Sudah belasan jam berlalu, namun Rain masih belum juga sadarkan diri. Kondisinya yang memprihatinkan membuat semua orang terdekatnya khawatir.“Kak Ayya, gimana kondisi Rain?” tanya Alana yang baru saja tiba di rumah sakit.”Rain masih belum sadar, Na,” sahut Kanayya tidak bersemangat.”Sabar ya, Kak. Rain pasti bangun. Aku yakin itu.” Alana mengusap pelan pundak Kanayya.Kanayya menjatuhkan kepalanya di sandaran kursi. Sejak Rain dibawa ke rumah sakit, ia nyaris tidak beristirahat. Selera makannya juga menguap hingga membuat badannya lemah. Kanayya takut jika kemungkinan paling buruk itu betul-betul terjadi. Kanayya tidak akan sanggup jika Rain benar-benar pergi dan tidak akan bangun lagi.“Darahnya gimana, Kak? Udah ada?”Gelengan lemah kepala Kanayya dilihat Alana.”Jadi gimana dong? Kalau bener-bener nggak dapet, gimana Rain?” Alana memburu.Kanayya mengusap muka. Ia semakin panik memikirkannya.“Kenapa sih Rain darahnya beda sama kita semua?” keluh Alana. “Kenapa aku, Kak Ayya sa
최신 업데이트 : 2025-04-18 더 보기