Home / Romansa / Jodoh Pilihan Dewa / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Jodoh Pilihan Dewa: Chapter 31 - Chapter 40

43 Chapters

31. Kekuatan Besar Memikul Tanggung Jawab Besar

"Hahaha… Xiao Le, jadi itu yang ada di pikiranmu? Iya, kamu merayuku dengan sangat hebat tadi malam, sampai-sampai aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuhmu." Li Xiao Le sangat terkejut dan hampir menangis. "Ja-jadi … jadi … tadi malam kita … aku dan kamu …." Timmy bisa merasakan kepanikan Li Xiao Le di seberang sana, tapi Timmy membuatnya menjadi enteng. "Hahaha… kamu percaya? Jadi kapan kita bisa melakukannya sayang?" "Kak Timmy!" "Apa sayang?" "Kamu sedang mengerjaiku ya?! Aku bertanya serius!" Li Xiao Le terdengar kesal. "Aku malah lebih serius sayang… kapan kita bisa melakukannya?" "Dasar playboy! Preman mesum! Gak ada akhlak! Mana ada! Jauh-jauh ke dasar laut sana!" Tut! Tut! Sambungan telepon terputus ketika Li Xiao Le menutup panggilan secara paksa. Seketika itu, Timmy terpingkal-pingkal sambil menahan perut yang sakit dan sudah terasa kaku akibat tertawa berlebihan. Dia bisa membayangkan betapa kesalnya Li Xiao Le saat ini, ingin mengkonfirmasi, tapi mala
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

32. Di Balik Acara Makan Malam

Malam tahun baru tiba. Li Xiao Le yang baru saja selesai berendam dalam air hangat, sedikit mengerutkan alis ketika mendapati beberapa pelayan sudah ada di kamarnya. Mereka membawa sederet gaun formal, sepatu, dan beberapa aksesoris penunjang kecantikan dan kemewahan. "Nona, tuan besar meminta Anda untuk segera bersiap," ujar salah satu pelayan. "Bersiap untuk apa?" Li Xiao Le sedikit curiga. Dengan kepribadian kakek Li tidak mungkin orang tua itu ingin mengajaknya merayakan pesta tahun baru. "Kami kurang tahu. Hanya saja, tuan memerintahkan kami membantu Nona untuk bersiap." Di saat Li Xiao Le masih tertegun dan berpikir, para pelayan sudah menuntunnya duduk di meja rias, lantas mengaplikasikan beberapa make up. Li Xiao Le hanya bisa pasrah, dan membiarkan para pelayan melakukan sesuatu pada tubuhnya. Mau melawan juga percuma kalau itu titah dari kakeknya. Dua jam berlalu, Li Xiao Le hampir marah dan menendang para pelayan yang menyuruhnya gonta ganti gaun layaknya
last updateLast Updated : 2025-04-16
Read more

33. Apa Kabar Sahabat Konyol?

Li Xiao Le meletakan supit yang mengapit daging dan hampir masuk ke mulut.Sudut matanya menatap Li Jingmi yang terlihat tenang sambil menyesap anggur dari gelas, sama sekali tidak menunjukan keterkejutan.Li Xiao Le yakin kakaknya sudah mengetahui semua ini, hanya saja kakek Li melarangnya memberitahu.Kemudian Li Xiao Le beralih pada kakeknya yang masih tertawa ringan menanggapi ucapan nyonya Zhang tadi.Li Xiao Le menghela napas samar, seharusnya dia sudah tahu, jika kakeknya bersikap baik berarti ada muslihat yang terselip di dalamnya.Kini dia tidak bisa berkelit setelah berkali-kali kabur untuk menghindari pertemuan dengan Zhang Zui.Paras imutnya mengeruh, dia segera menyahut lafite 2009 dan meneguknya sampai habis.Zhang Zui yang melihat itu segera tersenyum."Nona Li, sepertinya kamu sangat kuat minum. Lain kali kita harus minum berdua," ucap Zhang Zui sambil menuangkan lafite 2009 itu pada gelas Li Xiao Le.Kakek terlihat bahagia, terus terkekeh, dan berucap santai pada Zhan
last updateLast Updated : 2025-04-16
Read more

34. Jadi Rebutan

Tiga hari wajah tampan Timmy diliputi mendung hitam.Berkali-kali menengok ke arah ponsel, tapi tak satupun pesan atau panggilan dari Li Xiao Le yang masuk.Jantungnya tidak menunjukkan reaksi apapun, seharusnya Li Xiao Le baik-baik saja saat ini.Tapi tiga hari tidak menghubungi juga tak merespon ketika dihubungi, membuat Timmy mempunyai kecemasan.Apa mungkin ponselnya disita lagi oleh kakek Li?Timmy ingin menemui Li Xiao Le, tapi pekerjaan juga sangat menyita waktunya akhir-akhir ini.Saat ini pun dia juga sedang menjalani pemotretan.Matahari sudah mencapai puncak kepala ketika Timmy sedang menjalani fotoshoot untuk busana musim dingin pria dewasa di taman hutan Binhu, pemandangan hijau di taman hutan itu kian membuat fotonya terlihat estetik.Saat pemotretan selesai, Timmy kembali memeriksa ponsel dan kemudian menghela napas kasar, belum ada balasan satupun dari Li Xiao Le.Gendut melihat wajah majikannya yang tertekuk ikut merasa sedih, kemudian bertanya, "Apa nyonya belum bisa
last updateLast Updated : 2025-04-16
Read more

35. Persaingan Dalam Mobil

Zhang Zui sama sekali tak ingin berpisah dengan Li Xiao Le.Bagaimanapun dia adalah calon suami yang dipilih kakek Li secara langsung.Masa kalah dengan laki-laki tampan yang tiba-tiba mengaku sebagai kekasih Li Xiao Le?Tapi siapa sangka, tawaran Zhang Zui justru menyinggung tiga laki-laki jomblo."Enak saja cuma bertiga, lalu kita bertiga bagaimana?" Tiba-tiba Gendut nyeletuk dari arah samping."Hei, panda gendut, kamu ini siapa? Ikut-ikutan saja!""Hei, makhluk asing, kami ini juga orang penting di kehidupan nyonya Li.""Benar, kami akan selalu melindungi nyonya dimanapun dia berada," sahut Wei Lian."Apalagi dari alien sepertimu." Wang Wei menguatkan.Melihat orang-orang aneh itu melotot, sudah pasti mereka tidak bisa ditinggalkan, mau tidak mau Zhang Zui harus mengajak mereka bertiga juga."Haish… baiklah, semua ikut nonton. Bagaimana Nona Li yang imut cantik jelita?""Terserah."Li Xiao Le yang sudah pusing dengan tingkah semua laki-laki di sekelilingnya ini, dan langsung pergi
last updateLast Updated : 2025-04-16
Read more

36. Persaingan yang Berlanjut

"WEI LIAN, BAWA AKU PERGI DARI SINI!!""Siap, nyonya." Wei Lian kembali tancap gas melajukan mobilnya.Seketika Timmy dan Zhang Zui segera menutup mulut rapat-rapat menyadari kemarahan Li Xiao Le yang sudah berada di puncak umbun-umbun.Gendut dan Wang Wei hanya bisa menggelengkan kepala melihat kekacauan di dalam mobil.Sejenak mobil menjadi hening dan damai, hanya deru mesin yang terdengar samar.Tapi kedamaian itu tidak bertahan lama sesampainya di gedung bioskop.Persaingan antara Timmy dan Zhang Zui berlanjut, dan menjadi tontonan yang sudah biasa bagi Gendut, Wei Lian, dan Wang Wei. Membuat kepala Li Xiao Le kembali pusing tujuh turunan dan tujuh tanjakan.Dua laki-laki yang memperebutkannya tak berhenti berdebat untuk menarik perhatian Li Xiao Le.Dari ribut memilih film apa yang mau ditonton, sampai meributkan hal yang sangat receh, yaitu memilih rasa popcorn yang ingin mereka beli."Nona Li, ki
last updateLast Updated : 2025-04-17
Read more

37. Diusir dari Bioskop

"Semua ini gara-gara kamu. Lihat, Nona Li jadi marah sekarang." Zhang Zui jadi kesal karena Li Xiao Le meninggalkannya dan memilih menggandeng dua bodyguard Timmy."Tch …."Timmy hanya berdecak kemudian meninggalkan Zhang Zui mengikuti Li Xiao Le yang sudah masuk duluan bersama Wang Wei dan Wei Lian.Kemudian diikuti Gendut yang membawa beberapa cup popcorn dan beberapa botol minuman.Dan mau tidak mau Zhang Zui juga membuntut di belakang mereka.Li Xiao Le duduk di tengah diapit Wei Lian dan Wang Wei. Gendut duduk di sebelah Wei Lian. Sedangkan Tmmy duduk di samping Wang Wei. Dan Zhang Zui duduk di samping Timmy.Mereka duduk berjajar menikmati film sembari menyantap popcorn. Sejenak melupakan keributan Timmy dan Zhang Zui yang tak berujung.Tapi baru sebentar Li Xiao Le merilekskan pikiran, tiba-tiba sudah kembali terdengar kegaduhan yang disebabkan Timmy dan Zhang Zui di sebelah.Ternyata mata Zhang Zui tidak melihat ke arah layar film, dan malah sibuk menatap Li Xiao Le, hingga me
last updateLast Updated : 2025-04-17
Read more

38. Ketegasan Timmy

"Woi… Bapak jangan sembarangan ya. Bapak pikir aku anak di bawah umur, aku sudah lulus sekolah tahu!" seru Li Xiao Le tidak terima security itu mengatainya anak kecil.Pandangan Li Xiao Le beralih pada dua laki-laki yang wajahnya cemong-cemong seperti pantat kera.Plak!Plak!Keplakan yang cukup keras mendarat di lengan Timmy dan Zang Zui."Ini gara-gara kalian berdua, jadi batal 'kan nontonnya!" umpat Li Xiao Le kesal."Sayang, ini salah makhluk asing itu, dia tidak melihat ke layar bioskop tapi malah memandangimu, aku 'kan jadi tidak terima," ujar Timmy sembari memegangi lengannya."Yee… apa salahnya coba, orang cuma mau memandangi calon istri sendiri." Zhang Zui juga memegangi lengannya."Makanya mata itu dijaga, jangan jelalatan tidak karuan, kacau semua 'kan jadinya." Wang Wei yang masih kesal karena dituduh yang tidak-tidak oleh Zhang Zui ikut bicara."Mulut juga tu, jangan asal mangap. Mentang-mentang bicara tidak perlu bayar, asal jeplak seenak jidatnya sendiri." Wei Lian juga
last updateLast Updated : 2025-04-18
Read more

39. Mual Berjamaah

"Tuan tampan, ternyata rumahmu bagus juga," ucap Zhang Zui sesampainya di apartemen.Tidak ada yang menanggapi.Tapi tidak setelah Li Xiao Le membuka suara, keriuhan mulai kembali bersahut-sahutan dari mulut kelima laki-laki yang berada di rumah itu."Kak Timmy, aku haus," ucap Li Xiao Le sembari memegangi lehernya."Gendut, ambilkan minum!" perintah Timmy."Siap, Bos," sahut Gendut."Eh, tidak usah biar aku saja yang mengambilkan minum untuk nona Li." Zhang Zui ingin melangkah ke pantry, tapi segera dicegah Wei Lian dan Wang Wei."Apa-apaan ini? Minggir kalian berdua!" hardik Zhang Zui.Tapi Wei Lian dan Wang Wei malah memasang badan seperti robot.Sepertinya dendam kesumat mereka terhadap Zhang Zui belum hilang."Aku bilang minggir!""Maaf, kami tidak akan membiarkanmu mencemari dapur kami," ucap Wang Wei dengan tatapan sinis, tapi malah terlihat lucu.Orang yang biasanya tidak banyak bicara tiba-tiba menanggapi orang paling cerewet sedunia itu terlihat sangat aneh, Li Xiao Le malah
last updateLast Updated : 2025-04-18
Read more

40. Menyibak Rok

Empat pria tercengang menyaksikan Timmy dan Li Xiao Le tiba-tiba mual-mual berlari kalang kabut menuju toilet.Mereka cukup penasaran apa yang ada di dalam lemari pendingin sehingga membuat Timmy dan Li Xiao Le mual-mual, padahal mereka berempat tidak mencium bau menyengat sedikitpun.Wei Lian, Wang Wei, dan juga Zhang Zui segera mendekati Gendut dan melihat isi dari lemari pendingin.Sejauh mata memandang isi dari lemari pendingin tampak normal-normal saja.Hanya ada berbagai bahan makanan mentah dan berbagai minuman dingin. Tidak ada satupun yang busuk di dalam lemari."Ada apa dengan mereka? Perasaan tidak ada yang aneh dengan lemari ini," gumam Gendut lirih."Sudah aku bilang, pasti tuan dan nyonya alergi dengan kedatangan makhluk asing ini," seloroh Wang Wei."Kok aku lagi sih yang di salahin?" Zhang Zui bersungut-sungut."Soalnya sebelum kamu datang kemari tuan dan nyonya tidak pernah mual dan muntah-muntah seperti sekarang," tambah Wei Lian."Ish… itu pasti akal-akalan kalian s
last updateLast Updated : 2025-04-20
Read more
PREV
12345
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status