Sejenak Leon melihat ke arah pria yang sedang berteriak kesakitan ini. Pria yang menjadi salah satu orang yang menganiaya Saras itu.Dua kakinya sudah dipatahkan Leon dan Leon cukup puas dengan keadaan yang ada padanya itu.Karena Leon khawatir akan keselamatan dirinya dan Jarwo, khawatir mereka berdua tidak bisa keluar dari kompleks ini, maka Leon segera menuju ke depan untuk naik di motor Jarwo, yang sudah siap sedia sejak tadi menunggu Leon untuk pergi dari tempat ini.Beberapa suara teriakan terdengar dari belakang apalagi ada diantara teriakan-teriakan itu yang berteriak 'maling' ke arah Leon dan Jarwo.Beberapa orang dari depan sana berusaha menghadang Leon dan Jarwo. Melihat itu, Leon berhasil mengambil sebuah kayu yang berada di pinggir jalan dengan Leon tetap diboncengan Jarwo.Dengan kayu itu, Leon gunakan untuk menakut-nakuti orang-orang yang berada di depan sehingga mereka tidak berani menghadang Jarwo yang sedang mengemudikan motor ini.Setelah keluar dari kompleks, barul
"Gadis itu bikin heboh waktu dia bilang, dia datang untuk menyewa kamu," jawab Tuti di ujung telepon."Menyewa aku?" tanya Leon lagi."Iya. Secara spesifik dia menyebut namamu. Bahkan dia bilang, dia khusus sewa kamu karena dia ingin melepas keperawanannya padamu.""Hah!""Mendengar kata-kata gadis itu, om-om senang berebutan tunjuk tangan. Mereka rela tidak dibayar untuk memerawani gadis itu.""Terus?""Dia gak mau. Terus, para cowok bayaran maju. Mereka juga berebutan pingin tidur dengan gadis itu. Rata-rata bersedia gak dibayar asal bisa bobo dengan gadis itu.""Lalu?""Dia gak mau. Maunya cuma sama kamu, Leon. Harus kamu yang mengambil perawannya. Gitu katanya.""Terus?""Tante Lisa sudah bilang kalau kamu itu gak sembarang bisa dipesan. Apalagi angka lelang kamu semalam sudah menyentuh angka 185 juta. Udah mahal banget.""Terus?""Gadis itu bilang, ayahnya pengusaha dan dia bisa membayar jumlah yang melebihi 185 juta itu.""Gila.""Makanya. Dan dia benar-benar ikut lelang loh dan
"Enakkk banget, Leticia. Kamu hebat banget." Dalam hatinya, Leon cukup takjub karena sebagai seorang perawan, maka apa yang dilakukan Nissa ini, memang luar biasa.Leticia tersenyum mendengar pujian Leon ini. Dia senang karena usahanya mulai berhasil.Sejak Leticia mengenal dan jatuh cinta pada Leon, dia memang bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi Leon.Leticia ingin membuat Leon tergila-gila padanya dan ketagihan padanya. Karena itu, Leticia sudah mempelajari cara-cara untuk menyenangkan lelaki baik dari video panas maupun dari artikel nasehat tentang hubungan suami istri.Leticia adalah seorang gadis dingin yang tidak bisa jatuh cinta pada lawan jenisnya. Hal yang membuat dia sempat mengkhawatirkan dirinya sendiri.Karena itu, saat Leticia menyadari kalau dia jatuh cinta pada Leon, maka, dia tidak lagi memperhitungkan status Leon sebagai suami orang dan tidak lagi memperhitungkan pekerjaan Leon yang mungkin menjijikkan bagi banyak orang.Bagi Leticia, sekali dia jatuh cinta,
Leon merasakan kenikmatan tersendiri saat mengulas liang kewanitaan Leticia ini. Sesuatu yang tidak pernah dialaminya sebelumnya saat bersama dengan wanita-wanita yang menyewanya.Leon cuma merasakan hal seperti ini saat dia bersama Saras, istrinya, dulu sebelum Saras lumpuh.Tetapi saat bersama dengan Tante Sonya, Wiwid, Tante Renita atau yang lainnya, Leon tidak pernah menggunakan perasaannya seperti saat ini.Karena itu, apa yang dialami Leon saat ini adalah luar biasa baginya. Dia sangat menikmati ini. Lidahnya menjulur dan terus membelai-belai liang kewanitaan Leticia ini.Ini membuat Leticia semakin keenakan. Setiap belaian lidah Leon, memancarkan kenikmatan yang teramat sangat bagi Leticia sehingga dia terus mendesah, berceracau dan mulai menjerit."Ahhh ... Leon. Kamu betul-betul luar biasa. Ini betul-betul enak. Teruskan, Leon. Teruskan." desahan Leticia ini lebih mirip dengan tangisan karena dia merasa benar-benar kaget dan bersukacita dengan apa yang dia rasa saat ini.Leti
"Kamu siap?" tanya Leon sambil menatap mata Leticia.Leticia mengangguk. "Aku siap."Leon mulai memasukkan batang kejantanannya sedikit ke arah dalam sambil terus memperhatikan ekspresi wajah Leticia. Batang panjang miliknya mulai bergerak masuk sedikit ke dalam.Leticia menutup matanya. Dia menggigit bibirnya saat merasakan sesuatu yang besar mulai masuk lebih dalam. Membuat dia bahkan harus mulai berteriak lagi. "SAKITTTT! KOK MASIH SAKITL, SIH?! UGH!""Apa kita berhenti saja?" tanya Leon yag merasa kasihan pada Leticia."No. Kita lanjutkan.""Ok." Leon mulai kembali memasukkan barang miliknya perlahan-lahan.Kali ini, Leticia berusaha bertahan untuk tidak berteriak karena dia takut Leon akan membatalkan acara yang sedang berlangsung ini. Dia tidakl mau Leon menyudahi ini karena ini sudah kepalang tanggung. Dia ingin meneruskan ini.Leon sendiri mulai memejamkan matanya karena dia mulai merasakan cengkraman original nan alami yang mengasyikkan saat dia menerobos liang sempit ini.H
Leticia tersenyum melihat ekspresi wajah Leon. Dia tahu kalau dia mampu mempraktekkan apa yang dia pelajari beberapa hari ini dengan baik. Karena itu, Leticia semakin aktif bergoyang dan menjepit batang kejantanan besar itu."Auuu ... enak. Punyamu sempit dan enak, Letti," desah Leon yang merasa batangnya dipilin-pilin di dalam liang kewanitaan sempit itu."Kamu suka, ya? Gimana punyaku dengan tante-tante yang pernah kamu layani?" berondong pertanyaan diluncurkan Leticia sambil pantatnya berputar-putar di bagian inti tubuh Leon."Aku ... suka banget. Ahhh ... ini enak banget, Letti. Punyamu jauh lebih hebat dari tante-tante itu. Ahhh ..."Leticia langsung sumringah mendengar kata-kata Leon itu. Entah kenapa, ini adalah pujian yang paling berkesan baginya. Lebih dari pujian yang pernah orang-orang lontarkan padanya sebelumnya.Selama ini leticia adalah murid cerdas yang sejak SMP banyak kali memenangkan olimpiade matematika dan kimiaLeticia adalah murid pandai yang selalu menjadi buah
Setelah beberapa saat, Leticia mulai menggoyangkan pinggulnya untuk menandingi hujaman-hujaman yang dilakukan Leon dari arah belakang.Leticia melakukan goyangannya tanpa disuruh Leon. Dia melakukannya karena ada gelombang hasrat yang mulai terasa seiring dengan tersentuhnya titik-titik sensitif di kedalaman liang kewanitaannya.Tusukan Leon itu, dengan cepatnya mengantarkan Leticia dalam kabut kenikmatan yang memaksanya untuk mulai bergerilya, menandingi gerakan Leon.Leon masih terus menancapkan batang miliknya untuk dia cabut kembali hingga menyisakan kepalanya, setelah itu, dia tancapkan lagi ke dalam dengan cepatnya.Hujaman-hujaman dari batang besar milik Leon ini, membuat Leticia mulai terbuai, mendesah dalam cengkeraman nikmat yang amat sangat luar biasa."Owh ... ini enakkkk. Ini enak. Kenapa sih aku baru merasakan sekarang? Oh ... harusnya dari kemarin-kemarin, Leon. Oh ...""Iya, Leticia. Ahhhh ... aku juga menyesal baru melakukan ini padamu. Aku menyesal. Ahhh ...""Tuh, k
Dengan posisi berdiri seperti ini, Leon terus memasukkan batang miliknya ke dalam liang kenikmatan Leticia. Leticia menerima masuknya batang ini dengan menggigit bibir.Leticia kembali merasakan perihnya saat liang kewanitaannya dimasuki benda besar yang berukuran tidak normal itu.Leon tidak peduli dengan ekspresi wajah Leticia itu. Leon terus memasukkan batang kebanggaannya hingga kedalaman sana. Leon yakin kalau Leticia sudah mulai terbiasa diterobos oleh batang miliknya ini. Leon yakin kalau liang kewanitaan Leticia itu, pasti sudah lebih akrab dengan benda jumbo miliknya ini.Leon menggerakkan tubuhnya ke depan dengan pelan untuk dia tarik lagi ke belakang. Leon melakukannya berulang-ulang dengan gerakan lambat hingga rasa perih yang tadi dirasakan Leticia, dengan cepat menjadi rasa nikmat.Leticia menikmati terobosan penuh kenikmatan yang dilakukan Leon di bawah sana. Setiap terobosan yang terjadi, mendatangkan rasa nikmat bagi Leticia. Setiap kali Leon menarik benda jumbo itu u
Tapi tentu saja Nathan tidak bisa memilih-milih pelanggan. Tugasnya hanya melayani pelanggan dan memuaskan pelanggan dan karena Nathan sudah diutus untuk ke sini, itu berarti Tante Ayu sudah membayar kepada Tante Lisa dan mau tidak mau Nathan harus melayani tante gemuk ini.Ayu menatap Nathan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dia langsung menelan salivanya. "Ini baru enak. Tongkrongannya betul-betul luar biasa, betul-betul mirip dengan yang diceritakan Lisa," batin Ayu.Setelah itu, Ayu mengerling ke arah Tasya. Dia lihat Tasya masih sedang melotot ke arah Nathan. "Woy! Tasya! Kamu ngapain di sini? Kerja sana di bawah."Tasya yang sebenarnya masih sedang menatap ke arah tubuh kekar Nathan sambil menelan ludah, langsung gelagapan. "Iya, bu. Aku segera pergi, bu. Aku segera pergi."Setelah itu, Tasya segera berjalan cepat menuju ke arah lift dan menekan tombol lift. Ternyata lift tidak rusak.Nathan membatin. "Ternyata lift tidak rusak. Nampaknya dia memang sengaja membawaku naik lew
Kita bicarakan nanti soal itu, yang penting, saat ini aku milikmu seutuhnya. Kamu boleh melakukan apapun yang kamu mau padaku, oke?" bujuk Eva sambil mulai menggoyangkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan untuk menandingi pergerakan Nathan.Dan bujukan Eva itu berhasil membuat Nathan untuk sementara waktu tidak menuntut jawaban dari Eva dan untuk sementara waktu, Nathan tidak meminta jawaban yang konkrit dari Eva karena goyangan Eva yang luar biasa membuat Nathan sudah melupakan hal yang lain itu.Kali ini keduanya bekerjasama dengan sangat apik untuk sama-sama mendatangkan kenikmatan bagi keduanya. Nathan dengan goyangan ke atas dan ke bawah dan langsung ditanggapi oleh Eva dengan goyangan kekiri dan ke kanan bahkan kadang-kadang memutar.Eva membuat Nathan merasa juniornya dimanjakan betul-betul, Nathan merasa terbang ke awang-awang dalam rasa yang sukar untuk dia ucapkan.Goyangan yang dilakukan Eva ini semakin mendatangkan rasa nikmat bagi Nathan sehingga Nathan semakin terlena, semaki
Sekarang ini, gantian Nathan yang mendesah. Matanya terpejam merasakan permainan lidah yang saat ini sedang dilakukan Eva di permukaan juniornya.Nathan menengadahkan wajahnya ke atas, ke arah kepala ranjang dan kali ini gantian dialah yang meremas-remas sprei ranjangnya karena dia merasakan sensasi yang begitu luar biasa yang dia rasakan karena bibir dan mulut Eva yang memanjakan juniornya.Nathan berdesah semakin liar, dia begitu terjebak dalam nikmat oleh permainan yang sedang dilakukan Eva ini.Sebenarnya kalau Nathan mau, dia bisa mendapatkan hal yang seperti ini dari wanita lain tetapi mereka semua itu, tidak special bagi Nathan sehingga rasanya tidak sehebat ini.Nathan tidak sembarangan memberikan tubuhnya untuk wanita lain, dia cuma ingin melakukan hal seperti ini dengan wanita yang istimewa di hatinya atau dibayar dengan nilai tinggi dan Eva adalah satu-satunya wanita istimewa di hatinya yang dia izinkan untuk menyentuh tubuhnya dan dia akan merasa suatu rasa nikmat yang lua
Ternyata Nathan mengambil es batu di kulkas kamarnya Eva. Setelah itu, dia kembali ke ranjang sambil tersenyum ke arah Eva. Kemudian dia mulai meneteskan es batu itu ke butir merah muda sebelah kiri milik Eva.Eva merasakan rasa dingin yang membuainya saat cairan es batu itu jatuh di butir merah muda miliknya.Setelah beberapa tetesan, tiba-tiba bibir Nathan kembali menyerang ke arah butir merah muda milik Eva yang ranum ini.Nathan mulai menjilati butir merah muda yang terkena cairan es batu itu dan ini membuat Eva tersentak ke atas, dia merasakan rasa dingin yang amat sangat, bercampur dengan rasa geli sebagai akibat dari jilatan lidah Nathan yang membuat hasrat Eva naik jauh tinggi ke atas.Eva merasakan suatu kenikmatan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Tindakan Nathan yang memasukkan es batu dalam permainannya, membuat Eva makin ketagihan dan terbuai tak berdaya dalam rasa nikmat yang tak tertahankan yang membuat dia hanya bisa pasrah, pasrah akan apapun yang Nathan ingin
Akhirnya Nanea menjerit kuat sehingga dia harus menutup mulutnya dengan tangannya karena takut penghuni apartemen sebelah akan mendengar suara teriakannya.Nanea berhasil mendapatkan kepuasan keduanya pada malam ini.Dan seperti janji dari Nathan kepada Nanea, maka setelah memberi dua kepuasan, Nathan langsung merebahkan tubuhnya di samping Nanea untuk tidur.Nanea sebenarnya masih ingin merasakan lebih daripada ini tapi ini saja sudah sangat memuaskan baginya. Karena itu, dia mulai memeluk tubuh Nathan dan mengusap-usap dada bidang perkasa milik Nathan.**Hari ini, Nathan putuskan untuk menemui Eva. Setelah di pertemuan sebelumnya, Nathan menolak berhubungan intim karena kelelahan, hari ini, dia langsung meminta saat bertemu dengan Eva.Eva pun langsung mengiyakan ide dari Nathan ini dengan penuh sukacita.Bibir keduanya mulai saling pagut, lidah mereka mulai saling taut. Pertautan lidah mereka membuat hasrat keduanya mulai naik sehingga tangan Nathan mulai menyentuh buah dada ranum
Nanea bergerak semakin cepat menjepit benda besar yang ada di dalam tubuhnya, benda yang membuat dia semakin pontang-panting dalam rasa nikmat yang luar biasa yang membuat dia kesulitan bernafas saking nikmatnya.Nanea terus menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri dan kadang memutar, menjepit benda besar yang keluar-masuk dalam tubuhnya.Tubuh Nanea dalam posisi duduk di atas Nathan dengan posisi tubuh yang tegak sambil memainkan batang penuh kenikmatan yang kini benar-benar membawa dirinya masuk dalam kenikmatan yang tiada taranya itu.Nanea memegang buah dadanya. Dia ingin memberi stimulus yang lebih kepada dirinya dengan cara meremas-remas buah dadanya agar supaya dia bisa merasakan dua kenikmatan sekaligus, yang satu di bawah dan yang satu di atas.Nanea mengangkat kepalanya untuk melenguh semakin kuat. Tangannya meremas buah dadanya dan mulai memilin tonjolannya.Sementara gerakan Nanea semakin cepat naik turun di atas tubuh Nathan, menikmati gesekan yang terjadi antara mil
Tapi tepat saat Nanea hendak masukkan batang perkasa milik Nathan, pada saat itulah Nathan langsung meronta sehingga Nanea langsung terjatuh ke belakang.Nanea berpegangan pada pinggir kasur. Untung saja dengan sigap Nathan telah duduk untuk memegang tangan Nanea sebelum Nanea jatuh ke bawah.Tanpa sengaja Nathan sudah mendekap tubuh Nanea karena dia takut Nanea jatuh dan kepala belakangnya membentur lantai.Saat Nathan memeluk tubuh Nanea ini, Nathan baru menyadari kalau Nanea sudah berada dalam keadaan tanpa sehelai benang pun.Nathan langsung melepaskan diri dari Nanea dan berusaha untuk mencari pakaiannya.Nanea yang hasratnya masih naik tinggi walaupun sempat turun sedikit waktu dia hampir jatuh tadi, kini berdiri untuk mendekati Nathan. "Please, aku tidak akan mengatakan ini kepada siapapun, Nathan.""Aku tidak bisa aku takut kamu mengatakan ini kepada pacarku." Nathan tahu apa yang diinginkan Nanea."Aku tidak akan mengatakan ini, Nathan. Aku cuma seorang wanita yang kesepian.
Nanea mulai menyentuh bagian tengah dari benda itu dan ini membuat benda yang sebelumnya hanya mengintip itu, kini mulai keluar dari kurungan segitiga pengaman yang mengungkungnya.Benda itu ingin bebas, apalagi ketika Nanea mulai aktif membelai-belai benda itu. Benda itu mulai membesar dan membuat Nanea sangat kaget karena ukurannya, melampaui apa yang pernah dia bayangkan.Suatu hari, Nanea memang pernah memperhatikan bagian celana Nathan dan dia melihat tonjolan besar pertanda milik Nathan memang besar.Nanea juga pernah secara sengaja menabrakkan tubuhnya pada tubuh Nathan sambil mengambil kesempatan untuk menggesek buah dadanya di dada Nathan dan juga menyentuh batang kemaluan milik Nathan dan dia mendapatkan kesan kalau batang kemaluan itu, memang besar.Karena itu, Nanea mulai membayangkan besar dan indahnya juniornya Nathan itu tapi, semua yang pernah dibayangkan oleh Nanea itu, tidak mirip dengan aslinya. Karena ternyata, aslinya jauh lebih besar yang Nanea bayangkan.Karena
Setelah menghela nafas sekali, akhirnya Nathan mengikuti perintah lembut dari Nanea ini.Nathan segera membuka bajunya di depan tubuh Nanea dengan membelakangi Nanea.Nanea langsung menelan ludah melihat punggung kokoh Nathan karena selama ini dia beberapa kali menghayal bisa melihat tubuh polos Nathan dan sekarang, akhirnya apa yang dia impikan akan segera terjadi secara nyata.Dada Nanea berdebar-debar saat Nathan mulai membuka celana panjangnya.Sesaat kemudian, semuanya semakin sempurna saat Nathan telah tampil di depan mata Nanea dengan hanya memakai segitiga pengaman di bagian inti tubuhnya.Rasa-rasanya Nanea ingin berteriak meminta Nathan untuk segera membuka segitiga itu sekarang juga, tetapi Nanea takut Nathan akan mulai menolak lagi seperti sebelumnya.Karena itu, untuk sementara, Nanea harus puas dengan apa yang dilihatnya ini."Berbaringlah di tempat tidurku," bisik Nanea sambil merapatkan tubuhnya sehingga tubuhnya sempat saling tempel sesaat dengan tubuh Nathan.Nanea s