All Chapters of Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah : Chapter 41 - Chapter 50

59 Chapters

41. Rencana Masa Lalu Lilian

Lilian melangkah perlahan di ruang tengah rumah besar milik Kevin, mengamati satu per satu foto keluarga yang berjejer rapi di atas meja konsol. Tangan Lilian menyentuh salah satu pigura yang berisi potret bahagia Kevin, Cinta, dan Chiara. Mereka tertawa bersama di pantai, mengenakan pakaian senada, mata mereka bersinar penuh cinta. Namun semua itu kini tinggal kenangan. Sisa dari kebahagiaan yang telah porak-poranda karena ego dan hawa nafsu.Helaan napas panjang yang terlihat penuh lelah keluar dari bibir Lilian. Matanya tak berkedip menatap senyum Cinta di dalam foto. Ia bukan hanya kehilangan menantu, ia kehilangan sesuatu yang lebih besar, harapan dan rencana yang telah ia susun diam-diam.Pintu utama terbuka, langkah cepat Kevin terdengar memasuki rumah. Lilian langsung mengalihkan pandangannya. Wajahnya penuh amarah, tangannya mengepal.“Ada apa Mama menghubungiku berkali-kali….”Plak!Telapak tangan Lilian mendarat dengan keras di pipi Kevin. Tubuhnya terpaku, satu tangan re
last updateLast Updated : 2025-04-07
Read more

42. Usaha Evita

Widya menatap foto-foto itu dengan amarah yang terlihat mulai merayap di wajahnya. Jemarinya yang lentik tampak menegang, kala menggenggam kertas foto dengan kekuatan yang nyaris merobeknya. Matanya bergerak cepat dari satu foto ke foto lain, hingga akhirnya berhenti pada satu gambar yang memperlihatkan Rama sedang memeluk Cinta dari belakang kepalanya menunduk, bibirnya hampir menempel di leher perempuan itu. Dan Cinta memejamkan mata seolah menikmatinya dengan penuh gairah.Evita memperhatikan perubahan raut wajah Widya dengan tenang, meskipun ada kegelisahan yang samar di sorot matanya.“Kau yakin ini bukan rekayasa?” tanya Widya penuh keraguan dan tidak percaya.Bagaimana mungkin setelah luka yang dibolehkan oleh Cinta, Rama kembali takluk dan bertekuk lutut pada pesona Cinta.Evita menelan ludah. Napasnya tertahan sejenak. “Saya yakin, Tante,” ujarnya lirih. “Saya tidak akan datang membawa semua ini kalau saya tidak yakin. Saya tahu ini menyakitkan. Tapi… saya pikir Tante berhak
last updateLast Updated : 2025-04-08
Read more

43. Nasib Trah Narendra

Sepulang dari pertemuannya dengan Evita, langkah Widya terlihat berat. Meski tubuhnya berada di dalam mobil mewah yang melaju nyaman menuju rumahnya, tetapi pikirannya tak henti berputar. Foto-foto itu masih membayang jelas di benaknya, kemesraan Rama dan Cinta, sorot mata anaknya yang penuh gairah dan ketertarikan yang tak terelakkan, seolah menemukan dunianya kembali. Namun bukan itu yang paling membuatnya cemas. Ucapan Evita tentang Cinta sebagai perempuan bayaran, membuat segala harapan dan keyakinannya runtuh satu demi satu. Widya merasa menjadi ibu yang gagal mendidik dan menjaga arah hidup anaknya. Dan lebih dari itu, ia merasa dikhianati oleh masa lalu yang tak pernah benar-benar selesai antara Rama dan Cinta. Sesampainya di rumah, Widya menyambut kehangatan sore yang mulai meredup. Di dalam kamar, Arman sedang duduk bersandar di ranjang. Senyumnya langsung merekah ketika melihat istrinya sudah pulang. “Kamu kelihatan lelah,” ucap Arman pelan sambil meletakkan buku yang
last updateLast Updated : 2025-04-08
Read more

44. Antara Cinta dan Keluarga

Mendengar perintah sang mama membuat jantung Rama seolah berhenti berdetak sejenak. Dia menduga jika pembicaraan tentang Cinta sudah berakhir, dan setelah dia menemukan perempuan pujaan hatinya restu akan segera tergapai. Ternyata semua tak semudah dugaan Rama. Sang mama masih tetap pada pendiriannya. Rama menatap wajah Widya dengan saksama, mencoba mencari gurauan di wajah itu, namun tak jua dia temukan. Hanya ketegasan bercampur amarah yang terlihat mendominasi. “Mama bilang apa?” tanya Rama pelan, dia ingin mendengar sekali lagi untuk memastikan jika telinganya tidak salah dengar.. “Lepaskan Cinta. Hentikan semua ini sebelum kamu terlanjur jauh. Cinta bukan perempuan yang tepat untukmu,” ucap Widya, nadanya dingin tapi tak bernada marah. Rama menghela napas dalam-dalam, menahan gejolak dalam dadanya. Pencariannya selama ini belum membuahkan hasil, tetapi sang mama sudah memintanya untuk melepaskan Cinta. "Ada banyak perempuan di luar sana, mengapa kau harus memilih pel*c
last updateLast Updated : 2025-04-09
Read more

45. Pembuktian Rama

Suasana pagi di rumah keluarga Narendra terasa lebih hangat dari biasanya. Sinar matahari menembus tirai-tirai putih yang digantung rapi di jendela besar ruang makan. Aroma sup ayam buatan salah satu koki pribadi yang dipekerjakan di rumah mewah itu menyebar ke seluruh ruangan, menciptakan nuansa rumah yang hangat dan akrab.Arman yang baru saja keluar dari kamar, mengenakan kaus hangat dan celana panjang, mematung sesaat di ambang pintu saat melihat Rama keluar dari kamar masa kecilnya.“Rama?” ucap Arman, sedikit terkejut.Rama tersenyum kecil, langkahnya santai. “Pagi, Pa.”“Papa sempat tidak percaya saat mamamu bilang kalau kau menginap. Ternyata dia tidak berbohong.”Rama menarik kursi dan duduk. “Selama Papa belum balik ke perusahaan, aku akan menginap di sini. Biar laporannya lebih cepat. Kita bisa membicarakannya kapan saja."Mereka bertiga berkumpul di ruang makan. Widya sudah menata sarapan dengan rapi, matanya hanya melirik Rama sesekali, tanpa banyak bicara. Arman terseny
last updateLast Updated : 2025-04-09
Read more

46. Masalah yang Datang

Chiara menggigit bibirnya, mencoba menahan sesuatu. Tapi akhirnya air mata itu menetes juga. “Kalau nanti teman-teman aku… ngejek aku, gimana, Ma?” Suara Chiara pelan, terdengar patah-patah. “Bagaimana kalau mereka nggak mau temenan sama aku?” Cinta merengkuh tubuh mungil Chiara ke dalam dekapannya, membiarkan bocah itu menyandarkan kepala di dadanya. “Apapun yang terjadi, jangan jadikan kakimu sebagai penghalang untuk maju." Cinta mengurai pelukan setelah mengakhiri kalimatnya. Dipandanginya wajah polos putrinya dengan saksama. Ada rasa bersalah bercokol di hatinya karena tidak bisa melindungi Chiara dari kecelakaan siang itu. "Dengar, Chia. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Chia tahu, kaki Chia sakit, jadi Chia harus giat belajar untuk bisa menunjukkan kelebihan lain yang dimiliki Chia. Chia tidak boleh putus asa." "Chia takut, Chia malu, Ma." Cinta menghembuskan napas secara kasar, merasakan beban berat di pundaknya. Bukan hanya memikirkan biaya pe
last updateLast Updated : 2025-04-10
Read more

47. Jatuh Setelah Selingkuh

Bisik-bisik kecil mulai terdengar di antara mereka. "Itu Pak Davin, kan?" "Beneran dia balik ke sini?" "Ngapain dia ke sini lagi?""Penampilannya sekarang beda, ya?"Davin menulikan telinganya dari bisikan-bisikan mantan karyawannya dulu. Saat ada hal yang lebih penting yang harus dia selesaikan.Setelah antrean di kasir mulai mereda dan suasana sedikit lebih tenang, pria itu melangkah mendekati meja kasir. Sosoknya tinggi, tegas, dengan mata tajam yang seolah menyapu setiap sudut ruangan. Davin, mantan suami Anisa sekaligus pemilik lama kafe itu, kini berdiri tepat di hadapan Cinta.Meski tak pernah berkenalan secara langsung, Cinta mengenali pria yang saat berada di hadapannya. Ingatan Cinta berputar saat pertama kali menginjakkan kaki di kafe ini, dia harus menyaksikan perdebatan sengit antara Davin dan Anisa.Davin menyapanya dengan nada singkat. “Bu Cinta?”Cinta mengangguk sopan. “Ya. Ada yang bisa saya bantu?”“Ada hal penting yang harus kita bicarakan,” ucap Davin, langsung
last updateLast Updated : 2025-04-10
Read more

48. Menemukan Cinta

Malam menurunkan sunyinya pelan-pelan, memeluk bangunan kafe yang kini telah sepi. Lampu-lampu temaram di sudut-sudut ruang memantulkan bayangan yang tenang di dinding kayu. Setelah memastikan Chiara sudah benar-benar terlelap di kamarnya, Cinta melangkahkan kakinya ke tempat Tiara sedang duduk berselonjor di sofa kecil dekat dapur, menyeruput teh hangat yang baru saja ia seduh.Cinta ikut duduk di sampingnya, menarik napas panjang sebelum akhirnya berkata, “Tadi siang Davin datang.”Tiara melirik, sedikit terkejut namun tak sepenuhnya heran. “Pak Davin? Maksudnya… mantan bos besar?”Cinta mengangguk pelan. “Dia minta kerja. Katanya Farah sebentar lagi melahirkan, dan dia butuh penghasilan tetap.”Tiara menghela napas panjang, meletakkan cangkirnya di atas meja kecil di depan mereka. Ia menatap Cinta dengan sorot tajam namun penuh kepedulian. “Mbak Cinta serius mempertimbangkannya?”“Aku masih bingung,” jawab Cinta jujur. “Mau nolak kasihan, mau terima juga gimana. Mbak ingat pesan
last updateLast Updated : 2025-04-11
Read more

49. Pemburu Cinta

Rama menarik napas panjang, berusaha meneguhkan fokus meski pikirannya berkelindan antara paparan proyek dan kabar dari Selo Ardi. Rama tetap berdiri tegap di hadapan jajaran direksi dan calon investor yang duduk menyimak. Seorang investor senior dari Jepang, Mr. Takahashi, mengangkat tangan.“Mr. Rama, bagaimana Anda memastikan teknologi energi surya ini dapat diimplementasikan secara efisien di iklim tropis seperti Indonesia, mengingat musim hujan yang panjang?”Rama tersenyum tenang. “Pertanyaan yang sangat baik, Mr. Takahashi. Kami telah bekerja sama dengan mitra teknologi dari Eropa dan Singapura untuk menciptakan panel surya dengan sistem penyimpanan energi yang lebih efisien. Dengan baterai lithium-iron phosphate generasi terbaru, daya tetap bisa disuplai selama 48 jam bahkan tanpa sinar matahari. Kami juga sudah menguji prototipe di Jawa Barat dengan hasil yang sangat menjanjikan.”Salah satu petinggi lokal, Pak Ardiansyah, menyusul bertanya, “Bagaimana dengan kepercayaan mas
last updateLast Updated : 2025-04-11
Read more

50. Siapa Dia?

Tangan Rama mengambil map itu perlahan, membuka lembar demi lembar isinya, sebagian berisi catatan pengamatan, beberapa foto candid, dan selembar fotokopi dokumen rumah sakit.“Apa maksudmu banyak orang? Siapa saja?” tanya Rama cepat, nada suaranya mulai menajam.Selo menyandarkan tubuhnya ke kursi, tangan terlipat di dada. Ia menatap Rama seperti sedang mengamati pecahan teka-teki yang hampir utuh.“Selain njenengan,” ucap Selo Ardi datar, “ada mantan suaminya. Ada kemungkinan dia menyesal dan ingin rujuk kembali."Rama mengeraskan rahangnya, ada kecemburuan yang tiba-tiba menyeruak di dalam hatinya. Dia sudah menantikan Cinta begitu lama, dan tidak akan membiarkan ada yang menghalanginya, termasuk mantan suaminya.Kini, bukan hanya meluluhkan hati kedua orang tuanya agar memberi restu, tetapi juga menaklukkan putri Cinta, yang mungkin saja akan lebih condong untuk memilih ayah kandungnya."Terus… ibu mertuanya. Lebih berbahaya. Dia nggak bergerak terang-terangan, tapi saya lihat di
last updateLast Updated : 2025-04-11
Read more
PREV
123456
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status