All Chapters of Semakin Red Flag Semakin Cinta: Chapter 51 - Chapter 60

95 Chapters

Big Guy (Part Dewasa)

Lady terpaksa mengikuti langkah Rain yang mengajaknya ke dalam kamar. Ia duduk di pinggiran ranjang sedangkan suaminya berdiri bersedekap tangan dengan tatapan menghakimi.“Sekarang ceritain ke gue gimana lo bisa ngobrol seakrab itu sama asisten gue.”“Akrab gimana? Perasaan biasa aja,” sahut Lady yang merasa interaksinya dengan Ale normal dan wajar. Tapi tidak menurut Rain yang menangkapnya dari sudut pandang yang berbeda.”Lain kali kalau lagi ada temen gue lo nggak usah ikutan nimbrung. Nggak sopan.””Nggak sopannya di mana? Kan tadi aku emang lagi sama dia. Kamu-nya aja yang baru datang ikutan nimbrung. Tadi tuh aku lagi nunggu taksi di depan toko, terus kebetulan Ale lewat, aku nebeng dia aja sekalian,” tutur Lady apa adanya.Penjelasan lugas perempuan itu sontak membuat Rain menegang. Garis-garis mukanya mengetat. “Lo kok jadi ganjen kayak gitu?” sergahnya marah.“Aku ganjen gimana? Aku salah lagi?” tanya Lady dengan polos.“Ya jelas dong lo salah. Apa lo nggak sadar juga kalau
last updateLast Updated : 2025-04-12
Read more

Bitch Gonna Be Bitch

Lady terkesiap. Hampir saja ia tersedak. Sebagian cairan Rain tertelan olehnya. Sedangkan separuh yang lain ia keluarkan dari mulutnya. Lady terkejut. Benar-benar terperanjat atas yang baru saja terjadi. Mata bundarnya melebar. Napasnya turun naik tak beraturan.Sementara itu Rain yang masih duduk di pinggir ranjang menatap Lady yang terduduk di lantai. Tak percaya jika perempuan itu baru saja memuaskannya. Menerbangkannya ke surga. Memberinya sensasi baru untuk pertama kali setelah rasa yang biasa-biasa saja ia dapat dari Sydney.Bangkit dari lantai, Lady setengah berlari ke kamar mandi dan menutup pintu rapat-rapat. Segera dibersihkannya mulut. Ia berkumur-kumur menghilangkan sisa-sisa cairan jika ada yang masih mengendap di mulutnya. Lantas disikatnya gigi dan lidahnya sampai bersih.Lady mendapati mukanya yang pucat di kaca wastafel saat bercermin di sana. Sungguh luar biasa. Apa yang baru saja ia lakukan merupakan pengalaman pertama yang menegangkan sekaligus membuatnya takjub. T
last updateLast Updated : 2025-04-12
Read more

Sesukamu Dan Sesukaku

Ale menyusul Rain yang melangkah cepat dan masuk ke mobil. Ia dapati muka masam laki-laki itu saat mata mereka bertemu.“Semua yang dikatakan Kendrick nggak salah. Dengerin gue baik-baik, kalau lo kayak gini terus lo bisa ditikung Bobby. Lo mau kayak gitu?”“Lo kalau ngomong udah kayak tokoh film horor,” balas Rain pada Ale yang menakutinya.”Gue nggak lagi nakut-nakutin. Gue cuma bilang kemungkinan yang bakal terjadi.”Rain langsung terdiam. Perkataan Ale persis sama dengan ucapan Lady saat ia membentak perempuan itu di rumah bundanya.“Kenapa lo gitu banget ngeliat gue?” Kali ini Ale yang bertanya lantaran Rain menatapnya sedemikian intens.”Jalan sekarang.” Rain mengabaikan pertanyaan itu dan meminta agar Ale membawanya pergi dari sana.“Kita mau ke mana?” tanya Ale ingin tahu apa tujuan mereka selanjutnya.Rain juga bingung akan ke mana. Tidak mungkin ke rumah bundanya. Kanayya bisa curiga jika ia pulang secepat itu.“Tuh kan, lo kebanyakan bengong,” tegur Ale pada Rain yang terma
last updateLast Updated : 2025-04-13
Read more

Pria Berbahaya

Ruang produksi Cake Palace sedang sibuk-sibuknya. Uap panas menambah kental suasana siang itu. Para pekerja berpacu di bawah tekanan waktu yang terus memburu. Mereka semua tekun, solid dan pekerja keras.Tidak ada satu pun suara yang terdengar dari mulut mereka. Semua sibuk dan terlihat fokus dengan tugas masing-masing. Hingga kemudian salah satu pekerja bagian depan masuk ke area itu.“Mbak Lady, ada supplier tepung ingin bertemu,” beritahunya.“Supplier tepung?” Lady mengernyit heran. Seingatnya ia tidak punya janji dengan siapa pun.”Supplier tepung mana ya? Aku nggak ada janji sama supplier apalagi supplier tepung. Lagian bahan-bahan kita masih banyak.””Nggak tahu juga sih, Mbak, katanya dia supplier tepung.”“Namanya siapa?”“Duh, aku udah tanya tapi dia nggak sebutin namanya, cuma bilang dia supplier tepung yang mau ketemu sama Mbak Lady. Tapi orangnya cakep, gagah, tinggi banget, senyumnya manis.””Laki-laki?” Lady terkejut. Apa mungkin Farrel? Tapi ciri-cirinya seperti bukan
last updateLast Updated : 2025-04-13
Read more

Baru Mulut Atas, Gimana Kalau Mulut Bawah?

“Kamu duduk aja dulu ya, biar aku yang pesen.” Ale menyuruh Lady duduk sedangkan dirinya ikut antri di counter makanan bersama para pembeli lain yang berjubel.Lady mengambil tempat duduk di pojokan. Agak tersembunyi posisinya, tapi dari sana ia bisa dengan leluasa memandang ke sekitarnya termasuk melihat Ale berbaris di tempatnya kini.Tanpa sadar bibir Lady melengkungkan senyum mengingat sikap manis Ale sepanjang kebersamaan mereka tadi. Tiba-tiba dari tempatnya berdiri Ale menoleh ke belakang memandang tepat ke arah Lady. Pria itu tersenyum penuh arti yang Lady balas dengan senyum tipis. Lalu ia kembali memandang ke depan saat tiba gilirannya.Tak lama kemudian Ale datang dengan tangan membawa nampan berisi dua porsi ayam goreng, dua porsi nasi, dua porsi kentang goreng plus dua gelas minuman bersoda dan air mineral.Ale duduk di hadapan Lady dan memisahkan makanan mereka.“Kena berapa semua, Le?” tanya Lady dan bersiap-siap mengeluarkan uang dari dompet yang baru saja ia ambil dar
last updateLast Updated : 2025-04-13
Read more

Ada Yang Panas Tapi Bukan Api

“Kok malah ngelamun? Turun yuk!” ajak Ale untuk kesekian kalinya saat Lady masih saja mematung memandanginya.“Kita pergi aja deh.””Pergi ke mana? Katanya tadi kamu mau buru-buru pulang. Katanya banyak yang harus dikerjain,” kata Ale mengingatkan.Lady juga tidak tahu harus pergi ke mana. Saat ini ia hanya ingin tidak bertemu dengan Rain. Ia menyayangi dirinya sendiri dan ingin menjaga suasana hatinya agar tidak memburuk. Itu saja.Lalu kemudian pikiran positifnya datang. ‘Ngapain juga aku harus menghindar. Biarin aja. Terserah dia mau ngapain di sini.’Mereka kemudian turun dari mobil.Di dalam toko Sydney baru saja membayar belanjaannya. Sedang Rain berdiri agak jauh darinya. Sekilas Sydney lihat muka kusut laki-laki itu. Entah apa lagi yang terjadi. Akhir-akhir ini Rain memang sukar diprediksi.“Rain, ada tambahan?” seru Sydney pada laki-laki itu.Rain menggeleng tanpa minat. Dengan tidak sabar menunggu Sydney. Lama-lama di sini ia bisa semakin emosi bila mengingat Lady.‘Ngapain
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

Ramalan Gipsi

“Kita langsung ke sana atau mau makan malam dulu?” tanya Ale begitu mereka baru saja beberapa meter meninggalkan kampus Lady.“Langsung ke sana aja deh,” putus Lady. “Aku masih kenyang,” sambungnya lagi.“Awet ya makan siang sama aku? Kenyangnya lama.” Ale terkekeh menimpali. Kakinya menekan pedal gas lebih dalam.“Iya nih, biasanya jam segini aku udah laper, tapi tumben masih kenyang jam segini.””Itu karena tadi kamu makan siangnya sama aku. Coba kalau nanti makan bareng aku lagi dijamin kenyangnya bakal awet sampai besok.”Tawa Lady meledak. Pria di sebelahnya ini tak henti-henti mengocok perutnya. Entah sudah berapa kali sejak siang tadi.Lady kemudian memeriksa ponselnya. Tidak ada notifikasi apa pun di sana. Termasuk dari Rain. Suaminya itu tidak menghubunginya sama sekali, membuat Lady menjadi yakin bahwa pria itu memang tidak memedulikannya. Bahkan mungkin jika ia mati sekali pun Rain tidak akan mau tahu. Lelaki itu pasti mensyukuri kematiannya.“Tuh kan, tiap lagi sama aku pa
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

Asal Sama Kamu

Rain mengedarkan mata, memindai keadaan di sekelilingnya. Saat ini Rain sedang berada di kampus Lady. Tidak ada lagi aktivitas di sana. Kampus sudah sepi karena kegiatan perkuliahan sudah berakhir sejak beberapa jam yang lalu.’Kelayapan ke mana lagi lo, Lad?’Rain mulai pusing karena tak juga menemukan istrinya. Saat mencoba menghubungi Lady, ternyata tidak bisa dihubungi. Membuat Rain tidak bisa untuk tidak berpikiran negatif. Pasti Lady sengaja mematikan ponselnya supaya bisa bebas dan berkeliaran ke mana-mana.Keluar dari kampus Lady, Rain mengemudi tanpa arah. Ia susuri jalan raya sementara matanya berlarian dengan gelisah. Setiap sudut ruas jalan tidak lepas dari penglihatannya. Berharap ia akan menemukan Lady.Rain kemudian mendatangi Cake Palace. Yang ditemukannya hanyalah bangunan kosong. Tidak ada siapa pun di sana.‘Brengsek, lo bener-bener mau cari masalah sama gue.’ Rain menendang tong sampah yang berada di depan gedung saking kesalnya.Ia segera masuk ke dalam mobil saat
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

Sebuah Penolakan

Lady melangkah masuk ke dalam rumah mendahului Rain. Ia bermaksud menuju kamar pembantu dan tidur di sana, tapi suara laki-laki itu mencegahnya.“Lo mau ke mana?” Lady diam saja. Ia tidak peduli dan meneruskan langkah.“Lad, lo budek ya? Lo denger gue nggak sih?” Rain mencekal tangan Lady sehingga kakinya tertahan. Rain langsung menghadang di depan dan ia mendapati muka cemberut istrinya itu. “Harusnya gue yang marah, bukan lo, Lad.” Tanpa mengeluarkan suara, Lady terus menyingkir, menerobos Rain yang berdiri menghadang di depannya. “Lad, gue lagi ngomong sama lo, denger nggak sih? Lo hargai gue dong!” ”Aku mau tidur.” “Tapi ini bukan kamar kita.” ‘Kita’. Kalimat itu membuat Lady merasakan sesuatu yang berbeda. Seingatnya baru dua kali Rain menggunakan kata itu y
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

Galau

“Kamu ke mana aja semalam, Dy? Bunda sama Rain sampai cemas,” kata Kanayya pagi itu. Mereka sedang berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama.”Semalam aku ke rumah temen, Nda, ngerjain tugas kuliah. Maaf ya, Nda, aku nggak kasih kabar. Hpku habis baterai.” Lady beralasan sembari menekan perasaan bersalah dalam-dalam.“Oh, Bunda kira ada apa, soalnya hujan dan kamu masih belum pulang. Biasanya sebelum kuliah kamu kan pulang dari toko dulu.”“Iya, Nda, maaf sekali lagi,” ulang Lady. Ah, bersalah sekali rasanya membohongi mertuanya ini.“Nggak apa-apa, Dy, cuma kalau bisa kalau lain kali kamu ada pergi-pergi lagi kamu catet nomer hp Rain atau Bunda di kertas, jadi kalau hp kamu mati kamu bisa kasih kabar pake hp temen kamu.””Iya, Nda.” Aku hafal kok nomer hp Bunda, tapi semalam bener-bener nggak kepikiran buat kasih kabar. Maaf ya, Nda, lain kali aku nggak akan ulangi lagi.”Kanayya tersenyum maklum. “Nggak apa-apa, yuk lanjutin makannya.”Lady menyuap oatmeal. Sesekali melirik ke a
last updateLast Updated : 2025-04-15
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status