Accueil / Romansa / Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam / Episode 4: Kehadiran yang Mengusik

Share

Episode 4: Kehadiran yang Mengusik

Auteur: Gitgut
last update Dernière mise à jour: 2025-02-10 17:16:07

Hari-hari setelah kejadian itu, suasana rumah tangga Anisa dan Bagas semakin memburuk. Anisa yang awalnya masih mencoba bertahan, kini mulai kehilangan kesabaran. Bagas tidak pernah benar-benar menegaskan batasan dengan Rina. Sekalipun ia membela Anisa di hadapan keluarganya, sikapnya yang terlalu lembut terhadap Rina membuat keadaan semakin rumit.

Anisa semakin sering melihat interaksi kecil antara Bagas dan Rina. Memang, tidak ada yang terlalu mencolok, tetapi tetap saja membuat hatinya tak nyaman. Rina semakin sering muncul dalam kehidupan mereka, entah melalui pesan singkat atau kebetulan bertemu saat ada acara keluarga. Bahkan, beberapa kali ibu mertua Anisa sengaja mengundang Rina ke rumah dengan alasan ‘silaturahmi’.

Suatu sore, Anisa sedang merapikan dapur saat ponselnya berbunyi. Sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal.

“Kamu tahu nggak, suamimu tadi siang makan siang bareng Rina? Mesra banget kelihatannya. Hati-hati, ya.”

Tangan Anisa menegang. Ia tidak langsung mempercayai pesan itu, tapi ada sesuatu di dalam dirinya yang membuatnya resah. Dengan cepat, ia membuka aplikasi perpesanan dan mengirimkan pesan kepada Bagas.

Nggak sibuk, kan? tulisnya singkat.

Pesannya hanya centang satu. Bagas belum membacanya.

Anisa mencoba mengabaikan rasa tidak enaknya, tetapi rasa cemas terus mengganggu pikirannya. Hingga akhirnya, malam hari, Bagas pulang lebih lambat dari biasanya. Wajahnya tampak sedikit lelah, namun tetap berusaha tersenyum saat melihat Anisa.

“Kamu belum tidur?” tanyanya.

Anisa menatapnya dengan sorot tajam. “Aku nunggu kamu.”

Bagas menghela napas dan meletakkan tasnya. “Ada apa?”

“Kamu tadi makan siang sama Rina?”

Bagas terdiam sesaat, lalu mengangguk. “Iya. Tapi itu cuma makan siang biasa, nggak ada yang aneh.”

“Kenapa kamu nggak bilang?”

“Karena nggak ada yang perlu dikasih tahu. Itu cuma kebetulan ketemu di restoran.”

Anisa mendengus pelan. “Kebetulan? Kamu tahu nggak, aku dapat pesan anonim yang bilang kalian makan siang bareng?”

Bagas mengerutkan dahi. “Siapa yang ngirim?”

“Aku nggak tahu, tapi itu bukan poinnya. Masalahnya, kenapa kamu nggak bisa tegas soal Rina? Kamu tahu dia selalu dibandingkan denganku, tapi kamu tetap aja membiarkan dia masuk ke kehidupan kita.”

Bagas tampak frustasi. “Aku nggak pernah punya niat buruk, Nis. Kamu terlalu berpikir negatif.”

“Itu karena kamu nggak pernah kasih aku kepastian! Kamu nggak pernah tegas ke keluargamu soal aku. Kamu juga nggak pernah tegas ke Rina,” suara Anisa mulai bergetar. “Aku capek.”

Bagas mengusap wajahnya. “Aku nggak tahu harus gimana lagi, Nis.”

“Ya, itu masalahnya, Mas. Kamu nggak pernah tahu.”

Pertengkaran mereka semakin memanas hingga suara mereka terdengar ke luar kamar. Tanpa mereka sadari, seseorang mendengar semuanya.


Esok paginya, Anisa terkejut saat melihat kakaknya, Ardan, datang ke rumah mereka. Ardan adalah seorang jaksa yang sangat menyayangi Anisa sejak kecil. Wajahnya tampak serius saat duduk di ruang tamu, menunggu Bagas.

Bagas yang baru keluar dari kamar langsung terkejut melihat kedatangan Ardan. “Mas Ardan? Tumben ke sini.”

Ardan menatapnya tajam. “Aku dengar kalian bertengkar tadi malam.”

Bagas melirik Anisa yang hanya diam di sudut ruangan. “Mas, itu cuma masalah biasa dalam rumah tangga.”

“Biasa?” Ardan tertawa kecil, tapi tidak ada kebahagiaan di sana. “Aku udah lama diem, Gas. Aku pikir kamu cukup dewasa buat ngejaga Anisa. Tapi ternyata aku salah.”

Bagas menelan ludah. “Aku nggak pernah bermaksud nyakitin dia.”

“Tapi kamu tetap melakukannya.” Ardan bersandar di kursi. “Aku udah tahu banyak hal, Gas. Tentang bagaimana keluargamu memperlakukan Anisa. Tentang Rina. Tentang kamu yang nggak pernah benar-benar menegaskan posisi istrimu.”

Bagas mengepalkan tangannya. “Mas, aku—”

“Aku nggak butuh penjelasan. Aku cuma mau kasih peringatan,” Ardan menatapnya tajam. “Jangan sampai kamu nyakitin Anisa lebih dari ini. Aku nggak akan diam kalau itu terjadi.”

Suasana menjadi sangat tegang. Bagas merasa harga dirinya terluka, tetapi ia tahu Ardan tidak main-main.

Setelah beberapa saat, Ardan berdiri. “Aku pergi dulu. Anisa, kalau ada apa-apa, bilang ke aku.”

Anisa mengangguk pelan. Hatinya masih berkecamuk, tapi ada sedikit rasa lega karena kakaknya datang membelanya.

Saat Ardan pergi, Bagas duduk di sofa dengan wajah lelah. “Jadi kamu sekarang ngadu ke kakakmu?”

“Aku nggak ngadu. Kakakku datang karena dia peduli.”

Bagas menghela napas. “Aku nggak suka caranya memperingatkanku.”

“Dan aku nggak suka caramu memperlakukanku.”

Suasana kembali sunyi. Anisa merasa dadanya sesak. Ia tidak tahu sampai kapan harus bertahan dalam pernikahan ini.

Di sisi lain, Bagas juga merasa terpojok. Ia mencintai Anisa, tetapi tekanan dari keluarganya dan kehadiran Rina membuatnya merasa sulit menentukan langkah yang benar.

Di luar rumah, Rina tersenyum kecil sambil menggenggam ponselnya.

“Sepertinya ini akan lebih mudah dari yang aku kira,” gumamnya.


Saat hubungan Bagas dan Anisa semakin rapuh, Rina melihat ini sebagai kesempatan emas untuk semakin mendekat. Bagas yang mulai merasa lelah dengan semua tekanan perlahan mulai terpengaruh. Di sisi lain, Ardan terus mengawasi Bagas, memastikan adiknya tidak tersakiti lebih dalam.

Namun, sesuatu yang tidak terduga akan terjadi. Sebuah peristiwa yang membuat Anisa harus mengambil keputusan besar. Akankah Bagas akhirnya menyadari kesalahannya? Atau semuanya akan berakhir dengan penyesalan?

Jangan lewatkan episode selanjutnya!

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Related chapter

  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 5: Cinta yang Tak Pernah Pudar

    Sebelum semua kekacauan ini terjadi, sebelum ada Anisa dalam hidup Bagas, ada seseorang yang selalu ada di sisinya—Rina.Mereka bertemu saat masih duduk di bangku kuliah. Bagas, sebagai mahasiswa teknik yang sibuk, sering menghabiskan waktunya dengan Rina yang kala itu mengambil jurusan yang sama. Mereka berbagi banyak hal, mulai dari tugas kuliah, proyek penelitian, hingga mimpi-mimpi masa depan. Rina selalu merasa nyaman berada di sisi Bagas, dan perlahan, perasaan itu berkembang menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar persahabatan.Namun, Rina tidak pernah berani mengungkapkan perasaannya. Bagas adalah pria yang memiliki prinsip, dan Rina takut jika ia mengungkapkan isi hatinya, persahabatan mereka akan hancur. Maka, ia memilih diam, berharap bahwa suatu hari Bagas akan menyadari sendiri perasaannya.Hingga suatu hari, Anisa datang ke dalam kehidupan Bagas.Anisa adalah seorang mahasiswi bisnis yang ceria dan penuh semangat. Berbeda dengan Rina yang selalu serius dan berpikir logis

    Dernière mise à jour : 2025-02-10
  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 6: Cinta yang Diuji Waktu

    Sebelum badai ini datang, sebelum keraguan dan kesalahpahaman melukai hati mereka, Bagas dan Anisa pernah berbagi kisah cinta yang begitu manis. Perjalanan mereka penuh dengan tawa, harapan, dan janji-janji indah yang mereka ucapkan satu sama lain.Pertemuan pertama mereka terjadi di sebuah seminar kewirausahaan. Anisa yang penuh semangat datang untuk mencari inspirasi, sementara Bagas yang saat itu bekerja di salah satu perusahaan besar, datang sebagai peserta yang sekadar ingin mencari jaringan. Tanpa sengaja, mereka duduk bersebelahan.Saat sesi diskusi dimulai, Anisa dengan antusias mengutarakan pendapatnya tentang bagaimana usaha kecil harus berani berinovasi agar bisa bersaing dengan perusahaan besar. Bagas yang awalnya tidak begitu memperhatikan, tiba-tiba tertarik dengan cara Anisa berbicara. Ia begitu percaya diri, penuh optimisme, dan bersemangat.Ketika seminar berakhir, Bagas mendekati Anisa. "Kamu punya pemikiran yang menarik. Punya usaha sendiri?" tanyanya.Anisa terseny

    Dernière mise à jour : 2025-02-10
  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 7: Di Persimpangan Jalan

    Konflik dalam rumah tangga Bagas dan Anisa semakin memanas. Kesalahpahaman yang sebelumnya hanya berupa kecurigaan kini berkembang menjadi api yang membakar kepercayaan di antara mereka. Rina, yang semakin berani menunjukkan perasaannya, menjadi duri dalam daging yang memisahkan mereka perlahan-lahan.Suatu malam, saat Anisa sedang membereskan dapur setelah makan malam yang penuh kecanggungan, ponsel Bagas bergetar di meja makan. Sebuah pesan dari Rina muncul di layar: “Bagas, aku butuh bicara. Aku nggak bisa lagi memendam perasaan ini sendirian.” Anisa yang melihatnya hanya bisa terdiam. Tangannya mengepal, hatinya terasa semakin remuk. Ia tahu, ada sesuatu yang tidak beres.Bagas yang baru keluar dari kamar mandi melihat Anisa menatap layar ponselnya. "Kamu baca chat aku?" tanyanya dengan nada kaget.Anisa mengangkat kepala, matanya penuh kemarahan yang selama ini ia pendam. "Aku harus baca, Bagas? Apa lagi yang harus aku tunggu?"Bagas menghela napas, mengambil ponselnya, dan memba

    Dernière mise à jour : 2025-02-10
  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 8: Kesadaran yang Terlambat

    Bagas duduk termenung di ruang tamu rumah mereka yang kini terasa kosong. Anisa sudah pergi, membawa serta seluruh harapan yang pernah mereka bangun bersama. Perasaan bersalah menyesakkan dadanya, membuatnya sadar bahwa selama ini, ia telah lalai sebagai suami. Anisa telah memperingatkannya berkali-kali, tetapi ia tidak pernah benar-benar mendengarkan.Setelah beberapa saat dalam kebingungan, Bagas bergegas keluar rumah. Ia harus menemukan Anisa, harus bicara dengannya. Namun, setelah menanyakan ke beberapa teman dekat dan bahkan keluarganya sendiri, tak ada yang tahu ke mana Anisa pergi. Bagas mencoba menghubungi ponselnya berkali-kali, tetapi selalu masuk ke kotak suara.Akhirnya, Bagas memutuskan untuk mendatangi rumah keluarga Anisa. Begitu sampai, ia disambut oleh Ardan, kakak Anisa, dengan tatapan dingin dan penuh kebencian."Apa yang kamu lakukan di sini, Bagas?" suara Ardan terdengar tajam."Aku ingin bertemu Anisa. Aku ingin bicara dengannya," jawab Bagas lirih.Ardan tertawa

    Dernière mise à jour : 2025-02-10
  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 9: Perjuangan yang Terjal

    Bagas merasa dunia seakan runtuh setelah Anisa benar-benar pergi dari rumah mereka. Setiap sudut rumah terasa hampa, sepi tanpa kehadiran istrinya. Ia mencoba menghubungi Anisa berkali-kali, tetapi tak ada satupun panggilan yang dijawab. Pesan yang ia kirim juga hanya berakhir dengan tanda centang tanpa balasan.Bagas akhirnya memberanikan diri untuk datang ke rumah keluarga Anisa. Namun, begitu ia sampai di depan gerbang rumah megah itu, seorang satpam langsung menghadangnya."Maaf, Mas Bagas. Saya diminta Pak Prasetyo untuk tidak mengizinkan Anda masuk," ujar satpam dengan nada sopan namun tegas.Bagas menghela napas panjang. Ia tahu, ini pasti ulah ayah Anisa."Pak Pras ada di rumah? Saya ingin bicara," ujar Bagas.Satpam itu tampak ragu, namun sebelum ia sempat menjawab, pintu rumah terbuka dan sosok tinggi tegap muncul dari dalam. Ardan, kakak Anisa, melangkah keluar dengan tatapan tajam."Pulang, Bagas. Kamu nggak punya tempat di sini," ucap Ardan dingin."Aku cuma mau bicara sa

    Dernière mise à jour : 2025-02-10
  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 11: Serangan Balik Anisa

    Bagas mulai mendapatkan celah untuk kembali mendekati Anisa. Namun, ia tidak menyangka bahwa Rina masih memiliki rencana terakhir yang bisa menghancurkan semuanya dalam sekejap. Rina tahu bahwa waktunya tidak banyak, jika ia tidak bertindak sekarang, maka Bagas akan kembali ke pelukan Anisa dan semua usahanya akan sia-sia.Sementara itu, Anisa yang selama ini hanya diam dan terluka, akhirnya mulai menemukan bukti tentang kebusukan Rina. Ia mengetahui bahwa Rina-lah dalang di balik semua kesalahpahaman yang terjadi di rumah tangganya. Tidak hanya itu, Anisa juga menemukan bahwa Rina memiliki akun media sosial rahasia yang digunakannya untuk menjelek-jelekkan keluarga mertua Anisa, termasuk ipar-iparnya sendiri.Dengan bukti yang ia kumpulkan, Anisa menyusun rencana balas dendam. Ia tidak akan tinggal diam lagi. Kali ini, ia akan membuktikan bahwa dirinya bukan wanita lemah yang bisa diinjak-injak.Di sisi lain, Bagas mulai merasa ada yang aneh dengan sikap Rina. Rina semakin agresif da

    Dernière mise à jour : 2025-02-10
  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 12: Melepaskan dengan Keikhlasan

    Bagas duduk di dalam mobilnya, memandangi rumah yang pernah ia tinggali bersama Anisa. Sudah dua bulan sejak kebenaran tentang Rina terungkap dan semua orang melihat siapa dia sebenarnya. Namun, meskipun kebohongan Rina telah hancur, hubungan Bagas dan Anisa tak bisa kembali seperti dulu.Setelah semua drama dan pertengkaran, Anisa memilih untuk pergi. Ia memutuskan untuk menerima tawaran beasiswa S2 di luar negeri dan memperluas bisnis kulinernya yang kini berkembang pesat. Kepergiannya membawa luka yang dalam bagi Bagas, tetapi ia tahu bahwa ini adalah keputusan terbaik untuk mereka berdua.Sementara itu, Rina menghilang tanpa jejak. Setelah semua kebohongannya terbongkar, ia tak bisa menghadapi kenyataan dan memutuskan untuk meninggalkan kota tanpa kabar. Tak ada yang tahu ke mana ia pergi, dan sejujurnya, tak ada yang benar-benar peduli.Ibunda Bagas dan adik-adiknya juga harus menerima akibat dari perbuatan mereka. Bagas, yang kini sadar akan kesalahan mereka semua, akhirnya meng

    Dernière mise à jour : 2025-02-10
  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 13: Cinta yang Tak Pernah Mati

    Tiga tahun telah berlalu sejak perpisahan mereka. Anisa kini telah menyelesaikan studinya di luar negeri dan kembali ke Indonesia sebagai seorang wanita yang lebih kuat dan mandiri. Bisnis kulinernya berkembang pesat, dan ia kini memiliki beberapa cabang restoran di berbagai kota. Namun, di balik semua kesuksesannya, ada satu bagian dari dirinya yang masih terasa kosong—hatinya yang pernah ia berikan sepenuhnya kepada Bagas.Bagas, di sisi lain, telah mengalami banyak perubahan dalam hidupnya. Ibunya telah meninggal dunia setelah menderita penyakit yang selama ini tak disadari oleh keluarganya. Kepergian ibunya menjadi pukulan besar baginya, tetapi juga menjadi titik balik yang membuatnya sadar bahwa hidup ini terlalu singkat untuk dibiarkan dipenuhi dengan penyesalan. Kedua adiknya kini telah menikah dan memiliki kehidupan masing-masing. Namun, ada satu hal yang masih mengganjal di hati Bagas—Anisa.Setelah bertahun-tahun terpisah, Bagas akhirnya memberanikan diri untuk mencari Anisa

    Dernière mise à jour : 2025-02-10

Latest chapter

  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 21 : Konflik Rumah Tangga

    Matahari baru saja naik ketika Anisa kembali mendapati dapur rumahnya sudah dipenuhi suara. Ibu mertua sudah lebih dulu sibuk di sana, membongkar isi lemari, memindahkan bumbu dapur ke tempat yang menurutnya "lebih rapi"."Nis, kamu ini naruh garam kok deket kompor sih, nanti bisa lembap, nggak bisa dipakai. Harusnya disimpan di atas, kayak di rumah Ibu," ucapnya sambil menggeleng.Anisa yang baru saja selesai memandikan Rafka dan Rayan, hanya bisa menarik napas dalam. Ini sudah hari ketujuh ibu mertuanya tinggal di rumah mereka dan setiap hari selalu ada saja yang dikomentari. Dari cara Anisa menyusun bumbu dapur, cara menyapu, bahkan sampai pola tidur anak-anak."Maaf ya, Bu. Nisa biasa naruhnya di situ biar gampang pas masak," jawab Anisa pelan."Ya kalau semua serba gampang, kapan majunya? Rumah tangga tuh harus disiplin. Liat tuh anak-anak belum bisa ngomong jelas, kamu kasih makannya apa sih?"Anisa menahan emosi. Ia tahu anak-anaknya berkembang sesuai usia, tapi komentar sepert

  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 20 : Setahun Setelah Rujuk

    Setelah melewati berbagai badai, ternyata perpisahanlah yang justru membuat mereka saling menemukan kembali. Mereka akhirnya menyadari, bahwa hidup tanpa satu sama lain hanyalah kehampaan yang menyakitkan.Bagas menyadari betapa sikapnya dahulu sangat pengecut—membiarkan kesalahpahaman terus tumbuh hingga merusak rumah tangga mereka. Namun, penyesalan itu kini telah ditebus dengan ketulusan dan usaha nyata.Sejak mereka kembali bersama, Bagas tak lagi membiarkan kesalahan yang sama terulang. Ia belajar untuk lebih banyak berkomunikasi, lebih berinisiatif dalam mengurus rumah tangga, dan yang terpenting—lebih peka terhadap perasaan Anisa.Kini, ia tidak hanya menjadi suami, tetapi juga sahabat dan partner sejati bagi Anisa. Karena bagi Bagas, cinta sejati bukan hanya tentang bersama saat bahagia, tetapi juga tentang memperjuangkan satu sama lain saat segalanya terasa tak mudah.Satu tahun telah berlalu sejak Bagas dan Anisa memulai kembali kehidupan rumah tangga mereka. Kini, rumah kec

  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 19: Awal Perjalanan Pernikahan

    Setelah melewati begitu banyak rintangan, akhirnya Bagas dan Anisa mendapatkan restu dari keluarga Anisa. Perjuangan panjang mereka terbayar ketika pada suatu hari yang penuh kebahagiaan, mereka mengikat janji suci dalam sebuah pernikahan sederhana namun penuh makna. Tidak ada pesta megah, tidak ada gaun pengantin yang berlebihan, hanya mereka, keluarga, dan sahabat terdekat yang hadir untuk menyaksikan perayaan cinta mereka.Malam pertama setelah pernikahan, mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Anisa yang terbiasa dengan kehidupan mewah awalnya merasa canggung dengan kondisi sederhana ini, tetapi senyum dan pelukan hangat Bagas membuatnya merasa tenang."Maaf ya, Nis. Aku belum bisa memberimu rumah yang besar dan mewah seperti rumah orang tuamu," ujar Bagas dengan nada sedikit bersalah.Anisa tersenyum dan menggenggam tangan suaminya. "Aku menikah denganmu karena aku mencintaimu, bukan karena harta. Selama kita bersama, semua itu tidak masalah."Sejak saat

  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 18: Antara Cinta dan Restu

    Hari-hari berlalu, dan tanpa disadari, Rina semakin menjauh dari kehidupan Bagas. Ia tidak lagi sesering dulu menghubungi atau menemani Bagas seperti sebelumnya. Setiap kali melihat Bagas dan Anisa bersama, hatinya terasa semakin sakit. Ia tahu bahwa ia harus merelakan perasaannya, tetapi semakin ia mencoba, semakin perih luka yang ia rasakan.Di sisi lain, hubungan Bagas dan Anisa semakin dalam. Mereka semakin sering menghabiskan waktu bersama, berbagi impian, dan merancang masa depan mereka. Bagas yang dulu dikenal sebagai pria cuek, kini berubah menjadi sosok yang penuh perhatian. Ia tak segan mengantar dan menjemput Anisa kuliah, membawakan makanan saat Anisa sibuk dengan tugasnya, dan selalu memastikan bahwa gadis itu merasa bahagia di sampingnya.Namun, kebahagiaan mereka tidak serta-merta tanpa rintangan.Suatu hari, setelah mereka menyelesaikan skripsi dan bersiap untuk wisuda, Bagas mengungkapkan niatnya untuk membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius."Nis, aku in

  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 17: Persahabatan yang Tak Tergantikan

    Sebelum kehadiran Anisa dalam hidup Bagas, ada satu sosok yang selalu berada di sisinya: Rina. Mereka telah bersahabat sejak tahun pertama kuliah, melalui berbagai suka dan duka bersama. Rina adalah orang yang selalu memahami Bagas lebih dari siapa pun. Ia adalah tempat Bagas berbagi cerita, tempatnya bersandar ketika dunia terasa terlalu berat.Mereka pertama kali bertemu saat ospek fakultas. Bagas, yang dikenal pendiam dan tidak banyak bergaul, duduk di sudut ruangan dengan wajah datar tanpa ekspresi. Sementara itu, Rina adalah gadis yang ceria dan penuh semangat. Ia tidak suka melihat orang sendirian, apalagi di lingkungan baru seperti ini."Hey, boleh aku duduk di sini?" tanya Rina, tanpa menunggu jawaban langsung duduk di samping Bagas.Bagas hanya mengangguk, lalu kembali fokus pada ponselnya. Rina tidak menyerah begitu saja. Ia terus berbicara, mulai dari menanyakan jurusan Bagas, asal kota, hingga hal-hal kecil seperti makanan favoritnya. Meskipun Bagas awalnya cuek, lama-lama

  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 16: Romansa Masa Pacaran

    Setelah mengungkapkan perasaan mereka satu sama lain, hubungan Bagas dan Anisa semakin erat. Bagas yang dulunya pendiam dan tidak terlalu peka terhadap hal-hal romantis, perlahan berubah menjadi sosok yang sangat perhatian terhadap Anisa. Tak butuh waktu lama, ia pun mendapatkan julukan 'bucin' dari teman-temannya karena tingkah lakunya yang selalu berusaha menyenangkan Anisa.Suatu hari, saat Bagas sedang sibuk dengan tugas kuliahnya di kantin, Anisa datang menghampirinya dengan senyum ceria."Gas, aku lapar," rengek Anisa sambil menarik kursi di hadapan Bagas.Bagas langsung menutup laptopnya dan menatap Anisa dengan penuh perhatian. "Mau makan apa? Aku beliin deh."Anisa tertawa kecil. "Nggak usah repot-repot, aku bisa beli sendiri kok.""Nggak boleh. Pacar aku nggak boleh kelaparan," kata Bagas sambil berdiri dan langsung menuju stand makanan untuk membelikan Anisa makanan favoritnya.Tak lama kemudian, Bagas kembali dengan sepiring nasi goreng dan segelas es teh manis. Anisa mena

  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 10: Kebenaran yang Terungkap

    Bagas masih berjuang mati-matian untuk memperbaiki kesalahannya, tetapi jalan yang ia tempuh tidaklah mudah. Keluarga Anisa, terutama ayah dan kakaknya, tetap menjadi tembok besar yang menghalanginya untuk bertemu dengan istrinya. Sejak Anisa pergi dari rumah, ia benar-benar kehilangan separuh jiwanya. Bagas sudah mencoba berbagai cara untuk membujuk Anisa agar mau berbicara dengannya, tetapi semuanya sia-sia. Setiap kali ia datang ke rumah keluarga Anisa, ia selalu diusir.“Kamu pikir semudah itu? Setelah semua yang kamu lakukan ke Anisa?” kata Ardan dingin, berdiri tegap di depan pintu rumah orang tuanya.“Aku tahu aku salah, Dan. Aku tahu aku bodoh. Aku cuma mau bicara sama Anisa,” pinta Bagas dengan nada putus asa.“Anisa sudah cukup menderita. Pergilah, Bagas.”Bagas hanya bisa menggertakkan giginya dan pergi dengan langkah berat. Ia sadar, kepercayaan yang hancur tidak bisa diperbaiki dalam semalam.Sementara itu, Rina yang merasa posisinya mulai terancam mulai merancang strateg

  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 15: Awal Mula Cinta

    Dulu, sebelum badai konflik dan perpisahan menghampiri, sebelum mereka diuji dengan berbagai cobaan yang hampir merenggut segalanya, ada masa di mana Bagas dan Anisa hanyalah dua mahasiswa yang sedang meniti mimpi. Takdir mempertemukan mereka di sebuah kampus ternama di Jakarta, dalam suasana yang penuh dengan semangat muda dan ambisi.Pertemuan pertama mereka terjadi di perpustakaan kampus. Bagas, mahasiswa teknik yang lebih sering bergelut dengan buku-buku perhitungan, sedang sibuk mencari referensi untuk tugasnya. Anisa, mahasiswa jurusan bisnis yang ceria dan penuh semangat, juga sedang mencari bahan bacaan untuk makalahnya. Saat itu, tanpa sengaja, mereka meraih buku yang sama."Eh, maaf!" ujar Anisa sambil tersenyum, menarik tangannya kembali.Bagas yang sedikit kaku hanya mengangguk. "Kamu mau ambil ini duluan?"Anisa tertawa kecil. "Kamu butuh untuk tugasmu, kan? Aku juga. Gimana kalau kita baca bareng aja? Kita bisa saling berbagi catatan."Bagas mengernyit, tak menyangka ada

  • Saat Aku Butuh Dibela, Suamiku Malah Diam   Episode 14: Kehidupan Setelah Bersama

    Kini, kehidupan Bagas dan Anisa dipenuhi kebahagiaan bersama anak-anak mereka. Hari-hari mereka diisi dengan tawa, kehangatan, dan cinta yang semakin kuat. Bagas menjadi seorang ayah yang penuh perhatian, selalu membantu Anisa dalam mengurus anak-anak mereka.Suatu hari, mereka sekeluarga pergi berlibur ke pantai. Anak-anak mereka berlari-lari di pasir, sementara Bagas dan Anisa duduk di bawah payung, menikmati pemandangan laut."Dulu, aku tidak pernah membayangkan kita bisa sebahagia ini," ujar Anisa sambil tersenyum.Bagas meraih tangan Anisa. "Aku juga. Aku bersyukur kita diberi kesempatan kedua. Aku janji akan selalu menjagamu dan anak-anak kita."Malam itu, setelah anak-anak mereka tertidur, Anisa dan Bagas duduk di balkon rumah mereka, menikmati secangkir teh hangat. Bagas memeluk Anisa erat, mencium keningnya dengan penuh kasih."Terima kasih telah bertahan denganku," bisik Bagas.Anisa tersenyum, menatap suaminya dengan penuh cinta. "Kita sudah melalui banyak hal. Yang penting

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status