Saat ini di dalam rumah sakit, Ihsan membawa semua barang yang dibutuhkan Tamara dan meletakkannya dengan sopan di nakas."Terima kasih, maaf sudah merepotkan. Ongkos taksinya sudah kutransfer, tolong diterima," kata Tamara sambil tersenyum."Nyonya, jangan sungkan begini. Sudah kewajibanku membantumu. Lagi pula, siang tadi aku juga salah. Aku seharusnya kasih tahu kalau Pak Carlos yang cari," ucap Ihsan dengan penuh penyesalan."Dia bosmu, mana mungkin kamu berani ngomong ke aku. Aku bisa ngerti." Begitu nama Carlos disebut, ekspresi Tamara langsung berubah datar.Ihsan ingin menjelaskan, sebenarnya jika dia memberi tahu Tamara juga tidak akan terjadi masalah besar. Jadi, dia sendiri yang memilih untuk diam ...."Sekali lagi terima kasih, kamu balik saja. Lagian, kamu masih harus kerja," ujar Tamara lagi."Nyonya, soal Pak Carlos ...," kata Ihsan ragu-ragu."Aku nggak mau dengar kamu bela dia. Kamu pergi saja," sela Tamara langsung.Ihsan pun terdiam, pelan-pelan membalikkan badan. Sa
Read more