All Chapters of Suamiku Bukan Tukang Ojol Biasa: Chapter 21 - Chapter 30

68 Chapters

Bab 16a - Mantan Kekasih Aldo

"Selamat siang, ada yang bisa di bantu?" wanita itu berbalik dan menatapku. Ada tatapan tak suka dari kedua matanya."Saya ingin bertemu Mas Aldo. Bukannya bertemu dengan pembantu.""Mohon maaf Mas Aldo masih belum pulang. Apa ada yang ingin disampaikan?"Wanita berjalan menghampiriku. Kebetulan saat itu, aku hanya memakai daster saja. Mungkin wanita itu mengira jika aku pembantu di sini."Kamu lancang sekali memanggil majikanmu dengan panggilan mas. Apa kamu mau dipecat jadi pembantu." wanita itu tak terima saat aku memanggil Mas Aldo dengan embel - embel mas. Andai aku mengaku jika aku istrinya, apakah dia percaya? Sebaiknya aku berpura - pura saja menjadi pembantu. Aku ingin tahu siapa sebenarnya dirinya. Ada hubungan apa dia dengan suamiku."Mohon maaf, ada apa anda mencari Tuan Aldo?""Bilang sama majikanmu, bahwa kekasihnya Evelyn sudah kembali dari luar negeri. Nanti malam saya akan kembali kesini. Jangan lupa siapkan makan malam romantis untuk kami. Ingat ya. Jangan sampai lup
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Bab 16b - Mantan Kekasih Aldo

"Tapi mas, dia nanti malam akan kemari. Katanya mau makan malam romantis denganmu," aku tunjukkan wajah cemburuku pada Mas Aldo. Mas Aldo menyadarinya dan memelukku semakin erat."Baiklah nanti kita akan makan malam bersamanya. Aku akan mengenalkanmu padanya. Aku suka melihatmu cemburu seperti ini.""Siapa yang cemburu," aku langsung memalingkan wajahku tak ingin melihatnya."Ah masa? Berarti aku boleh nih makan berdua saja dengannya?""Apa mas? Coba ulangi lagi?" aku melotokan mataku ke arah Mas Aldo. Seketika Mas Aldo tertawa terbahak - bahak saat melihat kemarahanku."Mana mungkin aku melakukannya sayang. Ya sudah yuk, kamu segera bersiap - siap. Aku ingin mengajakmu berbelanja.""Sekarang mas?""Ya dong. Hari ini aku akan membelikanmu gaun untuk makan malam nanti. Akan kubuktikan jika istriku jauh lebih cantik dari pada dia."Aku menganggukkan kepalaku dan mulai bersiap untuk pergi. Sedangkan Mas Aldo sudah menungguku di dalam mobil. Tampak ada dua pelayan akan mengikuti kami berb
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Bab 17a - Makan Malam

"Alhamdulillah mbak, Mas Aldo habis dapat rejeki. Tak masalahkan jika sesekali kami makan disini," aku langsung menjawab ucapan Mbak Sari. Kulihat tatapan Mbak Sari seperti meremehkan kami karena bisa makan di restoran mahal ini. Untuk sementara ini, aku tak ingin Mbak Sari tahu siapa Mas Aldo sebenarnya. "Ya semoga saja kalian bisa membayarnya. Ingat ya jangan panggil aku jika kalian tak bisa membayarnya. Apalagi kulihat kalian memesan menu mahal disini." "Tenang saja mbak, uang kami masih cukup untuk membayar makanan ini. Bahkan makanan Mbak Sari juga bisa kubayarkan." Mas Aldo menanggapi ucapan Mbak Sari bernada kesal. Aku berusaha menenangkannya agar tidak terpancing. "Sombong sekali kamu Aldo. Baru sekali punya uang banyak saja sudah belagu. Jangan - jangan uang kalian dari hasil mencuri ya." "Jaga ucapanmu mbak. Jika tidak tahu yang sebenarnya jangan asal bicara saja.. Lebih baik Mbak Sari pergi dari sini. Atau mau saya panggilkan security karena anda menganggu ketenangan k
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Bab 17b - Makan Malam

"Tuan mohon maaf, nona Evelyn sudah datang." "Oh ya bik, suruh tunggu di ruang makan. Kami akan segera turun." "Baik tuan." Pelayan itu menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan kami. Ternyata wanita itu sudah datang. Aku harus tunjukkan padanya, jika diriku lebih baik dari dirinya. Namun aku baru menyadari, jika suamiku sungguh sangat tampan malam ini. Dengan jas berwarna merah maroon senada dengan gaun yang aku kenakan malam ini. "Sayang, apa kamu sudah siap?" "Aku siap mas. Mengapa kau tampan sekali malam ini. Bisa - bisa mantanmu merebutmu dariku," Mas Aldo seketika tertawa mendengar ucapanku. "Percayalah cintaku sudah mentok sama kamu," aku tersenyum dan langsung bergelayut manja di lengan Mas Aldo. Biar saja perempuan itu cemburu. Aku dan Mas Aldo akhirnya berjalan menghampiri mereka. Tampak dari jauh Evelyn tak datang sendiri. Terlihat ada 2 orang laki - laki dan perempuan yang sudah berusia tua. Namun mereka berpenampilan sangat mewah. Sepertinya kedua orang itu a
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Bab 18a - Ingin Kembali

Diam - diam aku memperhatikan penampilan Evelyn. Mantan Mas Aldo ini memang benar - benar cantik. Penampilannya juga sangat sexy. Entah apa dia sengaja memakai baju yang terbuka itu untuk menarik perhatian suamiku."Bercandamu gak lucu. Pasti kamu bohongkan sayang? Aku yakin wanita ini kamu bayar untuk berpura - pura menjadi istrimu. Sudahlah kau tak bisa berbohong padaku. Aku tahu mas, kamu sakit hati padaku karena sikapku yang dulu. Tapi sekarang, aku akan kembali padamu. Papa dan mama sudah merestui hubungan kita."Astaga kenapa wanita ini begitu sangat percaya diri sekali. Bisa - bisanya dia berpikiran seperti itu. Mas Aldo langsung menyangkal tuduhannya itu."Aku tak lagi bersandiwara padamu. Kau mau bukti?"Tak lama kemudian salah satu pelayan datang menghampiri kami. Tampak dia membawa buku nikah kami. Evelyn merebut buku nikah itu dan membukanya. Seketika wajahnya berubah menjadi pucat dan kaget kala melihat buku nikah itu. Mas Aldo merebut kembali buku nikah itu dari tangan
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 18b - Ingin Kembali

"Enak saja kamu bilang aku pembantu. Kamu saja tak pernah menanyakan siapa aku sebenarnya."Aku menyela pembicaraan mereka. Enak saja perempuan itu berkata seperti itu. Evelyn tak menghiraukan ucapanku dan tetep membujuk suamiku untuk kembali padanya. "Do, aku sudah jauh - jauh kesini. Kau malah pergi dengan perempuan itu.""Aku tak pernah menginginkanmu disini. Jadi silahkan kalian segera makan dan pergi dari rumah ini. Dan setelah itu jangan pernah menginjakkan kaki di rumah ini. Karena kehadiran kalian tak pernah diharapkan di sini."Mereka semua begitu terkejut mendengar ucapan Mas Aldo. Tampak raut wajah mereka memerah menahan amarahnya."Cukup Aldo! Sikapmu pada kami sungguh keterlaluan. Kalau tahu begini, kami tak sudi datang kesini. Ayo ma, Evelyn kita pulang!""Tapi pa, aku masih ingin berbicara dengan Aldo. Aku yakin Aldo masih mencintaiku.""Terserah kalau kamu ingin tetap disini. Lebih baik papa dan mama pulang. Ayo ma, aku tak sudi berada di sini. Kehadiran kita tak per
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 19a - Bapak Jatuh Sakit

Aku langsung berlari menghampiri bapak. Tak ada seorangpun berad di rumah ini. Aku langsung berteriak memanggil Mas Aldo yang masih berada diluar. Mas Aldo langsung datang menghampiriku."Apa yang terjadi dengan bapak dek?""Aku gak tahu mas. Tiba - tiba bapak pingsan.""Apa tak ada orang di rumah ini dek?""Tidak ada mas. Kita harus segera membawa bapak ke rumah sakit. Aku takut bapak kenapa - kenapa.""Kamu tenang dulu ya dek. Aku akan memanggil Pak Joko sekarang."Mas Aldo langsung berlari ke depan untuk memanggil Pak Joko. Tak lama kemudian Mas Aldo datang bersama Pak Joko. Mereka langsung mengangkat tubuh bapak dan membawanya ke dalam mobil.Saat kami sudah berada di luar, kulihat beberapa tetangga sudah berkumpul teras rumah. Sepertinya mereka mendengar teriakanku tadi. Mereka tampak terkejut saat melihat tubuh bapak di angkat oleh Mas Aldo dan Pak Joko."Diva, bapakmu kenapa?" mereka tampak khawatir melihat kondisi bapak yang tak sadarkan diri."Aku juga gak tahu buk, tiba - ti
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab 19b - Bapak Jatuh Sakit

"Assalamualaikum.""Halo Diva kau bawa kemana bapak. Jangan seenaknya saja kau bawa kerumah sakit. Dia hanya sakit biasa saja. Tak perlu membawanya kesana. Obat warungpun cukup untuk mengobatinya.""Astaghfirullah buk, mengapa berbicara seperti itu. Kondisi bapak saat ini sangatlah mengkhawatirkan. Tekanan darahnya tinggi dan gula darahnya juga tinggi. Bapak harus dirawat dirumah sakit.""Uang darimana kamu akan membayarnya. Bukannya langsung meneleponku malah kamu seenaknya saja membawa bapakmu kesana.""Ibu tenang saja, kami akan membayar semua pengobatan bapak.""Halah sok kaya kamu. Kontrakan saja sampai pindah karena tak mampu membayar. Ini sok - sok an mau bayar biaya rumah sakit. Mau pakai uang apa kamu. Sudah suruh bapakmu pulang saja. Merepotkan sekali. Sudah sakit, ditambah di PHK, menambah bebanku saja.""Apa! Bapak di PHK Bu? Sejak kapan?""Sudah satu bulan ini bapakmu di PHK. Kau lihatkan bapakmu hanya menyusahkan saja.""Astaghfirullah bu. Kenapa ibu berkata seperti itu.
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab 20a- Kamar VIP

Pov SariSeketika aku membelalakkan mataku saat melihat bapak dirawat di rumah sakit yang mahal. Apalagi saat mendapati bapak ada di kamar VIP.Awalnya aku tak percaya jika ibu tiriku ini lebih dekat denganku. Entah apa yang membuat beliau lebih condong padaku. Padahal anak kandungnya adalah Diva. Seharusnya dia lebih menyayangi Diva dari pada aku.Saat pertama kali bapak meminta izin untuk menikah kembali, aku sempat ragu. Di usiaku yang masih dini dulu, aku selalu di bayang - bayangi oleh ibu tiri yang jahat. Namun saat bapak memperkenalkan ibu tiriku ini, dia bersikap baik padaku.Bu Ratna selalu memberikan perhatian dan kasih sayangnya padaku. Hingga akhirnya hatiku luluh dan menyetujui bapak menikah lagi.Setelah mereka resmi menikah, ternyata sikap ibu tetap sama yaitu selalu memprioritaskan diriku. Sedari kecil aku yang tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, tiba - tiba mendapatkan perhatian dari ibu tiriku, membuatku seakan di utamakan. Padahal di sini aku hanya anak t
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Bab 20b - Kamar VIP

Lamunanku buyar saat ibu berbicara lantang pada Diva. Ibu marah karena bapak ditempatkan dikamar VIP. Aku duduk di sofa menikmati pertengkaran ibu dan Diva."Diva jangan sok kaya kamu. Kamu mau bayar pakai apa semua ini.""Ibu tenang saja, kami akan membayar semua ini."Hampir saja aku tertawa mendengar omong kosong Diva. Bagaimana bisa seorang tukang ojol bisa membayar biaya rumah sakit yang mahal ini. Jangan - jangan mereka akan meminta bantuanku. Oh tidak bisa. Aku tak sudi membayar perawatan bapak yang mahal ini. Aku langsung berdiri dan berbicara pada mereka."Kalian akan membayar biaya rumah sakit ini dengan apa? Ingat ya, jangan harap aku akan membantu pengobatan bapak. Uangku sudah habis aku gunakan untuk resepsi," aku menatap mereka dengan tatapan remeh. Dari mana mereka mendapatkan uang untuk membayar pengobatan bapak yang mahal. Namun wajah mereka terlihat tenang tak terpengaruh ucapanku."Mbak Sari tenang saja, kami masih ada simpanan uang dan cukup untuk membayar semua pe
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status