Semakin Red Flag Semakin Cinta의 모든 챕터: 챕터 71 - 챕터 80

95 챕터

The King of Lip Service

Konferensi pers tersebut diakhiri dengan sesi foto-foto. Bagi Rain bukan lagi hal yang luar bisa. Berbeda dengan Lady. Baginya ini adalah pengalaman pertama. Ia merasa canggung dan risi saat kilatan lampu kamera menerpa wajahnya tanpa henti sedari tadi.“Senyum yang lebar.” Rain berbisik karena awalnya Lady berekspresi datar.Perempuan itu cepat-cepat mengganti rona muka dan memamerkan senyum paling manis.Di saat itu Lady langsung teringat kedua orang tuanya yang sudah berpulang. Jika masih hidup keduanya pasti bangga mengetahui anaknya bersuamikan publik figur sebagaimana yang dikatakan beberapa orang temannya.‘Kamu beruntung banget, Dy, bisa nikah sama Rain. Di saat cewek-cewek mimpiin dia, Rain malah milih kamu.”Lady hanya tersenyum hampa. Orang-orang tidak akan pernah tahu bagaimana perasaannya dan apa yang sebenarnya terjadi.Berakhirnya acara itu membuat Lady menghela napas lega. Bersyukur akhirnya terbebas dari situasi yang tidak disukainya.”Kamu cantik malam ini, Juliet sa
last update최신 업데이트 : 2025-04-17
더 보기

Pencuri Kecupan

Rain masih menenggelamkan muka di ceruk leher Lady. Sementara tangannya tidak bergeser sesenti pun dari tubuh perempuan itu, berjam-jam lamanya. Seakan tubuh Lady adalah tempat ternyaman baginya.Lady menepis tangan Rain pelan-pelan. Ia juga menggeser kepala laki-laki itu agar menjauh darinya. Semalaman Rain tidur sambil mendekap Lady. Posisi tubuhnya tidak berubah hingga pagi.Memiringkan kepalanya, Lady menatap Rain yang masih tidur dengan pulas. Rain sama sekali tidak terusik saat tadi Lady menggeser tubuhnya.Saat nyawanya mulai terkumpul bersama dengan ingatannya, Lady merenung. Memikirkan semua perkataan Rain kemarin malam. Sikap dan kata-kata laki-laki itu begitu manis. Tapi sayangnya karena Rain sudah terlalu sering mempermainkannya membuat Lady sudah tidak bisa lagi membedakan kapan Rain serius dan kapan bergurau dengannya. Jadi ia anggap saja kalau kemarin Rain hanya sedang mempermainkannya.Lady memandang Rain lebih lekat. Setiap detail dari bagian wajah laki-laki itu ia re
last update최신 업데이트 : 2025-04-18
더 보기

I Choose Her

Lady duduk di sebelah Ale memerhatikan Rain yang sedang unjuk kemampuan. Tanpa ia sadari, Lady mengagumi Rain di dalam hati. Rain tidak hanya keren dalam kostum balapnya. Lelaki itu juga piawai saat mengedari lintasan di sirkuit.”Rain keren ya?”Lady menoleh ke sebelah, mendapati Ale yang sedang berbicara padanya.“Iya.” Mau tidak mau Lady harus mengakui. Meski selalu berbenturan dengan laki-laki itu, namun Lady masih bisa memisahkan antara urusan hati dan lainnya.“Dari kecil Rain sudah bercita-cita jadi pembalap.” Ale menyambung kalimat dan mulai bercerita tanpa diminta. “Dulu Tante Kanayya nggak setuju dan mati-matian menolak karena trauma. Tapi akhirnya Rain membuktikan kalau nggak main-main.”Lady manggut-manggut.“Bulan depan Rain bakal ikut F3, dan dia satu-satunya dari Indonesia.”“Hebat,” cetus Lady tanpa sadar.Ale tersenyum mendengarnya. “Suami kamu.”“Eh, iya.” Lady jadi salah tingkah. Setiap kali mendengar kata ‘suami kamu’ mengingatkannya bahwa Rain adalah miliknya, pun
last update최신 업데이트 : 2025-04-18
더 보기

Entah Apa Hikmahnya

Ale berjalan mondar-mandir sendiri. Sudah sejak tadi hatinya gelisah. Berjam-jam berlalu sejak Rain ditangani, tapi hingga saat ini belum ada kabar apa pun.Tadi, Ale menyusul Rain serta Lady ke toilet. Ia menemukan Rain dan Lady dalam keadaan memprihatinkan. Sementara Sydney berada di sana dengan ekspresi ketakutan.Ale yang lalu mengerti apa yang telah terjadi segera bertindak dengan cepat. Ia membawa Rain dan Lady ke rumah sakit, sedangkan Sydney langsung diamankan petugas keamanan.Lelaki itu kemudian melihat jam tangannya yang entah keberapa kali ia lakukan sejak tadi. Masih belum ada tanda-tanda seseorang dari dalam sana akan keluar dan memberi kabar. Tidak hanya Rain, Lady juga dirawat karena kondisi tubuhnya yang lemah akibat penganiayaan yang dilakukan Sydney. Ale tidak menyangka sama sekali jika Sydney akan senekat itu.Pintu ruangan lalu terbuka, Kanayya muncul dari dalamnya. Raut penuh khawatir tergambar dengan jelas di parasnya. Ale segera menghampiri dan mengejar dengan
last update최신 업데이트 : 2025-04-18
더 보기

Ini Solusinya

Sudah belasan jam berlalu, namun Rain masih belum juga sadarkan diri. Kondisinya yang memprihatinkan membuat semua orang terdekatnya khawatir.“Kak Ayya, gimana kondisi Rain?” tanya Alana yang baru saja tiba di rumah sakit.”Rain masih belum sadar, Na,” sahut Kanayya tidak bersemangat.”Sabar ya, Kak. Rain pasti bangun. Aku yakin itu.” Alana mengusap pelan pundak Kanayya.Kanayya menjatuhkan kepalanya di sandaran kursi. Sejak Rain dibawa ke rumah sakit, ia nyaris tidak beristirahat. Selera makannya juga menguap hingga membuat badannya lemah. Kanayya takut jika kemungkinan paling buruk itu betul-betul terjadi. Kanayya tidak akan sanggup jika Rain benar-benar pergi dan tidak akan bangun lagi.“Darahnya gimana, Kak? Udah ada?”Gelengan lemah kepala Kanayya dilihat Alana.”Jadi gimana dong? Kalau bener-bener nggak dapet, gimana Rain?” Alana memburu.Kanayya mengusap muka. Ia semakin panik memikirkannya.“Kenapa sih Rain darahnya beda sama kita semua?” keluh Alana. “Kenapa aku, Kak Ayya sa
last update최신 업데이트 : 2025-04-18
더 보기

Akhir Penantian

Setelah mengantar Lady ke ruangan Rain, Kanayya dan suster keluar, meninggalkan mereka hanya berdua.Dari tempatnya duduk Lady memerhatikan Rain tanpa melewatkan seinci pun bagian dari diri laki-laki itu. Rain tampak tenang dalam lelap, namun entah apa yang terjadi di dalam dirinya. Mungkin saat ini Rain sedang berjuang melawan maut dan mati-matian mencoba untuk bangun.Lady memberanikan diri menyentuh tangan Rain. Ia melakukannya dengan hati-hati. Tangan suaminya itu terasa dingin saat kulit mereka saling bersentuhan. “Rain, ini aku, Lady.” Ia berujar pelan.Tidak ada respon apa-apa. Rain tetap di posisi semula. Ya, tentu saja. Rain kan tidak sadarkan diri.”Kapan kamu bangun? Kasihan Bunda. Bunda nggak berhenti nangis mikirin kamu. Aku juga cemas ngeliat keadaan kamu kayak gini. Nggak cuma aku dan Bunda, tapi Alana dan Ale juga. Kami semua sayang sama kamu, Rain…”Ucapan Lady terhenti ketika teringat sesuatu. Ia merasa ada yang salah dengan kalimatnya. Sayang? Benarkah ia sayang p
last update최신 업데이트 : 2025-04-19
더 보기

Bullshit

Kanayya meremas ujung bajunya sambil mengumpulkan kekuatan untuk bicara. Ia menyadari sepenuhnya bahwa tidak mungkin menyembunyikan fakta sesungguhnya dari Rain. Cepat atau lambat Rain harus tahu.Rain merasa aneh melihat muka-muka tegang di hadapannya. Bergantian dipandanginya Lady dan Kanayya dengan tatapan penuh tanda tanya. Ada apa? Apa ada hal besar yang dirahasiakan darinya?“Ini Bunda sama Lalad kenapa sih diem-dieman kayak gini? Apa ada yang disembunyiin dari aku?” Rain bertanya curiga.Lady dan Kanayya masih membisu ketika Rain menggeser posisinya dan mencoba untuk duduk. Rain merasa ada yang berbeda dengan tangannya yang membuatnya menolehkan mata ke arah itu.Tangannya terasa kaku begitu Rain coba untuk menggerakkannya. Ringisan muncul di wajahnya ketika merasakan perih. Tangannya sakit.“Nda, tangan aku kenapa? Berasa kaku banget dan susah digerakin.” Rain mengadu pada Kanayya.“Iya, Rain, memang begitu. Itu akibat luka tusuk kemarin,” jawab Kanayya pelan.“Ahh, tapi ini s
last update최신 업데이트 : 2025-04-19
더 보기

Lo Yang Di Atas (Part Dewasa)

Rain masuk ke kamar setelah mendengarkan penjelasan panjang lebar Kanayya padanya. Lady langsung waspada kalau saja Rain akan meledakkan kemarahan.”Lo kenapa? Takut sama gue?” ujar Rain melihat Lady duduk dengan tangan mencengkram permukaan kasur.Lady menggelengkan kepala. Ia tidak bohong. Bukan Rain yang membuatnya ketakutan, tapi kemarahan laki-laki itu.Rain mendekat pelan-pelan. Ia ikut duduk di sebelah Lady. Sesaat diembuskannya napas sembari mencari kata yang tepat untuk membuka obrolan.“Lad…”“Ya?”“Tadi Bunda cerita semuanya sama gue. Jadi gue baru tahu sekarang. Apa bener lo yang donorin darah buat gue?”“Kalau Bunda bilang begitu apa mungkin Bunda bohong?” Lady menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.”Lo jangan berbelit-belit. Gue mau denger dari mulut lo langsung. Lo tinggal jawab iya apa nggak.”“Sepenting apa memangnya jawaban aku buat kamu? Sebesar apa pengaruhnya?””Bawel banget ya lo? Tinggal jawab doang apa salahnya malah pake muter-muter dulu.” Rain geram sendiri m
last update최신 업데이트 : 2025-04-19
더 보기

Thanks, Love

Lady sontak mengangkat kepala dari atas dada Rain. Sulit untuk memercayai apa yang baru saja ia dengar dari mulut laki-laki itu.“Gimana, Rain? Bisa ulangi lagi?”“Lo nyebelin ya, Lad.”Lady mungkin tidak akan tahu betapa susah Rain untuk mengucapkannya, malah minta diulangi.“Kok nyebelin sih? Aku kan cuma nanya tadi tuh kamu lagi ngomong apa?””Masa lo nggak denger.”“Iya, emang aku nggak denger. Suara kamu terlalu pelan.” Lady berbohong pada bagian ini. Tadi ia mendengar dengan jelas apa yang disampaikan laki-laki itu. Hanya saja Lady ingin mendengarnya sekali lagi.Rain mengesah lelah, mengembuskan napasnya yang berat. ”Gue mau minta maaf atas sikap gue selama ini. Gue banyak salah sama lo.”Hufffttt… Lega sekali mendengarnya.”Itu kamu ngomongnya sungguh-sungguh atau disuruh Bunda?” tatap Lady curiga. Ia masih sulit mempercayai jika Rain yang gengsian, yang egonya tinggi akan meminta maaf padanya apalagi secara tiba-tiba begini.“Emang muka gue nggak kelihatan serius?”Lady menat
last update최신 업데이트 : 2025-04-19
더 보기

Bathtub Session

Eh, apa? Morning, Love?Lady balas memandang Rain dan membaca setiap detail ekspresi yang terlukis di wajah laki-laki itu.Rain terlihat lembut. Tidak ada kebengisan di wajahnya. Tidak ada amarah di sana. Caranya menatap tidak berubah dan masih serupa dengan saat mereka bercinta kemarin malam. Meskipun merasa lega mengetahuinya namun Lady tetap waswas kalau saja setan dalam diri Rain bangkit lagi.“Kamu udah bangun?” tanya Lady hati-hati pada Rain yang menahan tangannya.”Menurut lo gimana? Kalo gue udah buka mata begini artinya apa?”Senyum mengembang di bibir Lady begitu menyadari pertanyaan bodoh yang baru saja terlontar dari mulutnya.“Aku keluar dulu ya, mau nyiapin sarapan.”“Kan udah gue bilang lo bukan pembantu di rumah ini. Kenapa sih lo doyan banget memosisikan diri kayak gitu?”“Bukannya gitu, tapi kalau bukan aku siapa lagi? Nggak mungkin Bunda atau Tante kamu. Aku juga harus tahu diri.”Rain mengesah menyadari perkataan Lady yang mungkin ada benarnya juga. “Ya udah. Nanti
last update최신 업데이트 : 2025-04-20
더 보기
이전
1
...
5678910
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status