Semua Bab Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!: Bab 31 - Bab 40

50 Bab

Bab 31

Pada saat ini, Harvin merasa seperti sedang mempermainkan mangsanya, sangat menyenangkan.Dia tidak mengucapkan apa pun dan hanya berjalan mendekati Shella."Kalau kamu mendekat ...." Shella mundur lagi, dia merasakan sejenis firasat buruk.Melihat Shella yang sudah hampir menabrak dinding, Harvin sengaja maju dua langkah lagi untuk menjebak Shella di dinding.Seperti dugaannya, Shella melangkah mundur lagi. Saat punggungnya menyentuh dinding, dia menoleh dengan terkejut. Namun, pada saat ini, pria itu meletakkan kedua tangannya di bahu Shella dan tubuhnya yang tinggi membentuk bayangan di tubuh Shella."Kamu seharusnya tahu jelas apa yang akan terjadi padamu malam ini kalau kamu nggak bertemu denganku," kata Harvin dengan suara rendah.Shella menggigit bibirnya. Dia merasa dalam bahaya karena dia terletak di antara dinding dan dada pria ini.Dia mengangkat kepalanya dan menatap wajah tampan itu. Hawa maskulin yang familier membuat napasnya terasa sesak. Dia seperti kembali ke lima tah
Baca selengkapnya

Bab 32

Mengapa satu ciuman saja bisa membuatnya hampir kehilangan kendali atas dirinya sendiri? Mengapa dia bisa langsung mengabaikan akal sehatnya hanya karena wanita itu membalas ciumannya?Hal ini bukanlah hal baik baginya.Empat tahun yang lalu, dia sudah memutuskan hubungannya dengan Shella. Terlebih lagi, dia menyimpan sebuah rahasia yang tidak boleh diketahui Shella seumur hidupnya.Untuk apa dia mengganggu Shella pada saat seperti ini?Sepertinya, ke depannya, dia harus menjaga jarak dengan wanita itu, jangan sampai wanita itu mengetahui keberadaan anak mereka.Kalaupun wanita itu mengetahui hal ini, dia juga tidak bisa merebut anak itu darinya.Namun, dia tidak ingin anaknya mengetahui keberadaan Shella. Bagaimanapun, anaknya selalu memiliki keinginan yang kuat untuk mencari ibunya.Di dalam hotel.Shella menghubungi Michelle, asistennya Bobby, dan meminta Michelle untuk membawakan pakaian untuknya.Sambil duduk di sofa, Shella menyeka bibirnya dengan sekuat tenaga. Setelah empat tah
Baca selengkapnya

Bab 33

Setelah memandikan putranya, Harvin pergi ke kamar mandi. Saat Samuel sedang bermain di atas ranjang, sebuah ide tiba-tiba muncul dalam benaknya.Ekspresinya pun menjadi nakal.Sekarang, bukankah kencan di internet sangat terkenal?Jika ayahnya bisa mengobrol dengan kakak cantik itu setiap hari, mereka pasti bisa berpacaran di internet!Samuel berpikir, 'Tapi, Ayah nggak pernah berinisiatif mengobrol dengan wanita lain. Sedangkan kakak cantik itu nggak pernah melihat Ayah. Jadi, dia nggak tahu kalau Ayah sangat tampan dan menawan. Dia pasti juga malu untuk mengambil inisiatif.'Samuel pun mengambil ponsel ayahnya sambil tersenyum.Dia akan menggantikan ayahnya untuk berkencan dengan kakak cantik itu di internet!Samuel mencari nomor telepon Shella dan mengirimkan sekuntum bunga mawar untuk Shella.Selain itu, dia memeras otak untuk memikirkan cara untuk memulai percakapan dengan Shella.Meskipun dia masih kecil, dia sudah bisa membaca dan menulis. Dia pun mengirimkan sebuah pesan pada
Baca selengkapnya

Bab 34

"Serius? Ayah jamin?" tanya Samuel."Ya!""Janji dulu," kata Samuel sambil menjulurkan jari kelingkingnya.Harvin pun ikut menjulurkan jari kelingkingnya dan berjanji pada putranya.Kemudian, Samuel baru menyerahkan ponsel itu pada Harvin. Dia menarik selimut dan berbaring dengan baik sambil berkata, "Ayah, aku tidur dulu, ya. Ke depannya, Ayah bisa mengobrol sendiri dengan Kakak Cantik!"Harvin membuka riwayat obrolan mereka dan membacanya sekilas. Dia langsung tertawa dengan absurd. Putranya baru berusia empat tahun, tetapi sudah mengetahui cara untuk menyenangkan hati wanita?Pada saat ini, dia menerima sebuah pesan baru. [Akhir-akhir ini, aku sibuk sekali! Maaf ya, mari kita jumpa lain kali.]Wanita itu jelas-jelas tidak berniat untuk berpacaran dengan Harvin.Harvin memegang ponselnya dan berkata pada putranya, "Aku mau minum air dulu. Tidur, ya.""Ya! Ayah, Ayah harus lebih ramah dan lebih aktif supaya kakak itu bisa menyukai Ayah!" seru Samuel.Harvin hanya terdiam.Apakah anak
Baca selengkapnya

Bab 35

Dia langsung berbohong. Sejak putranya kecil, inilah yang dia katakan pada putranya. Oleh karena itu, dia hanya bisa mengungkapkan kebohongan yang sama pada orang luar.Shella bergegas berkata, "Maaf, aku menyinggung kesedihanmu.""Nggak apa-apa, semuanya sudah berlalu," kata Harvin. Dia terdiam sejenak, sosok wanita itu pun muncul dalam benaknya.Mendengar suara yang mirip dengan suara Shella, Harvin berpikir, 'Di hadapan pria lain, apakah suara Shella juga manis dan lembut seperti suara wanita ini?''Hanya saja, dia sama sekali nggak pernah menunjukkan sifat aslinya. Dulu, dia sangat penurut padaku. Tapi, sekarang, dia selalu marah padaku.'Shella masih merasa bersalah karena mengungkit masa lalu orang lain yang menyedihkan adalah hal yang terlarang.Dia pun berkata, "Anakmu sangat imut."Sebuah ide tiba-tiba muncul dalam benak Harvin. Dia bertanya dengan suara rendah, "Bisakah aku menanyakan nama Nona?""Namaku ... Bella Cameron." Shella seketika tidak tahu harus bagaimana menjawab
Baca selengkapnya

Bab 36

"Perusahaan mana?" tanya Shella."KS Int. Perfumery, perusahaan lawan kita," jawab Bobby."Apa? KS Int. Perfumery?" Shella tidak bisa memercayai telinganya sendiri. Namun, dia langsung menggertakkan giginya. Apakah perusahaan ibunya benar-benar direbut oleh Esther?"Presiden direktur KS Int. Perfumery adalah Esther Sunning," kata Bobby."Aku tahu." Shella mengepalkan tangannya. Dia sudah menduga bahwa kenyataannya seperti ini."Kamu kenal dengan Esther Sunning?" tanya Bobby."Mana mungkin nggak? Dia ibu tiriku. Dia merebut ayahku dan juga perusahaan ibuku," jawab Shella sambil memejamkan matanya dengan sedih. Dia mengasihani ibunya yang sudah meninggal.Bobby tidak pernah mendengar cerita tentang orang tuanya Shella. Dia tidak menyangka bahwa latar belakang keluarganya Shella serumit ini. Selain itu, ibunya Shella bahkan memiliki sebuah perusahaan pembuatan parfum."Ibu tirimu sama sekali nggak pernah cerita kalau setengah saham perusahaan itu milik ibumu?" tanya Bobby sambil mengernyi
Baca selengkapnya

Bab 37

Esther merapikan pakaiannya yang mahal dan menyuruh asistennya untuk pergi ke resepsionis dengannya.Shella sedang berdiri di depan papan informasi yang menjelaskan sejarah perkembangan perusahaan. Setelah membaca seluruh informasi yang tertera, dia tersenyum dengan sinis dalam hatinya.Di antaranya, ada satu kalimat yang sangat mengganggu baginya."Merek parfum internasional yang diciptakan oleh CEO Esther Sunning, dengan konsep penyebaran yang sangat baik, meraih pencapaian yang cemerlang bagi industri pelayanan parfum nasional.""Wah, Shella, kenapa kamu nggak bilang-bilang kalau kamu mau datang?" Dari belakang, terdengar suara Esther yang sangat sombong.Shella berbalik dan menatap wanita itu dengan tatapan dingin. "Aku ingin bicara denganmu.""Kalau ada apa-apa, kamu bisa cari aku di rumah, nggak perlu datang ke perusahaan," kata Esther. Dia menyadari bahwa tujuan kedatangan Shella tidak baik, sehingga nada bicaranya pun berubah."Ada beberapa hal yang lebih bagus dibicarakan di p
Baca selengkapnya

Bab 38

"Seharusnya nenekmu sudah menceritakan bagaimana ibumu meninggal, 'kan?! Dia meninggal di jok penumpang mobil seorang pria yang sangat kaya. Dialah selingkuhan yang nggak tahu malu! Ayahmu akan membencinya seumur hidup. Nenekmu lebih sial karena sudah membesarkan putri yang begitu nggak bermoral. Sedangkan kamu seharusnya malu punya ibu seperti itu!" seru Esther dengan sinis sambil berdiri.Shella tentu saja merasa sangat sakit hati. Mendengar ibunya dicaci maki seperti ini lebih menyakitkan daripada membunuh dirinya sendiri."Diam. Ibuku bukan orang seperti itu," kata Shella sambil menggertakkan giginya."Kenyataannya membuktikan bahwa dia adalah wanita jalang yang nggak tahu malu. Karena kamu anaknya, biar aku peringatkan, jangan bersikap nggak tahu diri seperti ibumu," kata Esther sambil tersenyum dengan penuh penghinaan.Shella sudah kehilangan akal sehatnya. Dia mengambil gelas di atas meja dan langsung menyiramkan air dalam gelasnya ke wajah Esther."Ahh!" Rambut Esther langsung
Baca selengkapnya

Bab 39

Pria yang duduk di jok belakang mobil menunduk dan melihat jam tangannya. Ekspresinya agak kesal, tetapi jalan ini mengarah langsung ke perusahaan. Jika mereka putar arah, mereka akan menghabiskan lebih banyak waktu.Beberapa menit kemudian, setelah mereka bergerak maju secara perlahan sejauh sekitar satu kilometer, Carlsen baru melihat kecelakaan yang terjadi dengan jelas."Pak Harvin, ternyata ada tabrakan dari belakang."Mendengar ucapan asistennya, Harvin yang sedang memikirkan sesuatu mengangkat kepalanya dengan malas.Sebuah sosok yang ramping berdiri di samping sebuah mobil. Angin bertiup agak kencang, sehingga rambut wanita itu agak berantakan. Pada saat ini, wanita itu mengumpulkan poninya yang panjang dan berbalik untuk melihat mobil-mobil yang lewat.Wajah kecil yang cantik itu seketika masuk ke pandangan Harvin.Tatapan Harvin menggelap.Mengapa lagi-lagi dia?"Hentikan mobil di depan," kata Harvin pada Carlsen.Carlsen langsung menghentikan mobil ini di pinggir jalan. Pint
Baca selengkapnya

Bab 40

"Suamimu sudah memberiku uang. Sudahlah, aku buru-buru!" Seusai berbicara, pria itu langsung meninggalkan tempat ini, seakan-akan dia takut orang yang memberinya uang akan meminta kembali uangnya.Shella baru menyadari bahwa Harvin sudah memberi pria itu ganti rugi. Dia bergegas menoleh dan berkata dengan amarah yang menggebu-gebu, "Kenapa kamu ikut campur dalam urusanku? Aku nggak memerlukan bantuanmu!"Harvin melihat mobil yang lalu-lalang di jalanan ini, dia merasa bahwa tidak aman bagi Shella untuk berdiri di samping mobilnya. Dia pun berkata, "Bagaimana kalau kamu pindahkan dulu mobil ini atau bawa ke bengkel?"Shella sama sekali tidak ingin menerima kebaikan Harvin. Pada saat ini, sebuah mobil off-road berhenti di pinggir jalan. Bobby turun dari mobil dengan cemas dan berjalan menghampiri mereka. "Shella."Kemudian, Bobby memegang bahu Shella dan mengamati Shella dari atas ke bawah sambil berseru, "Kamu nggak terluka, 'kan?! Mau ke rumah sakit, nggak?""Aku baik-baik saja," jawab
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status