Tidak sampai satu jam, dengan kecepatan di atas 100 kilo meter perjam, akhirnya Edward tiba di mansion keluarga Heart. Seperti kedatangannya kemarin ke mansion ini, ia harus melewati penjaga gerbang terlebih dahulu baru kemudian dipersilakan untuk memasuki halaman mansion. Meski mansion keluarga Heart tidak memiliki halaman sebesar mansion Pamannya, halaman mansion ini juga cukup luas. Ada kebun bunga di sisi kiri dan kanan jalan yang menuju ke arah mansion. Dan di depan mansion, terdapat parkiran yang bisa memuat 10 mobil di sana. Ke tempat tersebutlah Edward membawa sepeda motornya setelah penjaga gerbang yang masih mengingat dirinya membukakan gerbang mansion untuknya.Tiba di depan mansion, ia pun disambut oleh seorang pelayan mansion yang kebetulan akan memasuki mansion. Sepertinya pelayan tersebut baru saja melakukannya pekerjaannya di luar mansion. Namun, sebelum mengijinkannya masuk-- Pelayan itu terlebih dahulu memintanya untuk menunggu di parkiran.10 menit kemudian, dari
"Bersama Pamanku?" Edward memicingkan matanya, "Di mana?" tanyanya. "Di gri..." Bill reflek merapatkan bibirnya sebelum ia salah bicara. Pagi ini, meski Ernest belum menjelaskan apapun padanya tentang mengapa Sahabatnya itu tergesa-gesa membeli sebuah griya tawang dan membawa Rosalia untuk tinggal di sana bersamanya-- Namun ia yakin bahwa Ernest pasti melakukan hal itu demi sebuah alasan. "Gri?" Edward menautkan alisnya, "Gri apa?! Gri... Griya tawang? Apa Paman membeli sebuah griya ta.... Mmmph..." Ia sontak mendelikkan matanya ketika mulutnya tiba-tiba dibekap oleh Bill. "Ssst!!! Kecilkan suaramu, dasar bodoh!" sungut Bill gemas. Sesaat setelahnya, kala ia melihat Edward menganggukkan kepala tanda mengerti dan memberi isyarat padanya bahwa pemuda itu tidak akan berbicara lagi-- Bill pun perlahan-lahan mengangkat tangannya dari mulut Edward, lalu menyapu telapak tangannya yang sedikit basah pada celananya. "Jadi itu benar?""Ya," jawab Bill singkat. Ia kemudian meminta segelas wh
Las Vegas Blvd pukul 1 lewat, 2 buah sedan elegan dan 2 sedan hitam memasuki halaman sebuah hotel termewah di area ini. Tiba di depan Lobby hotel, pria yang mengendarai sedan mewah pertama yang tak lain adalah salah seorang Bodyguard Ernest-- Bergegas keluar dari sedan. Pria ini menghampiri sedan mewah kedua yang dikendarai oleh Ben, lalu membukakan pintu di bagian penumpang untuk Ernest dan wanita yang menemani Bosnya ituBeberapa saat yang lalu, di pesawat pribadi Ernest, Rosalia terbangun ketika ia merasakan gerakan Ernest yang ingin mengangkat tubuhnya. Ia yang kala itu masih setengah sadar, membiarkan saja Ernest menggendongnya ala bridal style menuruni anak tangga pesawat. Kepalanya ia jatuhkan di dada bidang Ernest, menghirup wangi parfum mewah Ernest dan aroma maskulin kulit Ernest yang menembus kemeja yang dikenakan oleh Kekasihnya itu. Selama beberapa saat ia terbuai dan menikmati apa yang ia lakukan, hingga di saat Ernest akan memasukkan dirinya ke kursi belakang mobil mew
Tiba di hadapan Rosalia, Ernest menghentikan langkahnya. Menatap Kekasih kecilnya itu yang tengah menunduk dengan wajah merona. "Malam masih panjang, Mrs. Gail. Kamu juga sudah terlalu banyak tidur di pesawat tadi." Ia diam sejenak, mengangkat tangannya untuk menyentuh dagu Rosalia dan menarik sedikit dagu tersebut ke atas. Namun, Rosalia yang masih malu tampak enggan menatapnya. "Kamu tidak seperti ini di pertemuan pertama kita, Rosalia Heart." Sungutnya gemas. "Itu karena aku sedang mabuk," sambung Rosalia cepat, sama sekali tidak ingin menatap Ernest, meski wajahnya kini telah dipaksa menengadah agar ia menatap wajah Kekasihnya itu."Ada wine di ruangan pendingin, ingin minum?""Tuan Ernest Gail, bagiku malam itu adalah sebuah kesalahan! Aku melakukannya karena aku... Aku benci disebut sebagai gadis yang tidak menarik!" Sesaat Rosalia menghela nafas, lalu mengangkat pandangan matanya, menatap Ernest yang juga sedang menatap dirinya. Tatapan Kekasihnya itu sangat tajam, seakan mene
Yang terjadi berikutnya, netra Ernest sontak membola ketika tengkuknya ditarik secara tiba-tiba dan bibirnya dihujani kecupan liar yang berasal dari seorang pemula. Kecupan yang mampu membangkitkan gairahnya hingga ia membalas kecupan tersebut.Selama beberapa saat dua bibir saling berpagut, saling menyesap dan saling memilin lidah. Di sisi lain, salah satu tangan Ernest mulai melepaskan tali yang mengikat bath rope Rosalia. Di saat ia menarik tali tersebut, kerah bath rope yang Rosalia kenakan langsung meluncur melewati pundak Kekasih kecilnya itu. Memperlihatkan kulit putih bersih dengan dua gundukan yang tidak tertutupi sama sekali. Membuat Ernest yang melihat pemandangan indah itu tanpa sengaja, sontak menelan salivanya dengan susah payah.Glukk!!'Shitt!!' umpatnya dalam hati, karena area di bawah pinggangnya tiba-tiba bereaksi. Ada sesuatu yang sedang mengeras di sana, sesuatu yang telah ia buat berpuasa selama 7 hari.Dengan nafas menderu, ia pun memperdalam kecupannya. Sement
Pukul 10 pagi waktu Las Vegas..."Mrs. Gail, bangunlah!" bisik Ernest di samping telinga Rosalia yang masih tertidur lelap. Tubuh polos Kekasih kecilnya itu tertutupi oleh selimut hotel hingga ke pundak, sementara bath rope yang membalut tubuh Rosalia semalam-- Kini tergeletak di pinggir ranjang. Tak jauh dari kepala Kekasihnya itu.Ia sendiri, sejak jam 9 pagi ia telah terbangun saat sinar matahari yang masuk lewat sisi tirai yang sedikit terbuka, jatuh tepat ke atas wajahnya. Dan Ernest memilih untuk menghubungi Ben terlebih dahulu sebelum ia membersihkan tubuhnya lalu membangunkan Rosalia yang tampak kelelahan. Semalam, ia hanya melakukannya sebanyak dua kali pada Rosalia. Tapi ia berhasil membuat Rosalia melayang berkali-kali karena ulahnya. Sebagai seorang Casanova, sebenarnya ia sudah sering menemukan hal ini terjadi pada setiap wanita yang pernah tidur dengannya. Dan hingga saat ini, belum pernah ada satu wanita pun yang hanya mendapatkan kepuasan sebanyak satu kali jika ia me
Usai Ernest makan, Ben yang tengah berdiri di samping Ernest membungkukkan tubuhnya lalu berbisik pada Bosnya itu."Tuan, semalam aku telah memeriksa tentang pria itu setelah Tuan memintaku memesan pakaian, hari ini pria itu telah melakukan reservasi di Casino xxx di 3131 Las Vegas Blvd. Ini sudah aku konfirmasi pada Pemilik Casino, Tuan Ernest." Terang Ben."Pukul berapa?""Reservasinya pukul 3 sore, Tuan.""Pukul 3?" Ernest melirik pergelangan tangan kirinya yang ia tumpukan di atas meja untuk menopang dagunya. Melihat pada jam tangan mewah yang melingkar di sana. "Masih 3 jam lagi, lalu bagaimana dengan para Bodyguard?" ia kembali bertanya pada Ben."4 orang telah berpencar untuk mengawasi Casino tersebut, Tuan. Dan 4 orang lagi masih berada di dalam kamar, menunggu perintah dari Tuan." Sahut Ben. Sejenak ia melirik Rosalia, gadis belia itu tampak berusaha mengacuhkan apa yang ia dan Ernest bicarakan dengan berpura-pura mengamati keadaan di dalam restoran. Tingkah Rosalia itu memb
Ernest mendengus, menghela nafas, lalu melepaskan kerah jas Gabriel sambil tersenyum. Ia juga memberi isyarat pada keempat Bodyguardnya yang sedang menghadang beberapa Security Bar yang ingin menegurnya dengan cara menganggukkan sedikit kepalanya. "Maaf, ini hanya sedikit gurauan antar teman!" tukasnya pada Security Bar. Dua pria bertubuh tinggi besar itu saling beradu pandang sesaat, sebelum akhirnya mereka meninggalkan Bodyguard Ernest sambil geleng-geleng kepala, merasa bingung terhadap tingkah absurd kaum Milyuner yang telah mengunjungi Bar mereka. "Ada-ada saja," celetuk salah seorang dari kedua Security itu pada rekannya yang langsung diangguki oleh rekannya dengan anggukan setuju. Setelah kedua Security pergi, Ernest memberi isyarat pada Ben untuk menjaga Rosalia. Sedangkan ia sendiri, ia menarik lengan Gabriel untuk pergi bersamanya menuju salah satu meja kosong di sudut Bar. "Mengapa melakukan itu, Bung?" protesnya pada Gabriel setibanya ia dan Gabriel di sudut Bar. "Aku