Suamiku Pura-pura Lumpuh Untuk Membalas Ibunya
Karena kesalah pahaman yang terjadi akhirnya aku dinikahi dengan seorang pria lumpuh berparas tampan. Pria yang berhasil membuatku jatuh hati bersamaan dengan kekurangan yang ada padanya. Namun disebabkan oleh pernikahan itu, hidupku yang awalnya aman dan tenang kini berubah drastis, setiap hari aku harus menerima setiap hinaan serta cacian mertua dan iparku, ditambah lagi perlakuan mereka yang tidak pernah memanusiakan aku. Bingung harus mengadu pada siapa, aku hanya gadis miskin, buruk rupa yang datang dari kampung, aku merupakan wanita sebatang kara itu sebabnya mau tidak mau aku harus tetap bertahan dengan pernikahan ini. Walau pun duri-duri penderitaan terus menghujam dengan tajam, namun aku yakin bahwa penderitaanku akan menemui titik akhir. Ya, seperti yang aku katakan semua penderitaan akan berakhir, itulah yang aku harapkan saat mengetahui bahwa suamiku ternyata hanya berpura-pura lumpuh untuk menjalankan satu misi rahasia. Lantas apa yang terjadi dalam lika-liku perjalanan rumah tanggaku?
Read
Chapter: Part 11SUAMIKU PURA-PURA LUMPUH UNTUK MEMBALAS IBUNYA (11)"Saya bahkan tidak pernah lumpuh.""Lalu selama ini?" Mas Zain mendekat, ia berdiri di depanku membuat aku harus mendinggakkan wajah ini sedikit agar bisa melihat pahatan wajah tampan itu."Terimakasih." Satu kata yang keluar dari mulutnya membuat air mata yang sejak tadi kutahan keluar jaga. Dia memelukku dengan sebelah tangan kekarnya mencoba mengelus rambut ini dan mengecupnya beberapa kali.Sungguh! Aku sedang tidak bermimpi, bagaikan rumahku yang hancur utuh kembali. Aku merasa bahwa perjuanganku selama ini tidak sia-sia.Tangisanku semakin pecah, bahkan aku mulai sesegukan, bayangkan saja, sudah lama aku tahan semua air mata ini akhirnya berhasil kutumpahkan di dada bidang seseorang yang membuatku bertahan sampai sekarang."Apa kau begitu menderita selama ini?" tanya pria itu. Aku hanya diam tidak merespon, masih nyaman berlama-lama berada di dalam peluknya."Bahkan kau tidak bisa menghentikan tangismu." Mendengar hal itu tang
Last Updated: 2023-02-09
Chapter: Part 10 SUAMIKU PURA-PURA LUMPUH UNTUK MEMBALAS IBUNYA (10)"Apa ibu ingin aku putar sekarang, di sini terdapat pengakuan ibu mengenai rencana jahat dan perlakuan-perlakuan kejam ibu."***"Shanti, kenapa kau diam saja ayo jawab," kak Dewi mengoyangkan tubuhku membuat aku tersadar dari lamunan, tenyata sejak tadi aku hanya melamun. Lagi pula aku tidak akan berani mengatakan semua itu, aku takut di usir dari rumah ini, nanti aku mau tinggal di mana, di tambah lagi Mas Zain yang sangat membutuhkan aku."Kenapa? Kak?" tanyaku bingung, jujur aku tidak mendengar ucapannya tadi."Apa pipimu sakit akibat tamparan tadi?" tanya wanita itu, dan aku hanya menggelengkan kepalaku pelan."Kau tidak perlu takut, aku bisa melaporkan dia juga, ah sepertinya menyenangkan jika Tania juga ikut masuk penjara!" jelas Kak Dewi."Dewi! Berani sekali kau!""Tidak mengapa kak, aku baik-baik saja," aku mencoba meyakinkan membuat Kak Dewi tersenyum sinis."Dasar wanita bodoh," katanya sambil memukul kepalaku pelan."Ah
Last Updated: 2023-02-09
Chapter: Part 9SUAMIKU PURA-PURA LUMPUH UNTUK MEMBALAS IBUNYA (9) "Itu untuk siapa Buk," tanyaku saat ibu membuka pintu kamar dengan samangkuk bubur berada di tangannya."Ini untuk Zain!" jawabnya lalu menyerahkan nampan itu di tanganku."Tolong dihabiskan," katanya lalu pergi.Aku menatap Mas Zain cukup lama sedangkan dia hanya diam saja."Kenapa?" "Ibu ingin membunuhmu, Mas!" "Apa maksudmu?"Aku menghela napas pelan kemudian berjalan ke arah pintu dan menutup rapat-rapat.Setelah itu aku kembali mendekati Mas Zain dan menunjukkan sebuah rekaman."Mungkin kau akan lebih percaya ini dari pada ucapanku," kataku yang mulai memutar rekaman itu perlahan.Rekaman itu hanya berdurasi 10Menit, itu sebabnya aku tidak perlu susah payah untuk menunggu dan menjelaskan langsung pada Mas Zain. Ini sudah cukup menjawab.Ketika pelahan demi perlahan rahasia terdengar di balik rekaman itu, Aku bisa melihat perubahan wajahnya yang sedikit lebih tegang. Rahangnya mulai mengeras dengan mulut terkatup rapat-rapat.
Last Updated: 2023-02-09
Chapter: Part 8SUAMIKU PURA-PURA LUMPUH UNTUK MEMBALAS IBUNYA (8)"Kau bisa racuni makanannya, buat seolah-olah Si buruk rupa yang melakukan itu, bukankah selama ini dia yang memberi makan Zain? Jadi kurasa wanita buruk rupa itu cocok dijadikan kambing hitam."Tubuhku bergetar sangat hebat saat mendengar pembicaraan dua orang di dalam sana. Mengapa mudah sekali kata-kata itu keluar dari mulutnya, seolah menghabisi nyawa seseorang itu bukanlah perkara besar."Kau benar, mengapa selama ini aku tidak kepikiran, ya?" Ibu malah bertanya sedemikian rupa bukannya membantah.Oh, tuhan, ternyata selama ini aku hidup bersama dengan manusia yang kejam. Tidak salah ibu membenci Mas Zain, akan tetapi menjadi salah ketika ibu berniat membunuhnya.Padahal, pria itu tidak tahu sama sekali apa yang telah terjadi padanya selama ini, dia pikir ibu adalah ibu kandungnya. Bagaimana caranya aku menceritakan semua ini pada Mas Zain?Aku menjauh dari depan pintu kamar ibu, dari jauh aku melihat Clara. Ternyata wanita itu s
Last Updated: 2022-10-24
Chapter: Part 7SUAMIKU PURA-PURA LUMPUH UNTUK MEMBALAS IBUNYA (7)"Apa benar kau lumpuh, Mas?"Entah mengapa, satu pertanyaan itu refleks keluar dari mulutku, ah, jujur aku tidak bermaksud untuk membuatnya tersinggung.Pria itu cukup lama diam sambil menatap ke depan dengan tatapan kosong, melihat hal tersebut aku sudah tidak enak sendiri. Akhirnya kualihkan suasana yang sedikit canggung dengan suara dehamanku."Maaf, Mas! Aku tidak bermaks ...""Shanti!" Panggilnya lembut di tengah-tengah aku yang sedang berbicara, alhasil ucapanku terputus. Di tatapnya lekat mataku sembil menarik napas panjang."Maafkan Saya!" Dua kata yang keluar dari mulutnya membuat aku sontak langsung menggelengkan kepalaku pelan. Aku tahu bahwa dia merasa tidak enak, aku tau dia tersinggung dikarenakan pertanyaanku tadi."Mas, kamu tidak salah," jawabku."Bukan itu.""Lalu?" Aku bertanya sambil menatapnya bingung."Sebenarnya saya ingin jujur padamu bahwa sebenaranya saya ....""Heh! Enak saja santai-santai di sini," suara s
Last Updated: 2022-10-24
Chapter: Part 6SUAMIKU PURA-PURA LUMPUH UNTUK MEMBALAS IBUNYA (6)"Apa Mas Zain?" tanyaku pada diri sendiri sambil menatap suamiku intens.Sebenarnya apa yang terjadi, mengapa semakin hari, semakin banyak kejadian aneh yang terjadi di rumah ini.Seolah-olah mengarti dengan tatapanku, akhirnya Mas Zain mengeluarkan suara."Bukan aku!" katanya. Mendengar jawaban Mas Zain, akhirnya aku memilih percaya saja walau sedikit ragu.Apa salah jika aku curiga? Di mulai dari kiriman makanan mewah yang entah dari siapa, ponsel yang aku temui kemarin dan sekarang benda itu telah lenyap entah kemana, dan kiriman barang-barang mewah serta kejadian sekarang. Kurasa polisi tidak akan tahu kejadian kemarin jika tidak ada orang yang melaporkan."Pak! Aku bisa jelaskan! Kemarin aku tidak sengaja," kata Clara mencoba membela dirinya.Sebenarnya aku tahu sengaja atau tidaknya dia, ya pasalnya aku sudah biasa mendapatkan perlakuan sedemikian rupa dari saudara-saudara ibu, jelas mereka sengaja, karena mereka tidak suka pad
Last Updated: 2022-10-24
FOTO MERTUAKU DI STATUS WA SAHABATKU
Menjadi TKW di saat sudah menikah bukanlah hal yang mudah. Ya, aku terpaksa harus merantau ke negri orang untuk memperbaiki perekonomian keluargaku. Setiap bulan tidak pernah apsen kukirimkan uang untuk orang tuaku dan suamiku, Namun siapa sangka, uang yang aku berikan untuk orang tuaku malah dikuras habis oleh suami dan mertua, bahkan orang tuaku sendiri harus bekerja banting tulang untuk menghidupi diri mereka. Begitu banyak kebohongan yang diciptakan oleh orang-orang yang aku sayangi. Tidak hanya suami, mertua dan adik ipar tapi juga sahabatku sendiri. Ia mencuri suamiku. Awalnya aku tidak tahu namun hari itu ia memposting sebuah foto dirinya dengan mertuaku dengan keadaan perutnya yang sudah bunting, pada story itu tidak lupa dibubuhi caption yang menjelaskan bahwa ia berterima kasih pada ibu mertuaku dan mengatakan tidak sabar atas kelahiran bayinya. Aku terkejut bukan main, sedangkan ibu mertuaku hanya memiliki satu anak laki-laki yang tidak lain adalah suamiku, saat itu aku tidak tinggal diam. Langsung saja aku beranjak kembali ke negara asalku untuk membalas penghianatan suami dan sahabatku serta membongkar kebusukan mereka. Lihat bagaimana aku membalskan dendam dan membuat mereka menyesal atas perbuatan mereka.
Read
Chapter: Part 9"Akan kuceritakan nanti, sekarang aku hanya ingin mendengarkan penjelasan ibu."Aku tetap teguh akan pendiriku membuat ibu menghela napas pelan. Wanita itu menatapku cukup lama seolah-olah ia tidak yakin akan menceritakan hal itu. Padahal aku sudah penasaran setengah mati."Buk, ayo katakan bagaimana sikap Mas Riski pada ibu selama ini? Dan apakah selama ini juga Mas Riski pernah ke sini dan menjumpai ibu untuk menyerahkan uang mungkin?" Pertanyaanku yang bertubi membuat ibu bingung sendiri.Wanita itu kemudian memberikan tanggapan hanya dengan sebuah gelenggan kepala pelan yang dapat menimbulkan rasa penasaran teramat sangat pada diriku. Aku masih belum bisa memberikan kesimpulan dengan jawaban ibu yang seperti itu."Semua yang kamu tanyakan tadi ibu berikan jawaban hanya dengan gelengan kepala kenapa?" Ibu malah balik ikut mempertanyakan. Padahal di sini aku tidak tahu apa pun."Karena suamimu tidak pernah ke sini ataupun menyerahkan sepeserpun uang. Ia Malah melupakan bahwa semua h
Last Updated: 2022-10-24
Chapter: Part 8"Apakah semua ulah Mas Riski dan Ibu mertuaku?" Mbak Rita diam beberapa saat, wanita itu mengalihkan pembicaraan seolah tidak ingin menjawab pertanyaanku."Ayo mbak antarkan pada orang tuamu," katanya sambil menarik tanganku pelan membuat aku menuruti saja permintaannya."Kita simpan dulu barang-barangmu," katanya dan aku hanya mengangguk mengiyakan ajakan wanita itu. Setelah selesai menyimpan koper di dalam rumah, Mbak Rita kembali menarik tanganku mengajak aku untuk mengikuti langkahnya. Walaupun tadi aku sempat terpaku dengan keadaan di dalam rumah yang membuat hatiku tersayat.Rumah yang ditempati oleh kedua orang tauku bahkan bisa dikatakan tidak layak. Bayangkan saja, atap yang sudah bocor tidak ada sedikitpun perbaikan.Ke mana Mas Riski membawa uang yang aku kirimkan untuk ibu dan bapakku? Apakah ia juga menghabiskan uang itu demi kesenangannya dan kesenangan ibunya semata? Langkahku terhenti di tepian luasnya sawah-sawah yang ditumbuhi padi yang hijau, mbak Rita menunjukka
Last Updated: 2022-10-24
Chapter: Part 7Ibu Mertuaku di Status Wa Sahabatku (7)**Aku mulai memejamkan mataku tatkala pesawat yang aku tumpangi mulai lepas landas. Banyak pranugari dan pramugara memberikan arahan pada penumpang agar tetap tenang dan berpeganggan sebelum semua stabil.Mungkin aku akan sangat bosan di sini membayangkan jarang tempuh yang begitu jauh, jadi aku memutuskan untuk tidur saja.***Aku menggembuskan napasku gusar tatkala kakiku berdiri tepat di atas trotoar jalanan kota jakarta.Aku sudah menghabiskan waktu kurang lebih 27 jam dan akhinya tiba di sini. Sebenarnya perjalananku tidak sampai di sini saja. Aku harus kembali naik taksi dalam 5 jam kedepan untuk bisa pulang ke kampungku.Walaupun tubuh ini sudah terasa pegal-pegal, akan tetapi aku harus tetap menempuh perjalan tersebut agar semua kebenaran bisa kuungkapkan.Ya, tujuan utamaku adalah rumah kedua orang tuaku, mengapa aku tidak ke rumahku saja? Jawannya karena aku ingin melihat langsung bagaimana kehidupan orang tuaku di kampung.Karena sel
Last Updated: 2022-10-24
Chapter: Part 6Ibu Mertua di Status Wa Sahabatku (6)"Ah, gue juga punya rencana biar balas dendam Lo terlihat lebih elegan dan mahal," timpal Dewi lagi sambil tersenyum licik."Rencana apa?"Dewi mendekat kemudian membisikkan sesuatu hal padaku yang membuat mataku membulat sempurna. Dewi melepaskan rangkulannya lantas menatapku dalam hendak melihat bagaimana ekspresiku mungkin. "Gimana? Lo setuju nggak?" tanya Dewi dan aku hanya membalasnya dengan manggut-manggut tidak jelas. Benar apa.xang dikatakan Dewi. Aku tidak boleh terburu-buru. Aku harus menyiapkan semua dengan benar-benar matang agar balas dendamku terasa lebih menyakitkan."Nah tiket pesawat, penerbangan akan dilakukan dalam 4 jam kal" kata wanita itu yang mampu mengejutkan aku.4 jam bukanlah waktu yang lama bagiku, ah ayolah aku belum mandi atau bersiap-siap. Aku meraih benda tersebut dari tangannya kemudian meletakkan di atas koperku langkah berikutnya aku berlari dengan terbirit-birit. Aku tidak boleh terlambat.Dewi terus saja bert
Last Updated: 2022-10-24
Chapter: Part 5[Ah lupakan saja, oh iya, kamu sering ketemu suamiku nggak? Aku penasaran bagaimana keadaannya di sana.] Aku sengaja memancingnya. Dan aku tidak mendapatkan balasan Tasya. Hingga aku memutuskan untuk bersiap-siap karena ingin cepat cepat kembali."Tunggu aku, Tasya, Mama dan Mas Riski, aku akan kembali."Aku datang kemari sebagai TKW, jadi sebenarnya akan banyak hal yang harus dilakukan di diurus sebelum aku bisa kembali ke ke Indonesia. Mulai dari pengecekan paspor, visa dan beberapa hal lainnya.Akan tetapi aku sudah mempersiapkan hal itu jauh-jauh hari. Itu sebabnya aku bisa kembali ke Indonesia sekarang juga.Ya, satu bulan lagi adalah acara anniversary pernikahanku dan Mas Riski yang ke 5 tahun, aku sudah berniat memberikan pria itu kejutan istimewa, dengan pulang, akan tetapi terpaksa aku harus membatalkan semua itu dikarenakan aku sudah mengetahui semua kebusukan Mas Riski dan Tasya.Rencana kepulanganku untuk hal kebahagiaan sirna seketika, sekarang aku akan pulang dengan alas
Last Updated: 2022-10-24
Chapter: Part 4"Ah sudahlah. Aku tidak melakukan kesalahanan apa pun, jadi untuk apa aku menyesal. Seharunya saat ini aku memikirkan cara membuat penghianat-penghianat itu menyesal dan merasa hancur sehancur-hancurnya."Aku berinisiatif untuk mengirimkan sebuah pesan berupa ucapan selamat untuk Tasya. Ucapan selamat atas bayinya sekaligus ucapan selamat atas keberhasilan wanita itu merebut suamiku.Terlihat bahwa ia sedang online.[Kamu udah mau lahiran aja, ya. Sedangkan aku masih asik kerja di sini he ge.]Jujur aku benar-benar penasaran dengan balasan Tasya. Akan tetapi aku harus tetap bersikap biasa saja seolah tidak tahu apa pun. Aku cukup diam dan membalasnya dengan elegan.Jujur, hatiku berdenyut sakit kala mengetahui bahwa banalu dalam rumah tanggaku adalah sahabatku sendiri. Ya, lagi pula semua itu wajar bukan? Hati siapa yang tidak sakit jika berada di posisiku.Masih jelas terngiang kala itu, saat-saat aku dan Mas Riski masih berada dalam ikatan pacaran, aku selalu datang bersama Tasya se
Last Updated: 2022-10-24