantu apa saja yang dibutuhkan para klien. Entah itu melanggar hukum atau tidak selagi kita tidak melanggar nilai kemanusiaan dan tidak menyakiti orang yang baik maka pekerjaan apapun akan kita terima." "Lalu mengapa agen ini menjadi agen rahasia?" tanya Dante "Kita sangat berusaha menjadi tidak terlihat, dan hanya terlihat bagi mereka yang membutuhkan jasa kita. Agen ini ada dan berjalan dari mulut ke mulut dan kita mencoba semaksimal mungkin untuk men

  • 90's Love Life Laugh    Penasaran

    3| Penasaran Galen dan Flow ialah sosok lelaki dan wanita yang menghampiri Dante tempo hari. Galen adalah sosok lelaki dengan postur tubuh yang kurus dan berambut kribo, lalu Flow adalah sosok wanita berambut pendek dengan postur tinggi kurus dan sedikit tomboy penampilannya. Kembali pada malam itu, ketika ia hendak mencari telepon umum untuk menghubungi Ayahnya, ia di kagetkan dengan sepasang muda-mudi dengan penampilan urakan yang tiba-tiba menghampiri Dante malam setelah ia dipecat dari pekerjaanya. Dengan perasaan yang was-was Dante mencoba bersikap berani ketika mereka menghampiri Dante. "Hai pemuda, saya liat anda sedang kesusahan. Adakah yang dapat kami bantu?" ucap Galen dengan ramah. " Sebenarnya mereka orang baik atau bukan sih, nampaknya mencurigakan" ucap Dante dalam hati. "Halo,apakah kamu mendengar kami?" Ucap Flow mencoba menyadarkan Dante yang kebingungan. "Maaf, saya hanya sedang mencari telepon

  • 90's Love Life Laugh    Memulai

    2|Memulai Kendaraan mobil, motor, begitu juga beca dan andong kian padat di setiap sudut kota, orang-orang berlalu lalang terlihat sibuk dengan urusannya masing-masing. Kini sosok lelaki itu tengah ada diantaranya. Dante sudah sampai di pusat kota dengan membawa tas ransel yang cukup besar, ia melihat sekeliling dan mencoba mengamati apa yang kini ia lihat.Ia terlihat tidak terbiasa dengan suara berisik kendaraan dan polusi udara yang tidak sejernih di tempatnya berasal. Bagaimana tidak merasa aneh, setiap hari ia hanya melihat pohon yang rimbun hijau dan orang –orang kebanyakan masih menggunakan sepeda dan andong sebagai akomodasi pertama. Dengan segala kebingungannya ia tetap mengambil langkah yang pasti bahwa tidak ada penyesalan atas apa yang dia pilih, ia harus berjuang kini ataupun nanti. Dante POV“Aku sangat merasa asing dengan tempat ini semuanya terasa berbeda tetapi kini aku tidak boleh mengambil langkah mun

  • 90's Love Life Laugh    WHALE 52

    1|Whale 52 Sunyi,Senyap,Sepi..... Kau tau apa itu Whale 52? Ya,Whale 52 adalah seekor paus paling kesepian di dunia ini yang sama sekali tak memiliki pasangan hidup atau kawanan. Tidak ada yang menghiraukannya,tidak ada yang mendengarnya,ia ada namun senyap. 1981 Kala itu,semua hancur. Peristiwa yang sungguh menyakitkan bagiku terjadi di kala umurku genap 10 tahun.Semua sumber bahagiaku lenyap seketika... belahan jiwaku pergi untuk selamanya,meninggalkan buah hatinya yang bahkan belum beranjak dewasa. ”Oh Tuhan mengapa harus diriku?” aku mengutuk Tuhan atas segala hal yang terjadi pada diriku.

DMCA.com Protection Status