Penakluk Cinta Sang Dosen
“Apa kata orang-orang kalau keluarga Hadiprajitno mempunyai perawan tua yang tidak laku nikah?”
Kata-kata Mbah masih terngiang di telinga Caca bagai kaset rusak yang terus menerus berputar.
Pencapaian Caca di umur tiga puluh lima memang mengesankan. Dia sudah lulus S3 luar negeri, menjadi dosen tetap, sekaligus pejabat teras di sebuah PTN ternama. Tapi, Caca belum menikah dan harus segera menikah.
Kriteria lelaki yang dia idamkan adalah lebih tua dan lebih mapan. Karena Caca keturunan bangsawan, dia hanya mau menikah dengan lelaki yang derajat dan status sosialnya sederajat atau lebih tinggi.
Semua kriteria ada pada dokter Satrio. Sayangnya, tidak ada rasa cinta di hati Caca untuk Satrio. Di saat yang sama, hati Caca sudah menjadi milik Indra, mahasiswa S2 bimbingannya, yang tidak memenuhi kriterianya sama sekali.
Apakah Caca menuruti idealismenya dan memilih Satrio? Atau, Caca menyerah pada hatinya dan memilih Indra?
103.2K DibacaOngoing