Setelah mengumpulkan kembali dokumen yang berserakan, kami mulai menyusunnya satu per satu. Menjelang sore, kami masih belum selesai memeriksa rekening perusahaan, tetapi Aditya menyarankan agar kami istirahat sejenak dan cari makan. Sementara dia terima telepon dari Peter, aku manfaatkan waktu untuk hubungi Minda, memastikan anakku baik-baik saja dan memberi tahunya aku masih ada banyak kerjaan."Cit, santai saja. Panji dan aku baik-baik saja. Kita akan makan malam sambil nonton kartun, lalu tidur. Selesaikan kerjaanmu, tapi sempatkan juga ‘taklukkan bosmu, ya," kata Minda sambil tertawa di ujung telepon."Min, aku serius, kami beneran sibuk," jawabku berusaha terdengar tegas meski sebenarnya nggak berhasil."Cit, istirahat dua jam itu wajib! Lagi pula, jangan sia-siakan usaha aku, aku sudah habis-habisan bantu kamu goda si bos itu," sahut temanku sambil terkekeh puas. "Serius deh, aku dan Panji senang banget bisa habiskan waktu bersama. Kamu tahu aku suka banget merawat dia.""Oke, M
Baca selengkapnya