Home / Romansa / The Sexy Stranger / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of The Sexy Stranger : Chapter 21 - Chapter 30

36 Chapters

21. Bimbang

Michael memutar matanya mendengar ancaman Ryuu barusan, lalu menghela napas panjang. "Sungguh menyebalkan harus berurusan dengan pria yang akan selalu mengingat segalanya," gumannya, setengah mengutuk daya ingat sepupunya yang nyaris mustahil untuk dikalahkan. Itu adalah kejadian bertahun-tahun lalu, saat mereka masih remaja. Michael bahkan nyaris melupakannya. Atau lebih tepatnya, berusaha melupakan. Kala itu dia tengah bersantai di kamar, lalu iseng menonton film drama di laptopnya. Lalu tidak ada yang menyangka termasuk dirinya sendiri, bahwa cerita itu akan begitu menyentuh hingga membuat matanya memanas dan air mata jatuh begitu saja. Sayangnya nasib buruk datang bersamaan dengan keteledorannya. Dia lupa mengunci pintu, dan detik berikutnya, Ryuu masuk begitu saja tanpa aba-aba. Michael masih bisa mengingat bagaimana ekspresi Ryuu yang semula datar berubah menjadi penuh rasa ingin tahu, lalu dalam hitungan detik berubah lagi menjadi cemoohan yang tersembunyi d
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

22. Uchi No Elle

Sore mulai merayap perlahan di tepian danau. Langit berpendar dalam semburat jingga yang perlahan menua, menyisakan jejak cahaya terakhir sebelum malam mengambil alih. Angin berembus lirih, membawa aroma tanah yang lembap setelah hujan siang tadi. Permukaan danau terlihat tenang, memantulkan langit yang berubah warna dengan damai, seakan tak terganggu oleh apa pun. Elle duduk di kursi kayu yang menghadap ke danau, memeluk tubuhnya sendiri dalam diam. Udara semakin dingin menusuk hingga ke tulang, tetapi ia tetap tak bergerak, seolah tubuhnya telah kehilangan kemampuan untuk merasa. Di hadapannya tampak air beriak pelan menenangkan, tetapi pikirannya justru melayang jauh dari tempat ini. Ia masih memikirkan pria itu. Ryuu. Namanya menggema di dalam kepala, menciptakan pusaran emosi yang tak dapat ia kendalikan. Tatapan pria itu, suaranya, setiap kata yang diucapkannya... semua itu berputar ulang seperti potongan film yang enggan berhenti. "Ayo ikut denganku."
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

23. Tidak Keberatan

Ruangan itu dipenuhi keheningan yang terasa berat setelah kedatangan Ryuu. Tatapan tajamnya menyapu orang-orang di sekitarnya, seolah memberi tekanan yang tak kasat mata Namun kemudian sorot lembut matanya yang gelap dan dalam itu hanya tertuju pada satu orang, yaitu Elle. Pria itu menarik Elle sedikit lebih dekat, membuat gadis itu merasakan hangatnya perlindungan yang tak ia duga. Uchi no Elle (Elle milikku). Ryuu menyebut kalimat yang belum Elle mengerti artinya, membuat gadis itu mengangkat wajahnya untuk bertemu tatap dengan Ryuu, mencari arti dari kalimat yang diucapkannya itu. Tapi sebelum ia sempat bertanya, suara Bradley tiba-tiba saja memecah suasana. "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya pria itu, tampak kesal mengingat bagaimana Ryuu dulu pernah memukulinya habis-habisan. Ryuu menoleh dengan ekspresi dingin. "Aku hanya memenuhi janjiku," jawabnya datar, tapi sarat makna. Orang-orang di sekitar mulai berbisik, merespons kehadiran Ryuu yang begitu menco
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

24. The One

Warning : ada adegan anget-anget semriwing (belum panas sih, wkwkwk) tapi kalo takut batal puasanya, skip aja ya. *** Sesampainya di penginapan, Ryuu pun lebih dulu turun dari mobil. Ia mengitari bagian depan kendaraan itu untuk membuka pintu penumpang dimana Elle berada, lalu dengan gerakan cepat pria itu pun menarik tubuh Elle untuk masuk ke dalam dekapannya. Gadis itu seolah tak punya kesempatan untuk menolak, saat bibirnya lagi-lagi langsung disapu dengan ciuman panas dan penuh kepemilikan yang absolut. Tanpa melepaskan pagutan bibirnya, Ryuu mengangkat tubuh Elle dalam gendongannya dengan begitu mudahnya, seolah bobot tubuh gadis itu hanya seringan bunga. Namun begitu kakinya mulai bergerak melangkah menuju penginapan, Ryuu melepaskan ciumannya dan sedikit menarik wajahnya untuk menatap ke sekeliling. Manik gelapnya yang tajam menyapu dengan detail pada seluruh perubahan pada bangunan Lakeview Inn. Pada warna cat yang baru, furnitur yang lebih elegan, serta tamb
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

25. Tak Ada Jalan Keluar

Ryuu tetap diam di ambang pintu, memperhatikan pemandangan di hadapannya dengan perasaan yang sulit diungkapkan. Ayaka masih menempel manja pada Elle, sementara Akio berdiri di samping mereka dengan ekspresi yang lebih terkendali, meskipun Ryuu bisa melihat kilatan kehangatan di matanya. Elle tertawa kecil, mengusap lembut kepala Ayaka. "Kalian datang ke sini sendirian?" Ayaka mengangguk bersemangat. "Iya! Kita naik mobil dengan Renjin!" Ryuu mendengus pelan dan menggerutu dalam hati ketika mendengar nama Renjin. Seharusnya orang itu mengawasi kedua anak kembarnya, bukan malah melepas mereka untuk mengganggunya. Akio yang sejak tadi diam akhirnya ikut angkat bicara. "Ini salah Ayaka. Dia menangis seharian dan bilang kangen dengan Elle, makanya Renjin mengantarkan kita ke sini." Seketika Ayaka mengerucutkan bibirnya. "Kamu juga kangen dengan Elle kan, Akio? Mengaku saja!" Akio hanya menghela napas dan mengedikkan bahu malas, tampak enggan berdebat. Elle tersenyum
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

26. Aku Tidak Akan Kemana-mana

Ryuu telah selesai mengompres bengkak di pergelangan kaki Elle, lalu membersihkan sisa air dengan lap bersih, sebelum kemdian memasang perban elastis dengan hati-hati. Jemarinya yang besar dan kokoh bekerja dengan ketelitian serta cermat. Elle memperhatikan setiap gerakan dengan pandangan yang tertuju pada ekspresi serius pria itu. Ada kelembutan tersembunyi dalam cara pria itu menangani lukanya, hingga melukiskan senyum yang terbit di bibirnya. Ryuu yang tanpa sengaja mendongak dan menangkap ekspresi Elle, seketika langsung mengangkat alisnya. "Kenapa tiba-tiba tersenyum?" tanyanya. Elle mengangkat bahu ringan. "Karena kamu. Aku tidak menyangka jika kamu ternyata begitu terampil merawat kakiku." Ryuu pun tertawa tanpa suara. "Aku adalah orang tua tunggal dengan dua anak, Elle. Mengatasi kecelakaan kecil seperti ini sudah jadi bagian dari hidupku." Elle ikut tersenyum, entah kenapa ia merasakan kehangatan yang menelusup di dalam dadanya karena perkataan Ryuu. "Aya
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

27. Pertanyaan

Pintu kamar itu tiba-tiba terbuka dari dalam, dan Ryuu pun keluar dengan menggendong Elle yang berada di dalam pelukannya. Langkahnya tegas dan genggamannya begitu kokoh, seolah ingin selalu memastikan agar Elle tak akan terluka lagi. Sedangkan Elle, gadis itu hanya bisa menyandarkan dirinya dengan pasrah di dada pria itu seraya merasakan denyut jantung Ryuu yang stabil, dan entah sejak kapan telah menjadi buaian yang membuatnya merasakan ketenangan. Ryuu membawa Elle ke ruang tamu, dan ternyata ada Akio yang sejak tadi sudah berdiri menunggu di sana dengan wajah yang murung. Bocah itu menatap Elle dengan manik gelapnya yang berkaca-kaca dipenuhi rasa bersalah, tampak seperti sekuat tenaga menahan tangisnya. Kedua tangannya mengepal di sisi tubuhnya yang sedikit gemetar. "Elle..." Akio berucap dengan suaranya lirih berbisik. "Maaf... Aku... aku sudah membuatmu terluka. Kalau saja aku tidak memanjat pohon itu..." Bibirnya bergetar, seolah satu kata lagi akan membuat
last updateLast Updated : 2025-03-28
Read more

28. Misteri Ryuu

"Apakah aku boleh bertanya... tentang ibu kandung dari si kembar?" Mendengar pertanyaan Elle yang tiba-tiba itu, Ryuu tampak diam dengan jemarinya yang saling bertaut, seakan sedang mencari kata-kata yang tepat untuk diucapkan. Pria itu menghela napas pelan seraya menatap wanita bersurai coklat di sampingnya dengan lekat. "Ibu kandung Ayaka dan Akio… dia bukan wanita biasa," pria itu pun akhirnya membuka suara dengan nada yang rendah dan hampir berbisik. "Dari awal, hidupnya selalu dikelilingi oleh bahaya." Elle mengerutkan kening, menunggu Ryuu melanjutkan. Pria itu lagi-lagi menghela napas sebelum kembali berbicara. "Dunia tempatnya berasal, adalah tempat yang tidak akan pernah membiarkan Ayaka dan Akio hidup dengan tenang jika mereka tetap berada di sisinya." Elle terdiam. Ia bisa melihat kesedihan yang tersembunyi di mata Ryuu. Sekilas, pria itu tampak seperti sedang berperang dengan dirinya sendiri, seakan ada bagian dari cerita ini yang tak seharusnya ia ungkap
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

29. Rahasia

Elle kembali duduk di kursinya, tapi pikirannya masih terpaku pada apa yang baru saja terjadi. Ryuu menangani penculik itu dengan cara yang terlalu cepat, terlalu efisien, dan sama sekali tidak seperti orang biasa. Bahkan polisi pun terlihat terkejut saat mereka tiba di lokasi dan melihat betapa mudahnya Ryuu melumpuhkan pria berbadan besar itu. Namun, Ayaka dan Akio tampak menganggap semua itu sebagai hal biasa. Mereka sama sekali tidak kaget, malah terlihat bangga seolah ini adalah sesuatu yang sering mereka saksikan. Elle melirik ke arah Ryuu yang kini kembali menyantap makan siangnya dengan tenang, seakan kejadian barusan hanyalah sebuah gangguan tak berarti dalam harinya. "Ada yang mau tambah minum?" tanya Ryuu santai, sama sekali tidak menyadari bahwa Elle masih menatapnya dengan penuh kebingungan. Elle membuka mulutnya, ingin menanyakan sesuatu tetapi masih ragu. Haruskah ia bertanya sekarang? Atau lebih baik menunggu waktu yang lebih tepat? Akhirnya ia mena
last updateLast Updated : 2025-03-30
Read more

30. Pria Yang Menyembunyikan Sesuatu

Begitu mereka melangkah keluar dari restoran, dua pria berpakaian hitam dengan kacamata gelap sudah menunggu di dekat pintu. Tubuh mereka tegap, postur kaku, dan aura mereka begitu kuat sehingga membuat orang-orang yang lewat secara refleks bergerak menjauh. Begitu melihat Ryuu, kedua pria itu langsung membungkukkan tubuh penuh hormat, melakukan salam khas Jepang yang dalam dan penuh tata krama. Elle berhenti di tempatnya dengan jantung yang mulai berdetak lebih cepat. Seketika ia melirik Akio dan Ayaka, tapi kedua anak itu tampak biasa saja seolah ini bukan sesuatu yang aneh bagi mereka. "Takahashi-shachou (Presiden Direktur Takahashi)," salah satu pria menyapa Ryuu dengan sopan. Ryuu mengangguk ringan. "Tunggu sebentar," ucapnya pada pria itu, lalu berbalik ke arah Elle dan anak-anaknya. "Kalian tunggu di sini, aku harus bicara dengan mereka sebentar." Elle hanya mengangguk pelan, tapi matanya tidak lepas dari Ryuu dan kedua pria itu saat mereka berjalan sedikit
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more
PREV
1234
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status