Bima berdiri di depan ruang kerja Reynaldi. Wajahnya tegang dan rahangnya mengeras. “Jadi Papa percaya kalau Keyko melakukan semua ini?” tanya nya dengan wajah tak percaya.Reynaldi membuka layar laptop di depan mejanya. Terlihat jelas rekaman cctv disana.“Lihat sendiri, dia ada di ruang server jam 2 pagi. Ini bukan kebetulan, Bima…” “Itu belum tentu dia, Pa! Wajahnya tidak kelihatan, walaupun itu dia, kita nggak tahu apa motif dan maksudnya disana.” Reynaldi menatap tajam kearah putranya,”Dan kamu siap mempertaruhkan perusahaan demi wanita yang baru kamu kenal?” “Papa, aku tahu dia. Aku kenal dia, dan aku percaya dia.” “Percaya?”Reynaldi menepuk meja. “Percaya itu butuh waktu Bima. Dan mungkin dia bagian dari orang yang ingin menghancurkan kita!” Bima menahan nafasnya. Lalu menariknya dalam-dalam seakan-akan menahan emosi.Sementara itu, Keyko duduk di balkon apartemennya. Hening. Sepucuk amplop terbuka lebar di atas pangkuannya.Surat dari seseorang, yang memberitahunya, kala
Terakhir Diperbarui : 2025-04-18 Baca selengkapnya