All Chapters of Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan: Chapter 21 - Chapter 30

50 Chapters

Bab 21

Hari ini, Arjuna mengenakan jubah sutra bermotif bambu yang berwarna hitam. Meskipun auranya tampak lebih terkendali, tetap saja membuat orang merasa tertekan.Di pinggangnya, giok putih yang biasa dia kenakan telah diganti dengan kantong sulam yang dijahit rapi. Entah siapa yang membuatnya, tetapi hasilnya luar biasa indah.Mereka berdua baru saja mengalami rasa malu karena lamaran yang gagal. Eliska hanya berharap bisa menghindar darinya, tetapi karena aturan sopan santun, dia terpaksa memberi salam.Arjuna hanya meliriknya sekilas dari sudut mata, tak berbeda dengan saat melihat Gita ataupun perempuan-perempuan lain yang dulu pernah menyukainya. Kemudian, dia bergegas masuk ke rumah.Saat melewati Arjuna, Eliska merasa seperti mencium bau darah dari tubuhnya. Dia pun terpaku sejenak, apa dia terluka?"Putra Bangsawan sangat sibuk, tapi beliau nggak akan melewatkan ulang tahun Nona Nindia," kata pengurus kediaman yang mengantar Eliska masuk.Eliska juga bisa menebak bahwa Arjuna pula
Read more

Bab 22

Eliska memandang sekeliling sejenak, lalu akhirnya pandangannya tertuju pada Kendhis, putri dari keluarga saudagar.Di kehidupan sebelumnya, kakaknya dan Kendhis melalui banyak rintangan. Setelah akhirnya bertunangan, kakaknya malah meninggal. Kendhis pun tidak mau menikah lagi dan memilih mengakhiri hidupnya.Eliska benar-benar berharap di kehidupan kali ini, mereka bisa hidup bahagia bersama hingga akhir hayat, dengan jalan hidup yang damai dan lancar.Keluarga Lawana saat ini pun bisa dibilang sangat terpandang. Kalau menyebut soal kekayaan dan kemakmuran di ibu kota, kebanyakan orang akan langsung teringat pada Keluarga Lawana.Dari barang-barang mewah yang digunakan para bangsawan istana seperti sutra, giok, dan teh, hingga penginapan dan kain-kain rakyat biasa, semua bidang usaha terdapat jejak mereka.Namun, Yardin menjunjung tinggi pertanian dan merendahkan dunia dagang. Sekalipun kekayaan seorang saudagar bisa menyaingi negara, tetap saja tidak dipandang oleh kalangan pejabat
Read more

Bab 23

Sebelumnya, salah satu resep penghilang bekas luka yang Eliska rekomendasikan kepada Talita juga berasal dari kumpulan resep rahasianya itu."Kamu ingin membukanya atas nama Keluarga Lawana, aku bisa bantu. Tapi, ada 3 hal yang harus diperjelas lebih dulu." Kendhis langsung menangkap maksudnya."Pertama, dari rencanamu, sepertinya kamu mengincar pelanggan dari kalangan bangsawan dan wanita terhormat di ibu kota. Kalau sampai terjadi sesuatu, Keluarga Lawana nggak bisa memikul tanggung jawab yang ada.""Jadi, keamanan resep itu harus kuperiksa terlebih dahulu. Di sini, tentu ada risiko bocornya rahasia resep. Apa kamu bisa terima itu? Kedua, bagaimana kita akan bagi hasil? Ketiga, kalau bisnismu gagal, siapa yang harus menanggung kerugiannya?"Eliska menjawab dengan serius, "Aku percaya pada Kak Kendhis. Resepnya boleh diuji dulu. Untuk pembagian, kita bagi rata. Untuk kerugian di awal, akan kutanggung sendiri. Tapi, Kakak nggak boleh mengungkap kalau toko itu adalah usaha kita berdua."
Read more

Bab 24

Eliska agak khawatir, tetapi dia merasa sungkan untuk langsung bertanya kepada Arjuna. Setelah dipikir-pikir, akhirnya dia memutuskan untuk meminta bantuan Adelia menanyakan hal itu.Beberapa hari ini Giandra juga tidak terlihat. Jika tidak bertanya pada Arjuna, Eliska benar-benar tidak tahu bagaimana keadaan Pradipta.Saat ini, Nindia belum tentu mau berbicara dengannya dan Eliska pun tak ingin memaksakan diri untuk mendekat. Lagi pula, dia memang tidak keberatan jika Adelia tahu siapa yang sedang dia pikirkan, agar tidak terjadi kesalahpahaman yang tidak perlu antara mereka.Selain itu, Adelia bukan tipe orang yang suka bergosip. Bertanya tentang kondisi luka seseorang juga bukan sesuatu yang mencoreng nama baiknya.Adelia menatapnya sejenak. Meskipun dia tahu Eliska sebelumnya telah ditolak oleh Arjuna, saat mendengar Eliska menyebut nama Pradipta, entah kenapa hatinya terasa sedikit lega.Mungkin karena Eliska memang terlalu cantik. Berapa banyak pria yang benar-benar tahan terhada
Read more

Bab 25

Eliska tengah menenangkan Bintang, tetapi gadis itu masih terisak dan menyeka air matanya dengan lengan bajunya."Aku menumpahkan tinta milik Tuan Banyu. Tuan Banyu pasti akan menghukumku," kata Bintang dengan takut.Tinta itu adalah tinta langka yang Banyu dapatkan dengan susah payah. Kualitasnya sangat bagus, harganya juga mahal.Banyu memerintahkan Bintang untuk mengantarkan tinta itu ke ruang kerjanya. Namun, baru berjalan beberapa langkah, dia malah menumpahkannya. Bintang benar-benar tidak tahu harus bagaimana menjelaskan hal itu kepada majikannya.Apalagi, Banyu tidak selembut kakaknya, juga tidak seramah Arjuna. Kabarnya saat di medan perang, dia sangat tegas dalam menghukum, tidak pernah menunjukkan belas kasihan.Andai Eliska tahu Bintang menyebut Arjuna ramah, mungkin dia akan tertawa dan mengatakan gadis itu tertipu oleh tampangnya. Arjuna bukan orang yang mudah dilayani.Saat ini, Eliska pun merasa agak kesulitan. Dia sebenarnya tidak ingin terlalu dekat dengan orang-orang
Read more

Bab 26

"Tuan Banyu, aku harap kamu nggak memberi tahu Putra Bangsawan Arjuna tentang pertemuan kita hari ini," ucap Eliska di akhir. Jika tidak, Arjuna akan curiga padanya memiliki maksud tersembunyi."Oke," sahut Banyu. Ini urusan pribadinya. Dia memang tidak berniat mengatakannya.Di kehidupan lampau, Eliska dan Banyu adalah ipar. Mereka jarang berinteraksi berdua. Eliska sudah tahu bahwa hati Banyu tidak sedingin penampilannya. Namun, dia tidak menyangka ternyata Banyu lebih mudah diajak bicara daripada dugaannya.Eliska diam-diam berpikir, seharusnya dulu Gayatri mempertimbangkan Banyu. Peluang keberhasilannya lebih tinggi. Selain itu, Banyu lebih mudah bergaul. Tidak begitu dingin dan tega, juga tidak memiliki kekasih masa kecil. Dia termasuk pria yang cocok untuk dijadikan pasangan hidup.Namun, Eliska sendiri juga tidak akan mempertimbangkan Banyu. Bagaimanapun, dulu Banyu adalah kakak iparnya. Eliska masih tidak bisa menerima hal seperti ini.Eliska tidak lama di sana, tetapi aroma ma
Read more

Bab 27

Banyu biasanya tidak pernah menanggapi hal ini. Namun, hari ini dia tampak berbeda. Katanya, "Aku hanya khawatir Ibu nggak suka dengan pilihanku."Arjuna melirik Banyu sekilas.Sartika menimpali, "Asalkan latar belakang keluarganya jelas, Ibu pasti suka."Banyu bukan pewaris utama Keluarga Raja Kawiswara. Dia juga bukan putra sulung. Urusan pernikahannya lebih bebas.Banyu berpikir untuk beberapa saat, lalu menyahut, "Kita bahas lagi nanti."Sartika sangat mengenal putranya sendiri. Jika bisa dibahas, dia pasti sudah membahasnya. Banyu terlihat begitu ragu. Sepertinya wanita yang disukainya memiliki status khusus, atau mungkin pernah dijodohkan dengan Arjuna.Namun, Sartika bukan orang yang kolot. Meskipun pernah dijodohkan, bukan berarti pernah saling mencintai. Nanti setelah menikah, Banyu akan memiliki tempat tinggal sendiri. Dia tidak akan sering bertemu dengan Arjuna.Sartika diam-diam menduga bahwa wanita itu adalah Eliska.Talita tidak menyukai Eliska, melainkan lebih menyukai A
Read more

Bab 28

Sebenarnya Eliska sudah lama memikirkan soal ini. Talita memang tidak menyukainya. Jadi jika ramuan itu berasal dari Eliska, dia jelas tidak akan mau menceritakannya kepada orang lain karena khawatir Keluarga Raja Kawiswara akan dikaitkan dengan Keluarga Adipati Madaharsa.Namun kalau yang memberikan ramuan itu adalah seseorang yang Talita sayangi dan kasihi, dia pasti akan merasa bangga dan dengan senang hati menceritakannya kepada orang lain.Sebab, perasaan para orang tua umumnya tidak jauh berbeda. Mereka selalu senang jika anak-anak perhatian pada mereka dan suka sekali membagikan cerita tentang itu.Sekarang karena Nindia mempunyai prasangka padanya, Eliska berpikir satu-satunya jalan adalah memulainya lewat Adelia.Eliska memberi tahu, "Buat ramuan ini dalam bentuk pil, lalu beri nama yang terdengar cantik dan menarik. Kemudian, cari cara agar Kak Adelia yang menyerahkannya kepada Ratu Kawiswara.""Kalau sudah begitu, Ratu Kawiswara pasti akan bercerita pada teman-temannya tenta
Read more

Bab 29

Ruang rahasia itu sunyi dan dingin. Tangan dan kaki Eliska terasa kaku dan nyaris mati rasa, tetapi dia tetap berdiri di sana tanpa bergerak sedikit pun. Hanya matanya yang memerah, sementara air mata yang hampir tumpah dia tahan paksa agar tidak jatuh.Arjuna hanya menatapnya dengan dingin. Pandangannya sama sekali tidak berbeda seperti saat melihat seekor burung atau sebatang pohon. Itu sungguh tatapan yang datar dan dingin, seperti memandang benda mati yang tak ada artinya.Keduanya saling berhadapan, tetapi sebenarnya Eliska tak punya sedikit pun kekuatan untuk menandingi auranya."Aku nggak berniat mengetahui rahasia apa pun milik Putra Bangsawan Arjuna." Akhirnya, Eliska yang lebih dulu mengalah. Bukan karena takut pada Arjuna. Hanya saja dalam situasi seperti ini, melawan dengan emosi sama sekali tidak ada gunanya.Akan tetapi, Arjuna malah membalas, "Tapi, aku justru sangat tertarik pada rahasia milik Nona Eliska."Angin sepoi-sepoi bertiup pelan. Lembaran kertas tipis di atas
Read more

Bab 30

Arjuna hanya menimpali, "Nggak masalah, cepat atau lambat kamu memang harus tahu."Kalimat ini jelas-jelas menunjukkan bahwa Arjuna berniat menyeret Eliska lebih jauh ke dalam urusannya. Kemungkinan besar urusan yang harus dia bantu selesaikan ke depan pun, tidak akan hanya berhenti pada satu perkara ini saja.Hati Eliska terasa makin berat, tetapi di wajahnya tetap tidak terlihat perubahan. Dia hanya menunduk, lalu berkata dengan tenang, "Aku bisa bantu Putra Bangsawan Arjuna mengurus masalah ini. Hanya saja, aku harap kelak Putra Bangsawan Arjuna juga bisa bermurah hati pada urusan ayahku."Arjuna menjawab, "Mengenai urusan Perdana Menteri Sutopo, suruh ayahmu nggak perlu repot-repot datang ke istana untuk memohon ampun baginya."Jawaban itu membuat Eliska terkejut. Sesaat kemudian, dia teringat pada kunjungannya ke Kediaman Bramantya beberapa waktu lalu.Saat itu, Pradipta sempat menyebutkan bahwa dia baru pulang dari Langari. Sekarang Eliska menduga, sepertinya dia sedang menyelidi
Read more
PREV
12345
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status