Akhir dari Sepuluh Tahun Pernikahan
Di hari putraku mengikuti kompetisi piano, aku mengalami kecelakaan mobil dalam perjalanan menuju tempat acara.
Aku tidak repot-repot menangani lukaku. Aku berjalan tertatih-tatih dan berhasil tiba tepat di acara pemberian penghargaan.
Putraku memenangkan medali emas dan dengan antusias berlari ke arahku.
Aku tersenyum dan menundukkan kepalaku, tetapi dia malah berbalik dan menggantungkan medali emas di leher cinta pertama suamiku.
Bahkan, suami yang kucintai selama sepuluh tahun itu memasang ekspresi tidak senang.
"Lihat apa yang kamu kenakan! Penampilanmu kotor banget. Seperti pengemis!"
"Jangan datang ke pesta perayaan anak kita malam ini. Jangan buat dia malu!"
Aku tidak menanggapinya dan pergi ke rumah sakit sendirian untuk menangani lukaku.
Di tengah hujan lebat, aku berlari kembali ke vila. Namun, aku baru sadar pintu telah terkunci.
Aku mengetuk pintu sepanjang malam di tengah hujan lebat.
Saat fajar menyingsing, aku mengirim pesan kepada mereka.
"Ayo kita bercerai. Sesuai keinginan kalian, kelak aku nggak akan mengganggu kalian lagi."
366 DibacaCompleted