Pelukan itu dilonggarkan. Anita menatap wajah Raya dengan tatapan haru. Sepasang maniknya bahkan terlihat berkaca-kaca."Maaf, Tante. Saya sudah pernah datang ke rumah sakit, tapi tak ada Tante di sana. Kata Suster, Fatih sudah pulang." Raya menjawab dengan pelan."Iya, Tante memang selalu lupa tak bertukar nomor telepon denganmu," sesal Anita. Lalu wanita paruh baya itu menoleh ke sebelah Raya. "Siapa ini, Raya?" tanyanya pada Raya."Perkenalkan, ini Hani, Tante. Hani adalah sahabat saya," jawab Raya.Hani pun langsung mencium punggung tangan Anita dengan sopan. "Hani, Tante," sapanya.Anita menyambut dua wanita muda di depannya dengan ramah. Raya dan Hani duduk di sofa berwarna mewah di ruang tengah kediaman Aditya.Di atas meja persegi di depan Raya, tersaji aneka makanan dan minuman sebagai jamuan. Tapi belum sempat Raya mencicipi, suara tangisan bayi seketika terdengar dari salah satu kamar yang ada di rumah Aditya.Oaa oaa!Itu pasti suara Fatih. Spontan Raya langsung beranjak.
Terakhir Diperbarui : 2025-04-04 Baca selengkapnya