Share

S2 Bab 9C

Kini, giliran Kai membuka mulut. Seketika Hana menunggu jawaban sambil melirik kaca spion tengah. Jam segini, bagaimana mungkin sang dokter belum makan? Bukankah mereka yang selalu mengingatkan para pasiennya untuk tidak boleh melalaikan jadwal makan. Namun, mengapa mereka malah mengacuhkan amanat yang mereka bikin sendiri?

"Hari ini Om Dokter kedatangan banyak tamu anak-anak kecil. Sampai-sampai Om lupa kalau ternyata lambung Om butuh makanan enak dan bergizi juga."

"Jadi benar Om belum makan?" Kai bertanya ulang untuk memastikan kembali. Dia tak mengerti bahasa kiasan yang digunakan pria yang memegang kendali setir mobil.

Wajah pria itu memelas sembari mengangguk dan menoleh sekilas ke arah Kai. Ekor mata Arsenio menengok ke kaca spion dan kedua pandangan mereka bertubrukan. Dengan cepat, Hana mengalihkan bola mata keluar jendela lantaran merasa jantungnya melompat-lompat. Entah mengapa, biasa si wanita berbadan dua jarang merasakan rasa aneh tersebut. A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
nah loh ketauan dh Mahendra g bisa nemenin Hana k dokter malah makan sama perempuan masa lalu nya ...
goodnovel comment avatar
Lastiar Tampubolon
kapan hana bahagia tampa salah paham thor sedih rasanya
goodnovel comment avatar
Cero Yani
brengsek si hendra
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status