All Chapters of Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan: Chapter 31 - Chapter 40

50 Chapters

Bab 31

Eliska adalah seorang gadis yang rajin dan tekun. Dalam perjalanan menuju akademi, sebagian besar waktunya tidak pernah dihabiskan dengan sia-sia.Kalau tidak sedang membaca buku, Eliska pasti akan menghafal isi "Kitab Ode". Melihat kakaknya begitu giat, Rumi pun tidak berani bermalas-malasan."Kak Eliska, pakaian yang kamu kenakan hari ini cantik sekali," puji Rumi yang sejak tadi sulit berkonsentrasi membaca buku dan malah terus-menerus memperhatikan Eliska.Di antara semua gadis-gadis di ibu kota, Eliska memang yang paling pandai dalam urusan berpakaian. Rumi selalu merasa iri pada Eliska yang memiliki seorang ibu yang hebat dan sangat menyayanginya.Dwiana merawat Eliska dengan begitu baik. Mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki, tak ada satu pun bagian yang tidak memancarkan kecantikan. Bahkan, rambutnya pun hitam pekat, lebat, dan halus seperti sutra mahal.Berbeda dengan Verani yang hanya memikirkan bagaimana caranya bisa melahirkan seorang putra dan tak pernah benar-benar pe
Read more

Bab 32

Berhubung terus memikirkan soal kedai, Eliska merasa waktu berjalan begitu lambat. Untungnya, dia tidak perlu menunggu terlalu lama. Dengan dalih mengundangnya pergi melihat salju, Kendhis akhirnya kembali mengatur pertemuan dengannya.Puncak Gunung Hasri memang merupakan tempat yang paling pas untuk menikmati pemandangan salju. Namun, harga tiket masuk ke sana sangat mahal dan bahkan harus memesan jauh-jauh hari sebelumnya.Kesempatan untuk bisa mendapatkan satu hari di sana sungguh sangat langka. Akibat alasan itulah, para gadis biasanya akan saling mengajak satu sama lain.Kali ini, mereka bisa berkunjung pun karena menumpang hubungan baik Adelia dan Nindia. Berkat dua orang itulah, mereka mendapat kesempatan untuk menyaksikan hamparan salju putih yang seakan tak berujung, bak kain sutra putih raksasa.Sepanjang perjalanan mendaki gunung, seluruh pemandangan dipenuhi oleh salju putih bersih. Bahkan, bulu angsa pun seakan-akan kalah putih dibandingkan salju di sana.Suasana seperti i
Read more

Bab 33

Gadis dalam mimpi Arjuna dengan cepat menyerah dan memeluk lehernya tanpa daya. Tubuhnya melembut sehingga terlihat menggoda sekaligus memikat.Eliska memang mengaku lelah, tetapi dia tetap enggan melepaskannya. Jelas sekali bahwa dia sangat menyukainya. Wajahnya memerah, tetapi justru terlihat begitu polos. Hujan deras turun mendadak. Suara desahan manja Eliska yang lembut membuat siapa pun tak tega berpaling."Kalau tahu sejak awal Putra Bangsawan Arjuna sehebat ini, pasti sudah sejak dulu aku membujukmu kembali padaku," bisik Eliska sambil bersandar di bahunya. Wajahnya penuh rona bahagia ketika menambahkan, "Aku sungguh nggak bisa membayangkan, siapa lagi yang bisa lebih baik daripada kamu."Saat tersadar dari lamunannya, Arjuna kembali menunjukkan ekspresi tenang seolah tak terjadi apa-apa. Mimpi seperti ini sudah dua kali menghampirinya. Tentu saja rasanya agak janggal.Di luar jendela, pegunungan berselimut salju terlihat seperti lautan giok putih yang tak berujung. Pepohonan ya
Read more

Bab 34

Eliska coba menebak nada bicaranya. Dalam ucapan itu, tidak ada maksud untuk menyalahkan. Setelah berpikir sejenak, dia memberanikan diri untuk berkata, "Putra Bangsawan Arjuna mengingatkanku agar berhati-hati pada Perdana Menteri Sutopo.""Di satu sisi, itu bisa menjadi bentuk kebaikan pribadi untukku. Tapi di sisi lain, juga bisa digunakan sebagai kesempatan untuk menekan ayahku. Kalau aku memilih agar ayahku mengutamakan keselamatan dan bersikap bijaksana, itu tentu saja akan sangat menguntungkanmu," tambah Eliska.Raditya bekerja sebagai menteri kepegawaian yang bertanggung jawab atas urusan administrasi dan pengangkatan pejabat. Dia tentu mempunyai cukup banyak koneksi. Meskipun mungkin tidak sampai menjadi ancaman, dia pasti akan mendapatkan masalah kalau ikut campur dalam urusan ini.Meski Arjuna dan Raditya tidak termasuk dalam faksi yang sama, target urusan kali ini bukanlah Raditya. Itu sebabnya daripada membuatnya ikut terseret, lebih baik sejak awal merancang siasat agar Ra
Read more

Bab 35

Napas Eliska jadi sedikit tidak teratur. Seorang pria membenarkan helai rambut dari seorang wanita, bagaimanapun itu tetap terasa agak intim dan sulit untuk tidak dianggap bermakna.Saat berikutnya, beberapa kelopak bunga melayang turun. Ternyata ada bunga yang tersangkut di rambutnya. Arjuna hanya sedang membantu menyingkirkannya."Kita berdua cuma ada urusan bisnis saja. Segala cara untuk menarik perhatian ini cuma akan jadi usaha yang sia-sia kalau digunakan padaku," ucap Arjuna dengan nada dingin tanpa ampun.....Begitu kereta kuda memasuki Kediaman Adipati Madaharsa, Eliska pun mulai memikirkan sikap Arjuna tadi.Sebagai seorang pria, Arjuna mau membantu menyingkirkan bunga di rambutnya. Itu termasuk sikap yang cukup akrab dan jelas bukan sesuatu yang sesuai dengan gaya dinginnya selama ini. Namun kalau mau dibilang dia punya perasaan padanya, itu jelas tidak mungkin.Perasaan suka atau tidak dari seorang pria, kurang lebih pasti bisa dirasakan oleh seorang wanita. Di mata Arjuna
Read more

Bab 36

Ulfa malah segera mencegah, "Ibu, kamu nggak perlu khawatir. Di Kediaman Pradaya, semua perhatian pasti dicurahkan untuk Gita. Mana mungkin dia sampai ditelantarkan? Memang belakangan ini dia sendiri nggak punya selera makan, cuma ingin makan yang asam-asam saja.""Kalau begitu, kemungkinan besar anaknya laki-laki." Gayatri tak bisa menahan tawa. Ulfa hanya tersenyum dan tidak menanggapi.Gayatri kembali menarik napas sebelum berkata, "Kalau nanti Eli bisa seberuntung Gita, aku akan merasa sangat puas."Namun dalam hati Ulfa, dia tak begitu setuju. Meski jodoh Eliska mungkin tidak akan buruk, kalau ingin mendapatkan pasangan yang bisa menandingi menantunya sendiri, itu nyaris mustahil.Walau begitu, Ulfa tetap berkata dengan ramah, "Ibu nggak perlu khawatir soal Eli. Dengan paras cantiknya, jodohnya nggak mungkin jelek. Bahkan, pangeran di istana pun sepadan dengannya.""Jangan bicara soal itu lagi," respons Gayatri sambil menghela napas pelan.Meski status pangeran memang mulia, persa
Read more

Bab 37

Yanuar mengangkat tirai kereta. Eliska pun terlihat berdiri rapi di tempatnya. Dibandingkan dengan pertemuan mereka sebelumnya, sepertinya Eliska sudah tumbuh sedikit lebih tinggi. Hanya dengan berdiri di situ saja, dia sudah cukup mencuri perhatian dan begitu memesona.Eliska pun diam-diam memperhatikan Yanuar. Dia tahu bahwa Yanuar dan Arjuna adalah sepupu. Wajah mereka memang ada sedikit kemiripan.Hanya saja dibandingkan dengan ketampanan Arjuna, penampilan Yanuar terlihat lebih elegan dan berwibawa. Kalau keduanya berdiri berdampingan, sosok Arjuna yang tinggi tegap jelas akan lebih mudah menarik perhatian orang.Tak heran, Yanuar di kemudian hari sempat mempunyai sedikit konflik dengan Arjuna. Sebagai seorang pangeran, tentu saja dia tidak rela harus terus-menerus berada di bawah bayang-bayang orang lain."Gimana kamu bisa menebak kalau itu aku?" tanya Yanuar sambil mengangkat alis.Eliska sudah lebih dulu menyiapkan jawaban. Sekarang, dia menjawab sambil tersenyum manis, "Dari s
Read more

Bab 38

Sebelum kedai itu resmi dibuka, Eliska diam-diam pergi sekali ke Paviliun Awani. Efisiensi kerja Kendhis membuat Eliska benar-benar kagum.Beberapa ramuan yang sebelumnya Eliska berikan, kini sudah diolah menjadi bentuk pil yang dinamakan Pil Kulit Cerah dan salep bernama Krim Kulit Halus.Kotak kayu yang digunakan untuk mengemasnya pun terbuat dari kayu merah berkualitas tinggi. Tampilannya indah dan mewah. Hanya dengan sekali lihat saja, orang pasti akan langsung yakin kalau ini adalah barang kelas atas.Eliska seketika langsung memahami alasan di masa lampau, ada orang yang membeli kotak dan malah mengembalikan isinya. Bahkan, dirinya pun sempat terpikat oleh kemasan mewah itu."Apa ini sesuai dengan ide awal yang kamu ceritakan padaku waktu itu?" tanya Kendhis."Ide Kak Kendhis malah jauh lebih bagus daripada bayanganku sebelumnya. Kalau Kakak tahu seperti apa ide awalku, pasti akan tertawa terbahak-bahak," jawab Eliska yang merasa sedikit malu.Ucapan Eliska membuat Kendhis tertaw
Read more

Bab 39

Dalam sekejap, pedang itu justru mengarah ke arahnya. Hampir tidak ada jarak antara pedang itu dengan lehernya."Putra Bangsawan Arjuna, ini aku." Eliska buru-buru menarik tudung jubahnya ke bawah.Arjuna menatapnya dengan ragu-ragu. Ujung pedangnya bergeser ke atas, lalu perlahan menempel di bawah dagu Eliska. Pria itu lalu sedikit mengangkat pedangnya sehingga dagu Eliska ikut terangkat .... Rasanya seperti sedang dipermainkan oleh seorang pria cabul.Eliska teringat kalau dirinya mengenakan jubah pria. Namun, dia jelas tak percaya kalau Arjuna tidak mengenalinya. Dia menggigit bibir sambil berkata pelan, "Aku Eliska."Arjuna meliriknya datar, lalu menarik kembali pedangnya.Eliska menjelaskan, "Mengingat luka Putra Bangsawan Arjuna belum sembuh, mengenai masalah kedai, seharusnya aku datang langsung untuk mengucapkan terima kasih."Sebenarnya kalau dipikir-pikir, menitipkan ucapan terima kasih lewat Kendhis memang terkesan kurang tulus.Arjuna melirik sekilas ke tangannya, seolah-ol
Read more

Bab 40

Eliska terdiam. Kalau Arjuna benar-benar meminta Busur Cahabinar langsung dari Pradipta, pria itu pasti tak akan sanggup menolak karena status Arjuna adalah putra bangsawan dari Kediaman Raja Kawiswara. Mana berani dia menyinggungnya? Itu pasti akan menyulitkannya.Setelah memikirkan matang-matang, Eliska tidak mengungkapkan bahwa Busur Cahabinar saat ini ada di tangan Pradipta. Dia hanya berkata, "Busur Cahabinar adalah bagian dari harta sesanku, jadi maaf aku nggak bisa memenuhi permintaan Putra Bangsawan Arjuna."Lagi pula, Arjuna sendiri sudah pernah menolak perjanjian pernikahan dengannya. Dengan begitu, dia seharusnya juga tidak akan terus mengejar soal ini. Benar saja, Arjuna pun tidak membahasnya lagi."Beberapa waktu ke depan, selama punya waktu luang, aku akan datang lagi untuk menemani Putra Bangsawan Arjuna supaya kamu nggak merasa bosan," ucap Eliska dengan tulus.Eliska tahu bahwa Arjuna menggunakan alasan sedang dalam masa pemulihan untuk membungkam Yanuar, jadi dia suda
Read more
PREV
12345
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status