Share

BAB 38: Pertemuan

Author: Asayake
last update Last Updated: 2023-08-17 19:55:51
Alice pergi meninggalkan keramaian pesta, keluar dari aula ruangan dan berjalan sendirian dengan suatu kesedihan yang menggelayut di dalam hatinya.

Alice tidak tahu kemana arah dia harus berjalan, yang dia butuhkan saat ini hanyalah ketenangan dan tidak bertemu dengan siapapun.

Suara keramaian pesta tidak lagi terdengar, Alice semakin berjalan menjauh, ada sebuah teras yang menghadap ke sebuah labirin rumput. Di sana Alice duduk untuk menenangkan diri, memandangi langit yang gelap sangat pekat.

Pikiran Alice berkenala, berputar dalam belenggu masalah yang sulit dia tinggalkan bila seluruh tubuhnya dalam keadaan terluka.

“Kapan aku benar-benar bisa melangkah? Apa aku terlalu banyak mengeluh atau dunia memang kejam kepadaku? Mengapa aku tidak seberani orang lain? Mengapa trauma mengalahkan seluruh keberanianku?” tanya Alice pada kesunyian.

Alice menghela napasnya dengan berat, gadis itu mengusap dadanya, merasakan sisa-sisa sakit yang masih bisa dirasa karena ucapan Bella.

Suara derakan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Asayake
Iya Kak, maaf banget. besok kakak bisa buka lagi dan gak perlu pakai koin, isinya bab 38.
goodnovel comment avatar
Yunia _07
sumpahh. kak ira salah post untuk Bab 38.. kak ira post 37 udah 2 kali.. huhuhuuu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   BAB 39: Sebuah Pujian

    “Silahkan.” Theodor mempersilahkan Alice berjalan lebih dulu, dan tidak mengindahkan penolakan halus gadis itu. Sesungguhnya, Theodor harus memastikan jika di area sekitar tidak ada siapapun lagi dan Theodor harus memastikan kebenaran bahwa Alice datang dengan tamunya.Theodor menempatkan kedua tangannya di belakang, pria itu melirik Alice yang berjalan di sampingnya dengan gugup. Gadis itu benar-benar sudah salah kostum, jika dia datang dengan orang yang tidak dikenali para pengawal Theodor, sudah jelas dia pasti akan di usir.Theodor bertanya-tanya, dari mana rasa percaya dirinya muncul hingga berani mengenakan pakaian yang seperti akan pergi ke super market?“Dengan siapa kau datang?” tanya Theodor tetap tidak berbicara formal.Alice tersenyum tipis, segan untuk mengakui datang dengan suaminya. “Saya datang dengan kenalan saya,” jawab Alice ragu.“Kau suka dengan pestanya?”Dengan cepat Alice mengangguk. “Semuanya sangat indah, orang-orang juga terlihat senang. Ini pertama kalinya

    Last Updated : 2023-08-17
  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   BAB 40: Tidak Senang

    Untuk yang kemarin enggak sengaja sudah buka bab 37 yang double, bisa kembali dibuka karena isinya sudah berubah.Tidak perlu pakai koin lagi, kalau isinya tetap sama, coba log out dulu.Maaf ya, gara-gara gangguan signal jadi double.***“Jangan pernah ikut campur lagi dengan urusan rumah tangga kami, kau terlalu jauh terlibat. Apa kau mengerti Bella?” peringat Hayes penuh tekanan.Senyuman manis di bibir Bella memudar, wajah cantiknya terlihat pucat, Bella terkejut karena Hayes langsung membela Alice tepat di depan matanya.Seharusnya Hayes tidak keberatan dengan semua tindakan Bella karena Hayes membenci Alice. Tapi mengapa sekarang Hayes justru seperti sedang melindungi Alice dari masalah?Rahang Bella mengetat menahan amarah, harga dirinya terluka dikalahkan oleh seorang gadis kampungan yang tidak tahu apa-apa. “Aku tidak bermaksud ikut campur Hayes, aku hanya memperkenalkan dia pada teman-teman kita, apakah itu salah?” ucap Bella membeladiri.“Aku tidak akan mempermasalahkanny

    Last Updated : 2023-08-18
  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   BAB 41: Ajakan Dansa

    “Theodor bukan orang yang mudah akrab pada orang lain, dari cara dia berbicara dan menatapmu jelas ada sesuatu yang berbeda. Apa kau sudah menggodanya?”Alice tercengang kaget, betapa mudahnya Hayes menuduh seseorang tanpa berpikir. “Kenapa kau sangat suka menuduhku atas dasar hal-hal yang tidak berdasar?”“Aku tidak menuduhmu. Tapi, karena kau anak seorang pelacur yang pandai menggoda laki-laki, siapa tahu kebiasaan ibumu menurun padamu.”Alice terpaku, seluruh darah di dalam nadinya seperti berhenti berdenyut. Betapa dalamnya kata-kata Hayes dalam menghinanya, betapa tajamnya lidah Hayes melukainya.Alice menarik napasnya dengan sesak, gadis itu membuang muka dan tidak membalas penghinaan Hayes, tangan Alice hanya bisa mengepal di bawah meja, berusaha menahan amarahnya dalam diam.Keterdiaman Alice menyadarkan Hayes akan ucapannya yang sudah terlalu jauh.Hayes sendiri tidak menyangka bahwa dia akan menghina Alice lagi tanpa terkendali. Hayes bingung, dia tidak mengerti mengapa tiba

    Last Updated : 2023-08-18
  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   BAB 42: Perasaan Hayes

    “Mau berdansa denganku?”Alice mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba meyakinkan diri bahwa apa yang telah didengarnya bukanlah sebuah halusinasi. “Anda jangan bercanda,” jawab Alice tidak percaya. Alice tidak habis pikir, bagaimana bisa pria luar biasa seperti Theodor mau mengajak Alice berdansa? Tidakkah pria itu sadar bahwa dia akan mengalami banyak kerugian jika mereka menari bersama?Jangankan untuk menari, dhanya dengan uduk berhadapan seperti ini, Alice bisa menyadari ada berapa banyak pasang mata yang kini mengintimidasinya karena rasa iri.Theodor tersenyum tanpa beban. “Tidak sopan mengajak perempuan berdansa di pesta resmi hanya untuk sebuah candaan.”“Mengapa Anda ingin mengajak saya berdansa?”Ada jeda keheningan dalam beberapa detik, entah kata-kata seperti yang harus Theodor rangkai sebagai jawaban untuk diberikan kepada Alice.“Naluriku, aku selalu bertindak sesuai naluriku dibandingkan dengan logika. Kali ini, naluriku juga yang mendorongku untuk berdansa dengan

    Last Updated : 2023-08-19
  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   BAB 43: Mabuk

    “Hayes, kau kenapa?” tanya Bella memperhatikan kemarahan di mata Hayes.“Aku baik-baik saja,” jawab Hayes terdengar samar dan tidak fokus.“Apa yang sebenarnya kau lihat?”“Bukan apa-apa,” balas Hayes mengembalikan perhatiannya lagi pada Bella dan terus bergerak mengikuti irama musik sambil menantikan musik berhenti berputar.Sesekali Hayes terus melihat ke arah Alice, meneliti setiap ekspresi di wajahnya yang sangat berbeda ketika dia sedang bersama Theodor, dia lebih banyak berbicara.Gadis itu terlihat lebih bebas, wajahnya beberapa kali bersemu, lebih mengejutkannya lagi dia bisa membuat Theodor tertawa saat berbicara dengannya.Apa yang sebenarnya telah Theodor lakukan kepada Alice? Mengapa dia bisa memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Alice dibandingkan Hayes yang berstatus sebagai suaminya?Hayes tahu betul seberapa sulitnya seorang Theodor, dia bisa berbicara lebih tajam dari Hayes dan lebih tidak berperasaan. Tapi mengapa dia sangat berbeda saat bersama Alice?Suara mus

    Last Updated : 2023-08-20
  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   BAB 44: Hayes Mengetahuinya

    Alice menengadahkan kepalanya, perasaannya menjadi emosional tanpa alasan, ada desakan amarah yang kuat saat terbayang-bayang bagaimana Hayes mengusap jijik tangannya yang tidak sengaja menyentuh tangan Alice.Itu sangat sederhana, namun sangat menyakitkan dan berhasil menghancurkan setitik rasa percaya diri Alice yang baru akan tumbuh.Tindakan sederhana Hayes berhasil mengembalikan kenangan-kenangan buruk penolakan orang-orang terhadap keberadaannya. Desakan ingin menangis membuat dada Alice sakit dan sesak, gadis itu frustasi tidak bisa mengeluarkan air matanya agar bisa melepaskan semua beban yang sudah memenuhi jiwanya. Alice menarik kuat helaian rambutnya dengan kuat dan memukul kepalanya ke dashboard hingga membuat Hayes menepikan kendaraannya.“Apa yang kau lakukan? Jangan menyakiti dirimu sendiri!” Hayes berusaha menarik mundur Alice.Wajah Alice terangkat dengan memar di kenignya, pupil matanya gemetar memandang lekat Hayes. “Kenapa aku dilarang menyakiti diriku sendiri,

    Last Updated : 2023-08-20
  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   BAB 45: Ragu

    Kepulan asap rokok bergerak di udara, Hayes menyandarkan punggungnya pada kursi kayu, di sisinya terdapat segelas anggur yang menemani malam penatnya.Angin malam bergerak lembut menyapu rambutnya. Jendela yang terbuka lebar menggerakan gorden, aroma bunga stock night scented yang tumbuh banyak di pinggiran taman tercium masuk ke dalam ruangan.Hayes mengangkat wajahnya, menatap malam yang pekat.Hayes tidak bisa tidur, pikirannya masih dibayangi oleh ucapan Alice yang terus terngiang di kepalanya. Hayes sudah berusaha untuk tidak peduli, namun dia tidak mampu melakukannya.Selama ini Alice selalu diam dan terlihat baik-baik saja ketika Hayes menghinanya, namun malam ini gadis itu menjadi berbeda, Alice berbicara banyak hal untuk pertama kalinya. Alice memberitahukan perasaan yang dia alami selama ini.Sikapnya memberitahu Hayes jika sebenarnya Alice diam bukan berarti dia tidak mau berbicara.Apa yang sebenarnya telah terjadi dan tidak Hayes ketahui tentang Alice? Jika dia benar-b

    Last Updated : 2023-08-21
  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   BAB 46: Berubah

    Alice bergerak nyaman di atas lembut dan empuknya ranjang, hangat selimut yang menutupi tubuhnya yang kedinginan membuat Alice ingin tenggelam lebih lama dalam tidur nyenyaknya.Tapi ini sudah waktunya harus bangun, Alice tidak terbiasa bermalas-malasan.Perlahan Alice membuka matanya, terbangun jauh sebelum matahari pagi muncul dan langit samar-samar masih terlihat sedikti gelap.Pandangan Alice mengedar, gadis itu mencoba mengumpulkan semua kesadarannya untuk mengingat apa yang telah terjadi semalam. Samar kening Alice mengerut bingung, melihat sofa tempat biasa dia tidur ada di depan mata.‘Sofa? Lantas di mana sekarang aku tidur?’ batin Alice bertanya.Refleks Alice melompat mundur hingga terjengkang ke lantai begitu Alice tersadar bahwa dia telah tidur di ranjang Hayes dan tidur sepanjang malam dan terbaring di sisinya.Wajah Alice berubah pucat ketakutan, gadis itu beringsrut mundur berusaha untuk tidak membuat suara agar Hayes tidak menyadarinya.Alice memaki dalam hati, meny

    Last Updated : 2023-08-21

Latest chapter

  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   Esktra Part 14

    Satu menit..Dua menit..Tiga menit telah berlalu, masih tidak ada yang berbicara di antara mereka berdua, keduanya terjebak dalam diam, memandangi lautan yang terlihat lebih tenang dari biasanya.Tangan Alice terkepal meremas permukaan pakaiannya, jika tidak ada yang memulai pembicaraan, Alice akan terjebak lebih lama disini.Beberapa kali Alice menarik napasnya untuk mengumpulkan sebuah keberanian untuk memulai percakapan. “Bagaimana kabar Anda?” tanya Alice.Claud menggenggam kuat ujung tongkatnya, wajahnya bergerak ke sisi untuk melihat keberadaan Alice, bola mata Claud bergerak turun melirik perut Alice yang cukup besar meski usia kandungannya masih muda. Tubuh Alice yang pulih masih cukup terlihat sangat kecil, pasti akan sulit untuknya bergerak saat usia kandungannya mulai menginjak lima bulan.“Berapa usiamu?” Claud balik bertanya.Pandangan mereka saling bertemu, Alice tenggelam dalam sorot mata Claud Borsman yang pekat. Alice sudah terbiasa hidup dikelilingi orang-orang yan

  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   Esktra Part 13

    Tangisan Eniko kian kencang, hatinya terguncang hebat oleh kata-kata yang tidak pernah sekalipun dia harapkan akan terucap dari mulut Theodor. Hidup Eniko berubah hanya dalam semalam, hatinya hancur seolah dunia disekitarnya runtuh tinggal debu. Eniko tidak pernah seputus asa ini dalam hidupnya hingga dia tidak dapat melihat masa depan lagi.Eniko malu bila terus egois mengikuti kata hatinya untuk tetap mengejar Theodor. Pria itu pantas mendapatkan wanita yang sebanding dengannya, Eniko tidak ingin keberadaannya membuat Theodor malu.“Menangislah sampai semua sesak didadamu berkurang,” nasihat Theodor terdengar sedikit canggung. Ini untuk pertama kalinya dia melihat Eniko menangis, memeluknya lebih dulu dan ini untuk pertama kalinya.Menyadari situasi yang kini tengah tidak begitu baik, perawat yang mengurus Eniko memilih mundur secara perlahan dan pergi meninggalkan ruangan untuk memberi mereka waktu luang.Ruangan itu kini hanya terdengar tangisan dan pelukan hangat Theodor yang sec

  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   Ekstra Part 12

    Theodor mengusapkan telapak tangannya pada sisi celana, menyingkirkan keringat dingin yang mengganggunya. Dia gugup tanpa asalan, beberapa kali dia harus menarik napasnya agar mendapatkan sedikit ketenangan sebelum mengetuk pintu dan memberanikan diri untuk masuk ke dalam ruangan tempat Eniko dirawat.Dua langkah Theodor memasuki ruangan, pandangan Theodor langsung tertuju pada Eniko yang tengah duduk di ranjangnya, wanita itu memandangi jendela di depannya.Theodor melangkah dengan hati-hati sampai pada akhirnya Eniko menengok ke arahnya dan mereka terjebak dalam diam saling memandang satu sama lainnya.Napas Theodor tertahan di dada, melihat sisi wajah Eniko yang bengkak dan memiliki lebam cukup pekat hingga menghabiskan separuh wajah cantiknya, tangannya tepasang infusan dan dia mengenakan pakaian pasien.Mungkin butuh waktu beberapa hari agar lebam itu menghilang dari wajahnya.Dengan langkah yang berat Theodor mendekat dan berdiri di sisi Eniko yang tidak dapat mengalihkan pandan

  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   Ekstra Part 11

    “Mengapa Ayah membawanya kesini? Ayah tahu kan jika aku sangat membencinya.”“Aku juga tidak memiliki alasan apapun untuk dikatakan,” jawab Damian pelan.Damian tidak mengerti dengan alasan Claud yang mau datang menemui Alice, tidak seperti biasanya dia tertarik pada hal yang tidak menguntungkan. Anehnya, ada sesuatu yang tidak biasa dari Claud Borsman tunjukan, sepanjang perjalanan menuju Emilia Island, Claud hanya menanyakan kesehatan Hayes dan Alice, dia tidak membahas bisnis apapun.Hayes menghisap rokoknya, kepulan asap terlihat bergerak keluar dari mulutnya. Suasana hati Hayes telah dirusak oleh keberadaan Claud Borsman. “Jangan pernah coba-coba untuk mendamaikan aku dengannya, sekeras apapun Ayah berusaha, itu tidak akan berhasil,” peringat Hayes.“Aku tidak akan pernah memaksamu untuk memaafkan kesalahannya Hayes,” jawab Damian dengan nada menggantung. Dalam satu tarikan napas panjangnya Damian kembali berkata, “Hayes, selama ini, sebelum kau mengetahui kebenaran siapa diri

  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   Ekstra Part 10

    Wajah Claud Borsman berubah pucat, terkejut oleh sesuatu pertanyaan yang tidak pernah dia sangka. Claud Borsman terdiam membungkam kehilangan kata-kata untuk menjawab.Terlahir dari kelas bangsawan membuat Claud Borsman tebiasa dilayani dalam setiap hal, terbiasa menerima rasa hormat dari orang lain yang membangun jiwa angkuh di dalam dirinya.Keangkuhan itu membuat Claud Borsman tidak pernah meminta maaf dan bebas bertindak semaunya tanpa peduli itu benar atau salah, Claud Borsman tumbuh tanpa rasa penyesalan disetiap tindakan yang diambilnya karena dia menganggap setiap manusia yang terlibat dalam hidupnya sebatas objek sesaat.Claud Borsman sendiri tidak pernah tersinggung dengan kritikan tajam siapapun, dia terus berjalan di jalan yang menurutnya benar tidak peduli dengan halangan siapapun, karena siapapun yang berani menghalangi jalannya, Claud Borsman akan menyingkirkannya.Sekarang Hayes menutut maaf darinya?Apakah Claud Borsman bisa melakukannya? Apakah permintaan maaf akan s

  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   Ekstra Part 9

    “Sepertinya paman Damian sudah datang,” gumam Athur melihat sebuah mobil khusus telah terparkir di depan salah satu parkiran khusus resort.Athur menepikan mobilnya ke sisi. “Aku harus pergi memeriksa restaurant dulu.”Alice mengangguk dengan senyuman, gadis itu bergeser dan melangkah keluar ketika pintu disisinya sudah dibukakan oleh Hayes. Sementara Athur memutar balik mobilnya dan pergi meninggalkan tempat.Alice dan Hayes memasuki resort, sempat Hayes menanyakan kedatangan Damian dan menanyakan keberadaannya saat ini kepada seseorang yang menyambut.Resort yang dibangun sekitar satu tahun lalu itu akan segera diresmikan dalam waktu dekat karena pembangunan yang masih berjalan membutuhkan waktu satu tahun lagi.Jarang sekali mereka datang ke tempat ini meski sudah beberapa kamar yang tersedia, Alice dan Hayes lebih suka menghabiskan waktu mereka berdua di paviliun menjalani kehidupan yang sederhana. Hayes sesekali datang ke tempat ini untuk melakukan pertemuan dengan beberapa rekan

  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   Ekstra Part 8

    Gelombang ombak menari-nari dibawah langit sore yang cerah, permukaan laut terlihat indah dilukis bayangan cahaya matahari sore, sapuan angin membelai pipi, suara burung terdengar bernyanyi di udara dan bibir pantai.Bayangan lumba-lumba yang tengah berenang terlihat dibawah permukaan air, suaranya terdengar di antara gemuruh air, mereka berenang dengan cepat dan sesekali melompat, cipratan air menyentuh ujung permukaan yachts.Alice beranjak dari duduknya dan mendekat pagar untuk melihat mereka lebih dekat. Alice tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca, pemandangan indah ini masih terasa seperti mimpi untuk Alice meski dia sudah tinggal di Emilia Island lebih dari setengah tahun lamanya.Pulau ini sangat indah seperti negeri dongeng, terkadang keindahannya seperti sesuatu yang mustahil benar-benar ada di dunia nyata.Emilia Island dimiliki seorang salah satu miliarder negeri ini sekaligus salah satu anggota kerajaan, orang itu bernama Julian Giedon, dulu pulau ini hutan belantara sel

  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   Ekstra Part 7

    “Pak Damian,” panggil Duma memasuki ruangan Damian dan mendapatinya tengah berkutat dengan setumpuk pekerjaan yang harus dikerjakan besok akan diselesaikan hari ini juga.Damian tidak sabar ingin pergi ke Emilia Island dan berkumpul dengan keluarganya untuk merayakan kabar cucu kembarnya yang kini masih berada dalam kandungan Alice.Damian berencana untuk pergi meninggalkan kantor pusat selama dua hari dan menghabiskan waktunya bersama Alice juga Hayes.Damian tidak ingin kehilangan setiap moment perkembangan cucunya yang sangan dia nantikan.Usia Damian sudah menginjak enam puluh tahun, dan meski dia sudah menikah, namun Damian tidak pernah sekalipun mengalami fase dimana dia mendampingi seseorang yang mengandung hingga melahirkan dan merawatnya sampai tumbuh besar.Meski Damian menikahi Ivana dan menjadi ayah untuk Hayes, namun itu dilakukan sejak Hayes akan memasuki bangku taman kanak-kanak.Itupun, butuh proses yang sangat lama bagi Damian bisa menyayangi Hayes setelah dia tahu Ha

  • 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris   Ekstra Part 6

    Seikat bunga mawar kuning berada dalam genggaman, Theodor berdiri dalam ketegangan menatap dua pintu besar di hadapannya yang terjaga oleh dua orang tentara.Kapan terakhir kali Theodor datang ke rumah Eniko? Sepertinya saat dia masih berada di bangku sekolah dasar. Saat itu Theodor menghadiri pesta ulang tahun Eniko yang ke lima, sejak malam pesta ulang tahun itu, Theodor tidak pernah lagi mau datang ke rumah Eniko karena sebuah alasan yang kuat. Theodor masih ingat ada sebuah kejadian memalukan yang dia alami ditengah pesta karena Eniko. Eniko mengajaknya pergi berdansa, karena Theodor mengantuk dan menolak keinginannya, Eniko menggigit pipinya sampai Theodor menangis hingga menjadi tontonan banyak orang.Bila ingat-ingat lagi, Theodor tidak memiliki kenangan baik setiap kali bersma Eniko. Eniko selalu saja menciptakan warna kacau dalam hidup Theodor.Sangat menyebalkannya lagi Theodor tidak bisa berbicara kasar ataupun melakukan sedikit kekerasaan karena Eniko seorang perempuan.

DMCA.com Protection Status