Terjerat Pria Arogan Setelah Dicampakan
"Apa maksud, Mas. Dia istri kamu! Mas itu suaminya Maira, dia hanya pelakor! Teman yang menusuk dari belakang," ucap Maira dengan suara gemetar.
Thania yang mendengar itu hanya tertawa, membuat Maira menoleh mandangnya dengan garang.
"Kenapa tatapanmu itu, mau marah, ha? kasian banget sih. Sudahku bilang, kamu itu harusnya menjaga penampilan kalau enggak suamimu bakal cari yang lain, gak dengar sih," lontar Thania.
"Mas berani menampar Maira di hadapan jalang itu!" geram Maira.
Thania membulatkan matanya, dengan kasar melemparkan bantal kepada Maira.
"Aku bukan jalang, Ra! Aku istri suamimu," hardik Thania.
"Ahh ... kita liat aja, sampai kapan kamu bertahan. Nanti juga bakal ngemis ke sini, biar kamu ditampung olehku," ujar Reyhan.
Maira yang mendengar itu memandang kesal Reyhan, setelah selesai merapikan pakaian. Ia bangkit dan mendekati suaminya.
"Aku gak bakal sudi dateng lagi ke sini, mendingan ayo cepat! Talak aku sekarang," seru Maira lantang.
Reyhan hendak menampar Maira lagi tapi ia urungkan. Lelaki itu mengepalkan tangan.
"Belagu banget ya, oke kalau itu mau kamu. Aku talak kamu, Maira."
Mendengar perkataan Reyhan, ia langsung melangkah pergi. Tidak mengatakan sepatah katapun.
"Berhenti! Mas akan antar kamu sampe keluar, takut kamu mengambil sesuatu kalau tidak diawasi," seru Reyhan.
maira begitu direndahkan, kala sedang sengsara ada seorang pria yang menawarkan diri membantu.
apakah lelaki itu tulus hanya ingin membantu atau memiliki maksud lain?
10.1K DibacaCompleted