Chapter: Jadi Menikah"Vin." Sabil kebingungan melihat Gavin yang berdiri sambil melamun dan sama sekali tak merespons panggilannya."Gavin," panggil Sabil lagi disertai dengan tepukan di lengan Gavin.Tepukan Sabil di lengan Gavin akhirnya berhasil menyadarkan laki-laki yang melamun cukup lama itu. Gavin yang tersadar merasa seolah telah terjatuh setelah terbang tinggi. Melihat Sabil memohon padanya untuk tetap melanjutkan pernikahan sampai berderai air mata tadi ternyata hanya khayalannya."Ternyata cuma khayalan ku," ujar Gavin dalam hati."Lo kenapa sih Vin? Kaya bingung gitu?" tanya Sabil penasaran."Aku dari tadi ngga ngomong apa-apa kan ke kamu Bil?" tanya Gavin memastikan apa yang ia rasakan tadi tidak terjadi, hanya khayalannya saja."Engga, dari gue datang lo berdiri terus diam aja. Kenapa? Lo ada masalah?" tanya Sabil begitu perhatian."Sama sekali ngga ada kok, cuma capek aja banyak kerjaan. Oh iya kamu kenapa kesini?""Eee gue cuma mau mastiin, lo nikahin gue cuma buat meredam keluarga lo yang
Terakhir Diperbarui: 2023-03-13
Chapter: Batalkan Pernikahan"Dari mana Vin?" tanya Sarah sudah duduk di sofa ruang tamu di rumah Gavin."Oma ngagetin aja." Gavin mengelus dadanya."Dari mana?" tanya Sarah lagi."Dari rumah Sabil," jawab Gavin santai, tak berusaha menyembunyikan."Kamu mau nekat nikahin dia? Ngga mau dengarin Oma?" tanya sarah mengintimidasi."Oma, Sabil perempuan baik kok. Kalau Oma udah kenal, aku yakin oma pasti suka." Gavin mengambil tempat di samping Sarah."Oma tahu dia baik, tapi baik aja ngga cukup untuk masuk ke keluarga ini. Dia harus punya keluarga yang--" ucap Sarah dipotong oleh Gavin."Keluarga terpandang maksud oma? Buat apa sih oma? Keluarga kita udah cukup baik, ngga perlu dukungan keluarga lain, sebenarnya oma mau cari apa sih?" "Vin, keluarga konglomerat baiknya menikah dengan sesama konglomerat. Agar ngga ada yang dimanfaatkan, Mikha kurangnya apa sih Vin sampai kamu ngga mau? Kalau jadi kamu, sekalipun oma sedang punya pacar terus tiba-tiba ditawarin cowok yang lebih tampan, lebih kaya, lebih terpandang, o
Terakhir Diperbarui: 2023-02-11
Chapter: OfficiallySabil melajukan mobilnya dengan sangat kencang, di tengah perjalanan Sabil mencari-cari ponselnya namun tak kunjung menemukannya. Padahal ia akan menghubungi Gavin, untuk bertanya apakah dia punya waktu luang.Sekitar lima belas menit akhirnya Sabil sampai di XIGO, kantor Gavin. Saat menuju basement, Sabil melihat banyak wartawan terlantar di depan perusahaan. Ia tahu, ini pasti karena berita dating Gavin dengan seorang selebriti. Sabil pun tersenyum sinis saat memikirkannya.Setelah selesai memarkir mobil, Sabil segera masuk, namun ia tiba-tiba berhenti saat menyadari penampilannya yang masih memakai kaos dan celana pendek. Hal itu membuatnya ragu harus melanjutkan atau tidak."Bodo amat deh, pakai kaya gini juga masih kelihatan cantik kok gue," ucap Sabil sangat percaya diri.Kini sampailah Sabil di pintu masuk karyawan yang dijaga oleh tim keamanan."Selamat pagi mbak, maaf sebelumnya tapi saat ini yang boleh masuk ke kantor hanya karyawan saja," ucap salah satu pria muda megusir S
Terakhir Diperbarui: 2023-02-03
Chapter: Keputusan SabilSabil berbaring di ranjangnya dan menatap langit-langit kamarnya, ia terus terbayang wajah Gavin. Entah mengapa wajah itu terus menganggunya."Orang udah lost contact lebih dari sepuluh tahun pakai ditanya masih ada rasa ngga? Aneh banget Gavin," ujar Sabil berbicara sendiri.Lagi-lagi Sabil terdiam menatap ke atas, ia benar-benar dibuat tidak tenang karena Gavin. Ia bingung harus menerima tawaran Gavin atau tidak, karena baginya pernikahan bukan untuk dipermainkan.Namun di satu sisi, hanya Gavin yang bisa membantunya saat ini. Jika ia tidak menerima tawaran Gavin maka ia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan karirnya."Seorang cowok dijodohin sama cewek secantik Mikhaila Permadi ngga mau, ada yang ngga beres sama Gavin."Saat ribut dengan pikirannya sendiri, Sabil dikejutkan dengan dering ponselnya yang sangat nyaring. Masih dengan berbaring, Sabil mengambil ponselnya."Amy? Mau ngajak ribut malam-malam nih orang." Sabil menerima panggilan itu walaupun sangat malas dengan Amy."Halo
Terakhir Diperbarui: 2023-02-01
Chapter: Jebakan MantanMalas untuk berdebat lagi, Gavin memutuskan untuk pergi dari ruangan itu. Ia menarik Sabil untuk keluar dari rumah keluarganya meninggalkan kekacuan yang ia buat.Sesampainya di depan rumah Gavin, Sabil menepis genggaman tangan Gavin dengan kasar. Kini mereka berdiri saling berhadapan.Plakk..Sabil melayangkan tamparan keras ke pipi kiri Gavin, ia benar-benar tidak terima dengan kelancangan Gavin tadi."Menikah bulan depan kata lo? Bisa-bisanya ngomong kaya gitu? Udah gila ya lo?" bentak Sabil berapi-api, ia tidak peduli jika ada yang mendengar."Bil kita bukan orang asing," ujar Gavin dengan santainya."Ya terus? Kalau bukan orang asing bisa seenaknya ngajak nikah gitu? Vin, lo serius sama yang lo bilang tadi? Lo cuma mau meredam keluarga lo aja kan supaya ngga lanjutin perjodohan?" Sabil berbicara dengan sedikit halus kali ini."Engga, aku serius mau menikah sama kamu." Gavin masih dengan santainya menjawab pertanyaan Sabil."Udah gila nih orang," ucap Sabil menatap sinis pria di d
Terakhir Diperbarui: 2023-01-17
Chapter: Memanfaatkan KeadaanJarum jam sudah menunjukkan pukul delapan kurang lima belas menit dan Gavin saat ini sedang sibuk bersiap untuk datang ke rumah keluarganya menghadiri acara yang dikatakan Sarah tadi pagi.Tok...tok...tokMendengar suara ketukan pintu, Gavin berjalan ke arah pintu kamarnya masih sambil mengancingkan kemejanya. Setelah membuka pintu ia melihat Bi Santi disana."Mas Evan sudah datang mas, sama saya sekalian mau pamit," jawab Santi dengan lembut."Oh iya bi, sudah jam delapan Bi Santi boleh pulang. Terima kasih ya bi." Gavin berbicara dengan sangat ramah dan tulus pada Santi.Setelah diizinkan pulang, Santi pun segera berjalan meninggalkan Gavin yang masih terdiam di depan kamarnya. Gavin menghela nafas beberapa kali, lalu tak lama ia menutup pintu kamarnya dan berjalan menuju ruang tamu nya, tempat dimana Evan dan Sabil sudah menunggu.Melihat Gavin yang berjalan menuruni tangga, Evan refleks berdiri dari duduknya dan melihat itu tanpa sadar Sabil mengikutinya."Hai," sapa Gavin setela
Terakhir Diperbarui: 2022-12-24