Home / Romansa / Pria Perkasa Penakluk Wanita / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Pria Perkasa Penakluk Wanita: Chapter 151 - Chapter 160

312 Chapters

151 Bertanggungjawab pada Diri Sendiri

Orang itu semakin dekat dan semakin dekat sehingga membuat Leon agak takut.Perubahan di wajah Leon itu bisa dilihat oleh Bryan. "Kamu kenapa, sih? Kok kayak lihat hantu?" Bryan menoleh ke arah belakang.Bryan melihat seorang gadis belia yang mungkin masih berumur 20 tahun sedang berjalan menuju ke arah Leon.Begitu sampai di dekat Leon dan Bryan, gadis itu berkata kepada Leon. "Aku ingin bicara."Leon gelagapan sebentar melihat keberanian gadis ini. "Ehm ... gak bisa, Leticia. Aku sedang bicara dengan temanku." Leon menunjuk ke arah Bryan."Kalau memang penting, aku bisa pergi, kok." Bryan langsung berdiri tapi dengan cepat tangannya sudah ditarik Leon.Leon bahkan setengah menyentak lengan Bryan sehingga Bryan kembali dipaksa duduk di samping Leon.Gadis yang baru datang yang ternyata adalah Leticia itu, bisa melihat apa yang terjadi. Ini membuat dia agak berang.Leon sendiri, sengaja menghambat Bryan untuk pergi karena Leon tidak mau dekat-dekat dengan Leticia. Karena gadis itu men
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

152 Layak Mendapat Lebih Baik

"Aku tidak bisa," jawab Leon akhirnya."Kenapa tidak bisa?" tanya Leticia dan Brian hampir bersamaan."Jawabannya kan sudah jelas." Leon menunjuk ke arah pintu kamar tempat Saras dirawat.Bersamaan dengan itu, para dokter dan perawat yang tadi memeriksa Saras, baru saja keluar dari kamarnya Saras.Leon kemudian menghampiri mereka untuk menanyakan kondisi Saras dan menurut mereka, kondisi Saras cukup bagus. Setelah itu, mereka langsung pamitan kepada Leon dan pergi. Hanya ada Nanea yang masih berada di dalam kamar tempat Saras dirawat.Leon baru saja hendak masuk ke kamarnya Saras ketika Leticia menarik tangan Leon sementara Bryan menutup kembali pintu kamar tempat Saras dirawat."Kayaknya kamu tidak terlalu mendengar jelas perkataanku tadi, Kak Leon. Aku kan bilang kamu tidak perlu bertanggung jawab," kata Leticia sambil menatap tajam ke arah Leon."Iya, Leon. Lagipula, kan pekerjaan kamu begitu," timpal Brian.Leon cepat-cepat memberi isyarat mata kepada Brian untuk tidak keceplosan.
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

153 Obsesi

Leon menatap dalam-dalam ke arah kedua bola mata Leticia kemudian dia berkata, "jawabanku tegas sekarang, kalau aku tidak mau memenuhi kemauanmu.""Tidak mau?" tanya Leticia memastikan. Dia sepertinya tidak percaya dengan kata-kata Leon ini."Iya. Aku tidak bisa, Leticia. Maafkan aku tapi aku tidak bisa.""Tapi ...""Sudahlah. Carilah seorang pacar di kampusmu. Pasti ada banyak cowok ganteng di sana. Iya kan?""Tidak ada yang seperti kamu, Leon.""Pasti ada. Hanya kamu yang tidak mencarinya dengan baik. Jadi, sekarang pergilah." Leon mulai tegas karena dia tidak mau memenuhi permintaan Leticia ini.Leticia menatap Leon. Matanya nampak berkaca-kaca. Dia memalingkan wajahnya cepat-cepat agar Leon tidak melihat air mata yang jatuh di pipinya.Setelah itu, Leticia pergi dengan bahu berguncang. Tampaknya penolakan yang dilakukan Leon ini cukup menyakiti hatinya.Leon menatap terus hingga Leticia tidak terlihat lagi. Kalau saja kejadian ini terjadi kemarin atau satu hari sebelumnya, mungkin
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

154 Ancaman Alicia

"Aku bisa dan aku akan memutuskan hubungan denganmu," tegas Leon.Alicia nampak tertawa dingin kemudian dia mulai membuka tasnya sambil berkata, "aku akan buktikan kepada kalian berdua kalau kalian tidak bisa begitu saja menyingkirkan aku."Leon langsung berdiri untuk mengetahui apa yang akan dikeluarkan oleh Alicia itu.Ternyata yang dikeluarkan Alicia itu adalah sebuah handphone."Aku baru saja mendapatkan video dan foto-foto pembunuhan yang kamu lakukan di masa lalu kepada seseorang bernama Udin." Alicia menatap tajam ke arah Leon."Dari mana kamu tahu soal itu?" tanya Leon sambil mengerutkan keningnya.Alicia kembali tertawa dingin. "Aku mendengarnya saat istri lumpuhmu itu bercerita tentang apa yang menimpanya. Bercerita tentang mamanya yang menyerahkan dia ke tangan orang-orang yang menganiaya dia.""Kamu mendengarnya?""Ya. Aku mendengarnya sendiri. Bahkan aku juga mengikuti kamu yang keluar untuk menelpon ibunya Saras dan janjian ke tempat ibunya Saras. Karena itu aku tahu di
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

155 Cipratan Kenikmatan

"Aku sudah berhasil menemukan data-data orang orang yang pernah menganiaya istrimu di masa lalu," tandas Alicia saat Leon masuk ke kamarnya."Benarkah?""Ya. Saat orangku berhasil menangkap Wina, mereka berhasil mendapatkan nomor telepon dari orang-orang yang pernah menganiaya Saras waktu itu. Lalu ...""Lalu apa?" tanya Leon tidak sabaran."Lalu orang-orangku berhasil mendapatkan data-data mereka lewat telepon salah seorang di antara mereka. Ternyata mereka memang selalu bekerja berlima menganiaya para pekerja seksual yang mereka temukan.""Berikan padaku alamatnya. Aku akan memberi pelajaran kepada mereka berlima.""Sabar, Leon. Aku akan memberikan itu semua kepadamu tapi, sebelumnya kamu harus melayani aku dulu."Mendengar itu, Leon langsung mengangguk. Walau bagaimanapun, Leon ingin sekali menemukan orang-orang yang bertanggungjawab atas sakit yang harus diderita oleh Saras di waktu lalu itu.Karena itu, Leon lepaskan semua bajunya dan langsung naik di atas tempat tidur.Dengan se
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

156 Sakit tapi Enak

Leon yang hendak menuju ke arah tas milik Alicia untuk mengambil handphone terpaksa langsung membalikan tubuhnya dan menjatuhkan diri ke arah pembaringan sebelum Alicia melihat gerakannya."Ahhh ... kirain kamu mau kemana. Ternyata kamu ingin menusukku dari belakang. Ya udah. Tusuk, sayang. Aku pasrah."Untuk sementara, Leon belum bisa melanjutkan rencananya. Terpaksa lah dia ikuti kemauan Alicia ini.Leon mulai mengambil posisi di belakang tubuh Alicia. Kemudian dia mulai mengarahkan batang jumbonya ke arah liang kewanitaannya Alicia.Alicia kembali menjerit kesakitan karena miliknya diterobos oleh batang jumbo itu.Leon langsung bergerak cepat. Menusuk tanpa perlu menahan-nahan lagi.Kalau pada Saras atau wanita lainnya, Leon kerap kali agak pelan bahkan sempat berhenti, karena takut akan membuat mereka kesakitan.Tapi, khusus untuk Alicia, maka, Leon langsung bertindak keras. Dia tidak peduli walaupun Alicia kesakitan karena terong besarnya ini."ARRRRGHHHH. SAKIT. PELAN-PELAN DONG
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

156 Ampuni Aku. Aku sudah Lemas

Leon terus berpacu menusuk-nusuk liang kewanitaan Alicia dengan torpedonya yang terus kencang menghujam hingga ke kedalaman tubuh Alicia.Dengan posisi saling berhadapan seperti ini, Leon berpacu dengan cepat sambil lidahnya mulai mencari-cari sesuatu di belahan dada Alicia.Lidah Leon mulai membelai-belai tonjolan di buah dada Alicia hingga membuat Alicia menengadahkan kepalanya ke atas meresapi dua serangan yang sedang dialaminya saat ini.Tusukan-tusukan Leon di bawah sana ditambah dengan belaian lidah Leon di tonjolan buah dadanya membuat Alicia berteriak kencang.Hanya dalam tempo singkat saja, Alicia sudah dibekap gairah yang teramat kuat. Dia sedang dibawa menuju ke puncak, dibawa menuju ke awang-awang dan mendaki puncak kenikmatan yang luar biasa.Tusukan-tusukan dan gesekan-gesekan yang dilakukan oleh benda luar biasa besar itu mengantarkan Alicia dengan cepatnya mendaki puncak dengan rasa nikmat tiada taranya, sesuatu yang tidak pernah Alicia rasakan pada pria lainnya.Belai
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

157 Puncak Demi Puncak

Tidak seperti sebelum-sebelumnya, hanya ada desahan kecil yang terdengar saat Alicia kembali mendapatkan puncak kenikmatannya untuk kesekian kalinya.Alicia betul-betul tidak berdaya. Walaupun belakangan dia hanya berdiam diri tapi tetap saja hujaman-hujaman dari benda besar milik Leon itu, terus membuat Alicia mengalami puncak dari satu puncak ke puncak lainnya.Biasanya, dengan pasangannya sebelumnya, Alicia baru akan mendapatkan puncak saat dia aktif bergerak, aktif menggoyangkan pinggulnya karena saat dia aktif bergerak ada stimulus yang menjalari tubuhnya yang membuat dia mendapatkan puncaknya.Hanya saja, hal itu tidak berlaku saat dia berhadapan dengan Leon ini.Karena Leon bak seorang panglima perang yang terus menyerang musuhnya, terus membuat musuhnya tidak berdaya hingga harus mengalami ledakan-ledakan berkali-kaliItulah yang dialami Alicia. Setelah 5 puncak, dia sudah tidak berdaya sehingga setelah itu dia hanya berdiam diri dan tidak lagi aktif menggerakkan pinggulnya.H
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

158 Pelanggan Baru

Sejenak Leon melihat ke arah pria yang sedang berteriak kesakitan ini. Pria yang menjadi salah satu orang yang menganiaya Saras itu.Dua kakinya sudah dipatahkan Leon dan Leon cukup puas dengan keadaan yang ada padanya itu.Karena Leon khawatir akan keselamatan dirinya dan Jarwo, khawatir mereka berdua tidak bisa keluar dari kompleks ini, maka Leon segera menuju ke depan untuk naik di motor Jarwo, yang sudah siap sedia sejak tadi menunggu Leon untuk pergi dari tempat ini.Beberapa suara teriakan terdengar dari belakang apalagi ada diantara teriakan-teriakan itu yang berteriak 'maling' ke arah Leon dan Jarwo.Beberapa orang dari depan sana berusaha menghadang Leon dan Jarwo. Melihat itu, Leon berhasil mengambil sebuah kayu yang berada di pinggir jalan dengan Leon tetap diboncengan Jarwo.Dengan kayu itu, Leon gunakan untuk menakut-nakuti orang-orang yang berada di depan sehingga mereka tidak berani menghadang Jarwo yang sedang mengemudikan motor ini.Setelah keluar dari kompleks, barul
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

159 Harus Kamu yang Meniduriku

"Gadis itu bikin heboh waktu dia bilang, dia datang untuk menyewa kamu," jawab Tuti di ujung telepon."Menyewa aku?" tanya Leon lagi."Iya. Secara spesifik dia menyebut namamu. Bahkan dia bilang, dia khusus sewa kamu karena dia ingin melepas keperawanannya padamu.""Hah!""Mendengar kata-kata gadis itu, om-om senang berebutan tunjuk tangan. Mereka rela tidak dibayar untuk memerawani gadis itu.""Terus?""Dia gak mau. Terus, para cowok bayaran maju. Mereka juga berebutan pingin tidur dengan gadis itu. Rata-rata bersedia gak dibayar asal bisa bobo dengan gadis itu.""Lalu?""Dia gak mau. Maunya cuma sama kamu, Leon. Harus kamu yang mengambil perawannya. Gitu katanya.""Terus?""Tante Lisa sudah bilang kalau kamu itu gak sembarang bisa dipesan. Apalagi angka lelang kamu semalam sudah menyentuh angka 185 juta. Udah mahal banget.""Terus?""Gadis itu bilang, ayahnya pengusaha dan dia bisa membayar jumlah yang melebihi 185 juta itu.""Gila.""Makanya. Dan dia benar-benar ikut lelang loh dan
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
32
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status