Dominic terkekeh-kekeh dingin. "Mengancamku? Memangnya kamu pantas?"Saat masih SMA, Katalina pernah menyatakan perasaannya pada Dominic. Namun, Dominic menolak dengan sopan.Gadis itu seperti plester yang tidak mau lepas, selalu mengikutinya ke mana pun. Di sekolah, semua orang tahu bahwa dia mengejar Dominic.Merasa sangat terganggu, dia akhirnya menggunakan pengaruh keluarganya untuk memaksa Katalina pindah sekolah. Setelah dia pergi, akhirnya Dominic bisa merasa tenang.Namun, ketenangan itu tak bertahan lama. Saat kuliah, Dominic kembali bertemu dengannya. Entah dari mana Katalina mendapatkan informasi bahwa Dominic mendaftar di Universitas Ordo, dia pun mengikuti jejaknya dan lolos ujian.Setiap hari, Katalina mengantarkan sarapan untuk Dominic, mengikuti ke mana pun dia pergi, bahkan menghadiri kelas yang sama. Surat cinta dan hadiah terus berdatangan tanpa henti. Sekali lagi, karena obsesinya terhadap Dominic, Katalina menjadi sorotan di kampus.Dengan air mata berlinang, Katal
Read more