game ku

Bermula dorongan dari orang tua meminta bantuan agar adikku tinggal di rumah kami di kota dengan alasan ingin mencari pekerjaan. Aku menerimanya dengan baik. Tanpa tau itulah permulaan hancurnya rumah tangga ku. Kala seperti itu, takdir mempertemukanku dengan bos baik hingga ku terlena. Mungkinkah ia mencintaiku yang sudah beranak satu ini?

Blurb Penantian Erisha menunggu Sagara, mantan kekasih nya selama dua tahun nyatanya berakhir sia-sia, saat Sagara mengatakan akan menikahi wanita lain. Patah hati karena penantian yang sia-sia membuat Erisha menerima lamaran dari Kakak mantan nya. Ia ingin balas dendam pada mantan kekasih nya yang telah mengkhianatinya dengan menikahi laki-laki yang paling berpengaruh di keluarga tersebut. Mahesa yang sejak awal memang sudah begitu terobsesi dengan Erisha menjadikan ini kesempatan yang bagus untuknya mendekati Erisha. Menahan gadis tersebut untuknya, menjadikan Erisha hanya miliknya. Akan kah Erisha bisa untuk mencintai Mahesa, dan menerima segala kejutan dan hal baru dalam hidup nya saat bersama Mahesa? “Kau tidak akan bisa lari dari ku, karena aku akan selalu mengikatmu tetap disisiku” - Mahesa Achilles Barata “Kamu yang sudah mengkhianati aku, maka kamu harus menanggung rasa sakit yang lebih dari apa yang aku rasakan” - Erisha Fyneen Bimasena “Aku mencintaimu, namun aku juga menyayanginya. Maaf jika aku harus mengkhianati mu” – Sagara Apollo Barata

"Ternyata usia kamu sudah 30 tahun lebih?" kalimat menohok yang keluar dari mulut mertuaku itu, terdengar sarkas dan penuh intimidasi. "Ibu ingin mempunyai menantu yang usianya masih muda," Entah apa yang salah dengan usiaku. di malam pengantin ku ini, aku seperti wanita yang tak punya harga diri, mertuaku menolakku mentah-mentah hanya perkara umur. Bagaimana kelanjutan cerita penuh drama dari kisah Yumna bertahan di rumah tangga, yang penuh dengan konflik juga tekanan batin dari ibu mertuanya ?? Baca selengkapnya

When Maddie finds her fiance in bed with another woman, she's heartbroken. When she finds out her friend and half the pack knew about his affair, she leaves them all behind. However, as the future Luna of the strongest pack in the kingdom, Silver Moon, she can't stay single for long. Her father demands a successor, and so the Alpha Games commence. To enter, one must be from a strong family, and be of age. Unfortunately, that includes her ex and the son of their greatest rival. When Maddie sees the limited options for her future mate, she takes her fate into her own hands and enters the games, but who will be the last wolf standing? - The Alpha Games is a werewolf romance story, with a kickass lead and an enemies-to-lovers twist.

"Sekarang kamu ingin membuang ku setelah meniduri ku? Kamu pikir Nora akan menerima cincinmu setelah kita berhubungan intim?" Nora tersentak kaget. Kalimat panjang yang terlontar dari mulut sahabatnya, Adisty bagaikan ribuan panah yang menancap di jantungnya. Tidak berdarah namun membuat dadanya merasa sesak dan sulit untuk bernafas. Hari spesial yang ia pikir menjadi hari paling bahagianya, nyatanya menjadi hari terburuk dalam seumur hidupnya. Hubungan yang sudah terjalin hampir sebelas tahun runtuh seketika. Di alam bawah sadarnya, Nora yang dipenuhi perasaan amarah, kecewa, benci, dan sakit hati, asal mencium laki-laki yang kebetulan ada di depannya. Melampiaskan kemarahannya, bahwa ia pun bisa melakukan hal yang sama di depan pacarnya, Danu. Dan orang itu adalah Naren Dirgantara. Direktur dari agensi tempat bernaungnya Adisty. Setelah Nora tahu itu, Nora pun menawarkan dirinya sendiri kepada Naren dengan syarat Naren mau memutuskan kontrak dengan Adisty. Namun tak semudah itu untuk membuat Naren setuju dengan kemauannya. Lantas, bisakah Nora membuat Naren berkerjasama dengannya? Membalas rasa sakitnya pada Adisty dan Danu?

Demi biaya pengobatan suamiku yang mengalami kecelakaan, aku terpaksa meninggalkannya. Ibu mertuaku berjanji akan menanggung semua biaya perawatannya, dengan satu syarat, aku harus pergi dari hidupnya. Diam-diam, aku membawa serta anak dalam kandunganku. Aku tak pernah membayangkan harus memilih antara tetap di sisi suamiku atau memastikan dia mendapatkan perawatan yang layak. Tapi ibu mertuaku tak memberiku pilihan lain. "Jika kau benar-benar mencintainya, buktikan dengan menghilang dari hidupnya," katanya dingin, menatapku dengan penuh kebencian. "Kamu sudah cukup membawa sial dalam hidupnya." Dadaku sesak. Aku ingin membela diri, ingin berteriak bahwa aku bukan penyebab semua ini. Tapi saat aku menoleh ke arah Arfan, terbaring lemah dengan nafas yang bergantung pada alat medis, aku tahu aku tak punya pilihan lain. Malam itu, dengan tangan gemetar, aku mengemasi barang-barangku. Tak banyak yang kubawa, hanya beberapa pakaian, sedikit uang, dan tentu saja, rahasia terbesar yang ku sembunyikan dari ibu mertuaku, kehidupan kecil yang tumbuh dalam rahimku. Sebelum pergi, aku berdiri di ambang pintu kamar rumah sakit, menatapnya untuk terakhir kali. Aku ingin menyentuhnya, menggenggam tangannya, membisikkan bahwa aku mencintainya dan berharap dia segera sadar. Tapi aku takut. Takut jika aku menunggu lebih lama, aku tak akan sanggup pergi. "Aku mencintaimu," bisikku pelan, lalu melangkah pergi, meninggalkan hatiku bersamanya.

"Aku ini kamu anggap istri bukan sih mas! Pulang kerja tidak pernah menyapaku, langsung main HP sampai lupa waktu, waktu sholat pun kau lupa" sentak Andin. "Diam kau! Aku ini lelah bekerja, pulang2 malah denger kau ngomel? Tak tau diri! Ini rumahku! Ini kehidupan ku, kau cuma numpang tak usah mengatur ku" jawab Firman tak mau kalah. Deg Andin terkejut dengan penuturan suaminya. Apa dia bilang? Ini rumahnya? Hah yang benar saja

"What are you trying to do? Get the hell out of my office!" He yelled at me but I ignored all his rant and approached him on his office seat, having unzipped my skimpy top a little, so that he gets a pleasurable view of my huge , bulging out of it. "If you resist me, I will make sure to leak all your secret doings to the public, so that all can see who you really are. Your name will be on the papers by Monday, and you will lose the respect of your employees. I'm sure you wouldn't want that to happen? Why not just relax and me here and now? These are craving your lustful touch". "Get behind me Satan! You slow poison! You wouldn't dare blackmail me." "Oh really? Remember I still have the tape with me. You just wait and see. Dare to resist me now and I will go straight to the press and media." As he was still pondering on whether to succumb to my demands or not, I got closer to him and forcefully crashed my lips against his, as my huge soft collapsed on his hard chest. Just then, the door was opened and my colleague was standing with a camera, recording our romantic scene.

Blurb:Abigail Mason wanted a husband to take revenge on her ex-boyfriend and her step sister. With the help of her friend she was supposed to meet a model at a diner, who was broke but could be an ideal husband candidate. Flash news? He was .However, when she reached there she proposed to the wrong guy who was smoking hot and married him the same day.Who was that ruthless and cold guy? Why was he helping her? Why did his eyes twinkle whenever he looked at her? Was he playing some kind of game? Was he developing feelings for her? Or he just wanted to taste her?Join this roller-coaster ride of love, treachery, friendship with Abigail Mason and Hunter Levisay and discover how love can change one as a person.

In the dangerous world of organized crime, love is a luxury few can afford. But for Andrea Lopez, the daughter of a powerful mafia family, it's the one thing she craves most. Despite her kindness and resilience, past traumas have left her wary of opening her heart. When fate brings her face-to-face with Stefano Costanzo once again—her best friend's brother and the ruthless don she's always longed for—sparks fly, and old wounds reopen. Stefano, a cold and ruthless mafia don, lives a life devoid of emotional attachments, harboring a secret pain known to few. Yet, seeing Andrea again after so many years reignites emotions he thought long buried. As they navigate the treacherous waters of their shared past and uncertain future, they're drawn inexorably together despite their best efforts to resist. But their reunion is not without peril. Stefano's dangerous world threatens to consume them both, and Andrea must confront not only her own demons but also the demons of the man she loves. Can they find redemption in each other's arms, or will their love be their undoing?   *** “Why the hell did you just do that?” I demand, my anger rising. “I’m trying to protect you,” he says, his eyes blazing. “Protect me from what? A good friend?” “He’s not who you think he is. I don’t trust him.” “You don’t trust him, or you’re worried he’ll take me away from you?” I challenge. Stefano’s eyebrow arches. “You think I’m worried he’ll take you away from me?” He leans in close, his lips brushing my ear. “Oh, luce del sole, no one can take you from me. You’re mine.”