"Aku hamil, Dhirga."Suara Clarissa memecah ruangan mewah itu seperti petir di siang bolong. Nayara menahan napas, dada berdegup kencang.Hamil?"Aduh... ya sudah, Sayang. Aku janji akan menikahimu secepatnya." Suara Dhirga terdengar panik, namun tetap berusaha tenang.Janji? Bukankah Dhirga sudah terikat janji dengan Nayara?"Kamu janji akan bertanggung jawab, kan? Aku ingat malam itu, Dhirga."Suara Clarissa tegas. Penuh tuntutan."Iya, Sayang. Aku janji."Nayara nyaris kehilangan kendali. Dunia seakan berputar. Nafasnya sesak, tapi sebelum ia melangkah pergi, tanpa sengaja tongkat di tangannya menyenggol guci di sudut ruangan.Prang!Guci pecah menghantam lantai marmer.Dhirga menoleh cepat. Mata mereka bertemu. Nayara berdiri di sana, kaku, wajahnya pucat pasi."Dia siapa, Dhirga?" Clarissa bertanya, matanya bergantian menatap Nayara dan Dhirga.Suasana mendadak dingin dan sunyi.Dhirga berdiri, ekspresinya datar namun tajam. "Kemari lah"Nayara ingin menolak, tapi kakinya seakan
Last Updated : 2025-04-09 Read more