แชร์

Bab 34

ผู้เขียน: Hilya
Ada Cindy yang berdiri di samping Dominic. Eleanor sedikit terkejut. Dia tidak tahu bahwa Cindy juga akan datang.

Dominic menjelaskan, "Cindy bilang ingin ikut bersenang-senang, jadi aku membawanya ke sini."

Di dalam hatinya, Dominic berpikir bahwa mereka semua akan menjadi keluarga di masa depan. Akan lebih baik jika Eleanor dan Cindy bisa lebih sering berinteraksi agar terbiasa satu sama lain.

Eleanor mengangguk, lalu berucap sambil tersenyum ramah, "Halo."

Sementara mereka berbicara, kuda milik Dominic dibawa ke hadapannya. Itu adalah seekor kuda warmblood yang sangat indah.

Eleanor belum pernah datang ke lapangan pacuan kuda bersama Dominic sebelumnya, jadi ini adalah pertama kalinya dia melihat kuda yang dipelihara oleh pria itu.

Saat melihatnya, mata Eleanor langsung berbinar. Kuda itu tinggi, gagah, dan elegan. Dari bentuk tubuh dan posturnya, dia bisa langsung menebak bahwa itu adalah kuda Hanoverian Jermat dengan garis keturunan murni.

Cindy berbicara dengan nada manja, "Kak,
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 35

    Eleanor dan Dominic berlari dua putaran sebelum kembali. Olivia, Kevin, dan Novita sudah tidak terlihat. Sepertinya mereka juga pergi berkuda. Di tempat semula, hanya tersisa Cindy.Melihat mereka kembali, Cindy segera mendekat. Dia memuji sambil tersenyum manis, "Wah, Kak Eleanor, cara berkudamu keren banget! Bolehkah aku belajar darimu?"Eleanor tertegun sejenak. Barusan, bukankah dia masih bersikap manja dan bersikeras ingin diajari hanya oleh Dominic?Eleanor menjawab, "Di sana, ada pelatih. Aku bisa minta pelatih untuk mengajarimu."Cindy mengerucutkan bibir, lalu berkata dengan nada manja, "Tapi, pelatih pasti akan membuatku tegang. Aku juga nggak kenal dia dan takut dimarahi. Kak Eleanor, kamu begitu baik, pasti nggak akan memarahiku, 'kan?"Eleanor tidak terbiasa dengan sikap manja orang yang tidak terlalu akrab dengannya. Dia menoleh ke arah Dominic dan ingin melihat pendapatnya.Kebetulan Dominic juga sedang melihatnya. Dia bertanya, "Elea, apa kamu bersedia mengajarinya?"Do

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 36

    Mereka memang tidak terlalu akrab, jadi sikap seperti ini terasa lebih nyaman dibandingkan keakraban yang dibuat-buat.Eleanor mulai menjelaskan dasar-dasarnya kepada Cindy, "Untuk pemula, posisi duduk sangat penting. Setelah naik ke atas kuda, duduk di pelana dengan tubuh tegak.""Coba pegang kendali ini." Eleanor melepaskan kendali di tangannya, membiarkan Cindy menggenggamnya."Sekarang kita ingin kuda berjalan maju. Jadi, saat menarik kendali, jangan terlalu kuat. Jangan tarik ke belakang, tapi longgarkan sedikit agar tekanan pada kuda berkurang. Dengan begitu, kuda akan berjalan perlahan ke depan."Cindy mengikuti instruksi Eleanor dengan hanya menggenggam kendali tanpa menariknya ke belakang.Snow melangkah maju dengan tenang dan patuh. Eleanor berkata dengan lembut, "Namanya Snow, dia sangat jinak. Nggak perlu takut.""Oh ya?" Suara Cindy terdengar datar dan ucapannya terdengar agak aneh.Eleanor menjawab, "Jangan khawatir, aku ada di sini. Nggak akan terjadi apa-apa."Cindy men

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 37

    Eleanor mengikuti tim penyelamat ke luar. Novita dan Olivia juga segera menyusul.Olivia berlari beberapa langkah ke sisi Eleanor dan buru-buru bertanya, "Apa yang terjadi?"Pikiran Eleanor masih kacau, ekspresinya sedikit kosong saat menjawab, "Aku juga nggak tahu. Tadi Cindy memintaku mengajarinya menunggang kuda. Awalnya semuanya baik-baik saja, lalu tiba-tiba Snow menjadi liar. Cindy terjatuh dan kelihatannya terluka cukup parah."Novita mengernyit sambil berpikir dengan cermat. "Snow menjalani pemeriksaan rutin setiap bulan. Bahkan tadi sebelum dikeluarkan, dia sudah diperiksa lagi dan semua indikatornya normal. Gimana bisa dia tiba-tiba mengamuk?"Olivia mengepalkan tangannya. "Jangan-jangan ini ulah Cindy? Aku ingat awalnya dia ingin Dominic yang mengajarinya, 'kan? Dia memang kurang menyukaimu. Kenapa tiba-tiba malah memintamu mengajarinya?"Novita berkata, "Para staf sudah menenangkan Snow dan memberinya obat penenang. Nanti dia akan diperiksa lebih lanjut. Elea, jangan menyal

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 38

    Dominic menenangkan Cindy dengan suara lembut, "Dengarkan aku, kamu bukan anak kecil lagi. Lagian, sekarang aku sudah punya pacar dan sebentar lagi aku akan tunangan dengan Elea. Kita harus menjaga batasan."Hati Eleanor sedikit tersentuh. Dia tidak menyangka Dominic akan menolak permintaan Cindy demi dirinya.Mendengar itu, ekspresi Cindy tiba-tiba berubah. Suaranya tidak lagi manja dan lembut seperti tadi, melainkan sedikit meninggi. "Kakak dan adik juga harus menjaga jarak? Kak, jadi Eleanor itu wanita picik dan pelit? Dia membuatku jatuh dari kuda, tapi kamu nggak peduli padaku, malah menolakku karena dia?"Eleanor berbalik untuk pergi. Dia bukan tipe orang yang suka memaksakan diri pada seseorang yang jelas-jelas tidak menyukainya. Jika Cindy tidak menyukainya, tidak ada alasan baginya untuk tetap tinggal.Nada suara Dominic terdengar sedikit kesal. "Cindy, aku sudah bilang, Eleanor calon kakak iparmu. Jangan bersikap nggak sopan padanya!"Di saat yang sama, seorang perawat hendak

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 39

    Eleanor melirik Cindy sekilas, lalu beralih menatap Dominic dengan ekspresi datar. "Kalau aku bilang Cindy bohong, apa kamu akan percaya padaku?"Dominic tertegun sesaat, tidak langsung menjawab. Eleanor tersenyum mengejek dirinya sendiri. Kenapa dia begitu bodoh sampai menanyakan hal seperti itu?Cindy adalah adik yang tumbuh besar bersama Dominic sejak kecil. Sementara dirinya adalah tunangan yang sudah 3 tahun tidak bertemu tanpa ikatan emosional apa pun. Orang bodoh sekalipun tahu siapa yang akan Dominic pilih.Namun, Dominic hanya termangu sejenak sebelum menjawab dengan tegas, "Percaya."Eleanor terperangah. Dia hampir tidak bisa memercayai pendengarannya sendiri. Dominic benar-benar memilih untuk percaya padanya? Lalu, Cindy ....Eleanor melihat wajah Cindy yang pucat pasi. Cindy berseru, "Kak, dia bicara omong kosong! Masa kamu lebih percaya dia daripada aku?""Cukup." Tatapan dingin Dominic menyapu Cindy. "Sejak pertama kali kamu bertemu Elea, kamu sudah menunjukkan permusuhan

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 40

    Apakah ini ... terhitung sebagai pernyataan cinta?Melihat telinga gadis itu yang memerah, sudut bibir Dominic melengkung membentuk senyuman. Kekasihnya ini sedang malu.....Keesokan harinya, hasil pemeriksaan Snow akhirnya keluar. Semua indikator normal. Namun, ditemukan luka gores di bagian belakang lehernya, yang diperkirakan berasal dari benda tajam seperti jarum.Luka itu berada di posisi yang hanya bisa dijangkau oleh orang yang berada di atas kuda. Setelah mengetahui hasil ini, Dominic tidak pernah lagi pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Cindy.Keluarga Orlando mengatur perawat khusus untuknya. Setiap hari, pengasuh juga mengantar makanan tepat waktu.Sementara itu, Dominic menghabiskan hampir seluruh waktunya dengan Eleanor. Menemaninya mencoba gaun pertunangan, memilih perhiasan, dan membahas persiapan acara pertunangan mereka.Tidak peduli bagaimana Cindy mengamuk, Dominic tidak pernah sekali pun menginjakkan kaki di rumah sakit lagi.Saat Cindy terjatuh dari kuda, Eleanor

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 41

    Asisten bekerja dengan sangat cepat. Keesokan harinya, dia sudah mengirimkan alamat rumah keluarga Eleanor. Kelihatannya adalah kompleks perumahan biasa.Rowan menyipitkan matanya. Kota Ordo? Kebetulan dalam beberapa hari lagi, dia akan pergi ke Kota Ordo untuk membahas kerja sama.'Eleanor, kalau kamu nggak mau mencariku, kali ini biar aku yang mencarimu,' batin Rowan.....Eleanor mengirimkan lamaran ke Firma Hukum Victory dan segera mendapatkan balasan. Mereka bertanya apakah dia bisa datang untuk wawancara esok hari. Dia segera menentukan jadwal wawancara dan mulai mempersiapkan diri.Firma Hukum Victory adalah firma hukum paling bergengsi di Kota Ordo dan sangat terkenal di industri hukum. Bekerja di tempat ini selama beberapa tahun akan sangat bermanfaat bagi kariernya di masa depan.Pada saat yang sama, di dalam kantor firma hukum."Bu Cindy, Eleanor sudah menyetujui jadwal wawancara," kata Vivian, kepala departemen litigasi, dengan penuh hormat sambil memegang ponsel."Bagus. B

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 42

    Eleanor berpikir, jika dirinya bekerja di Firma Hukum Victory nanti, dia akan pindah ke apartemen supaya perjalanan ke kantor lebih mudah. Tinggal sendiri juga lebih nyaman. Yang paling penting, dia tidak perlu berhadapan dengan Adrian dan Karmela. Hidupnya akan lebih tenang.Di Firma Hukum Victory, yang mewawancarainya adalah HRD serta Vivian. Eleanor adalah lulusan universitas ternama dan memiliki pengalaman kerja 3 tahun. Semua pertanyaan profesional yang diajukan oleh Vivian dapat dijawab dengan lancar.Terlihat jelas bahwa Vivian sangat puas dengannya. Untuk gaji dan tunjangan, mereka langsung menyetujui ekspektasi Eleanor. Gaji pokok 30 juta ditambah komisi dari biaya hukum.Setelah wawancara selesai, Vivian tersenyum dan berkata, "Bu Eleanor, sampai jumpa besok."Eleanor membalas dengan senyuman sopan, "Sampai jumpa besok."Wawancara ini jauh lebih mudah dari yang dibayangkan. Awalnya, dia mengira firma hukum akan menekan tawaran gajinya. Tak disangka, semuanya berjalan begitu l

บทล่าสุด

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 100

    Mereka berdua terlihat berbincang dan tertawa, tampak begitu akrab.Rowan bergumam, "Cepat sekali dia keluar dari rumah sakit. Benar-benar susah mati."Anthony menduga pria itu adalah tunangan Eleanor. Tanpa ragu, Rowan membuka pintu mobil dan berjalan menuju Eleanor.....Sudah seminggu sejak Dominic keluar dari rumah sakit. Selama seminggu ini, setiap hari dia harus makan makanan polos di bawah pengawasan Eleanor.Awalnya dia masih bisa menerimanya, tetapi setelah beberapa hari berturut-turut hanya makan makanan yang begitu-begitu saja, dia mulai bosan.Setelah membujuk dan merajuk, akhirnya hari ini Eleanor setuju untuk membawanya keluar makan sesuatu yang lebih enak.Restoran yang mereka tuju berada di pusat kota, daerah paling ramai. Itu adalah restoran tua yang terkenal di Kota Ordo, tempat mereka biasa makan sejak kecil.Karena sekarang jam makan, restoran itu penuh. Tidak ada satu kursi pun yang kosong, bahkan di depan pintu ada antrean panjang yang menunggu giliran masuk.Untu

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 99

    Akhir-akhir ini, Rowan sibuk mencari investor untuk perusahaannya. Di Kota Ordo, hampir tidak ada perusahaan yang bersedia berinvestasi di Grup Naval. Jadi, dia terpaksa mencari peluang di luar kota. Sebagian besar waktunya dihabiskan di hotel dan pesawat.Hari ini, Rowan baru saja kembali ke Kota Ordo dan Anthony sudah datang menjemputnya. Saat sore hari dalam perjalanan menuju sebuah acara makan, Anthony melirik sekilas ke arah Rowan ketika mobil berhenti di lampu merah.Rowan sedang memegang ponselnya, melihat satu per satu foto lamanya bersama Eleanor. Anthony membuka mulut seolah-olah ingin mengatakan sesuatu, tetapi ragu-ragu.Sebelum dia sempat berbicara, Rowan sudah lebih dulu menyodorkan ponselnya. Matanya penuh nostalgia. "Lihat, betapa bahagianya kami dulu."Anthony memandangnya dengan ekspresi rumit. Beberapa waktu lalu, Rowan memintanya membeli cincin dari Pransis, katanya ingin menggunakannya untuk merebut kembali Eleanor.Saat itu, Rowan mengatakan bahwa Eleanor akan seg

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 98

    Eleanor masih belum puas dan bertanya lagi, "Benar-benar nggak ada perkiraan waktu?""Kalau harus dijawab, mungkin saat kamu SMA. Saat Declan mengganggumu, aku menghajarnya dan baru sadar kalau perasaanku ke kamu memang berbeda."Eleanor merapatkan bibirnya. "Kamu menyembunyikannya dengan baik ya."Dominic mengusap kepala Eleanor yang lembut. "Aku harus menunggumu tumbuh dewasa dulu."Tatapannya tiba-tiba dipenuhi sedikit kesedihan. "Begitu kamu lulus kuliah, aku langsung menemui ayahmu untuk mengajukan pernikahan. Tapi, kamu malah menolak dan kabur dari rumah."Eleanor merasa bersalah. Dia mengalihkan pandangannya dan bergumam, "Waktu itu ... aku pikir Ayah mengorbankanku demi bisnis keluarga. Mana aku tahu kalau kamu sudah merencanakan ini sejak lama? Kamu juga nggak pernah bilang. Aku benar-benar merasa dirugikan ...."Tiba-tiba, Dominic memasang ekspresi kesakitan. "Aduh, sakit sekali."Eleanor pun panik dan buru-buru melihat ke arah pinggangnya yang terluka. "Kenapa? Kebentur sesu

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 97

    Ucapan Rowan seperti mantra yang terus bergema di kepala Eleanor, membuat pikirannya kacau sepanjang hari.Keesokan harinya saat Eleanor datang ke rumah sakit untuk menjenguk Dominic, wajahnya tampak penuh beban."Elea, lagi pikirin apa?" tanya Dominic.Eleanor mengedipkan matanya, memalingkan wajahnya agar tak menatapnya langsung. "Itu ... soal Katalina, sebenarnya dia siapa?"Dominic tersenyum misterius. "Cemburu ya?"Eleanor berusaha terlihat tidak acuh dan menggembungkan pipinya sedikit. "Nggak kok. Aku hanya penasaran. Kamu nggak pernah menyebutnya sebelumnya."Mengingat bagaimana wanita itu menculik Emily dan hampir menikamnya, Eleanor bukan hanya cemburu, tetapi juga marah. "Dari mana kamu mendapatkan penggemar gila seperti itu?"Dominic melambaikan tangannya ke arah Eleanor. "Kemari."Eleanor menurut. Dia mendekat dan duduk di tepi tempat tidur.Dominic menggenggam tangannya dengan serius. "Aku dan dia dulu teman sekelas waktu SMA. Dia pernah mengejarku dengan sangat agresif, t

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 96

    "Hmm."Selena menoleh menatap Dominic. "Kamu sudah kenyang? Mau makan lagi nggak? Ibu bawa semua makanan favoritmu."Dominic menjawab, "Nggak perlu. Masakan Eleanor pas banget di lidahku, aku habiskan semuanya."Mendengar itu, Selena tersenyum puas. "Baiklah. Kalau sudah makan, nggak apa-apa."Kevin memandang mereka dengan tatapan menggoda. "Oh? Masakan Eleanor ya?"Dia meletakkan keranjang buah dan suplemen yang dibawanya, lalu menatap Dominic sambil tersenyum. "Kamu beruntung sekali ya."Dominic menanggapi, "Tentu saja. Kebahagiaan seperti ini mana bisa dirasakan oleh para jomblo?"Senyuman Kevin langsung membeku. "Baiklah, aku juga harus cari pacar, lalu pamer kemesraan setiap hari di depanmu sampai kamu muak!"Olivia membelalakkan mata karena terkejut. "Elea, kamu bisa masak?"Eleanor tersenyum tipis. "Baru saja belajar.""Tsk, tsk, cinta memang ajaib." Olivia masih tak percaya. Dia bahkan mengelilingi Eleanor seakan-akan ingin memastikan sesuatu."Aku masih ingat waktu kuliah dulu

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 95

    Saat Dominic sadar kembali, meja lipat di depannya sudah penuh dengan makanan. Ada tumis pakcoy, daging sapi, nasi putih yang masih mengepul asap, serta semangkuk sup."Kamu masak sebanyak ini?" Dominic tersenyum lembut. "Sup apa ini?""Sup ayam kampung." Eleanor mengangkat mangkuk sup, mengambil sesendok, lalu meniupnya perlahan sebelum menyodorkannya ke bibir Dominic. "Coba cicipi."Dominic menurunkan pandangannya sambil tersenyum, tetapi senyuman itu tiba-tiba memudar. "Tanganmu kenapa?" Dia melihat ada lepuhan kecil di jari telunjuk kanan Eleanor.Eleanor refleks ingin menyembunyikannya, tetapi sudah terlambat. Dia hanya bisa berkata dengan jujur, "Tadi ... waktu di dapur, aku nggak sengaja kena air panas. Nggak apa-apa, cuma lepuhan kecil saja."Mata Dominic sedikit memerah. "Sakit nggak?"Eleanor menggeleng. "Nggak sakit."Dominic menyesap sup dengan tenang, lalu menggenggam pergelangan tangan Eleanor dengan lembut, menunduk dan meniup pelan bagian yang terluka.Setelah beberapa

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 94

    Bibir pucat Dominic membentuk senyuman tipis. "Baik, aku janji padamu."Isaac dan Selena baru saja keluar dari ruang ICU ketika mereka menerima telepon. Suara di ujung telepon terdengar cemas. "Pak Isaac, ada masalah."Di pusat tahanan, Katalina mengaku bahwa dia hamil. Sesuai prosedur, dia harus dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan.Dalam perjalanan ke rumah sakit, sebuah mobil tiba-tiba melaju dengan kencang, menabrak mobil yang membawa Katalina hingga berhenti di tepi jalan.Dari mobil itu, turun beberapa pria bertubuh kekar dengan keterampilan luar biasa. Mereka pun membawa Katalina pergi.Petugas yang mengawal mengalami cedera parah, sementara kendaraan mereka rusak berat dan tidak bisa langsung mengejar.Mendengar laporan itu, wajah Isaac menunjukkan ekspresi tak percaya. "Dia berhasil dibawa pergi?""Apa yang terjadi? Siapa yang dibawa pergi?" tanya Selena dengan cemas.Isaac menarik napas dalam-dalam, tubuhnya sedikit bungkuk. "Katalina.""Apa?" Selena terkejut. "Bukankah di

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 93

    Eleanor sudah cemas sepanjang sore. Sekarang setelah Dominic melewati masa kritis, dia ingin melihatnya. Bagaimanapun, Dominic terluka karena melindunginya."Ayo, ikut aku pulang," ucap Adrian dengan tegas.Eleanor menggeleng, menatap ayahnya dengan teguh. "Ayah, aku tahu Ayah sangat marah sekarang, tapi aku belum bisa pulang. Dominic sudah mempertaruhkan nyawanya untukku. Aku nggak punya alasan untuk pergi begitu saja. Kalau dia nggak melihatku saat siuman nanti, dia pasti akan sangat sedih."Nirvan merasa terharu mendengar kata-kata itu. Dia lantas menoleh ke Adrian. "Adrian, istriku tadi memang terlalu kasar. Aku minta maaf, jangan terlalu dimasukkan ke dalam hati."Isaac juga menimpali, "Benar, Dominic pasti ingin melihat Eleanor di sisinya setelah siuman."Selena berkata, "Adrian, jangan marah. Kedua anak ini saling mencintai, ini hal yang baik."Tokoh besar seperti Nirvan sampai merendahkan diri untuk meminta maaf, Adrian pun tidak bisa berkata apa-apa lagi.Memang benar bahwa Gi

  • Jatuh Cinta di Hati yang Tepat   Bab 92

    Eleanor menunduk. "Semua ini salahku."Selena langsung menoleh ke arahnya. "Elea, apa maksudmu?"Eleanor pun menceritakan semuanya dengan jelas.Giana bertanya dengan nada menyalahkan, "Jadi, Dominic ditikam karena melindungimu?"Eleanor menggigit bibirnya. "Ya."Giana pun kesal. "Eleanor, kamu terlalu gegabah. Kami sudah melapor ke polisi dan ada banyak pengawal di vila. Kenapa kamu nggak bisa menunggu sebentar? Kalau kamu nggak bertindak gegabah, Dominic nggak akan terluka seperti ini.""Maafkan aku, ini semua salahku," ucap Eleanor dengan suara lirih, kepalanya semakin tertunduk.Giana semakin menekan. "Kamu belum resmi masuk keluarga ini, tapi sudah membawa masalah sebesar ini."Wajah Adrian langsung menjadi masam. "Apa maksudmu? Jelas-jelas Dominic yang ada masalah dengan wanita itu, sementara putriku adalah korbannya. Kenapa malah menyalahkan putriku?"Adrian menyindir, "Gampang sekali kalian bicaranya. Kalian suruh kami menunggu? Wanita itu menculik putri bungsuku, menodongkan p

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status