"Aku ingin punya anak," Jazz bingung, tiba-tiba Baron memeluknya dari belakang lalu bersikap sangat manja. Dia sedang membuat teh, tidak sadar laki-laki itu sudah ada di apartemennya. "Ayo membuat anak, Jazz!" ucapnya lagi dengan nada manja, seperti anak kecil meminta dibelikan permen. Ada apa dengannya? Setelah satu hari menghilang, kini muncul seperti kucing. "Kamu kenapa sih?" "Kemarin aku menemani klien melahirkan. Bayinya sangat lucu, mungil, dan cantik. Ah, melihatnya membuat damai. Aku jadi ingin punya bayi," Jazz jadi membayangkan ekspresi laki-laki itu saat menggendong bayi. Wajahnya sama sekali belum ada gurat wibawa kebapaaan, tapi senyum dan suara lembut Baron akan membuat hangat hati siapapun yang kelak jadi istrinya. Istri? Baron? Ia segera menggelengkan kepala, membuyarkan lamunannya. Dengan orientasinya sekarang, Baron mana mungkin tertarik beristri. "Jazz..." kata Baron lagi, memeluk makin erat dan manja. "Apa sih? Kamu mau punya anak? Ayo, aku bantu!"
Last Updated : 2025-03-19 Read more