Semua Bab Hasrat Terlarang Sang Idol: Bab 11 - Bab 20

27 Bab

Chapter 011

Tiiit! Tiiit! Tiiit!Bunyi alarm bergema tajam, menembus keheningan pagi dengan irama yang memekakkan telinga. Suara itu menusuk kesadarannya, semakin lama semakin nyaring, memaksa Ayla untuk bangun dari alam mimpinya.Ayla tersentak, terduduk dengan napas memburu dan jantung berdegup tak karuan. Tubuhnya terasa panas, keringat dingin mengalir di pelipis dan tengkuknya. Tangannya mengepal erat seprai, mencoba menenangkan diri dari debaran yang masih tersisa."Apa itu tadi?" gumamnya, suaranya terdengar serak dan penuh ketidakpercayaan.Seketika, ingatan dari mimpinya menyeruak ke permukaan. Gambaran bibir yang menyatu, desakan tubuh, napas yang memburu, semuanya terasa begitu nyata.Mata Ayla membulat sempurna. "Aku mimpi berciuman panas dengan Victor?!" serunya.Setengah berbisik, setengah berteriak, seolah ingin meyakinkan dirinya sendiri bahwa itu hanyalah ilusi tidur. Tangannya langsung menampar pipinya sendiri, mencoba mengusir efek mimpi aneh yang baru saja dialaminya. "Astaga,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-22
Baca selengkapnya

Chapter 012

“Fokus, Ayla!” gumamnya, mencoba menyemangati diri sendiri.Ia menarik napas panjang, menahannya sejenak, lalu menghembuskannya perlahan. Setelah memastikan mobilnya terparkir dengan sempurna, Ayla tidak langsung turun. Jemarinya mencengkeram kemudi dengan kuat, matanya terpejam beberapa detik, mencoba menenangkan debaran jantung yang terasa sedikit tidak normal akibat mimpi semalam. Setelah merasa cukup siap, barulah ia keluar.Namun, alih-alih berjalan santai seperti biasa, Ayla malah mengendap-endap bak maling yang takut ketahuan."Aman," bisiknya pelan.Baru saja ia hendak berlari kecil menuju lift basement, suara seseorang tiba-tiba menyapanya."Selamat pagi, manajer baru."Ayla hampir berteriak, tetapi refleksnya lebih cepat. Ia langsung menutup mulut dengan kedua tangan, matanya membelalak kaget.Victor, yang berdiri tidak jauh darinya, menaikkan sebelah alis. Melihat reaksi aneh itu, ia malah semakin mendekat, menundukkan sedikit badannya hingga sejajar dengan wajah Ayla. Tata
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

Chapter 013

Setelah memastikan semua jadwal berjalan sesuai rencana, Ayla kemudian membawa Victor ke studio rekaman untuk latihan dan rekaman OST drama barunya. Studio itu terletak di gedung yang cukup besar, dengan ruang kedap suara yang dilengkapi peralatan canggih. Begitu mereka tiba, seorang produser musik menyambut mereka dengan ramah. "Victor, kau akhirnya datang! Kami sudah menunggu."Victor tersenyum santai. "Tentu saja, aku selalu tepat waktu," ujarnya, melirik sekilas Ayla yang hanya melipat tangan di dada."Ayo, kita langsung mulai. Kau sudah dengar demonya, kan? Ini lagu utama untuk dramamu yang berjudul Falling Into You," jelas sang produser sambil menyodorkan headphone ke Victor.Victor mengambilnya dan melirik Ayla sebelum masuk ke ruang rekaman. "Dengar baik-baik, Manager. Kau akan terpukau dengan suaraku."Ayla hanya menghela napas. "Cepat masuk dan jangan banyak bicara."Victor masuk ke dalam booth rekaman, mengenakan headphone, dan berdiri di depan mikrofon besar. Di depannya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

Chapter 014

Ayla membawa Victor ke ruang latihan untuk sesi reading script film terbarunya. Ruangan itu cukup luas dengan meja panjang di tengah, dikelilingi beberapa kursi. Sejumlah naskah tertumpuk rapi di meja, sementara beberapa kru sibuk berdiskusi.Begitu Victor dan Ayla tiba, seorang pria paruh baya dengan kemeja kasual langsung menyambut mereka."Victor! Bagus, kau datang tepat waktu. Kita akan mulai dalam beberapa menit."Victor tersenyum santai. "Tentu saja, aku profesional."Ayla hanya mendengus pelan, sementara pria itu—sutradara film ini—menoleh ke arahnya."Kau pasti Ayla, manajer barunya. Aku Edo, sutradara proyek ini. Senang bertemu denganmu."Ayla menjabat tangan pria itu dengan sopan. "Senang bertemu dengan Anda juga, Pak Edo."Belum sempat mereka lanjut berbincang, pintu ruangan kembali terbuka, dan seorang gadis muda melangkah masuk.Dia adalah Reina Callista, aktris pendatang baru yang sedang naik daun. Usianya sekitar 22 tahun, dengan rambut panjang bergelombang berwarna co
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

Chapter 015

Ada ketegangan tipis di udara, tapi Ayla tidak menunjukkan reaksi apa pun. Victor, di sisi lain, menatap Reina dengan tajam, seolah memperingatkannya untuk tidak bermain-main.Tanpa menghiraukan atmosfer yang memanas, Edo bertepuk tangan, mencoba mencairkan suasana. "Baiklah! Reading hari ini cukup sampai di sini. Kalian bisa beristirahat sebelum kita mulai sesi latihan adegan minggu depan."Victor berdiri lebih dulu, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Langkahnya panjang dan tegas saat berjalan menuju pintu. Sebelum keluar, dia menoleh sekilas ke arah Ayla."Ayo pergi," katanya singkat.Tanpa menunggu jawaban, Victor melangkah lebih dulu, meninggalkan Reina yang masih berdiri di tempatnya. Pandangan gadis itu tetap tertuju pada Ayla, menyiratkan sesuatu yang sulit ditebak.Ayla hanya tersenyum kecil sebelum menyusul Victor.Pertemuan pertamanya dengan Reina meninggalkan kesan yang jelas—ini bukan hanya soal proyek film. Reina seperti menganggapnya sebagai saingan. Padahal Ayla jelas
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

Chapter 016

"Kau mengagetkanku!" bentak Ayla sambil memegangi dadanya.Bagaimana tidak? Ia sedang fokus mengecek lokasi pemotretan untuk Victor di tablet ketika tiba-tiba wajah lelaki itu muncul di kaca mobil, menempel begitu dekat seolah ingin menakutinya.Victor hanya cengengesan, tampak puas dengan reaksinya. Tanpa ragu, ia mengisyaratkan Ayla untuk membukakan pintu mobil.Ayla menghela napas dan memberi kode pada Joe, sopir agensi yang bertugas mengantar Victor ke berbagai jadwalnya.Begitu pintu terbuka, Victor masuk dengan santai, seolah mobil itu adalah rumahnya sendiri. Ayla bisa melihat dengan jelas bagaimana tatapan tajam Reina tertuju padanya dari luar, tapi ia memilih untuk tidak ambil pusing."Jalan, Bang!" kata Victor santai, sama sekali tidak memedulikan atmosfer di sekelilingnya, termasuk ekspresi penasaran Ayla di sebelahnya.Joe mengangguk dan mulai melajukan mobil menuju lokasi pemotretan berikutnya.Di dalam mobil, Victor bersandar nyaman dan pura-pura memejamkan mata. Tapi, t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Chapter 017

“Taruh di sana!”Begitu memasuki studio, atmosfer langsung terasa sibuk. Para kru berseliweran, mengatur pencahayaan dan memastikan set sudah siap. Seorang stylist menghampiri Victor, menyerahkan kemeja putih longgar yang akan dikenakannya untuk sesi pertama.Ayla berdiri agak ke belakang, memperhatikan semuanya dengan ekspresi tenang. Ini bukan pertama kalinya ia mengurus pemotretan seorang artis, tapi melihat Victor kembali beraksi di depan kamera setelah tiga tahun tetaplah sesuatu yang menarik perhatiannya.Sementara Victor bersiap, seorang wanita dengan gaun hitam ketat mendekatinya. Wajahnya cantik dengan riasan yang menonjolkan fitur tajamnya. Rambut panjangnya digerai, memberi kesan sensual yang sepertinya memang sengaja ditampilkan."Victor, aku partnermu untuk sesi ini," katanya dengan suara lembut, senyum menggoda tergantung di bibirnya.Ayla melirik nama wanita itu di daftar—Clarissa, seorang model papan atas yang terkenal dengan image seksi dan berani.Victor hanya mengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Chapter 018

Victor melirik jam di pergelangan tangannya saat keluar dari lokasi pemotretan. Waktu sudah menunjukkan pukul 16.30, dan agenda berikutnya sudah menunggunya. Live Talk Show "Celebrity Spotlight" yang disiarkan langsung di salah satu stasiun TV nasional.Begitu ia melangkah ke dalam van yang telah disiapkan untuknya, Ayla sudah lebih dulu duduk di sana, mengecek jadwalnya di tablet."Kita harus langsung ke studio sekarang. Acara dimulai pukul 18.00, dan kau harus sudah berada di ruang makeup setidaknya 30 menit sebelumnya," kata Ayla tanpa menoleh.Victor hanya mengangguk santai. "Aku tahu."Joe, supir mereka, segera menyalakan mesin dan mulai melajukan kendaraan. Sementara itu, Ayla masih fokus membaca catatan di tabletnya."Host talk show kali ini adalah Laura Satria. Kau ingat dia?"Victor menyandarkan kepalanya ke kursi. "Tentu saja. Laura itu blak-blakan dan suka melempar pertanyaan jebakan."Ayla tersenyum tipis. "Makanya, jangan lengah. Mereka pasti akan membahas comeback-mu da
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Baca selengkapnya

Chapter 019

Victor hanya mengangkat bahu, masih dengan senyuman misteriusnya.Acara pun terus berlanjut dengan berbagai segmen, termasuk permainan cepat di mana Victor harus menjawab pertanyaan dalam 10 detik.Namun, sepanjang acara, ada satu hal yang Ayla sadari—Victor tidak hanya bersikap profesional di depan kamera, tetapi juga tahu bagaimana memainkan perannya sebagai bintang.Dan yang lebih menyebalkan lagi, ia tahu betul bagaimana membuat orang lain memperhatikannya. Termasuk Ayla.Setelah sesi tanya jawab utama, Laura tersenyum lebar dan bertepuk tangan."Baiklah, Victor, sekarang kita masuk ke segmen spesial kita, Rapid Fire Questions! Dalam segmen ini, aku akan memberikan pertanyaan cepat, dan kau harus menjawabnya dalam waktu kurang dari 10 detik. Jawaban yang terlalu lama dianggap batal. Siap?"Penonton bersorak, sementara Victor hanya menyesuaikan duduknya dengan santai. "Siap," jawabnya penuh percaya diri."Oke, pertanyaan pertama! Jika kau hanya bisa memilih satu—akting atau menyany
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya

Chapter 020

Ayla berjalan cepat menuju toilet staf, berharap bisa menenangkan diri. Jantungnya masih berdebar tidak karuan setelah kejadian di panggung tadi."Brengsek," gumamnya pelan.Kenapa Victor selalu tahu cara menarik perhatiannya? Kenapa pria itu bertindak seolah-olah tidak pernah ada luka yang ia tinggalkan?Begitu sampai di toilet, Ayla menyandarkan diri ke wastafel, menatap bayangannya di cermin. Wajahnya masih sedikit memerah. Entah karena marah atau efek dari sorotan Victor yang begitu dalam saat bernyanyi tadi.Namun, sebelum sempat menarik napas untuk menenangkan diri, suara pintu terbuka membuatnya refleks berbalik.Victor berdiri di ambang pintu, tangannya bersandar di kusen, bibirnya tertarik dalam senyum menggoda."Kau melarikan diri begitu saja," katanya dengan nada santai, namun tatapannya penuh intensitas.Ayla mengeraskan ekspresinya. "Kau tidak seharusnya ada di sini, Victor. Ini toilet wanita."Victor mengangkat bahu, melangkah masuk tanpa ragu. "Toilet staf, lebih tepatn
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status