Hitungan Mundur Di Atas Kepala
Karena bisa melihat hitungan mundur kematian di atas kepala orang-orang terdekat, sejak kecil aku dianggap sebagai pembawa sial oleh keluargaku.
Aku pernah menyebutkan waktu kematian kakek, ayah dan ibu.
Mereka semua meninggal dalam waktu satu hari karena berbagai kecelakaan.
Ketiga kakak laki-lakiku percaya itu adalah kutukanku yang membunuh mereka, sehingga mereka semua sangat membenciku.
Sementara adik perempuanku yang lahir melalui proses persalinan yang sulit dan menyebabkan ibu meninggal, justru tumbuh besar dengan penuh kasih sayang.
Kakak-kakakku berkata bahwa adikku adalah pembawa keberuntungan. Sejak dia lahir, kehidupan keluarga kami menjadi lancar dan bahagia.
Tapi bukankah ibu meninggal karena melahirkan dia?
Di hari ulang tahunku yang kedelapan belas, aku melihat hitungan mundur kematianku sendiri melalui cermin.
Aku membeli sebuah kotak abu yang kusukai untuk diriku sendiri.
Kemudian, aku memasak banyak hidangan yang memenuhi meja makan, berharap bisa makan malam terakhir bersama kakak-kakakku.
Namun, hingga hitungan mundur itu berakhir, aku tidak melihat satu pun dari mereka datang ...
2 viewsCompleted