หน้าหลัก / Romansa / Jatuh Cinta di Hati yang Tepat / บทที่ 51 - บทที่ 60

บททั้งหมดของ Jatuh Cinta di Hati yang Tepat: บทที่ 51 - บทที่ 60

100

Bab 51

Erica yang melihat pisau hendak menusuknya langsung menarik orang di samping untuk melindungi dirinya. Maudy yang ditarik Erica tampak pucat pasi dan tubuhnya gemetaran. Dia sangat ketakutan hingga air matanya mengalir.Penjahat yang brutal hendak menusuk Maudy. Sementara itu, Maudy memejamkan matanya karena sudah pasrah. Namun, Maudy tidak merasa kesakitan.Terdengar suara orang-orang yang terkejut. Maudy yang masih gemetaran membuka matanya. Dia kaget melihat situasi di depannya sampai-sampai tidak bisa bersuara.Eleanor berkelahi dengan penjahat yang memegang pisau. Apalagi penjahat sudah kehilangan akal sehat, jadi serangannya sangat brutal. Dia terus mengayunkan pisau untuk melukai Eleanor.Eleanor berusaha menghindari serangan fatal dari penjahat itu. Hanya saja, lengannya tetap tergores. Darah mengalir dan menodai kemeja putih Eleanor."Kamu cari mati, ya!" teriak penjahat. Dia hendak menusuk Eleanor lagi.Eleanor yang berusaha menahan rasa sakit menghindari serangan penjahat. D
อ่านเพิ่มเติม

Bab 52

Sudah jelas Erica hanya berniat membantah. Eleanor menatap Erica lekat-lekat dengan ekspresi muram sambil berujar, "Erica, seharusnya kamu bersyukur hari ini aku ada di tempat. Kalau aku nggak turun tangan, Maudy akan mati ditusuk penjahat dan kamu dianggap membunuh secara sengaja."Erica menggigit bibirnya dan tidak berbicara. Wajahnya sangat pucat. Maudy berucap dengan ekspresi cemas, "Eleanor, lukamu masih berdarah. Sebaiknya kamu segera pergi ke rumah sakit untuk mengobati lukamu."Eleanor juga terluka. Meskipun tidak melukai bagian vital, darah yang mengalir cukup banyak. Lengan kemeja bagian kiri Eleanor dilumuri darah.Eleanor tidak memedulikan Erica lagi. Dia keluar dari kantor pengacara dan pergi ke rumah sakit. Eleanor melakukan pembayaran dan mengambil obat setelah lukanya diobati. Siapa sangka, dia bertemu Miranda.Ekspresi Miranda sangat masam. Dia bertanya dengan ketus, "Eleanor? Kenapa kamu ada di sini?"Eleanor terkejut saat melihat Miranda. Tidak disangka, Miranda dan
อ่านเพิ่มเติม

Bab 53

Tak lama kemudian, Eleanor mengetahui penyebab penjahat melukai orang dengan pisau. Penjahat itu bernama Ivander. Dia adalah bos perusahaan swasta dan perwakilan hukum.Ivander digugat di pengadilan oleh perusahaan lain karena sengketa kontrak. Perusahaan yang melawan Ivander adalah klien Torro dan Torro berhasil memenangkan kasus ini.Pengadilan memutuskan Ivander bertanggung jawab atas pelanggaran kontrak. Dia harus membayar kompensasi dalam jumlah besar. Kasus ini sudah ditindak dan pengadilan membekukan rekening perusahaan Ivander.Kemudian, Torro juga menemukan bukti keuangan pribadi dan perusahaan Ivander tidak dipisahkan. Dia juga melakukan pelarian modal. Setelah Ivander digugat, pengadilan menyita aset tetap dan aset tidak tetap Ivander yang cukup bernilai.Selain itu, istri Ivander berselingkuh dan kabur bersama selingkuhannya dengan membawa pergi uang di rumah. Semua masalah yang menimpa Ivander membuatnya putus asa.Ivander menyalahkan pengacara Firma Hukum Victory, jadi di
อ่านเพิ่มเติม

Bab 54

Rowan menunduk, dia merasa ini adalah ide yang bagus. Menaklukkan gadis berusia di atas 20 tahun lebih mudah daripada menaklukkan Harvey."Tuan Rowan, apa kamu mau kembali ke hotel?" tanya sopir.Rowan berpikir sejenak sebelum berkata kepada sopir, "Kamu berhenti di depan pintu masuk mal itu."Miranda mengira Rowan ingin jalan-jalan di mal. Dia berujar seraya tersenyum, "Rowan, apa kamu mau memilih hadiah untuk adik sepupu Pak Harvey? Bagaimana kalau aku temani kamu? Adik sepupu Pak Harvey seumuran denganku, aku tahu apa yang disukai wanita seumuranku."Saat Miranda bicara, mobil sudah berhenti di depan pintu masuk mal. Rowan berkata, "Turun."Miranda yang patuh membuka pintu dan turun dari mobil. Rowan memerintah asisten yang duduk di kursi penumpang depan, "Kamu juga turun.""Ha?" sahut asisten yang kebingungan. Kemudian, dia buru-buru membuka pintu mobil dan berucap, "Oke, Pak Rowan."Miranda menunggu Rowan di samping mobil setelah turun. Namun, Rowan tidak ikut turun dari mobil sep
อ่านเพิ่มเติม

Bab 55

Di apartemen, Dominic memakai celemek dan memasak untuk Eleanor. Sementara itu, Eleanor yang bersandar di pintu dapur memandangi Dominic seraya melipat kedua tangannya di dada. Dia berkomentar, "Nggak disangka, ternyata Tuan Muda Keluarga Orlando bisa masak."Dominic mencuci sayur sambil menimpali, "Bukannya kemarin kamu tanya di mana aku beli makanan yang kuantarkan kepadamu?"Dominic berbalik, lalu tersenyum kepada Eleanor dan menambahkan, "Aku masak sendiri."Eleanor menanggapi dengan ekspresi terkejut, "Kamu yang masak? Kenapa rasanya sama persis dengan masakan ibuku dulu?"Dominic menyahut seraya tersenyum, "Aku diam-diam belajar waktu menumpang makan di rumahmu."Eleanor yang curiga membalas, "Nggak mungkin. Waktu itu, kamu baru datang ke rumahku beberapa kali. Masa kamu bisa menguasainya dalam waktu singkat?"Saat pertama kali bertemu Dominic, Eleanor baru merayakan ulang tahun ke-10. Ibunya meninggal ketika Eleanor berulang tahun yang ke-12.Dalam waktu hampir 2 tahun, Dominic
อ่านเพิ่มเติม

Bab 56

Tidak ada dekorasi di dinding. Warna tirai jendela juga bukan kesukaan Eleanor. Rowan memejamkan matanya. Dia kembali membayangkan Eleanor bercinta dengan pria itu. Apa sekarang mereka juga sedang bercinta?Hati Rowan terasa sakit. Sebelum datang, Rowan memikirkan banyak kemungkinan. Namun, dia tidak menyangka Eleanor sudah bersama dengan pria lain.Katanya, orang yang pacaran akan merasakan patah hati 2 kali saat mengakhiri hubungannya. Yang pertama saat putus, yang kedua saat melihat mantan bersama dengan orang lain. Ternyata hal ini benar.....Keesokan harinya, langit tampak cerah dan cuacanya sejuk. Eleanor sudah berjanji akan pergi bersama Dominic. Setelah bangun tanpa memasang alarm, Eleanor sarapan dan mulai berdandan.Hari ini, Eleanor memakai gaun klasik lengan panjang berwarna hitam yang terbuat dari kain beludru. Rambutnya yang keriting tergerai di bahunya.Lipstik merah yang dipakai Eleanor sangat cocok dengan gaun hitamnya. Kecantikan Eleanor memang sangat menonjol. Dia m
อ่านเพิ่มเติม

Bab 57

Tak lama kemudian, seorang nenek yang agak gemuk berjalan keluar sambil tersenyum. Dia berkata, "Nona Eleanor ... apa Elea datang?"Eleanor tertegun sejenak, lalu bertanya, "Nek, kamu kenal aku?"Nenek itu menghampiri Eleanor seraya berlinang air mata. Dia yang terharu berkomentar, "Sekarang Elea tinggi sekali. Waktu berlalu begitu cepat."Eleanor menganga. Dia tidak memahami situasinya. Dominic berucap, "Aku belajar memasak di sini."Eleanor memandang Dominic, lalu Dominic menjelaskan, "Ini Nenek Welda. Dulu dia itu pembantu Keluarga Salvo. Bibi Devina belajar memasak dari Nenek Welda."Welda menangis saking senangnya saat melihat Eleanor. Dia berujar, "Ini benar-benar Elea. Matamu sama persis dengan ibumu. Elea, aku pernah menggendongmu waktu kamu kecil."Mata Eleanor berkaca-kaca begitu mendengar Welda mengungkit tentang ibunya. Eleanor membalas, "Benar, aku Elea. Nenek Welda, aku datang menjengukmu.""Cepat masuk. Kita duduk di dalam saja," ujar Welda. Kemudian, dia memerintah pria
อ่านเพิ่มเติม

Bab 58

Eleanor tidak ingin merusak suasana. Dia melupakan masalah yang sedih itu untuk sementara waktu. Eleanor berusaha tersenyum dan memuji masakan Welda.Welda berkata dengan antusias, "Elea, kamu nggak tahu sebelumnya Pak Dominic sering datang ke rumahku. Setiap kali dia selalu ikut aku masuk ke dapur untuk melihatku memasak."Mendengar ucapan Welda, Eleanor memandangi Dominic dengan mata berkaca-kaca. Dia bertanya sembari terisak, "Kenapa kamu datang ke sini untuk belajar memasak?"Dominic menjawab dengan ekspresi lembut, "Aku masak untukmu."Eleanor bertanya lagi dengan ekspresi bingung, "Kenapa?"Dominic perlahan menoleh dan menatap mata Eleanor yang indah. Dia menyahut, "Setelah Bibi Devina meninggal, kamu sering nggak makan. Aku mengkhawatirkanmu."Welda juga merasa sedih begitu mengungkit tentang Devina. Dia menghela napas, lalu berucap setelah terdiam beberapa saat, "Beberapa tahun setelah ibumu menikah, aku sakit. Dokter menyuruhku istirahat dan jangan terlalu lelah.""Jadi, aku m
อ่านเพิ่มเติม

Bab 59

Di acara lelang, pemandu lelang memakai gaun tradisional berwarna biru tua. Gerak-geriknya sangat elegan. Dia memancarkan pesona wanita intelek.Dominic dan Rowan tidak tertarik pada beberapa barang lelang yang ditunjukkan sampai kalung berwarna merah muda itu dikeluarkan. Pemandu lelang menjelaskan tentang kalung itu secara singkat, lalu menyebutkan harga awalnya yang senilai 8 miliar.Rowan langsung menawar harga. Setelah ditawar beberapa kali, harga kalung itu sudah mencapai 12 miliar. Hanya sedikit orang yang menawar.Rowan lanjut melakukan penawaran. Harganya sudah mencapai 12,4 miliar. Pemandu lelang memberi isyarat tangan dan berucap, " Sekarang harga kalung sudah mencapai 12,4 miliar. Mau tambah sampai 13 miliar?"Dominic menawar harga dengan tenang. Pemandu lelang melihat Dominic dan bertanya sembari tersenyum, "Sekarang harga kalung sudah mencapai 13 miliar, ada yang mau tawar lebih tinggi lagi?"Rowan melirik Dominic sekilas, lalu menawar harga dengan ekspresi muram. Pemandu
อ่านเพิ่มเติม

Bab 60

Para tamu yang datang berstatus tinggi. Selain orang seperti Rowan yang datang untuk menyanjung, masih ada para tokoh hebat di berbagai bidang.Harvey yang mengundang para tamu tersebut. Dia berniat memperkenalkan Eleanor kepada mereka. Koneksi sangat penting bagi seorang pengacara.Eleanor dan Dominic sampai di vila lebih awal. Harvey yang menunggu di depan pintu gedung utama vila menyambut mereka, "Elea, akhirnya kamu datang."Hari ini, Harvey memakai setelan jas berwarna putih. Rambutnya juga disisir dengan rapi.Gen Keluarga Salvo sangat bagus. Harvey sangat tampan. Dulu, dia merupakan pria tertampan di sekolah sehingga banyak wanita mendekatinya. Harvey adalah buaya darat, dia sering bergonta-ganti wanita.Eleanor menyapa seraya tersenyum, "Kak Harvey.""Kita sudah lama nggak bertemu, Elea makin cantik," balas Harvey. Dia memandang Dominic sembari tersenyum, lalu berdecak dan bercanda, "Aku nggak menyangka kamu akan menjadi adik iparku. Hahaha, coba panggil aku 'kakak'."Dominic m
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
45678
...
10
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status