All Chapters of Jatuh Cinta di Hati yang Tepat: Chapter 31 - Chapter 40

50 Chapters

Bab 31

Polisi berbicara dengan nada resmi dan profesional, "Laporanmu telah kami terima. Kami akan membuka penyelidikan atas kasus percobaan pemerkosaan ini. Tapi, kasus dugaan penganiayaan terhadapmu juga tetap akan diproses karena ini adalah perkara pidana."Polisi itu melanjutkan, "Apakah tindakanmu bisa dikategorikan sebagai pembelaan diri atau nggak, itu nanti akan ditentukan oleh pengadilan."Eleanor berucap sambil mengangguk, "Aku mengerti."Setelah membayar uang jaminan, Eleanor akhirnya bisa keluar dari kantor polisi dan masuk ke dalam mobil Dominic."Aku akan mengurus agar kasus ini dicabut," ucap Dominic sambil mengeluarkan ponselnya.Namun, Eleanor malah menggeleng ke arahnya. Dia menolak, "Nggak perlu. Aku yakin bisa menyelesaikan ini tanpa bantuan."Saat ini, langit malam menyelimuti kota dan suasana sekitar begitu sunyi. Wajah Dominic tersembunyi dalam kegelapan sehingga sulit untuk melihat ekspresinya.Namun, suara Dominic terdengar dalam dan serius ketika berucap, "Elea, seti
Read more

Bab 32

Pria bermasker diam-diam menghela napas lega. Hanya 2 miliar? Cindy sudah memberi instruksi bahwa selama tidak melebihi 10 miliar, semuanya masih bisa diatur.Yang paling penting adalah memastikan kedua orang ini mengakui kesalahan mereka sendiri dan tidak membocorkan bahwa ada seseorang yang menyuruh mereka.Jika mereka sampai buka mulut, lalu Keluarga Izara dan Keluarga Orlando ikut campur dalam penyelidikan, tidak butuh waktu lama sebelum semuanya mengarah ke Cindy.Sebenarnya kalau pria bertato tetap menolak, dia sudah bersiap menawarkan 4 miliar. Namun, siapa sangka orang ini ternyata cukup puas dengan hanya 2 miliar.Pria bermasker itu berbicara pelan, "Oke. Kasih nomor rekening kalian. Uangnya akan segera ditransfer. Tapi ingat baik-baik, kalau kalian berani membocorkan ini, bukan cuma uang yang nggak akan kalian dapatkan, nyawa kalian juga nggak akan selamat. Pikirkan baik-baik."Tatapannya makin dingin saat memperingatkan, "Kalau kalian mengakui semuanya, hukuman terburuk yang
Read more

Bab 33

Setelah kembali ke Kota Ordo, dua sahabat Eleanor hampir setiap hari mengajaknya keluar untuk makan, minum, bersenang-senang, dan berbelanja. Dia pun sementara ini mengesampingkan rencana untuk mengirimkan lamaran ke Firma Hukum Victory.Hari itu, mereka bertiga berkumpul di sebuah kafe untuk menikmati hidangan penutup. Olivia yang semalam baru saja berpesta di bar hingga pukul 2 subuh lebih, terlihat lesu dan kurang bersemangat.Sambil menopang kepalanya di meja, Olivia mengeluh, "Beberapa hari ini kerjaan kita cuma belanja, minum, dan dugem. Aku mulai bosan."Seolah teringat sesuatu, mata Olivia langsung berbinar. Dia menambahkan, "Hari ini cuacanya bagus. Gimana kalau siang ini kita ke lapangan pacuan kudanya keluarga Novita?"Lapangan pacuan kuda terbesar di Kota Ordo memang milik keluarga Novita. Dulu, mereka bertiga pernah mengambil kelas berkuda bersama.Eleanor meledek sambil tersenyum, "Kamu yakin sudah sadar dari mabukmu? Kalau belum, lebih baik jangan. Nggak ada bedanya sama
Read more

Bab 34

Ada Cindy yang berdiri di samping Dominic. Eleanor sedikit terkejut. Dia tidak tahu bahwa Cindy juga akan datang.Dominic menjelaskan, "Cindy bilang ingin ikut bersenang-senang, jadi aku membawanya ke sini."Di dalam hatinya, Dominic berpikir bahwa mereka semua akan menjadi keluarga di masa depan. Akan lebih baik jika Eleanor dan Cindy bisa lebih sering berinteraksi agar terbiasa satu sama lain.Eleanor mengangguk, lalu berucap sambil tersenyum ramah, "Halo."Sementara mereka berbicara, kuda milik Dominic dibawa ke hadapannya. Itu adalah seekor kuda warmblood yang sangat indah.Eleanor belum pernah datang ke lapangan pacuan kuda bersama Dominic sebelumnya, jadi ini adalah pertama kalinya dia melihat kuda yang dipelihara oleh pria itu.Saat melihatnya, mata Eleanor langsung berbinar. Kuda itu tinggi, gagah, dan elegan. Dari bentuk tubuh dan posturnya, dia bisa langsung menebak bahwa itu adalah kuda Hanoverian Jermat dengan garis keturunan murni.Cindy berbicara dengan nada manja, "Kak,
Read more

Bab 35

Eleanor dan Dominic berlari dua putaran sebelum kembali. Olivia, Kevin, dan Novita sudah tidak terlihat. Sepertinya mereka juga pergi berkuda. Di tempat semula, hanya tersisa Cindy.Melihat mereka kembali, Cindy segera mendekat. Dia memuji sambil tersenyum manis, "Wah, Kak Eleanor, cara berkudamu keren banget! Bolehkah aku belajar darimu?"Eleanor tertegun sejenak. Barusan, bukankah dia masih bersikap manja dan bersikeras ingin diajari hanya oleh Dominic?Eleanor menjawab, "Di sana, ada pelatih. Aku bisa minta pelatih untuk mengajarimu."Cindy mengerucutkan bibir, lalu berkata dengan nada manja, "Tapi, pelatih pasti akan membuatku tegang. Aku juga nggak kenal dia dan takut dimarahi. Kak Eleanor, kamu begitu baik, pasti nggak akan memarahiku, 'kan?"Eleanor tidak terbiasa dengan sikap manja orang yang tidak terlalu akrab dengannya. Dia menoleh ke arah Dominic dan ingin melihat pendapatnya.Kebetulan Dominic juga sedang melihatnya. Dia bertanya, "Elea, apa kamu bersedia mengajarinya?"Do
Read more

Bab 36

Mereka memang tidak terlalu akrab, jadi sikap seperti ini terasa lebih nyaman dibandingkan keakraban yang dibuat-buat.Eleanor mulai menjelaskan dasar-dasarnya kepada Cindy, "Untuk pemula, posisi duduk sangat penting. Setelah naik ke atas kuda, duduk di pelana dengan tubuh tegak.""Coba pegang kendali ini." Eleanor melepaskan kendali di tangannya, membiarkan Cindy menggenggamnya."Sekarang kita ingin kuda berjalan maju. Jadi, saat menarik kendali, jangan terlalu kuat. Jangan tarik ke belakang, tapi longgarkan sedikit agar tekanan pada kuda berkurang. Dengan begitu, kuda akan berjalan perlahan ke depan."Cindy mengikuti instruksi Eleanor dengan hanya menggenggam kendali tanpa menariknya ke belakang.Snow melangkah maju dengan tenang dan patuh. Eleanor berkata dengan lembut, "Namanya Snow, dia sangat jinak. Nggak perlu takut.""Oh ya?" Suara Cindy terdengar datar dan ucapannya terdengar agak aneh.Eleanor menjawab, "Jangan khawatir, aku ada di sini. Nggak akan terjadi apa-apa."Cindy men
Read more

Bab 37

Eleanor mengikuti tim penyelamat ke luar. Novita dan Olivia juga segera menyusul.Olivia berlari beberapa langkah ke sisi Eleanor dan buru-buru bertanya, "Apa yang terjadi?"Pikiran Eleanor masih kacau, ekspresinya sedikit kosong saat menjawab, "Aku juga nggak tahu. Tadi Cindy memintaku mengajarinya menunggang kuda. Awalnya semuanya baik-baik saja, lalu tiba-tiba Snow menjadi liar. Cindy terjatuh dan kelihatannya terluka cukup parah."Novita mengernyit sambil berpikir dengan cermat. "Snow menjalani pemeriksaan rutin setiap bulan. Bahkan tadi sebelum dikeluarkan, dia sudah diperiksa lagi dan semua indikatornya normal. Gimana bisa dia tiba-tiba mengamuk?"Olivia mengepalkan tangannya. "Jangan-jangan ini ulah Cindy? Aku ingat awalnya dia ingin Dominic yang mengajarinya, 'kan? Dia memang kurang menyukaimu. Kenapa tiba-tiba malah memintamu mengajarinya?"Novita berkata, "Para staf sudah menenangkan Snow dan memberinya obat penenang. Nanti dia akan diperiksa lebih lanjut. Elea, jangan menyal
Read more

Bab 38

Dominic menenangkan Cindy dengan suara lembut, "Dengarkan aku, kamu bukan anak kecil lagi. Lagian, sekarang aku sudah punya pacar dan sebentar lagi aku akan tunangan dengan Elea. Kita harus menjaga batasan."Hati Eleanor sedikit tersentuh. Dia tidak menyangka Dominic akan menolak permintaan Cindy demi dirinya.Mendengar itu, ekspresi Cindy tiba-tiba berubah. Suaranya tidak lagi manja dan lembut seperti tadi, melainkan sedikit meninggi. "Kakak dan adik juga harus menjaga jarak? Kak, jadi Eleanor itu wanita picik dan pelit? Dia membuatku jatuh dari kuda, tapi kamu nggak peduli padaku, malah menolakku karena dia?"Eleanor berbalik untuk pergi. Dia bukan tipe orang yang suka memaksakan diri pada seseorang yang jelas-jelas tidak menyukainya. Jika Cindy tidak menyukainya, tidak ada alasan baginya untuk tetap tinggal.Nada suara Dominic terdengar sedikit kesal. "Cindy, aku sudah bilang, Eleanor calon kakak iparmu. Jangan bersikap nggak sopan padanya!"Di saat yang sama, seorang perawat hendak
Read more

Bab 39

Eleanor melirik Cindy sekilas, lalu beralih menatap Dominic dengan ekspresi datar. "Kalau aku bilang Cindy bohong, apa kamu akan percaya padaku?"Dominic tertegun sesaat, tidak langsung menjawab. Eleanor tersenyum mengejek dirinya sendiri. Kenapa dia begitu bodoh sampai menanyakan hal seperti itu?Cindy adalah adik yang tumbuh besar bersama Dominic sejak kecil. Sementara dirinya adalah tunangan yang sudah 3 tahun tidak bertemu tanpa ikatan emosional apa pun. Orang bodoh sekalipun tahu siapa yang akan Dominic pilih.Namun, Dominic hanya termangu sejenak sebelum menjawab dengan tegas, "Percaya."Eleanor terperangah. Dia hampir tidak bisa memercayai pendengarannya sendiri. Dominic benar-benar memilih untuk percaya padanya? Lalu, Cindy ....Eleanor melihat wajah Cindy yang pucat pasi. Cindy berseru, "Kak, dia bicara omong kosong! Masa kamu lebih percaya dia daripada aku?""Cukup." Tatapan dingin Dominic menyapu Cindy. "Sejak pertama kali kamu bertemu Elea, kamu sudah menunjukkan permusuhan
Read more

Bab 40

Apakah ini ... terhitung sebagai pernyataan cinta?Melihat telinga gadis itu yang memerah, sudut bibir Dominic melengkung membentuk senyuman. Kekasihnya ini sedang malu.....Keesokan harinya, hasil pemeriksaan Snow akhirnya keluar. Semua indikator normal. Namun, ditemukan luka gores di bagian belakang lehernya, yang diperkirakan berasal dari benda tajam seperti jarum.Luka itu berada di posisi yang hanya bisa dijangkau oleh orang yang berada di atas kuda. Setelah mengetahui hasil ini, Dominic tidak pernah lagi pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Cindy.Keluarga Orlando mengatur perawat khusus untuknya. Setiap hari, pengasuh juga mengantar makanan tepat waktu.Sementara itu, Dominic menghabiskan hampir seluruh waktunya dengan Eleanor. Menemaninya mencoba gaun pertunangan, memilih perhiasan, dan membahas persiapan acara pertunangan mereka.Tidak peduli bagaimana Cindy mengamuk, Dominic tidak pernah sekali pun menginjakkan kaki di rumah sakit lagi.Saat Cindy terjatuh dari kuda, Eleanor
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status