Ketika Suamiku Jatuh Cinta
Ketika Suamiku Jatuh Cinta
Salma mengalami koma setelah kecelakaan bersama suami dan anak laki-laki kembarnya. Saat kemungkinannya untuk hidup semakin rendah, sang suami, Ariz diminta oleh Ibunya untuk menikah lagi agar anak kembar mereka tidak kehilangan sosok Ibu. Namun, Ariz menolak, karena dia sangat mencintai Salma dan yakin Istrinya akan sembuh.
Hingga suatu malam Ariz dijebak dan berakhir di ranjang bersama Naura, pengasuh anak kembarnya. Waktu terus berlalu, keadaan Salma semakin memburuk membuat Ariz tercekik oleh rasa sepi dan putus asa, di waktu yang bersamaan, Naura dinyatakan hamil hasil dari hubungan satu malam mereka.
Ariz yang merasa semuanya telah terlanjur terjadi, mulai membuka hati dan menjalin hubungan dengan Naura. Namun, ketika cinta itu mulai bersemi, Salma bangun dari koma dan kembali ke rumah.
dibutakan oleh perasaan semu dan hasrat, cinta terlarang antara Ariz dan Naura ingin berubah menjadi cinta sejati, Ariz merasa keberatan jika harus mengakhiri hubungan mereka.
Begitu tahu suaminya berselingkuh dengan Naura, wanita yang dia kasihani dan dia beri pekerjaan, Salma tanpa ragu memutuskan untuk bercerai.
Dia akan membuat mereka membayar pengkhianatan dengan penyesalan yang tidak akan pernah bisa ditebus.
Baca
Chapter: Bab 9 Alasan Untuk Keguguran Ariz tertawa kecil mendengarnya, sudah lama dia tidak melihat hal seperti ini. Yaitu, di saat seorang wanita bersikap manja dan takut kehilangannya. Dia merasa Naura memberikan warna baru dalam hidupnya, perasaan yang dia rasakan sekarang seperti permen yang manis, dia tidak akan mau memuntahkannya. Sama halnya dengan Naura, dia tidak mungkin sanggup kehilangan wanita itu. Naura bukan hanya cantik, tapi dia memiliki sifat polos dan perhatian yang selalu sukses melelehkan hati Ariz. “Tidak mungkin, Naura! Kamu sudah menjadi bagian dari hidupku dan aku tidak bisa jauh dari kamu!” “Sungguh?” Kedua mata Naura berbinar. Ariz mengangguk dan memeluk Naura yang masih setia meringkuk di pengakuannya. Saat mereka sedang berdua seperi ini, Ariz tidak bisa memikirkan hal lain. Naura memblokir semua orang dari pikirannya, dan Ariz hanya bisa fokus padanya. “Selama ini kamu menganggap aku apa? Kamu benar-benar menyayangiku atau aku ini hanya sekadar teman tidur karena istri kamu
Terakhir Diperbarui: 2024-10-15
Chapter: Bab 8 Kebimbangan Tengah Malam “Sebenarnya apa yang ibu lakukan sampai Kak Ariz sangat marah?” Kening Ammar berkerut, dia sudah sangat muak setiap hari melihat Liana bertumpang kaki, menonton televisi sambil memakan camilan sampai berserakan di lantai. Istrinya, Andin, selalu saja mengeluh dan menangis karena Liana banyak memberi perintah dan selalu memarahinya seolah semua yang Andin lakukan salah. Andin sedang hamil enam bulan, tapi dia harus melayani mertuanya seperti pembantu. “Tidak ada! Ibu hanya mengetahui perselingkuhan dia dengan Naura, lalu Ibu diusir!” Kata Liana. Ammar tidak percaya dengan yang Liana katakan, setahunya Ariz bukan pria seperti itu. Tidak mungkin Ariz mengkhianati Salma dengan perempuan yang amat tidak sebanding dengan Salma. “Ibu ini bicara apa? Jangan begitulah, Bu! Kak Salma masih koma, seharusnya kita doakan yang baik-baik, bukan malah bikin gosip!” Kata Ammar yang curiga kalau ini hanya akal-akalan Liana. “Gosip? Buat apa Ibu buat gosip tentang anak Ibu sendiri
Terakhir Diperbarui: 2024-10-14
Chapter: Bab 7 Ciuman Pertama Naura terperanjat dari ranjang rawat, dia duduk dalam keadaan tegang sekujur tubuh. Dia tidak menyangka, kalau Liana benar-benar telah mempersiapkan semuanya sampai sejauh ini. Naura sudah terlanjur masuk ke dalam skenario drama yang dibuat oleh Liana, tidak mudah baginya untuk membuka jalan menuju hati Aris. Namun, Liana sudah mengerahkan usaha agar dirinya bisa mendapat celah, dan tidak mungkin dia akan mundur begitu saja. "Sa... Saya hamil? Pak, bagaimana ini?" Wajah polos Naura terlihat cemas. "Jawab dulu, apa kamu hanya berhubungan dengan saya?" Desak Ariz, pria itu masih berharap bukan dirinya yang menyebabkan kehamilan Naura. "I.. Iya Pak! Malam itu pengalaman pertama saya." Jawab Naura, kepalanya menunduk dan bibirnya terkatup. "Astaga! Jadi itu anak saya?" Ariz mendongak ke atas berusaha mengumpulkan kesabaran. Kemudian dia duduk di kursi, memijat pelipisnya yang berdenyut. Dia masih memiliki istri, tapi kini perempuan lain sedang mengandung anaknya!
Terakhir Diperbarui: 2024-10-10
Chapter: Bab 6 Naura Hamil Naura sedang sibuk berselancar di media sosial, mencari informasi lowongan pekerjaan. Akibat ulahnya yang gegabah, dia kehilangan pekerjaannya dalam sekejap, dan sekarang dia harus kembali bersusah payah mencari sumber penghasilan.Setiap kali melihat uang di rekeningnya menipis, dia merutuki tindakannya yang bodoh, seharusnya dia tidak menjebak Ariz dengan cara seperti itu, dia jadi malu dan mengundurkan diri dengan sendirinya. Sudah satu bulan lebih, tapi Ariz tidak mencarinya. Rencana Liana hanya omong kosong. Mana mungkin Ariz mencarinya, memangnya dia siapa? Pikir Naura. Bel pintu berbunyi, Naura menghela napas, dia kira itu adalah kurir laundry yang biasa mengantarkan pakaiannya. Dia melangkah malas, lalu membuka pintu tanpa melihat ke depan."Ya?" Dengan posisi miring di depan pintu, Naura masih sibuk menatap ponselnya. "Naura!" Pemilik nama membelalak, suara itu, dia sangat mengenalinya dan ketika mendongak, sosok Ariz yang tinggi kokoh sudah berdiri tegak di depannya.M
Terakhir Diperbarui: 2024-10-09
Chapter: Bab 5 Naura Dijemput Kembali Liana melangkah lebih dekat ke depan Naura, wanita itu gemetar dan melihat ke lantai, dia sudah tidak punya wajah setelah menjebak Ariz semalam, dan pastinya Liana mengerti akan hal itu, Naura sudah tidak bisa mengelak. "Jangan setengah-setengah melakukan sesuatu, Naura. Kamu sudah terlanjur malu, jadi lanjutkan saja! Nanti ketika Ariz datang ke sini mencari kamu, langsung lari ke pelukannya dan menangis!" Ujar Liana. "Bilang kalau kamu sangat menyesal dan merasa bersalah pada Salma, minta Ariz mengantarkan kamu ke rumah sakit untuk menjenguk Salma, setelah itu pura-pura pingsan!" Liana berbicara sambil berjalan memutari tubuh Naura, suaranya mengisi pendengaran Naura dari segala arah. "Bu Liana yakin membiarkan semua itu terjadi? Maksud saya, Bu Liana ingin saya dan Pak Ariz menjalin hubungan terlarang?" Tanya Naura mengerjap tidak percaya. Pikir Naura, Apakah Liana sungguh sudi membiarkan Ariz bersama dirinya? Seorang Salma yang cantik dan kaya raya saja selalu dibenci ole
Terakhir Diperbarui: 2024-10-03
Chapter: Bab 4 Bantuan Orang Dalam Cahaya matahari menyorot tajam hingga menembus jendela kamar, Naura terisak di tepi ranjang sambil memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos. Terusik dengan tangisan seorang wanita, Ariz menggeliat dan membuka matanya. Otaknya masih belum bisa merespons apa yang dia lihat saat ini. Ariz terus menggosok matanya, berharap ini hanya bagian dari mimpi. Namun, suara tangisan Naura semakin nyata menusuk telinganya. Dia bangun dengan perasaan takut, "Na... Naura? Kamu?" Ariz melihat dirinya yang tidak mengenakan apapun, begitu juga dengan Naura. Udara pagi bahkan tidak membuatnya kedinginan, sebaliknya butiran keringat keluar dari dahinya beriringan dengan dada yang terasa ingin meledak. "Ini semua karena Pak Ariz yang memaksa! Aku sudah bilang aku tidak mau melakukan hal ini, tapi Pak Ariz terus memaksaku!" Naura sangat marah dan melemparkan bantal ke wajah Ariz. Pria itu terdiam sejenak, lalu kemudian menyangkal, "Tidak mungkin, Naura! Saya tidak mabuk dan man
Terakhir Diperbarui: 2024-10-02