All Chapters of Jatuh Cinta di Hati yang Tepat: Chapter 61 - Chapter 70

100 Chapters

Bab 61

Saking kesalnya, wajah Gina memerah, lalu memucat. Eleanor menggenggam tangan Gina dengan lembut dan menghiburnya tanpa suara.Dengan tersenyum tipis, dia memandang Yolanda. "Memangnya jadi pengasuh itu memalukan? Nggak mencuri, nggak merampok, cari uang pakai tangan sendiri. Aku nggak merasa itu memalukan.""Sebaliknya, menurutku perempuan kayak kamu yang nggak punya kemampuan apa-apa, kerjaannya cuma habisin uang suami buat main kartu, perawatan, dan beli suplemen, itu baru memalukan.""Kamu ...." Yolanda menunjuk Eleanor dengan jari yang gemetaran karena marah.Miranda menepuk punggung Yolanda untuk menenangkannya. "Bi Yolanda, jangan dengarin omong kosong dia, jangan sampai kebawa emosi sendiri."Setelah itu, dia berbalik dengan ekspresi jijik dan berkata pada Eleanor, "Eleanor, kamu itu anak dari seorang pengasuh, pada akhirnya ya tetap pelayan. Acara hari ini diadain sama Pak Harvey buat sepupunya. Tamu yang datang semua dari kalangan atas. Orang miskin seperti kamu mending janga
Read more

Bab 62

Saat itu, orang-orang mulai mengerumuni mereka untuk menonton keributan.Eleanor sebenarnya belum pernah menghadiri pesta-pesta membosankan seperti ini. Selain beberapa teman dekat dalam kalangan ini dan beberapa senior yang akrab dengan Keluarga Izara, sebenarnya tidak banyak orang dari kalangan atas Kota Ordo yang benar-benar mengenalnya.Tujuan Harvey mengadakan pesta ini adalah untuk mengenalkan Eleanor ke dalam kalangan elite Kota Ordo secara resmi.Melihat semakin banyak orang yang berkumpul, mata Miranda memancarkan kilatan puas. "Semua orang tolong jadi saksi ya, wanita ini mencuri gelangku tapi nggak mau ngaku!"Yolanda berdiri di samping sambil ikut memprovokasi. "Huh, tadi katanya nggak mencuri, nggak merampok ... sekarang malah ketahuan nyolong? Cuma gelang saja, kalau kamu mau, Miranda juga bisa ngasih ke kamu, kenapa harus nyuri? Dasar wanita nggak tahu malu!"Tadi Eleanor memang sempat mengatakan bahwa Yolanda tidak punya keahlian dan cuma bisa menghabiskan duit suami da
Read more

Bab 63

Eleanor tersenyum manis sambil menyerahkan tasnya pada Miranda. "Nih, mau geledah? Silakan saja."Sikap Eleanor yang begitu santai dan percaya diri membuat Miranda sempat terdiam. Apa jangan-jangan Eleanor sudah tahu dan mengeluarkan gelang itu terlebih dahulu?Dia menatap Eleanor penuh curiga, tetapi Eleanor tetap tersenyum tipis di sudut bibirnya. Entah mengapa, senyum itu terasa aneh. Seolah ada sesuatu yang disembunyikan.Tas itu sudah diulurkan ke depannya. Namun, Miranda malah jadi ragu. Dia merasa seperti sedang digiring masuk ke perangkap besar yang sengaja dibuat Eleanor.Saat dia masih berpikir, Yolanda tiba-tiba merebut tas dari tangan Eleanor dan langsung membuka ritsletingnya. Dia membalikkan tas itu dan menjatuhkan semua isinya ke lantai.Gelang Van Cleef & Arpels dengan batu akik biru langsung terjatuh ke lantai. Yolanda memungut gelang itu dan membentak, "Masih bilang nggak nyuri? Lalu ini apa? Jangan-jangan tas Chanel kamu itu juga hasil nyolong?"Kerumunan langsung he
Read more

Bab 64

Sambil berbicara, Harvey melemparkan tatapan tajam ke arah Yolanda dan Miranda. "Entah dari mana datangnya dua orang sampah ini, berani-beraninya memfitnah adik sepupuku mencuri."Harvey memberi isyarat kepada para pengawal. Para pengawal langsung paham. Mereka berjalan cepat ke arah Yolanda dan Miranda, lalu menyeret mereka berdua dengan kasar ke arah pintu dan langsung melemparkan mereka keluar dari aula.Sampai Yolanda dan Miranda benar-benar dibuang keluar, barulah Rowan sadar kembali dari keterkejutannya. Dia menatap Eleanor dengan ekspresi bingung dan berkata dengan tergagap, "Aku ... kamu ... kamu itu sepupunya Pak Harvey?""Menurutmu?" Eleanor menatapnya dengan senyum mengejek.Rowan menelan ludah dengan gugup. Matanya mulai berkaca-kaca dan hatinya terasa getir. Bibirnya bergetar dengan suara serak, "Kenapa? Kenapa selama tiga tahun kamu nggak pernah ngasih tahu aku identitasmu?""Aku dulu memang mau bilang. Waktu itu aku bilang mau ajak kamu pulang ke kampung halaman, tujuann
Read more

Bab 65

Rowan diusir keluar oleh para pengawal. Di luar, Yolanda dan Miranda sudah menunggu dengan cemas.Yolanda nyaris menangis karena panik. "Anakku ... sekarang gimana? Kita ... kita benar-benar sudah menyinggung Keluarga Salvo? Gimana dengan rencana investasi kita?"Miranda juga ketakutan setengah mati. "Keluarga Salvo itu latar belakangnya kuat sekali. Gimana kalau mereka balas dendam sama kita?"Namun, Rowan tidak menjawab apa-apa. Dia seperti boneka tanpa jiwa yang berjalan dengan langkah kaku seperti mayat hidup. Ekspresinya kosong tanpa emosi sedikit pun.....Pesta pun berakhir. Dominic mengantar Eleanor kembali ke apartemennya."Mengenai masalah hari ini ...," ucap Eleanor dengan ragu saat berdiri di bawah gedung apartemennya.Dominic berdiri di depannya, lalu mengangkat tangan dan menyelipkan sehelai rambut Eleanor ke belakang telinganya dengan lembut. Suaranya pelan dan dalam, menyiratkan sedikit kepedihan."Tadi dia bilang, kalau kamu jujur soal identitasmu dari dulu, kalian mun
Read more

Bab 66

Tiga hari kemudian."Tok tok tok ...." Miranda berdiri di depan pintu suite hotel dan mengetuk beberapa kali."Rowan, kamu di dalam?"Tidak ada respons.Miranda mengerutkan kening, lalu mengeluarkan ponselnya dan mencoba menelepon. Nada sambung berbunyi lama sekali, tapi tidak ada yang mengangkat, sampai akhirnya sambungan terputus otomatis.Sejak pulang dari tempat Harvey, Miranda benar-benar kehilangan kontak dengan Rowan. Pesannya tidak dibalas, telepon tidak dijawab, bahkan ketika dia datang ke hotel, Rowan tetap tidak membukakan pintu.Dari resepsionis, dia tahu bahwa Rowan belum check out."Tok tok tok ...." Kali ini dia memukul pintu dengan keras. "Rowan, buka pintunya! Kalau hari ini kamu nggak buka, aku akan terus mengetuk sampai kamu buka!"Setelah Miranda memukul pintu selama sepuluh menit, pintu akhirnya terbuka.Aroma tajam dari asap rokok dan alkohol langsung menerpa wajahnya dan membuatnya mual. "Bau sekali." Miranda mencubit hidungnya dengan ekspresi jijik.Kemudian, di
Read more

Bab 67

Rowan menatap cahaya matahari yang masuk melalui jendela, lalu menundukkan kepala dan berkata dengan suara rendah, "Eleanor."Anthony langsung terkejut dan meninggikan nada bicaranya, "Apa? Eleanor? Dia mau tunangan? Sama siapa?""Sama siapa itu nggak penting." Suara Rowan terdengar penuh obsesif. "Aku nggak akan biarkan dia bertunangan sama pria itu. Dia cuma boleh jadi milikku! Aku akan merebutnya kembali!""Uh ...." Anthony sampai kehilangan kata-kata karena terkejut.Beberapa saat kemudian, barulah dia berkata dengan hati-hati, "Rowan ... itu ... sepertinya nggak etis?"Rowan hanya tertawa sinis. "Etis? Aku nggak peduli soal itu. Aku cuma mau dia ada di sisiku."Mendengar ucapan itu, Anthony sampai kehabisan kata-kata.Yang benar saja? Waktu Eleanor masih bersamanya, Rowan malah memperlakukan wanita itu seperti pengganti. Begitu cinta pertamanya kembali dari luar negeri, Rowan malah berselingkuh dengan cinta pertamanya.Sekarang setelah putus dan Eleanor hampir bertunangan, Rowan m
Read more

Bab 68

Eleanor mengambil berkas itu dan membacanya sekilas.Vivian berkata, "Kalau kamu bisa menegosiasikan kasus ini dengan sukses, aku akan kasih kamu komisi 20% sesuai standar divisi bisnis. Komisi itu bisa digabung dengan pembagian biaya pengacara setelahnya."Eleanor sebenarnya tidak terlalu memikirkan soal komisi. Yang lebih penting baginya adalah kesempatan untuk melatih kemampuan negosiasi.Saat masih bekerja di firma hukum di Kota Alman dulu, semua negosiasi ditangani oleh tim bisnis. Sebagai pengacara, dia hanya menerima kasus yang sudah selesai dinegosiasikan. Lagi pula, di Kota Alman dia juga tidak punya banyak koneksi atau jaringan, jadi nyaris tidak pernah mendapat kesempatan untuk negosiasi langsung.Eleanor menerima tugas itu, lalu mengangkat kepala dan berkata pada Vivian, "Baik, Bu Vivian."Vivian menepuk bahu Eleanor dengan nada menenangkan. "Nanti jam tujuh malam, di Kelab Starry. Aku minta Jovin untuk pergi bersamamu. Maaf harus lembur, ya."Eleanor mengangguk. "Baik, ngg
Read more

Bab 69

Kedua pria paruh baya itu langsung menunjukkan raut wajah berbinar saat melihat Eleanor yang muda dan cantik masuk ke ruangan.Salah satu dari mereka, seorang bos bertubuh agak gemuk, menatap Eleanor dengan mata mesum sambil menyipitkan mata. "Ini siapa, ya?"Jovin melirik Eleanor dan diam-diam melemparkan tatapan sinis dan tidak acuh.Eleanor tetap tenang. Dia mengambil dokumen kontrak dan meletakkannya di atas meja minum, lalu tersenyum ringan. "Pak Hasyim, Pak Baim, saya Eleanor dari Firma Hukum Victory. Saya ke sini untuk membicarakan kerja sama kontrak penasihat hukum."Dia duduk di sisi samping sofa, lalu mulai menjelaskan dengan nada profesional, "Pak Hasyim, saya dengar kontrak penasihat hukum perusahaan Anda dengan firma hukum sebelumnya akan segera habis, ya?""Mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan firma kami. Victory adalah firma hukum nomor satu di Kota Ordo. Kami punya pengacara-pengacara ternama di bidang perdata, pidana, hak kekayaan intelektual, d
Read more

Bab 70

Eleanor refleks mendongak dan langsung bertatapan dengan mata Dominic yang dipenuhi kekhawatiran. Dominic memeluknya erat. "Elea, ada apa? Kenapa kamu lari sepanik ini?""Kak Dominic ...." Baru saja Eleanor memanggilnya, suara langkah kaki di belakangnya sudah menyusul mendekat.Melihat situasinya tidak beres, Jovin yang baru saja menyusul, langsung mengubah ekspresinya menjadi pura-pura tidak kenal dan berjalan melewati Eleanor."Perempuan jalang! Aku mau lihat kamu bisa lari ke mana lagi hari ini! Aku ...." Hasyim datang sambil mengumpat. Namun, begitu mendongak dan melihat Eleanor sedang berada dalam pelukan seorang pria, dan pria itu dikelilingi empat pengawal yang tinggi dan besar, ucapannya langsung terhenti.Itu ... itu Presdir Grup Orlando!Ekspresi Hasyim seketika menjadi kaget dan ketakutan. Dia bahkan tidak sanggup mengeluarkan sepatah kata pun."Sialan! Cepat juga larinya wanita ini!" Baim menyusul dari belakang.Dominic segera menarik Eleanor ke belakang tubuhnya dan menat
Read more
PREV
1
...
5678910
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status