Chapter: 14. "APA LAGI INI??"Setelah selesai bermain beberapa permainan, mereka kembali pulang. Sebelum berjalan pulang mereka mampir membeli eskrim. Kaila dan Lala tampak bahagia, begitupun dengan Saguna. Dia benar-benar seperti duda beranak dua. Semua penjual tiket mengira Kaila dan Lala adalah anaknya. Namun tidak membuat Saguna sakit hati atau membenci orang tersebut. Dia malah bahagia."Besok kita main lagi yah abang," ajak Lala di gendongan Saguna."Malam minggu lagi ya, kalau besok abang masih sekolah, dan malamnya abang harus buat tugas. Kalau engga nanti abang di hukum," jelas Saguna."Kenapa sekalang abang ngajak main padahal kan abang sekolah besok," Jawab Lala."Karena abang pengen main sama Lala," ucap Saguna.
Terakhir Diperbarui: 2023-01-12
Chapter: 13. BUNDA MARAHPLAK!"Apa hak mu meninju anakku!" bentak bunda Hasya, bundanya Saguna."Kau tidak mendidik anak mu dengan benar!""Saguna kamu apa kan Brian?" tanya Hasya kepada Saguna yang berada di belakangnya sambil memegangi pipi yang di tinju sang ayah."Aku meninjunya bun, dia telah jalan dengan wanita lain.""Bagus nak, kamu benar-benar lelaki jantan," ucap bunda Saguna membela."APA MAKSUD MU HASYA! ANAK NAKAL SEPERTI DIA KAMU BELA?!""Diam kau! Dia melakukan hal yang benar, ken
Terakhir Diperbarui: 2023-01-11
Chapter: 12. ADEK TIRI?Kaila terkejut bukan main, spontan dia dan Tara nyaris memekik. Mereka menjadi sorotan di mall. Kaila ingin memisahkan mereka, namun Saguna sangat mengerikan, dia menerjang Brian dengan kasar meninju tanpa ampun. Hingga Brian tersungkur ke lantai. Saguna telihat sangat emosi. Sedangkan Brian terlihat tak bisa membalas. Akibat Saguna duduk di dada Brian membuat Brian tak bisa melawan. Sekujur wajahnya telah memar, hingga mengeluarkan darah segar."Cukup saguna!" teriak Kaila.Kaila menahan tangisnya. Dia menarik Saguna. Mengcengkram lengan Saguna dengan kuat. Kaila bergetar. Dia tak sanggup melihat Brian."Cowok brengsek kayak dia engga pantes lo pertahanin!" bentak Saguna kepada Kaila.
Terakhir Diperbarui: 2023-01-10
Chapter: 11. BRIAN SELINGKUH"Apapun yang lo pikirkan dan lo rasain sekarang, semoga langkah yang lo ambil buat kedepannya adalah yang terbaik. Gue akan selalu tetap terima dan selalu ngelindungin lo, selagi lo masih ada dalam penglihatan gue." Kaila terisak, dia sempat berpikir kalau dia tidak akan punya teman sama sekali, setelah dia ngejauhin Naura dan Ara demi menjaga hubungannya dengan Brian. Tapi ternyata dia salah, Saguna bisa menjadi segalanya sekarang bagi Kaila. "Gue takut." Saguna memeluk Kaila, mungkin ini yang bisa dia lakukan. Badan Kaila bergetar dan suhu badannya mulai panas. Kaila sepertinya akan demam. Saguna menarik selimut, lalu memberikannya kepada Kaila. "Udah, engga ada yang perlu di takutin. Ada gue disini, pedang pelindung lo." Saguna membawa Kaila untuk berbaring sambil mengelus-ngelus punggung Kaila agar dia segera tenang. Dia benar-benar seperti sedang berlomba dengan hujan. Hujan jatuh berkali-kali dan tak kunjung berhenti seperti air mata Kai
Terakhir Diperbarui: 2021-05-26
Chapter: 10. TOXIC RELATIONSHIPSaguna merasakan tak tenang di hatinya setelah Kaila di bawa oleh Brian, dia tak kunjung keluar dari kamarnya. Kaila juga tak dapat di hubungi. Saguna sudah menelfon, mengirimkan chat, bahkan mengetuk-ngetuk pintu kamarnya sedari tadi juga tak ada balasan.Saguna merasa panik setengah mati. Apa yang Kaila lakukan di dalam kamarnya, hingga dia begitu betah di dalam sana.Saguna melihat jam. Makan malam telah tiba. Saguna keluar dari kamarnya, berhenti di depan pintu Kaila, mencoba mengajaknya makan."Kai makan yok," ajak Saguna sambil mengetuk pintu Kaila. Tak ada jawaban dari Kaila."Apa mungkin dia tidur?" tanya Saguna kepada diri sendiri."Yaudah lah kalau tidur mungkin dia capek,
Terakhir Diperbarui: 2021-05-22
Chapter: 09. BRIAN SALAH PAHAMSaguna membuka matanya peralahan ketika sinar matahari menyorot matanya. Dia mengambil kacamata yang berada di atas kepalanya. Melihat sekelilingnya tidak ada orang selain dia dengan Kaila yang masih tertidur. "KAILA!!" spontan Saguna berteriak, saat melihat jam yang dia kenakan di tangannya. Kaila terkejut langsung terbangun. "Hmm apa sih na," ucap Kaila menutup mukanya kembali dengan buku. "Woi bangun udah jam 7 anjir, kita ngapain tidur di luar bodat," ujar Saguna membereskan bukunya. Kaila masih tertidur hingga ucapan Saguna terngiang-ngiang di kepalanya. "Udah jam 7." Brakk! Kaila membanting buku yang ada di mukannya ke meja dengan kuat. "HA... JAM 7! GILAK YA LO ENGGA BANGUNIN GUE!" pekik Kaila mulai panik. Dia langsung mengambil buku dan soal soalnya asal tanpa memasukkan kedalam amplop. "Iyaa bodo, mampus deh kita bakal di telan hidup-hidup sama buk Adel." Saguna berlari menu
Terakhir Diperbarui: 2021-05-15
Chapter: 23. Akhir dari cerita Leon"Leon..." panggil seorang dari pintu, Leon menoleh kebelakang, itu adalah Naya yang sedang menatapnya membawa selimut untuk menutupi badannya padahal dia telah memakai pakaian. Dia berjalan kearah Leon sekarang dengan rasa takut dan ragu. Leon yang paham mengeserkan duduknya hingga mentok di pinggir pegangan pinggir kursi, agar dia menjaga jarak dari Naya. Naya duduk di samping Leon , menutup badannya."Ada apa hmm?" tanya Leon dengan lembut sambil menatap Naya, namun Naya tidak menatap dirinya."Aku takut..." lirih Naya sambil menatap bintang."Dia sudah mati, jangan takut.""Kau sudah melihat tubuhku, apa kau akan jadikan aku sebagai budak nafsu mu dan teman-teman mu?""Apa maksud mu Naya?""Aku takut... Akuu takut hikss... Leon... Aku takut..." Naya mulai menangis lagi."Naya dengarkan aku, aku mungkin laki-laki sama seperti penjahat itu, tapi aku tidak sebejat dirinya, bukannya sudah ku katakan?
Terakhir Diperbarui: 2021-03-12
Chapter: 22. Naya membutuhkan terapi"Leon bagaimana ini ada 2 lokasi yang harus kita lihat, dan jarahnya cukup jauh keduanya," ucap Kenzo menatap machbooknya. Ada dua titik lokasi antara ponsel Darma dan titik lokasi jam tangan Naya."Makasud mu apa?!""Kita mengikuti jam tangan Naya atau lokasi ponsel ayah mu? Ada dua kemungkinan yang terjadi di sin--""Aku pilih jam tangan Naya, aku yakin Naya masih menggunakan jam tangannya cuman telah tersenggol lagi dengan yang lain mungkin mengakibatkan jamnya sudah tidak menghasilkan suara lagi.""Kalau mengikuti jam tangan Naya artinya Naya berada di hotel bintang lima itu, jaraknya hanya 3 kilo dari sini."Leon melepaskan pengamannya saat tau helikopter yang dia naiki akan turun di salah satu kantor milik sepupu Kenzo. Leon mengambil pistol miliknya yanga dia rakit sendiri lalu di sembunyikannya di balik kaosnya."Apa pun yang terjadi di hotel nanti ntah Naya berpakaian atau
Terakhir Diperbarui: 2021-03-11
Chapter: 21. Naya di EropaHara masuk kedalam Lab, smeua mata tertuju kepada dirinya, membuat Hara gugup dia merasa teman-temannya tau kalau Naya pergi di bawa oleh seseorang.TRING!!Hara terkejut ponselnya berbunyi, dia mengambil ponslenya melihat nama yang muncul dari ponselnya. Dia adalah Eliana."Halo nyonya aku te--"'Cepat pergi dari sana! Bersembunyilah, Leon dan yang lain sedang menuju kampus!'"Hah?! Lalu bagaiman ini, aku akan ke apartemen mu saja ya?"'Tidak! Aku sedang dalam perjalan menuju Eropa, kau urus lah diri mu sendiri lagi, terimasih telah menjadi budak ku."Titt....Sambungan terputus, Hara panik bukan main, dia tidak tau harus bersembunyi dimana sekarang. Dengan cepat dia membereskan smeua barang-barangnya lalu berlari kearah parkiran. Dia akan pergi jauh ketempat kampung orang tua yang sangat terpencing. Hara yang sudah panik tidak menghubungi adiknya terlebih dahul
Terakhir Diperbarui: 2021-03-10
Chapter: 20. Naya di culik Pagi ini hujan turun, membuat udah yang masuk kedalam kamar Leon sangatlah dingin. Naya sudah mematikan ac di kamar Leon namun dirinya dan Leon masih enggan bangun meninggalkan kasur yang sangat membuat keduanya nyaman. Posisi keduanya masih saling berpelukan, seperti posisi saling peluk adalah posisi yang membuat keduanya nyaman.Naya membukannya matanya perlahan, karena ingat dia harus pergi kuliah sebum jam 9. Saat mngerjapkan matanya dia melihat Leon yang masih tertidur menghadap dirinya, bentuk wajah Leon sangat indah ternyata, membuat Naya terpesona."Sudah bangun?" suara berat yang selalu Naya dengar saat bangun tidur adalah suara Leon yang masih memejamkan matanya namun ternyata dia telah bangun."Hmmm sudah," ucap Naya sambil mengulet. "Pergi mandi sana, sekarang jadwal membersihkan luka di perut mu.""Engga mau mandi, malas, dingin," ucap Leon sambil ngedusel ke bahu Naya seperti anak kecil.
Terakhir Diperbarui: 2021-03-09
Chapter: 19. Sadap ponsel "Hara, aku ada sedikit kurang paham dengan tugas yang di berikan buk Syla tadi,""Mau mengerjakannya bersama-sama?" tawar Hara kepada Naya.Naha mengangguk antusias "Apa kau tidak sibuk?""Tidak, adikku sedang tidak pulang kerumah beberapa hari ini, dia tidur di rumah kawannya yang berada di dekat kampus, karena masihh ujian praktikum jadi mereka ngumpul untuk belajar bersama.""Kalau begitu aku akan menghubungi Leon terlebih dahulu." Naya mengambil ponselnya dari dalam tasnya untuk meminta izin kepada Leon."Leon ada menghubungi mu Luke?" tanya Naya kepada Luke.Luke mengangguk, "Tadi ada, tapi udah 1 jam yang lalu, emangnya ada apa?""Aku ingin meminta izin kepadanya, aku mau membawa Hara kerumah, kira-kira boleh tidak ya?""Coba saja kau hubungi."Naya mengangguk menghidupkan ponselnya mencari nama Leon. Setelah menemukannya, Naya langsung menekan tombol hijau.
Terakhir Diperbarui: 2021-03-08
Chapter: 18. Dosen aneh "Rumah sama kecil ku?""Itu rencana yang aku katakan untuk memberi pelajaran kepada om Darma," ucap Kenzo dengan percaya diri."Kau..." Leon menggantung ucapannya menatap Kenzo tajam. Kenzo balik menatap Leon sambil menenguk ludah, wajah Leon tidak seperti ekspetasi Kenzo yang rasa akan terlihat senang, namun kenyataannya dia salah, Leon saat ini sedang mengeraskan rahangnya, mengerutkan keningnya."Sini!" bentak Leon sambil membesarkan matanya sekarang.Kenzo berjalan mendekati Leon dengan rasa sedikit takut. Seketika seisi meja makan mendadak bungkap dan ketakutan."A-apa aku melakukan kesalahan?""Tidak, tapi pekerjaan mu itu bagus," ucap Leon mengubah mimik wajahnya menjadi senang.Kenzo langsung tertawa melihat perubahan wajah Leon yang mengejutkan. Anak buah yang lain, yang ikut serta dalam pembakaran tadi malam ikut tertawa."Tapi tuan, bagaimana kalau di dalam sana tidak ada ayah
Terakhir Diperbarui: 2021-03-08
DANGEROUS MAN
Athur Paker, seorang mahasiswa sekaligus ceo di perusahaan ternama di dunia yang memiliki sifat dingin. Dia lelaki yang sangat ahli dalam bermain pisau, dia juga lelaki yang suka dengan darah. Sehari saja dia tidak bermain dengan darah maka nafasnya akan sesak dan tubuhnya akan melemas.
Namun saat bertemu dengan Shena, dia langsung tertarik dengan gadis itu, gadis yang cantik dan manis yang sangat ceria.
Shena yang sama sekali tidak tertarik dengan pacaran, menolak Athur mentah-mentah saat laki-laki itu mengajaknya pacaran. Namun bukan Athur namanya kalau tidak bisa mendapatkan apa yang dia inginkan, dia memaksa Shena untuk menjadi miliknya, walaupun Shena tidak menginginkannya sama sekali.
Shena yang awalnya hidup baik-baik saja, berubah menjadi sangat rumit karena kehadiran Athur si psikopat tersebut. Dia tidak bisa lari dan tidak bisa pergi dari Athur.
Namun siapa sangka mereka berdua dulu adalah teman kecil? Apa yang akan terjadi jika Shena tau Athur adalah teman kecilnya? Masalah apa yang akan Shena dapatkan setelah mengetahui semua tentang Athur?
Baca
Chapter: 04. MENGHINDARShena berjalan menuju kelasnya dengan cepat, dia baru saja pulang dari kerja part time di salah satu rumah makan sebagai pelayan. Ia tak sempat untuk mandi ketika sampai di rumah tadi, untungnya dia membawa parfum dengan aroma yang enak untuk di hirup dan tahan lama.Sampai di kelas Shena melihat sudah banyak murid yang datang membuatnya segera mencari tempat duduk sebelum dosen datang, tapi hanya ada dua tempat duduk yang kosong, satu di samping Athur dan satu lagi di samping Eric, kawan satu SMAnya dulu. Shena binggung ingin duduk di mana. Dia menatap Athur dan Eric bergantian, namun saat melihat wajah Athur yang datar dan sedang meliriknya tajam, membuat Shena berjalan menuju meja Eric. Dia teringat dengan kejadian kemarin betapa anehnya tingkah Athur kepada dirinya."Gue duduk di sini yah," ucap Shena meminta izin terlebih dahulu sebelum duduk."Disini ada Victor," ucap Eric."Ahh... Victor duduk sama Athur ajalah," seru Shena mengangkat tas Eri
Terakhir Diperbarui: 2021-05-10
Chapter: 03. MENGGODAAthur merenggangkan ototnya yang terasa pegal, pasalnya pulang dari kampus tadi dia langsung berkuntat dengan berkas-berkas di kantornya. Memang benar Athur belum lulus kuliah, tapi dia sudah di beri tanggung jawab oleh ayahnya sebagai pimpinan di perusahaan ayahnya. Awalnya dia merasa dia tidak mampu dalam mengelola perusahaan ayahnya, tapi setelah dia pelajari sendiri dia mulai paham dengan kinerja perusahaannya bagaimana dan sekarang sudah bisa mengurus perusahaan ayahnya sendiri. Setelah selesai memeriksa semua berkas, Athur merapikan berkas-berkas tersebut lalu bangkit dari bangkunya dan bergegas pulang. Dia merasa tubuhnya sangat butuh tempat tidur yang sangat nyaman sekarang. Sepanjang jalan menuju parkiran, ia mendapat sapaan dari beberapa karyawannya, terutama karyawan perempuannya, yang suka sekali menebar
Terakhir Diperbarui: 2021-04-18
Chapter: 02. DUA KEPRIBADIAN "Aiss... pak Andi merepot sekali sih nyuruh cari referensi pakai buku perpus segala, ahh."Shena berjalan mengelilingi perpustaan untuk mencari buku referensi yang disuruh pak Andi. Pasalnya saat dia maju tadi, ada yang kurang lengkap, membuat Shena harus menglengkapinya sekarang juga, padahal sebelum pak Andi sadar dengan kekurangan tugas Shena, dia sudah mengatakan bagus. tapi saat di bacanya ulang dia menyadari kekurangan itu."Haahhh.... Keselll mana gue laperr lagi ah!" Shena mulai kesal, kepalanya seketika ingin meledak karena buku yang dia cari tidak kunjung ketemu. Dia memilih untuk duduk menyender meluruskan kaki sambil membaca ulang jurnalnya.Namun saat membaca jurnal, Shena tiba-tiba teringat dengan Athur yang mungkin sekarang sedang duduk sendiri di dalam kelas. "Ath
Terakhir Diperbarui: 2021-04-17
Chapter: 01. MAHASISWA BARUSetelah turun dari bis, Shena berlari menuju kelasnya. Dia melirik jam di tangannya sekilas, yang sudah menunjukkan pukul 8 pagi, yang artinya kelas sebentar lagi akan segera di mulai. Namun saat melihat kelasnya, terlihat masih banyak yang keluar masuk, dan masih banyak juga yang duduk di taman depan kelasnya, membuat Shena berjalan santai sambil memasukkan tangannya di saku celananya."Pagi kak Rangga yang ganteng," sapa shena pada salah satu lelaki yang sedang berjalan bersama tema-temannya di lorong menuju kelasnya."Pagijuga Shena yang cantik," balas Rangga dengan senyum yang mengembang lebar, hingga lesung pipinya terbentuk."Yang di sapa cuman Rangga nih? Mentang-mentang cuman Rangga yang ganteng," ucap lelaki yang berada di samping Rangga bernama Sagara.
Terakhir Diperbarui: 2021-04-16
Chapter: 00. PROLOG Shena Caroline, seorang Wanita yang baru saja turun dari bis sambil memainkan ponselnya itu, baru saja pulang dari kerja part timenya di tengah kota."Kok engga ada lowongan kerja buat pagi hari sih," ucap Shena Sambil menatap ponselnya mencari pekerjaan. Pasalnya ia masih seorang mahasiswa yang bekerja serabutan di kafe-kafe dan di rumah makan, tapi itu hanya berlaku pada malam hari di waktu-waktu tertentu. Dia ingin mencari pekerjaan lagi untuk di pagi hari, karena bulan ini jadwal kuliahnya banyak di siang hari, jadi dia ingin memanfaatkan pagi hari untuk bekerja sekalian sedikit berolah raga. Shena menggaruk-garuk kepalanya, ia sangat merasa frustasi karena ia sangat membutuh uang sekarang, untuk membayar sewa rumah."Loh kok malah ke hutan," kaget Shena saat menyadari kalau yang dia lewati bukan jalan menuju rumahnya, melainkan jalan menuju hutan yang cukup jauh dari tempat tinggalnya."Ahh... Begok banget sih, padahal ud
Terakhir Diperbarui: 2021-04-13