Home / Urban / Kekuatan Super Si Satpam Biasa / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Kekuatan Super Si Satpam Biasa: Chapter 21 - Chapter 30

50 Chapters

Bab 21

Rio mengangguk, lalu memanggul tas itu dan pergi. Begitu Rio pergi, Aulia langsung merasa hatinya kosong. Sebenarnya, jika Rio ingin tetap berada di sisinya, dia akan menjadi kekuatan terbesar yang dimiliki Aulia.Namun, untuk saat ini, Aulia tidak ingin melakukan itu. Sebab Aulia tahu, Rio memiliki kehidupan yang cerah, bersih, dan penuh semangat positif. Jika dia membiarkan Rio terjebak dalam pusaran gelap yang dia jalani sekarang, itu sama saja menghancurkan hidup pria itu.Tentu saja, di balik semua itu, Aulia juga punya niat lain. Dengan semua keistimewaannya, dia akan menjadikan Rio sebagai senjata terakhirnya.Jadi, selama keadaannya belum benar-benar terpaksa dan nyawanya belum menjadi taruhan, Aulia tidak akan menggunakan senjata pemungkas bernama Rio itu.Tentu saja, pria muda yang bergairah itu membuat jantungnya berdebar. Meski dikenal sebagai janda maut, siapa juga yang akan menyangka bahwa ternyata Aulia masih seorang perawan?Tak lama setelah Rio pergi, Aulia pun turun k
Read more

Bab 22

Pada saat itu, Rio tercengang. Ketika dia memeriksa indikator darah yang muncul dalam pikirannya, tiba-tiba ada berbagai informasi yang mengalir masuk.Dengan kata lain, dalam sekejap, ingatannya dipenuhi dengan informasi tentang kondisi tubuhnya setelah mengalami mutasi.Informasi itu sangat beragam, tetapi Rio memahaminya dengan cepat. Misalnya, saat ini pengembangan otaknya telah mencapai 10%, jadi progres indikator darahnya juga berada di posisi 10%.Selain itu, tubuhnya mengalami perubahan. Dia mendapatkan kekuatan banteng, juga kekuatan jiwa yang telah mencapai tingkat spiritual.Dia juga membangkitkan kekuatan supernatural, yaitu kekuatan angin. Dengan kata lain, kini dia memiliki kekuatan elemen angin!Saat ini, Rio tidak tahu apakah dia benar-benar telah membangkitkan kekuatan angin atau tidak, tetapi dia merasa seperti tersesat dalam embusan angin.Kenapa ini bisa terjadi? Kenapa informasi seperti ini muncul dalam jiwanya?[ Pengembangan otak: 10% ][ Fisik: Kekuatan banteng
Read more

Bab 23

Dahan pohon setebal lengan itu sangat kokoh."Apa aku sudah jadi manusia super?" Rio menarik napas dalam-dalam. Mumpung tidak ada orang di sekitarnya, dia kembali menebaskan pisau angin.Namun, kali ini dia mengerahkan seluruh kekuatannya karena ingin menebas batang utama pohon di depannya.Pohon itu setidaknya memiliki diameter 20 sentimeter. Bahkan dengan gergaji mesin, mungkin butuh puluhan detik untuk menebangnya. Rio ingin menguji batas kekuatan pisau angin miliknya!Swoosh .... Tebasan angin itu menghantam batang pohon secara miring. Saat berikutnya, krak!Rio langsung melompat ke samping, sementara pohon besar itu roboh. Suara keras itu pun menarik perhatian orang-orang di sekitar, membuat Rio panik dan segera melarikan diri.Beberapa saat kemudian, di apartemennya.Setelah memfokuskan pikirannya sepenuhnya, Rio mengendalikan pisau dapur di rumah Aulia yang tinggal di lantai atas.Benar, setelah berevolusi lagi, dia bisa mengendalikan benda yang lebih berat. Pisau dapur jauh leb
Read more

Bab 24

"Rio, kamu benar-benar membuatku kecewa! Kamu terlalu kejam!" Di luar pintu, Medelyn menangis dan mengeluh, "Aku nggak nyangka kamu akan menjadi orang seperti ini. Apa semua kata-kata manismu sebelumnya hanya kebohongan?""Dasar penipu! Kamu sangat munafik! Kamu pria atau bukan sih? Mana ada pria sepertimu? Hanya karena aku membuat kesalahan kecil, kamu memperlakukanku seperti ini?""Rio ... kamu ditakdirkan untuk menjadi orang miskin seumur hidup! Hidupmu akan selalu menyedihkan!""Sebenarnya aku berniat meminta Pak Fathian mencarikan pekerjaan untukmu di perusahaan milik negara. Dengan begitu, kamu nggak perlu khawatir soal biaya hidup lagi.""Tapi, ternyata kamu orang seperti ini. Karena kamu begitu kejam padaku, jangan salahkan aku kalau aku juga nggak berbelaskasihan!"Karena Rio tetap tidak membuka pintu, Medelyn akhirnya menggigit bibirnya dengan marah, lalu berbalik untuk pergi. Sebelum pergi, dia menendang pintu dan berkata, "Rio, semoga kamu nggak menyesalinya!"Sambil berjal
Read more

Bab 25

Wanita itu berkata, "Aku sudah bilang jangan minum, tapi kamu tetap bersikeras minum. Katanya minum sedikit, tapi kamu minum sebotol penuh, 'kan?""Aku bisa minum dua botol kok, satu botol begini nggak ada apa-apanya.""Terserah deh, jangan membual lagi. Dik, nggak usah terburu-buru. Jalan seperti biasa saja.""Baik!"Rio memarkirkan motor listriknya dengan rapi, menyesuaikan kursi, lalu mulai mengemudi menuju Jalan Zeyi.Mobil yang dikendarainya adalah BMW 740, sangat nyaman untuk dikendarai. Meskipun dalam beberapa tahun terakhir, mobil seperti BMW dan Mercedes-Benz sudah tidak bisa menunjukkan status sosial yang tinggi lagi, banyak pebisnis dari generasi lama masih menyukai mobil mewah ini."Dik, malam ini aku mungkin akan pergi ke beberapa tempat. Aku lihat kamu nyetir cukup stabil. Gimana kalau kamu jadi sopir pribadiku malam ini? Biasanya kamu bisa dapat berapa dalam satu malam?""Tergantung. Kadang 400 atau 600 ribu, kadang 2 atau 4 juta," jawab Rio dengan jujur."Ya sudah, mala
Read more

Bab 26

Aula A Pusat Pameran Jouston terang benderang. Karena besok adalah pameran batu giok, semua pebisnis sibuk menata stan mereka sepanjang malam.Setelah Rio memarkir mobilnya, dia ikut masuk ke aula pameran bersama pria dan wanita itu. Bos pria itu bernama Zafir. Dia memiliki pabrik pengolahan batu giok di Kota Chatu, Provinsi Nabol, juga memiliki pusat penjualan batu giok di Kota Jouston.Tentu saja, bisnis utamanya adalah memproduksi batu giok untuk perusahaan besar. Menurutnya, beberapa merek terkenal bahkan melakukan pemrosesan batu giok di pabriknya.Kakeknya dulu adalah seorang perajin ukiran batu giok, lalu bisnis itu diwariskan turun-temurun hingga sampai ke generasinya.Generasi Zafir bisa dibilang telah mengembangkan bisnis keluarga dengan sangat pesat. Saat ini, dia memiliki lebih dari 100 pekerja yang bertugas mengolah batu giok. Ditambah dengan pusat penjualan di Kota Jouston, kekayaannya sudah melampaui 2 triliun.Dunia batu giok memang penuh dengan orang kaya. Dua truk bat
Read more

Bab 27

Rio memotong pembicaraan Aulia. Fakta bahwa Aulia bisa menjawab telepon berarti dia baik-baik saja semalam. Jadi, dia tidak ingin mendengar alasan apa pun dari Aulia.Di seberang telepon, Aulia terdiam sejenak. Nada bicara Rio terdengar agak aneh. Ada hawa dingin yang tersirat."Hehe, kamu marah ya?" Aulia tertawa pelan, lalu berkata, "Siang ini aku pasti pulang. Kamu tunggu aku di rumah ya?"Rio sama sekali tidak menunjukkan emosi apa pun. Dia bahkan mengabaikan kata-kata Aulia dan hanya berkata, "Tiga hari lagi aku kembalikan uangmu."Setelah itu, dia langsung menutup telepon!Di sisi lain, Aulia tampak kebingungan. Kenapa bocah ini tiba-tiba marah besar? Tidak masalah, nanti siang setelah pulang, dia bisa menenangkannya.Aulia tidak terlalu memikirkannya dan melanjutkan pekerjaannya.Sementara itu, Rio mengeluarkan tumpukan uang tunai dari dalam tas ranselnya. Totalnya 4,4 miliar. Tentu saja, masih ada beberapa kartu bank serta surat berharga yang belum dia sentuh. Dia menyimpan se
Read more

Bab 28

"Judi batu itu mengandalkan dua hal, yaitu keberuntungan dan pengalaman. Kamu nggak punya pengalaman sama sekali. Kalaupun kamu punya keberuntungan, itu tetap nggak cukup. Jadi, aku sarankan kamu jangan main-main dengan ini.""Tapi, kalau kamu memang ingin mengenal dunia judi batu, kamu bisa datang ke pusat perbelanjaan kami. Aku bisa coba carikan pekerjaan untukmu, tapi gajinya nggak tinggi lho."Cheryl tersenyum sambil menatap Rio. Di usianya yang sudah lewat 30 tahun, gairahnya masih membara. Jujur saja, Zafir sudah mulai kewalahan melayaninya.Bagaimanapun, Zafir sudah hampir 50 tahun. Pria paruh baya seperti itu hanya bisa memenuhi kebutuhannya beberapa kali dalam sebulan. Apalagi Zafir sering bolak-balik antar kota, kadang mereka belum tentu bertemu dalam setengah tahun.Jadi, Cheryl yang baru menginjak usia matang, sering kali merasa hampa dan kesepian. Di tengah malam, ada kalanya dia juga ingin menyalakan kembali gairah mudanya.Namun, Cheryl bukan tipe wanita yang akan mencar
Read more

Bab 29

Rio memberi Cheryl sebuah tatapan mengerti, lalu tersenyum dan berkata kepada Zafir, "Oke, kamu yang bilang kasih aku harga modal ya."Rio mengingatkannya."Tentu saja, aku nggak akan mengambil untung darimu. Lagi pula, judi batu ini benar-benar soal keberuntungan, terutama bagi amatiran sepertimu. Mungkin saja tebakanmu benar. Banyak kok orang seperti itu!""Cheryl, bawa Rio keliling sebentar sekalian bantu dia menilai. Kita ini 'kan sudah seperti teman."Zafir sengaja meminta Cheryl untuk membantu Rio memilih batu. Dia tidak takut jika Rio benar-benar menemukan batu berkualitas. Justru sebaliknya, kalau Rio berhasil menemukan batu bagus, itu akan menaikkan penjualan tokonya.Jadi, para pedagang batu giok tidak takut jika pelanggan menang, karena itu bisa meningkatkan reputasi mereka."Rio, kamu bawa berapa banyak uang?" tanya Cheryl langsung."Empat miliar." Rio menepuk tas ranselnya."Buset!"Cheryl dan Zafir langsung terkejut. Mereka tidak menyangka seorang sopir pengganti seperti
Read more

Bab 30

Cheryl awalnya sedikit tertarik kepada Rio. Namun, saat ini perasaan itu telah lenyap. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa anak muda ini adalah pejudi gila.Rio jelas-jelas tidak mengerti apa-apa tentang judi batu, tidak tahu tentang giok, bahkan sama sekali tidak punya pengalaman atau kemampuan untuk menilai batu. Namun, dia malah asal mengambil batu mentah dan langsung ingin bertaruh.Orang seperti ini memiliki naluri berjudi yang terlalu besar. Kalaupun keluarganya punya kekayaan yang tak ada habis-habisnya, cepat atau lambat dia pasti akan menghabiskan semuanya.Cheryl tidak memberi tahu Rio bahwa harga asli batu itu hanya sekitar 1,6 miliar. Lagi pula, Rio seberani itu dalam berjudi, biarkan saja dia merasakan kekalahan dan kerugian.Setelah Rio membayar, Cheryl langsung menyiapkan nota pembelian untuknya. Dengan demikian, batu sebesar baskom tadi resmi menjadi milik Rio."Rio, kamu anak muda paling berani yang pernah kutemui." Zafir tersenyum lebar. Hari masih pagi, bahkan pega
Read more
PREV
12345
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status