All Chapters of Dokter Sakti Rebutan Gadis Desa: Chapter 61 - Chapter 70

100 Chapters

Bab 61

Rafa mengangguk dan mengarang cerita untuk menenangkan Miko."Kak Miko, begini ceritanya .... Bilham membawa pisau untuk mengancam Pak Galih. Aku cuma kebetulan jadi saksi. Lalu, Pak Galih menelepon polisi dan membawaku ke Pabrik Pracetak Perkasa untuk menangkap mereka. Pas kebetulan juga, aku berhasil menyelamatkan Hana yang diculik ....""Oh, jadi begitu. Pak Galih memang hebat."Miko menghela napas panjang, merasa senang sekaligus khawatir. "Bilham memang sudah ditangkap. Tapi kalau suatu hari dia dibebaskan, entah dia bisa balas dendam nggak?"Rafa tertawa santai. "Tenang saja, Kak. Pak Galih bilang mereka baru bisa keluar dalam 20 tahun."Wajah Miko akhirnya kembali ceria. "Baguslah, setidaknya kita bisa hidup damai selama 20 tahun ke depan."Rafa mengangguk. "Aku mau mandi dulu, lalu mau lihat Ibu.""Tunggu ...." Miko tiba-tiba menarik lengannya."Kenapa, Kak?""Nggak kenapa-napa ...." Miko terdiam sejenak, lalu mengernyit dan bertanya, "Rafa, tubuhmu ... ada aroma Hana. Jangan b
Read more

Bab 62

Saat Rafa masih ragu-ragu di depan pintu, Hana sudah melihatnya dari dalam. "Rafa, kenapa berdiri saja di situ? Masuklah.""Eh ... iya, Kak Hana." Dengan berat hati, Rafa masuk ke dalam rumah dan meletakkan obat yang dibawanya. "Aku bawakan obat untuk menenangkan pikiranmu, supaya kamu bisa pulih lebih cepat.""Terima kasih, Rafa. Kamu memang baik padaku." Hana tersenyum manis.Hari ini, Hana tampil berbeda. Dia mengenakan gaun panjang, rambutnya terurai lembut, dan dari tubuhnya tercium aroma wangi yang samar.Bahaya.Rafa tidak berani berbicara lama. Setelah menjelaskan cara meminum obat, dia berniat segera pergi. Namun, Hana menghentikannya. "Tunggu sebentar, Rafa."Rafa menoleh. "Kenapa?"Hana menghela napas pelan. "Angga pasti nggak akan berani pulang dalam waktu dekat. Menurutmu, apa yang harus kulakukan sekarang? Aku nggak punya anak, sendirian di rumah ini .... Aku bosan. Aku harus mencari sesuatu untuk dilakukan."Rafa berpikir sejenak, lalu berkata jujur, "Kak Hana, menurutku
Read more

Bab 63

Belinda tercengang. "Kalian benaran ... jual alatnya seharga dua miliar?""Ya, pas sekali dua miliar."Rafa mengangguk dengan serius, lalu mengeluarkan koin logam dari sakunya dan menyerahkannya kepada Belinda. "Ini dua ribu rupiah untukmu, sebagai ucapan terima kasih karena sudah menunjukkan kepedulian kepada Ibu dan Alice dengan membawa sekilo tahu waktu pulang ke rumah."Di rumah ini ada ibu yang lumpuh dan keponakan kecil yang masih belajar bicara, tapi sebagai anak perempuan, Belinda pulang hanya membawa sekilo tahu? Benar-benar mengecewakan!Memberinya dua ribu rupiah saja sudah terlalu banyak!Belinda segera menyadari nada sindiran itu. Wajahnya sedikit memerah."Mau kalian jual seharga 10 miliar pun, aku nggak akan minta bagian. Sesama saudara kandung juga tetap harus jelas soal utang piutang. Rafa, Miko, cukup kembalikan saja uang yang kupinjamkan."Miko terlihat ragu. "Kak, uang ini untuk Rafa buka klinik. Gimana kalau ....""Kak Miko, biar aku yang urus." Rafa langsung memot
Read more

Bab 64

Pekerjaan tukang sederhana sebenarnya tidak sulit. Selama punya tangan dan kaki, siapa pun bisa belajar. Dalam perjalanan pulang, Rafa membeli sebuah baby walker untuk Alice. Dengan begitu, Alice bisa bermain lebih leluasa, dan Miko bisa sedikit lebih santai.Saat dia sampai di rumah, makan siang sudah siap. Miko menyembelih seekor ayam jantan kecil, lalu membeli sekilo daging dari Hisyam. Daging itu dimasak bersama tahu sebagai hidangan untuk menjamu Belinda.Hari ini bukan hari berkunjung ke pasar, tapi di rumah Hisyam masih ada daging sisa dari penjualan kemarin yang disimpan di lemari es. Di desa ini, makan daging sebenarnya cukup mudah, asalkan ada uang.Saat hidangan disajikan, Miko mengambil sebotol bir. "Rafa, temani Kakak minum segelas. Cuaca lagi panas, kita minum bir untuk menyegarkan diri."Rafa langsung menenggak segelas penuh. Lalu, dia mengambil sepotong tahu sambil menghela napas panjang dan berkata, "Orang miskin seperti kita, sulit sekali mau makan tahu. Sampai harus
Read more

Bab 65

"Kak Miko, maaf."Melihat mata Miko mulai berkaca-kaca, Rafa merasa bersalah dan buru-buru menjelaskan, "Kak Miko, aku bukan marah sama Kakak. Aku marah sama orang nggak tahu berterima kasih itu. Kamu adalah kakakku sekarang, kamu yang mengatur rumah ini, jadi wajar kalau kamu mengambil keputusan."Miko menghela napas lega, lalu menyeka air matanya. "Aku sudah hitung. Setelah mengembalikan empat juta ke Kak Belinda, kita masih punya hampir 20 juta. Nggak akan menghambat rencana kita."Rafa mengangguk, "Benar juga, Kak. Lagi pula, nanti klinik ini juga akan mulai menghasilkan uang. Nggak usah khawatir."Meski mulutnya menghibur Miko, Rafa tetap merasa dendam terhadap Belinda dalam hati.Suatu hari nanti, orang tak tahu berterima kasih ini ....Setelah istirahat sejenak, Rafa dan Miko mulai membersihkan rumah kecil di sebelah timur dan bersiap untuk renovasi. Tak lama kemudian, Mega datang membantu. Mereka bertiga bekerja dengan penuh semangat sambil saling bercanda dan tertawa.Mega men
Read more

Bab 66

"Kalau kamu tulis surat utang, aku juga akan merobeknya. Kita ini saudara, nggak perlu buat begituan." Galih melambaikan tangannya dengan santai.Melihat kesempatan ini, Hansen langsung mencoba merayu, "Pak Galih, kalau begitu, pinjamkan aku 40 juta juga. Ditambah pinjaman 40 juta lagi dari bank ....""Kamu pikir ini bank keluargaku? Bisa ambil uang seenaknya?" Galih mendengus, lalu melemparkan selembar formulir. "Isi ini. Setelah selesai, aku masih harus ajukan untuk persetujuan. Minggu depan baru bisa cair."Hansen langsung panik dan mendorong formulir itu ke Rafa. "Rafa, bantu aku isi!" Hansen tidak terlalu kenal huruf, menulis baginya lebih sulit daripada menarik sapi ke sawah!Galih menyeringai, "Nggak bisa. Permohonan harus ditulis sendiri, nggak boleh diwakilkan."Rafa mengangkat bahu dan mengembalikan formulirnya. Hansen hanya bisa mengeluh dan mulai menulis dengan bersusah payah sambil berkeringat deras.Setelah satu jam, Hansen akhirnya selesai menulis dan menghela napas lega
Read more

Bab 67

"Uang 10 juta ini bukan dari pinjaman bank, tapi dari Pak Galih secara pribadi. Nggak ada bunga." Rafa kemudian menceritakan kejadian hari itu kepada Miko.Miko terharu. "Pak Galih benar-benar orang baik, dia adalah penolong keluarga kita."Rafa mengangguk sambil tersenyum, lalu bertanya, "Kak, apa keluarga kita masih ada utang lain lagi?"Miko ragu sejenak sebelum menjawab, "Tentu saja. Kita masih punya utang sama keempat kakak perempuanmu, totalnya lebih dari 40 juta ...." Dia terdiam sebentar, lalu menambahkan, "Selain itu, aku juga sempat minjam sedikit dari keluargaku. Nggak banyak kok."Rafa menggaruk kepalanya. "Kalau soal kakak-kakakku, jangan dipikirkan dulu. Itu urusan nanti. Tapi utang pada keluargamu harus dibayar. Hanya saja, harus nunggu sampai aku menghasilkan uang dulu ...."Saat ini, uang di tangannya hanya tersisa empat juta. Itu pun harus disimpan untuk kebutuhan mendesak.Tiba-tiba, terdengar suara motor di depan rumah. Ada seorang tamu yang datang.Miko buru-buru k
Read more

Bab 68

Karena tamu datang mendadak, mereka tidak sempat bersiap lebih awal dan makan siang pun jadi terlambat. Miko sibuk memasak tanpa henti hingga keringat bercucuran di dahinya.Sebelum pukul dua belas, dia akhirnya berhasil menyajikan delapan hidangan untuk menjamu para tamu.Yogi adalah seorang pedagang ikan. Dia biasanya membeli ikan, udang, dan belut dari desa-desa, lalu menjualnya ke kota. Karena sering bepergian, dia cukup berpengalaman dalam berbagai hal.Saat makan siang, dia mengobrol akrab dengan Hansen dan Hisyam, serta minum sampai wajahnya merah padam. Di tengah acara minum, Yogi yang sudah mabuk mulai menunjuk ke arah Miko dan menghela napas."Adikku ini menikah ke Keluarga Setiawan, sama saja dengan masuk ke tungku api. Selain harus urus ibu mertua dan anak, mereka juga ada utang puluhan juta. Mau gimana melanjutkan hidup?"Miko merasa canggung dan berkata pelan, "Kak, Rafa sekarang sudah buka klinik dan bisnisnya lumayan bagus. Sebentar lagi kehidupan kami akan berubah ....
Read more

Bab 69

Rafa tersenyum sekilas. Dia mengambil 400 ratus ribu, lalu pergi ke warung desa untuk membeli sebungkus rokok, satu kotak susu, dan dua botol arak putih agar besok bisa dibawa Miko ke rumah orang tuanya.Dia tahu Miko pasti akan berhemat. Selain itu, kalau Miko datang dengan tangan kosong, kemungkinan besar dia akan dimarahi lagi.Keesokan paginya setelah sarapan, Rafa meminjam motor tua milik Hansen, membawa rokok, arak, dan susu, lalu mengantar Miko dan Alice ke Desa Putih.Di pintu masuk desa, Rafa menghentikan motor dan menurunkan barang-barang, lalu berkata, "Kak, aku nggak ikut ke rumah orang tuamu. Nanti jam tiga sore, aku jemput.""Kamu ini terlalu boros!"Miko menatap rokok, arak, dan susu itu sambil menghela napas. "Bahkan menantu baru pun belum tentu bawa seserahan sebanyak ini. Aku cuma anak perempuan yang pulang ke rumah, apa nggak terlalu berlebihan bawa barang sebanyak ini?""Ini untuk menjaga harga diri. Aku nggak mau lihat kamu seperti kakak-kakakku yang lain, sampai d
Read more

Bab 70

"Barter nikah?"Rafa tertegun.Menukar adik perempuannya demi mendapatkan istri, dan Alzam malah mengatakannya dengan senang hati? Sikapnya ini benar-benar ... lebih buruk dari binatang!Rafa tidak peduli bagaimana orang lain memandang barter pernikahan ini. Namun baginya, hal itu adalah penghinaan terhadap perempuan!Secara halusnya memang disebut barter pernikahan, tetapi kenyataannya adalah menjual saudaranya sendiri demi meniduri wanita lain. Lalu, apa bedanya kelakuan ini dengan Binatang?Mengingat peristiwa sebelumnya saat Kanaya mencoba bunuh diri, Rafa bertanya, "Bukannya aku dengar adikmu sudah dijodohkan sama pria tua dari kota?""Bukan pria tua, tapi pria pincang. Tapi sudah batal."Alzam menyeringai, "Ayahku sudah ngomong sama Kanaya dan Kanaya juga sudah setuju untuk barter nikah ini. Dengan wajah secantik adikku ini, masa aku nggak bisa dapat istri yang sama cantiknya?"Haeh, Kanaya yang malang ....Rafa menghela napas dalam hati, lalu tersenyum tipis. "Baiklah, kalau beg
Read more
PREV
1
...
5678910
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status