Share

Banyak Arah

***

Dengan langkah yang lemas, Anara membuka pintu rumahnya. Objek yang pertama ia lihat adalah seragam kucel yang dikenakan Gema.

"Lo gak ke rumah buat ganti baju dulu?" tanya Anara seraya memberi ruang bagi Gema untuk masuk.

Gema menggeleng. Kemudian, ia memandang Anara, terutama terfokus pada mata gadis itu. "Lo habis nangis? Mata lo berair."

Anara mengangguk lemas. Ia lagi malas berbohong, pura-pura bahagia, dan sejenisnya. Selagi jujur pada orang yang kemungkinan besar tidak suka julid, Anara santuy.

"Gue kasih soal, lo kerjain. Kemarin, kan, gue udah kasih materi," ucap Anara membahas hal lain.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status