Yang terjadi berikutnya, netra Ernest sontak membola ketika tengkuknya ditarik secara tiba-tiba dan bibirnya dihujani kecupan liar yang berasal dari seorang pemula. Kecupan yang mampu membangkitkan gairahnya hingga ia membalas kecupan tersebut.Selama beberapa saat dua bibir saling berpagut, saling menyesap dan saling memilin lidah. Di sisi lain, salah satu tangan Ernest mulai melepaskan tali yang mengikat bath rope Rosalia. Di saat ia menarik tali tersebut, kerah bath rope yang Rosalia kenakan langsung meluncur melewati pundak Kekasih kecilnya itu. Memperlihatkan kulit putih bersih dengan dua gundukan yang tidak tertutupi sama sekali. Membuat Ernest yang melihat pemandangan indah itu tanpa sengaja, sontak menelan salivanya dengan susah payah.Glukk!!'Shitt!!' umpatnya dalam hati, karena area di bawah pinggangnya tiba-tiba bereaksi. Ada sesuatu yang sedang mengeras di sana, sesuatu yang telah ia buat berpuasa selama 7 hari.Dengan nafas menderu, ia pun memperdalam kecupannya. Sement
Pukul 10 pagi waktu Las Vegas..."Mrs. Gail, bangunlah!" bisik Ernest di samping telinga Rosalia yang masih tertidur lelap. Tubuh polos Kekasih kecilnya itu tertutupi oleh selimut hotel hingga ke pundak, sementara bath rope yang membalut tubuh Rosalia semalam-- Kini tergeletak di pinggir ranjang. Tak jauh dari kepala Kekasihnya itu.Ia sendiri, sejak jam 9 pagi ia telah terbangun saat sinar matahari yang masuk lewat sisi tirai yang sedikit terbuka, jatuh tepat ke atas wajahnya. Dan Ernest memilih untuk menghubungi Ben terlebih dahulu sebelum ia membersihkan tubuhnya lalu membangunkan Rosalia yang tampak kelelahan. Semalam, ia hanya melakukannya sebanyak dua kali pada Rosalia. Tapi ia berhasil membuat Rosalia melayang berkali-kali karena ulahnya. Sebagai seorang Casanova, sebenarnya ia sudah sering menemukan hal ini terjadi pada setiap wanita yang pernah tidur dengannya. Dan hingga saat ini, belum pernah ada satu wanita pun yang hanya mendapatkan kepuasan sebanyak satu kali jika ia me
Usai Ernest makan, Ben yang tengah berdiri di samping Ernest membungkukkan tubuhnya lalu berbisik pada Bosnya itu."Tuan, semalam aku telah memeriksa tentang pria itu setelah Tuan memintaku memesan pakaian, hari ini pria itu telah melakukan reservasi di Casino xxx di 3131 Las Vegas Blvd. Ini sudah aku konfirmasi pada Pemilik Casino, Tuan Ernest." Terang Ben."Pukul berapa?""Reservasinya pukul 3 sore, Tuan.""Pukul 3?" Ernest melirik pergelangan tangan kirinya yang ia tumpukan di atas meja untuk menopang dagunya. Melihat pada jam tangan mewah yang melingkar di sana. "Masih 3 jam lagi, lalu bagaimana dengan para Bodyguard?" ia kembali bertanya pada Ben."4 orang telah berpencar untuk mengawasi Casino tersebut, Tuan. Dan 4 orang lagi masih berada di dalam kamar, menunggu perintah dari Tuan." Sahut Ben. Sejenak ia melirik Rosalia, gadis belia itu tampak berusaha mengacuhkan apa yang ia dan Ernest bicarakan dengan berpura-pura mengamati keadaan di dalam restoran. Tingkah Rosalia itu memb
Ernest mendengus, menghela nafas, lalu melepaskan kerah jas Gabriel sambil tersenyum. Ia juga memberi isyarat pada keempat Bodyguardnya yang sedang menghadang beberapa Security Bar yang ingin menegurnya dengan cara menganggukkan sedikit kepalanya. "Maaf, ini hanya sedikit gurauan antar teman!" tukasnya pada Security Bar. Dua pria bertubuh tinggi besar itu saling beradu pandang sesaat, sebelum akhirnya mereka meninggalkan Bodyguard Ernest sambil geleng-geleng kepala, merasa bingung terhadap tingkah absurd kaum Milyuner yang telah mengunjungi Bar mereka. "Ada-ada saja," celetuk salah seorang dari kedua Security itu pada rekannya yang langsung diangguki oleh rekannya dengan anggukan setuju. Setelah kedua Security pergi, Ernest memberi isyarat pada Ben untuk menjaga Rosalia. Sedangkan ia sendiri, ia menarik lengan Gabriel untuk pergi bersamanya menuju salah satu meja kosong di sudut Bar. "Mengapa melakukan itu, Bung?" protesnya pada Gabriel setibanya ia dan Gabriel di sudut Bar. "Aku
15 menit kemudian, keributan terjadi di meja 8. Keributan itu dilakukan oleh target Ernest yang merasa kesal pada Gabriel karena dianggap telah mempermainkan dirinya yang sudah mengalami kekalahan berkali-kali.Gara-gara hal itu, pria tersebut langsung diusir dari Casino dengan tidak hormat. Ia diseret dan dilempar keluar Casino oleh para Security Casino hingga jatuh terduduk di depan parkiran, di hadapan beberapa tamu Casino yang baru saja datang.Inilah rencana Ernest yang sebenarnya, membuat kesal pria itu hingga keempat Bodyguardnya bisa mengikuti pria itu secara diam-diam dan menghadangnya di sebuah jalanan sepi lalu menculiknya.***Malam hari, pukul 7 di ruangan dalam kapal sebuah pesiar pribadi yang sengaja Ernest sewa. Ernest kini sedang duduk di sofa sambil mengguncang pelan gelas tinggi yang telah terisi wine sepertiga gelas.Di hadapan Ernest, pria yang telah mengacaukan proyek Oliver di Positano-- Sekarang tengah berlutut di lantai dengan wajah babak belur.3 jam sebelumny
Pukul 6 pagi di mansion Ernest. "Oliver, tunggu!" Rose yang baru saja keluar dari kamar, mengejar Oliver yang tergesa-gesa melewati dirinya. Di mansion ini, Ernest seperti sengaja menempatkannya di sebuah kamar yang berdekatan dengan kamar Oliver dan Edward. Bahkan sejak ia tiba di mansion ini, ia belum pernah sekalipun bertemu dengan sang empunya mansion. Pria yang telah berhasil menggetarkan hatinya di pertemuan pertama mereka. Semula, ia mengikuti bawahan Tuan Besar Gail kembali ke kotanya hanya karena ia ingin bertemu dengan Edward. Ya, ia setuju untuk melanjutkan pertunangannya dengan keluarga Gail semua karena Edward! Tapi, di mansion Tuan Besar Gail-- Ia lalu dipertemukan dengan Ernest. Adik Carlisle ini tadinya ia pikir setidaknya sudah seusia Ayahnya, memiliki sedikit kerutan di kening dan di pinggir bibir. Tanda-tanda penuaan yang terkadang terlihat pada orang-orang di usia 30 tahun ke atas. Sayangnya tebakannya itu salah, pria itu hanya tampak sedikit lebih dewasa ketim
Gail Group pukul 10 pagi. "Tuan Edward, anda tidak boleh masuk!"Keributan terdengar di depan ruangan kantor Ernest. Di dalam kantor, Oliver yang mendengar keributan itu langsung menutup laptopnya. 10 menit yang lalu, ia baru saja menerima email dari Ernest yang masih berada di Las Vegas. Dalam email tersebut Pamannya itu mengatakan padanya bahwa sebagian besar dana yang telah digelapkan oleh mantan kontraktornya saat ini telah berhasil diamankan dan akan segera dikirimkan padanya sebelum Ernest pergi ke Dubai untuk menangani proyeknya. Oliver tentu saja merasa senang mendapatkan kabar itu dari Pamannya, dengan begitu-- Kerugian yang perlu ia tutupi sudah tidak terlalu banyak lagi. Namun, sebelum ia sempat membalas email Ernest, tiba-tiba ia mendengar keributan di luar kantor Ernest yang sekarang sedang ia tempati untuk menggantikan Ernest menangani Gail Group. "Tuan Edward!"Ceklekk! Brakk!! Oliver melemparkan tatapannya pada pintu yang telah didorong keras hingga menghantam dind
Pukul 12 siang, dari sebuah Mal besar yang terdapat tak jauh dari Resto Les Jardin-- Edward dan Anton melangkah terburu-buru keluar dari Mal tersebut. Sesekali mereka tampak terlibat pembicaraan serius sambil berjalan kaki menuju Resto Les Jardin, tanpa mengacuhkan tatapan para wanita cantik yang sedang tertuju pada mereka, terutama Edward. Belakangan ini, sejak Edward mulai memasang wajah dinginnya yang terlalu berlebihan, ia justru tanpa sadar menarik perhatian para wanita di sekitarnya. Ditambah lagi langkahnya yang tegap berderap saat memasuki semua Mal yang ia kunjungi, membuat banyak wanita tidak bisa melepaskan diri dari pesona tubuh tingginya yang kekar. Meski Edward tampak sedikit urakan dengan rambut panjangnya yang dibiarkan menyentuh pundak, namun tatanan rambutnya yang ditata rapi dengan menggunakan gel membuat aura yang ia tampilkan bak pemeran dracula dalam serial televisi. Selama ini, Edward memang tidak terlalu peduli pada lingkungan di sekitarnya. Tidak ada yang bi