"Ma, Arnold dan Emily istirahat dahulu, kami baru saja kembali dari Dubai," ujar Arnold dengan suara lelah, matanya sembab karena perjalanan panjang dan beban pikiran yang menumpuk. "Beristirahatlah, Mama juga ingin tidur," balas Nyonya Ruby pelan. Suaranya terdengar serak, tubuhnya begitu ringkih di balik selimut tebal yang menyelimuti tubuh kurusnya. Beberapa hari terakhir, ia menolak makan karena kondisi hati yang gundah, dan kini tubuhnya melemah, tak berdaya, seolah menolak untuk bertahan. Tanpa menunggu lama, Nyonya Ruby memejamkan matanya. Hembusan napasnya terdengar pelan, ritmenya tidak stabil. Arnold memandangi ibunya sejenak, lalu menghela napas dalam. "Ayo kita istirahat sebentar," katanya kemudian. Ia meraih jemari Emily dan menggenggamnya erat, seolah hanya melalui sentuhan itu ia bisa tetap tenang. Mereka keluar dari kamar perlahan, dan Arnold bahkan tidak sedikit pun melirik ke arah Nicho dan Papa William yang berdiri di sisi lain lorong. Tak ada sapaan, tak ada an
Last Updated : 2025-04-21 Read more