Li Xiao Le meletakan supit yang mengapit daging dan hampir masuk ke mulut.Sudut matanya menatap Li Jingmi yang terlihat tenang sambil menyesap anggur dari gelas, sama sekali tidak menunjukan keterkejutan.Li Xiao Le yakin kakaknya sudah mengetahui semua ini, hanya saja kakek Li melarangnya memberitahu.Kemudian Li Xiao Le beralih pada kakeknya yang masih tertawa ringan menanggapi ucapan nyonya Zhang tadi.Li Xiao Le menghela napas samar, seharusnya dia sudah tahu, jika kakeknya bersikap baik berarti ada muslihat yang terselip di dalamnya.Kini dia tidak bisa berkelit setelah berkali-kali kabur untuk menghindari pertemuan dengan Zhang Zui.Paras imutnya mengeruh, dia segera menyahut lafite 2009 dan meneguknya sampai habis.Zhang Zui yang melihat itu segera tersenyum."Nona Li, sepertinya kamu sangat kuat minum. Lain kali kita harus minum berdua," ucap Zhang Zui sambil menuangkan lafite 2009 itu pada gelas Li Xiao Le.Kakek terlihat bahagia, terus terkekeh, dan berucap santai pada Zhan
Tiga hari wajah tampan Timmy diliputi mendung hitam.Berkali-kali menengok ke arah ponsel, tapi tak satupun pesan atau panggilan dari Li Xiao Le yang masuk.Jantungnya tidak menunjukkan reaksi apapun, seharusnya Li Xiao Le baik-baik saja saat ini.Tapi tiga hari tidak menghubungi juga tak merespon ketika dihubungi, membuat Timmy mempunyai kecemasan.Apa mungkin ponselnya disita lagi oleh kakek Li?Timmy ingin menemui Li Xiao Le, tapi pekerjaan juga sangat menyita waktunya akhir-akhir ini.Saat ini pun dia juga sedang menjalani pemotretan.Matahari sudah mencapai puncak kepala ketika Timmy sedang menjalani fotoshoot untuk busana musim dingin pria dewasa di taman hutan Binhu, pemandangan hijau di taman hutan itu kian membuat fotonya terlihat estetik.Saat pemotretan selesai, Timmy kembali memeriksa ponsel dan kemudian menghela napas kasar, belum ada balasan satupun dari Li Xiao Le.Gendut melihat wajah majikannya yang tertekuk ikut merasa sedih, kemudian bertanya, "Apa nyonya belum bisa
Zhang Zui sama sekali tak ingin berpisah dengan Li Xiao Le.Bagaimanapun dia adalah calon suami yang dipilih kakek Li secara langsung.Masa kalah dengan laki-laki tampan yang tiba-tiba mengaku sebagai kekasih Li Xiao Le?Tapi siapa sangka, tawaran Zhang Zui justru menyinggung tiga laki-laki jomblo."Enak saja cuma bertiga, lalu kita bertiga bagaimana?" Tiba-tiba Gendut nyeletuk dari arah samping."Hei, panda gendut, kamu ini siapa? Ikut-ikutan saja!""Hei, makhluk asing, kami ini juga orang penting di kehidupan nyonya Li.""Benar, kami akan selalu melindungi nyonya dimanapun dia berada," sahut Wei Lian."Apalagi dari alien sepertimu." Wang Wei menguatkan.Melihat orang-orang aneh itu melotot, sudah pasti mereka tidak bisa ditinggalkan, mau tidak mau Zhang Zui harus mengajak mereka bertiga juga."Haish… baiklah, semua ikut nonton. Bagaimana Nona Li yang imut cantik jelita?""Terserah."Li Xiao Le yang sudah pusing dengan tingkah semua laki-laki di sekelilingnya ini, dan langsung pergi
"WEI LIAN, BAWA AKU PERGI DARI SINI!!""Siap, nyonya." Wei Lian kembali tancap gas melajukan mobilnya.Seketika Timmy dan Zhang Zui segera menutup mulut rapat-rapat menyadari kemarahan Li Xiao Le yang sudah berada di puncak umbun-umbun.Gendut dan Wang Wei hanya bisa menggelengkan kepala melihat kekacauan di dalam mobil.Sejenak mobil menjadi hening dan damai, hanya deru mesin yang terdengar samar.Tapi kedamaian itu tidak bertahan lama sesampainya di gedung bioskop.Persaingan antara Timmy dan Zhang Zui berlanjut, dan menjadi tontonan yang sudah biasa bagi Gendut, Wei Lian, dan Wang Wei. Membuat kepala Li Xiao Le kembali pusing tujuh turunan dan tujuh tanjakan.Dua laki-laki yang memperebutkannya tak berhenti berdebat untuk menarik perhatian Li Xiao Le.Dari ribut memilih film apa yang mau ditonton, sampai meributkan hal yang sangat receh, yaitu memilih rasa popcorn yang ingin mereka beli."Nona Li, ki
"Semua ini gara-gara kamu. Lihat, Nona Li jadi marah sekarang." Zhang Zui jadi kesal karena Li Xiao Le meninggalkannya dan memilih menggandeng dua bodyguard Timmy."Tch …."Timmy hanya berdecak kemudian meninggalkan Zhang Zui mengikuti Li Xiao Le yang sudah masuk duluan bersama Wang Wei dan Wei Lian.Kemudian diikuti Gendut yang membawa beberapa cup popcorn dan beberapa botol minuman.Dan mau tidak mau Zhang Zui juga membuntut di belakang mereka.Li Xiao Le duduk di tengah diapit Wei Lian dan Wang Wei. Gendut duduk di sebelah Wei Lian. Sedangkan Tmmy duduk di samping Wang Wei. Dan Zhang Zui duduk di samping Timmy.Mereka duduk berjajar menikmati film sembari menyantap popcorn. Sejenak melupakan keributan Timmy dan Zhang Zui yang tak berujung.Tapi baru sebentar Li Xiao Le merilekskan pikiran, tiba-tiba sudah kembali terdengar kegaduhan yang disebabkan Timmy dan Zhang Zui di sebelah.Ternyata mata Zhang Zui tidak melihat ke arah layar film, dan malah sibuk menatap Li Xiao Le, hingga me
"Woi… Bapak jangan sembarangan ya. Bapak pikir aku anak di bawah umur, aku sudah lulus sekolah tahu!" seru Li Xiao Le tidak terima security itu mengatainya anak kecil.Pandangan Li Xiao Le beralih pada dua laki-laki yang wajahnya cemong-cemong seperti pantat kera.Plak!Plak!Keplakan yang cukup keras mendarat di lengan Timmy dan Zang Zui."Ini gara-gara kalian berdua, jadi batal 'kan nontonnya!" umpat Li Xiao Le kesal."Sayang, ini salah makhluk asing itu, dia tidak melihat ke layar bioskop tapi malah memandangimu, aku 'kan jadi tidak terima," ujar Timmy sembari memegangi lengannya."Yee… apa salahnya coba, orang cuma mau memandangi calon istri sendiri." Zhang Zui juga memegangi lengannya."Makanya mata itu dijaga, jangan jelalatan tidak karuan, kacau semua 'kan jadinya." Wang Wei yang masih kesal karena dituduh yang tidak-tidak oleh Zhang Zui ikut bicara."Mulut juga tu, jangan asal mangap. Mentang-mentang bicara tidak perlu bayar, asal jeplak seenak jidatnya sendiri." Wei Lian juga
"Tuan tampan, ternyata rumahmu bagus juga," ucap Zhang Zui sesampainya di apartemen.Tidak ada yang menanggapi.Tapi tidak setelah Li Xiao Le membuka suara, keriuhan mulai kembali bersahut-sahutan dari mulut kelima laki-laki yang berada di rumah itu."Kak Timmy, aku haus," ucap Li Xiao Le sembari memegangi lehernya."Gendut, ambilkan minum!" perintah Timmy."Siap, Bos," sahut Gendut."Eh, tidak usah biar aku saja yang mengambilkan minum untuk nona Li." Zhang Zui ingin melangkah ke pantry, tapi segera dicegah Wei Lian dan Wang Wei."Apa-apaan ini? Minggir kalian berdua!" hardik Zhang Zui.Tapi Wei Lian dan Wang Wei malah memasang badan seperti robot.Sepertinya dendam kesumat mereka terhadap Zhang Zui belum hilang."Aku bilang minggir!""Maaf, kami tidak akan membiarkanmu mencemari dapur kami," ucap Wang Wei dengan tatapan sinis, tapi malah terlihat lucu.Orang yang biasanya tidak banyak bicara tiba-tiba menanggapi orang paling cerewet sedunia itu terlihat sangat aneh, Li Xiao Le malah
Empat pria tercengang menyaksikan Timmy dan Li Xiao Le tiba-tiba mual-mual berlari kalang kabut menuju toilet.Mereka cukup penasaran apa yang ada di dalam lemari pendingin sehingga membuat Timmy dan Li Xiao Le mual-mual, padahal mereka berempat tidak mencium bau menyengat sedikitpun.Wei Lian, Wang Wei, dan juga Zhang Zui segera mendekati Gendut dan melihat isi dari lemari pendingin.Sejauh mata memandang isi dari lemari pendingin tampak normal-normal saja.Hanya ada berbagai bahan makanan mentah dan berbagai minuman dingin. Tidak ada satupun yang busuk di dalam lemari."Ada apa dengan mereka? Perasaan tidak ada yang aneh dengan lemari ini," gumam Gendut lirih."Sudah aku bilang, pasti tuan dan nyonya alergi dengan kedatangan makhluk asing ini," seloroh Wang Wei."Kok aku lagi sih yang di salahin?" Zhang Zui bersungut-sungut."Soalnya sebelum kamu datang kemari tuan dan nyonya tidak pernah mual dan muntah-muntah seperti sekarang," tambah Wei Lian."Ish… itu pasti akal-akalan kalian s
Timmy menghela napas lembut dan kembali memijit kaki Li Xiao Le dengan telaten.Lantas menjawab, "Karena aku terlalu takut kehilanganmu Xiao Le, setiap kali kamu mencoba mengingatku, kamu selalu mengalami sakit kepala, aku takut terjadi apa-apa denganmu. Aku hanya bisa bersabar karena aku yakin suatu saat kamu pasti bisa mengingatku kembali."Timmy terdiam sejenak dan menarik napas dalam-dalam.Dia berpikir sekarang Li Xiao Le sudah bisa menerimanya sebagai kekasih, bukankah tidak masalah jika dia memberi tahu Li Xiao Le sekali lagi kalau sebenarnya mereka sudah menikah?Terlebih sekarang Li Xiao Le menunjukkan gejala kehamilan. Timmy ingin menjadi suami siaga yang selalu siap saat Li Xiao Le membutuhkannya.Sekali lagi Timmy menghela napas panjang, sebelum berucap,"Xiao Le, sebenarnya kita sudah menikah di negara I tiga tahun yang lalu. Dulu kakek sangat merestui pernikahan kita sampai menggelar pesta pernikahan yang sangat mer
Teriakan Li Xiao Le sampai membuat telinga Timmy berdenging saking kerasnya, untungnya kamar itu kedap suara jadi tidak sampai mengganggu penghuni lainnya."Xiao Le, kecilkan suaramu! Aku tidak tuli, bisa pecah ini gendang telinga!" protes Timmy sambil menutup kedua telinga."Kak, ini gimana, kamar mandinya tidak ada tutupnya sama sekali?"Wajah Li Xiao Le terlihat pucat pasi begitu melihat pembatas antara bathub dengan tempat tidur hanya berupa rumbai-rumbai benang berwarna merah, itu pun sangat renggang jadi bisa dilihat dengan jelas dari tempat tidur jika dia mandi di situ."Ya mana aku tahu, emang modelnya kaya gitu.""Lha terus aku gimana mandinya?""Mandi ya tinggal lepas baju terus diguyur pakai air. Masa aku harus mengajarimu bagaimana caranya mandi?"Sedetik kemudian Timmy menyeringai, jiwa jahilnya mulai bereaksi, muncul keinginan untuk menggoda Li Xiao Le."Tapi, kalau kamu tidak tau caranya mandi, ak
"Apa yang kamu tertawakan?"Timmy agak aneh dengan reaksi Li Xiao Le setelah dia mengatakan bahwa dia adalah suaminya.Tapi Li Xiao Le segera menjawab, "Dulu aku pernah mengatakan hanya orang gila yang mau sama kamu. Tapi ternyata orang gila itu adalah aku, hahaha …!"Li Xiao menganggap bahwa ucapan Timmy tidak serius, dia pikir Timmy sedang bercanda dan menggoda seperti biasanya.Orang slengean selalu bisa mengucap kata apapun tanpa beban.Tapi bagi Timmy ini sangat mengesankan, Li Xiao Le tidak sakit kepala dan justru tertawa terbahak-bahak saat tahu bahwa dia adalah suaminya. Rasa khawatirnya segera hilang.Timmy ikut senang, dan tertawa bersama Li Xiao Le sambil berjalan perlahan menggendong Li Xiao Le menapaki jalan sepi yang sedikit menanjak."Kita memang pasangan gila. Kamu tahu tidak? Baru kali ini aku berlari-berlarian seperti buronan yang dikejar polisi. Ternyata seperti ini kehidupanmu selama tinggal di rumah
Langit malam sangatlah kelam, tak ada sedikitpun cahaya bulan maupun kerlipan bintang.Mendung, mungkin sebentar lagi juga akan turun hujan.Timmy segera melepaskan jas dan menyelimutkan pada tubuh Li Xiao Le yang kedinginan."Terima kasih, Kak," ucap Li Xiao Le seraya tersenyum.Timmy mengangguk.Sebenarnya dengan dandanan yang powerfull, mereka sama sekali tidak cocok makan di tempat seperti itu.Tapi lantaran selera Li Xiao Le yang unik dan sangat merakyat, mau tidak mau Timmy juga ikut menyesuaikan, padahal sebelumnya dia belum pernah makan di tempat seperti itu.Tidak berselang lama, semua hidangan yang diinginkan Li Xiao Le sudah tersaji di atas meja.Dengan semangat tinggi Li Xiao Le segera mencomot satu persatu makanan yang sudah dia pesan."Xiao Le, kamu memesan begitu banyak makanan seperti orang yang sedang ngi…," kata-kata Timmy mulai tercekat ketika mengingat sesuatu.Bukankah ini
Di saat Li Xiao Le sedang berusaha merayu Timmy agar dibelikan jagung bakar, di rumahnya yang sangat mewah dan juga megah, Kakek Li sedang uring-uringan karena baru mengetahui jika cucu bungsunya yang badung itu telah membuat ulah."Bagaimana bisa terjadi?" tanya kakek Li dengan intonasi tinggi pada sekretarisnya yang baru saja melapor."Nona Muda mencoba melarikan diri dari Tuan Muda Zhang, Tuan.""Lalu bagaimana kondisi restorannya sekarang?""Porak-poranda seperti habis terkena angin puting beliung. Pihak restoran juga menuntut ganti rugi pada tuan muda Zhang dengan nominal yang fantastis.""Lalu bagaimana dengan keluarga Zhang, apa mereka meminta ganti rugi pada kita?""Sepertinya tidak Tuan, tuan muda Zhang langsung mengganti kerugian restoran saat itu juga. Dan sampai sekarang belum menghubungi kita."Kakek Li membuang napas kasar. "Sampai kapan gadis badung itu mempermalukanku? Sulit diatur dan bertindak semaunya sendiri. Lalu di mana dia sekarang?""Dua pengawal tuan Zhang me
"Ayo turun!" Timmy memegang jemari Li Xiao Le, setelah memakaikan sepatu Li Xiao Le dengan sabar. "Tidak mau, aku akan menunggu di mobil, kamu saja yang turun," tukas Li Xiao Le. Kilat mata yang terus tertuju pada karpet merah yang membentang jauh menuju ke dalam gedung. Sementara puluhan wartawan dan juga kameramen sudah menunggu dan siap memotret dengan gila siapa saja yang turun dari dalam mobil. Timmy memang akan menghadiri acara The best of actress and actors pada tahun ini. "Xiao Le, acaranya akan lama, apa kamu akan menunggu di mobil sampai tengah malam?" "Ya tidak apa-apa, dari pada bertemu dengan kamera sebanyak itu." "Xiao Le, itu hanya kamera, tidak perlu khawatir." "Apa kata orang jika aku datang bersamamu, bisa gempar semua akun gosip." "Abaikan saja, tidak perlu memikirkan itu." "Bagaimana jika Little Wife mu melihatku? Bisa terancam keselamatanku." Timmy langsung mengulum senyum mendengarnya. "Tidak, tidak akan terjadi apa-apa denganmu, aku bisa menjamin kese
Suara Li Xiao Le tertahan akibat membekap mulutnya sendiri menahan sesuatu yang ingin keluar dengan paksa."Nona Li, kamu sakit?" Zhang Zui menghentikan aktivitas makannya begitu melihat Li Xiao Le yang ingin muntah."Tidak, aku hanya alergi dengan omong kosong. Aku mau ke toilet dulu, permisi."Zhang Zui terkekeh ringan sambil menggelengkan kepala, menatap punggung Li Xiao Le yang menjauh.Sepertinya dia harus extra sabar untuk mendapatkan hati calon istrinya yang bebal dan kekanak-kanakan itu.Li Xiao Le sudah tidak tahan lagi, sesampainya di toilet dia segera mengeluarkan seluruh isi perut dengan menyedihkan."CEO sialan! Bisa-bisanya dia terus merayu seperti itu, membuatku mual saja," umpat Li Xiao Le sembari menyeka keringat dingin di dahinya.Setelah keadaan mulai membaik Li Xiao Le mengendap-endap menuju pintu toilet. Ingin kabur.Tapi dua bodyguard Zhang Zui terus mengikuti, membuat Li Xiao Le kesal."Shit!"Dua bodyguard Zhang Zui berdiri mematung di dekat pintu masuk toilet
Timmy masih kesal, bukan takut Li Xiao Le akan berpaling darinya. Dia yakin cinta Li Xiao Le seluas samudera dan setegar batu karang, Li Xiao Le tidak akan mudah berpaling pada laki-laki lain.Tapi Zhang Zui ini benar-benar orang tak tahu diri yang sangat menjengkelkan membuatnya mengumpat berkali-kali.Namun, rasa kesalnya sedikit pudar. Senyumnya mengembang, moodnya kembali cerah ketika ponselnya berdering dan menampilkan nama Little Wife pada layar gadget."Ada apa, sayang?" sapa Timmy dengan mesra setelah menerima panggilan Li Xiao Le."Woi, teman somplak, tidak punya akhlak! Apa yang kamu lakukan pada leherku?" Suara dari seberang terdengar kencang dan berapi-api.Timmy langsung tertawa terbahak-bahak. "Apa sayang? Aku hanya memberikan tanda cintaku saja kok, tidak lebih.""Teman gak punya akhlak! Ini gimana cara ngilanginnya? Mana seperti macan tutul begini! Aku 'kan jadi malu kalau ada yang lihat!""Hahaha… bukank
Timmy sudah sangat senang Li Xiao Le mengusir Zhang Zui. Mendadak dia menjadi sombong."Dengerin tu, PULANG!" Timmy memperjelas kata-kata Li Xiao Le, kemudian menjulurkan lidah, mengejek Zhang Zui."Kak Timmy, kamu juga pulang!""Hah?" mata Timmy langsung melebar.Kini gantian Zhang Zui yang tertawa terbahak-bahak."Xiao Le, kenapa kamu mengusirku juga?" Timmy bersungut-sungut."Pokoknya pulang! Kalian berdua pulang! Aku sudah lelah dengan pertengkaran kalian!" Li Xiao Le kembali berkata dengan tegas tidak dapat diganggu gugat.Zhang Zui langsung berdiri dan menghampiri Timmy."Wukong, ayo kita pulang. Kamu harus ke barat mencari kitab suci bersama guru Tong," kata Zhang Zui merangkul leher Timmy kemudian menyeretnya."Hei, makhluk asing, jangan memelukku seperti itu, Xiao Le bisa salah paham!" pekik Timmy sambil terus berjalan keluar karena diseret Zhang Zui.Dia sempat menoleh pada Li Xiao Le