Semua Bab Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam: Bab 1 - Bab 10

21 Bab

Episode 1: Cinta yang Tak Diinginkan

Anisa menghela napas panjang, menatap segelas teh hangat yang ada di hadapannya. Sore itu, ia dan Bagas duduk di teras rumah mereka yang sederhana. Angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya, namun hatinya terasa sesak. Seharusnya pernikahan menjadi tempat berlindung yang nyaman, namun sejak hari pertama ia menikah dengan Bagas, ada satu hal yang terus menghantui pikirannya—keluarga mertuanya.“Besok ibu mau datang, Mas?” tanya Anisa pelan.Bagas yang sedang membaca koran menoleh sekilas. “Iya, katanya mau mampir sebentar. Kenapa?”Anisa tersenyum kecut. "Sebentar versinya ibu itu bisa jadi seharian penuh dengan sesi ceramahnya."Bagas hanya terkekeh tanpa menanggapi lebih lanjut. Anisa tahu, suaminya tak pernah benar-benar membela dirinya di hadapan keluarganya. Sejak awal, ia sudah dianggap tidak cukup baik untuk Bagas, pria satu-satunya dalam keluarga yang diharapkan mampu membawa kemakmuran. Mertuanya selalu membandingkan dirinya dengan Rina, teman lama Bagas yang kini bekerja di perusaha
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Episode 2: Luka yang Terabaikan

Malam semakin larut, tetapi mata Anisa masih sulit terpejam. Ia menatap punggung Bagas yang tertidur dengan tenang di sampingnya. Hatinya penuh sesak. Ia ingin berbicara, ingin berteriak, ingin menangis. Tapi untuk apa? Bagas tetap tidak akan mendengarkan. Baginya, pernikahan ini adalah tentang bagaimana mereka bertahan, bukan tentang bagaimana ia merasa dihargai.Anisa menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan hatinya yang bergejolak. Pikirannya masih dipenuhi kejadian siang tadi. Ibu mertua yang terus meremehkan usahanya, Bagas yang hanya diam dan tidak membela, serta bayangan Rina yang selalu disebut-sebut sebagai perempuan yang lebih pantas untuk Bagas. Sampai kapan ia harus menelan semua ini dalam diam?Esok paginya, Anisa bangun lebih awal seperti biasa. Ia pergi ke dapur, menyiapkan sarapan untuk Bagas. Sederhana saja, nasi goreng dan telur mata sapi, makanan kesukaan suaminya. Ia menaruh piring di atas meja, menatapnya beberapa detik, lalu menghela napas. Ia tak yakin apa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Episode 3: Api dalam Sekam

Pagi itu, suasana rumah masih terasa dingin. Anisa melangkah keluar dari kamar dengan perasaan berat. Semalam, ia hampir tidak bisa tidur memikirkan perkataan ibu mertuanya. Selalu saja ada celaan untuknya. Selalu saja ia dibandingkan dengan Rina.Saat Anisa melangkah menuju dapur, ia mendengar suara ibu mertuanya dan adik-adik iparnya di ruang keluarga. Mereka tampaknya sedang membicarakan sesuatu dengan penuh emosi.“Aku nggak tahu, Bu, kenapa Mas Bagas tetap mempertahankan perempuan itu,” ujar salah satu adik iparnya, Nadya.“Iya, Bu. Padahal jelas-jelas Rina lebih baik. Anisa itu nggak ada apa-apanya dibanding Rina. Udah nggak punya karier jelas, bisnis makanannya juga biasa aja. Jauh dari standar keluarga kita,” timpal adik iparnya yang lain, Dita.Anisa yang mendengar itu mengepalkan tangannya. Ia ingin sekali maju dan membela diri, tapi ia menahan diri. Ia ingin tahu sejauh mana mereka akan berbicara.“Kalian pikir Ibu nggak berusaha?” suara ibu mertuanya terdengar lebih keras.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Episode 4: Kehadiran yang Mengusik

Hari-hari setelah kejadian itu, suasana rumah tangga Anisa dan Bagas semakin memburuk. Anisa yang awalnya masih mencoba bertahan, kini mulai kehilangan kesabaran. Bagas tidak pernah benar-benar menegaskan batasan dengan Rina. Sekalipun ia membela Anisa di hadapan keluarganya, sikapnya yang terlalu lembut terhadap Rina membuat keadaan semakin rumit.Anisa semakin sering melihat interaksi kecil antara Bagas dan Rina. Memang, tidak ada yang terlalu mencolok, tetapi tetap saja membuat hatinya tak nyaman. Rina semakin sering muncul dalam kehidupan mereka, entah melalui pesan singkat atau kebetulan bertemu saat ada acara keluarga. Bahkan, beberapa kali ibu mertua Anisa sengaja mengundang Rina ke rumah dengan alasan ‘silaturahmi’.Suatu sore, Anisa sedang merapikan dapur saat ponselnya berbunyi. Sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal.“Kamu tahu nggak, suamimu tadi siang makan siang bareng Rina? Mesra banget kelihatannya. Hati-hati, ya.”Tangan Anisa menegang. Ia tidak langsung mempercaya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Episode 5: Cinta yang Tak Pernah Pudar

Sebelum semua kekacauan ini terjadi, sebelum ada Anisa dalam hidup Bagas, ada seseorang yang selalu ada di sisinya—Rina.Mereka bertemu saat masih duduk di bangku kuliah. Bagas, sebagai mahasiswa teknik yang sibuk, sering menghabiskan waktunya dengan Rina yang kala itu mengambil jurusan yang sama. Mereka berbagi banyak hal, mulai dari tugas kuliah, proyek penelitian, hingga mimpi-mimpi masa depan. Rina selalu merasa nyaman berada di sisi Bagas, dan perlahan, perasaan itu berkembang menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar persahabatan.Namun, Rina tidak pernah berani mengungkapkan perasaannya. Bagas adalah pria yang memiliki prinsip, dan Rina takut jika ia mengungkapkan isi hatinya, persahabatan mereka akan hancur. Maka, ia memilih diam, berharap bahwa suatu hari Bagas akan menyadari sendiri perasaannya.Hingga suatu hari, Anisa datang ke dalam kehidupan Bagas.Anisa adalah seorang mahasiswi bisnis yang ceria dan penuh semangat. Berbeda dengan Rina yang selalu serius dan berpikir logis
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Episode 6: Cinta yang Diuji Waktu

Sebelum badai ini datang, sebelum keraguan dan kesalahpahaman melukai hati mereka, Bagas dan Anisa pernah berbagi kisah cinta yang begitu manis. Perjalanan mereka penuh dengan tawa, harapan, dan janji-janji indah yang mereka ucapkan satu sama lain.Pertemuan pertama mereka terjadi di sebuah seminar kewirausahaan. Anisa yang penuh semangat datang untuk mencari inspirasi, sementara Bagas yang saat itu bekerja di salah satu perusahaan besar, datang sebagai peserta yang sekadar ingin mencari jaringan. Tanpa sengaja, mereka duduk bersebelahan.Saat sesi diskusi dimulai, Anisa dengan antusias mengutarakan pendapatnya tentang bagaimana usaha kecil harus berani berinovasi agar bisa bersaing dengan perusahaan besar. Bagas yang awalnya tidak begitu memperhatikan, tiba-tiba tertarik dengan cara Anisa berbicara. Ia begitu percaya diri, penuh optimisme, dan bersemangat.Ketika seminar berakhir, Bagas mendekati Anisa. "Kamu punya pemikiran yang menarik. Punya usaha sendiri?" tanyanya.Anisa terseny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Episode 7: Di Persimpangan Jalan

Konflik dalam rumah tangga Bagas dan Anisa semakin memanas. Kesalahpahaman yang sebelumnya hanya berupa kecurigaan kini berkembang menjadi api yang membakar kepercayaan di antara mereka. Rina, yang semakin berani menunjukkan perasaannya, menjadi duri dalam daging yang memisahkan mereka perlahan-lahan.Suatu malam, saat Anisa sedang membereskan dapur setelah makan malam yang penuh kecanggungan, ponsel Bagas bergetar di meja makan. Sebuah pesan dari Rina muncul di layar: “Bagas, aku butuh bicara. Aku nggak bisa lagi memendam perasaan ini sendirian.” Anisa yang melihatnya hanya bisa terdiam. Tangannya mengepal, hatinya terasa semakin remuk. Ia tahu, ada sesuatu yang tidak beres.Bagas yang baru keluar dari kamar mandi melihat Anisa menatap layar ponselnya. "Kamu baca chat aku?" tanyanya dengan nada kaget.Anisa mengangkat kepala, matanya penuh kemarahan yang selama ini ia pendam. "Aku harus baca, Bagas? Apa lagi yang harus aku tunggu?"Bagas menghela napas, mengambil ponselnya, dan memba
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Episode 8: Kesadaran yang Terlambat

Bagas duduk termenung di ruang tamu rumah mereka yang kini terasa kosong. Anisa sudah pergi, membawa serta seluruh harapan yang pernah mereka bangun bersama. Perasaan bersalah menyesakkan dadanya, membuatnya sadar bahwa selama ini, ia telah lalai sebagai suami. Anisa telah memperingatkannya berkali-kali, tetapi ia tidak pernah benar-benar mendengarkan.Setelah beberapa saat dalam kebingungan, Bagas bergegas keluar rumah. Ia harus menemukan Anisa, harus bicara dengannya. Namun, setelah menanyakan ke beberapa teman dekat dan bahkan keluarganya sendiri, tak ada yang tahu ke mana Anisa pergi. Bagas mencoba menghubungi ponselnya berkali-kali, tetapi selalu masuk ke kotak suara.Akhirnya, Bagas memutuskan untuk mendatangi rumah keluarga Anisa. Begitu sampai, ia disambut oleh Ardan, kakak Anisa, dengan tatapan dingin dan penuh kebencian."Apa yang kamu lakukan di sini, Bagas?" suara Ardan terdengar tajam."Aku ingin bertemu Anisa. Aku ingin bicara dengannya," jawab Bagas lirih.Ardan tertawa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Episode 9: Perjuangan yang Terjal

Bagas merasa dunia seakan runtuh setelah Anisa benar-benar pergi dari rumah mereka. Setiap sudut rumah terasa hampa, sepi tanpa kehadiran istrinya. Ia mencoba menghubungi Anisa berkali-kali, tetapi tak ada satupun panggilan yang dijawab. Pesan yang ia kirim juga hanya berakhir dengan tanda centang tanpa balasan.Bagas akhirnya memberanikan diri untuk datang ke rumah keluarga Anisa. Namun, begitu ia sampai di depan gerbang rumah megah itu, seorang satpam langsung menghadangnya."Maaf, Mas Bagas. Saya diminta Pak Prasetyo untuk tidak mengizinkan Anda masuk," ujar satpam dengan nada sopan namun tegas.Bagas menghela napas panjang. Ia tahu, ini pasti ulah ayah Anisa."Pak Pras ada di rumah? Saya ingin bicara," ujar Bagas.Satpam itu tampak ragu, namun sebelum ia sempat menjawab, pintu rumah terbuka dan sosok tinggi tegap muncul dari dalam. Ardan, kakak Anisa, melangkah keluar dengan tatapan tajam."Pulang, Bagas. Kamu nggak punya tempat di sini," ucap Ardan dingin."Aku cuma mau bicara sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Episode 11: Serangan Balik Anisa

Bagas mulai mendapatkan celah untuk kembali mendekati Anisa. Namun, ia tidak menyangka bahwa Rina masih memiliki rencana terakhir yang bisa menghancurkan semuanya dalam sekejap. Rina tahu bahwa waktunya tidak banyak, jika ia tidak bertindak sekarang, maka Bagas akan kembali ke pelukan Anisa dan semua usahanya akan sia-sia.Sementara itu, Anisa yang selama ini hanya diam dan terluka, akhirnya mulai menemukan bukti tentang kebusukan Rina. Ia mengetahui bahwa Rina-lah dalang di balik semua kesalahpahaman yang terjadi di rumah tangganya. Tidak hanya itu, Anisa juga menemukan bahwa Rina memiliki akun media sosial rahasia yang digunakannya untuk menjelek-jelekkan keluarga mertua Anisa, termasuk ipar-iparnya sendiri.Dengan bukti yang ia kumpulkan, Anisa menyusun rencana balas dendam. Ia tidak akan tinggal diam lagi. Kali ini, ia akan membuktikan bahwa dirinya bukan wanita lemah yang bisa diinjak-injak.Di sisi lain, Bagas mulai merasa ada yang aneh dengan sikap Rina. Rina semakin agresif da
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status