Home / Fantasi / Kuro Dan Naga Warisan / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Kuro Dan Naga Warisan: Chapter 91 - Chapter 100

155 Chapters

Ujian Dipulau Pulau Sagara

Bayangan hitam yang muncul dari tanah berputar-putar, membentuk sosok makhluk berkabut dengan mata merah menyala. Mereka bergerak tanpa suara, hanya meninggalkan jejak gelap yang berpendar di udara. "Kuro, makhluk-makhluk ini tidak terlihat seperti musuh biasa," ujar Kaien, menggenggam erat pedangnya. Sylva mundur selangkah, matanya tajam mengamati pergerakan lawan. "Mereka seperti roh yang terikat di tempat ini." Penjaga berjubah hitam yang berdiri di depan prasasti itu melangkah maju. "Kalian telah menginjak tanah terlarang. Jika ingin melanjutkan perjalanan, tunjukkan bahwa kalian layak." Makhluk-makhluk bayangan menyerang dengan cepat. Salah satunya melesat ke arah Kuro, cakarnya yang menyerupai asap pekat mencoba mencakar wajahnya. Kuro menghindar dengan gesit, lalu mengayunkan tangannya ke depan. "Jurus Raijin!" Petir biru menyambar dari tangannya, menghantam makhluk itu dan menguapkannya menjadi debu hitam. Namun, saat satu makhluk lenyap, dua lainnya muncul dari tanah. K
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Jejak Naga Yang Hilang

Kegelapan menyelimuti tangga batu yang mereka turuni. Hanya cahaya samar dari ukiran di dinding yang menerangi perjalanan mereka. Kuro, Kaien, dan Sylva tetap waspada, langkah mereka menggema di lorong yang semakin menurun ke dalam bumi. “Kita sudah berjalan cukup jauh,” gumam Sylva. “Tempat ini terasa semakin tua.” Kaien mengangguk. "Energinya juga berbeda. Aku merasa seperti sedang diawasi." Kuro mengernyit. Di dalam kepalanya, ada suara samar yang bergema—sebuah bisikan yang tidak ia kenali. "Kau akhirnya datang… Sang Pewaris." Kuro berhenti sejenak, mencoba memahami suara itu. "Hei, ada apa?" tanya Kaien. Kuro menggeleng. "Aku mendengar sesuatu. Seperti bisikan…" Sylva menajamkan pendengarannya, tetapi ia tidak menangkap apa pun. “Mungkin ini bagian dari ujian.” Mereka melanjutkan perjalanan hingga akhirnya mencapai sebuah ruangan luas dengan pilar-pilar batu raksasa. Di tengah ruangan, ada altar lain yang berbeda dari sebelumnya. Simbol naga yang terukir di atasnya berwar
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Menuju Negeri Timur

Kuro berdiri di tepi tebing, menatap cakrawala yang dipenuhi warna merah keemasan. Suara Gidi melintas ditelinga kuro. Kuro.." Suara Gidi terdengar. " Gidi ". kata kuro membalas. "Kuro". Gidi melanjutkan bicraanya, dan di simak oleh Kuro. " Kuro, kau telah sampai disini dan disinilah awal dan disinilah akhir dari perjalanan mu." Kuro merasa bingung dengan ucapan Gidi. "aku tidak mengerti " kata kuro sambil menaikkan alis nya. "perjalananmu menjadi pelindung Dunia diawali dari sini dan berakhir disini pula, ambil apa yang menjadi warisan naga untuk mu." seru Gidi. Kuro Masih merasa bingung dan tidak tahu arah. "Kemana aku harus melangkah setelah ini" Gidi tersenyum tipis "Pergi dan langkahkan Kaki mu ke negeri timur." Setelah Gidi mengatakan Negeri timur, gidi menghilang dengan pelan dihadapan Kuro. Negeri Timur berada jauh di sana, di balik pegunungan berkabut yang konon menyimpan legenda naga lain. Kuro.." seru Kaien " Kaien melipat tangan di dada. “Jadi, setelah semu
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Pertemuan Dengan Lord Takuro

Kuro, Kaien, dan Sylva berjalan di antara pasukan berbaju hitam yang mengawal mereka menuju istana Lord Takuro. Kota yang mereka lalui tampak seperti bayangan masa lalunya—megah, tapi kosong dan hampa. Tidak ada tanda-tanda kehidupan yang sesungguhnya, hanya penduduk dengan tatapan kosong yang berjalan tanpa tujuan. "Aku tidak suka ini," bisik Sylva, matanya menyapu bangunan-bangunan yang tampak seperti reruntuhan yang masih berdiri. Kaien mengangguk. "Ini bukan kota yang hidup. Ini... seperti tempat yang dikendalikan oleh sesuatu yang lebih besar dari sekadar manusia." Kuro tetap diam, tetapi ia bisa merasakan sesuatu. Udara di sini terasa berat, seakan ada kekuatan yang terus menekan tubuhnya. Warisan Naga Hitam dalam dirinya bergetar, memperingatkannya akan bahaya yang lebih besar. Saat mereka mendekati gerbang istana, Kuro akhirnya berbicara. "Mata Naga Gelap... itu pasti penyebab semua ini." Pria bertopeng yang menangkap mereka menoleh. "Kau benar. Lord Takuro memiliki kekuat
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Warisan Kegelapan

Kuro berdiri tegak, menatap Lord Takuro yang dilingkupi aura hitam pekat. Mata Naga Gelap di tangan Takuro berdenyut semakin kuat, menciptakan pusaran bayangan di sekelilingnya. "Kau membunuh ayahku, Ryukiro... dan sekarang, kau akan membayar harganya!" suara Takuro bergema, penuh kemarahan. Kuro menggenggam pedangnya erat. Kenyataan ini mengguncangnya—bahwa ia telah membunuh Ryukiro, ayah Takuro. Tapi ini bukan saatnya ragu. Jika ia ingin menghentikan ancaman ini, ia harus bertarung. Kaien dan Sylva berdiri di sisinya. "Kita harus berhati-hati," bisik Sylva. "Energinya meningkat berkali lipat." Kaien menatap Kuro. "Siap?" Kuro menarik napas panjang. "Aku tidak punya pilihan lain." Takuro mengangkat tangannya, dan dari Mata Naga Gelap muncul puluhan bayangan naga kecil yang melayang di udara. "Kuro, hadapi aku!" teriak Takuro sambil mengirim gelombang energi hitam. Kuro melompat, menghindari ledakan, lalu berbalik dengan tebasan pedang yang memancarkan api hitam. Namun, Takuro
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Pertemuan Dengan Shira

Kuro, Kaien, dan Sylva berlari melewati hutan yang gelap, tubuh mereka dikelilingi oleh kabut tipis yang seolah menyembunyikan mereka dari pandangan Takuro. Setiap langkah terasa berat, dan tubuh Kuro semakin lemah setelah pertempuran hebat dengan Takuro. Namun, ia tidak bisa berhenti. Takuro akan terus mengejar mereka, dan hanya ada satu cara untuk menghentikan ancaman itu. Di tengah perjalanan, mereka tiba di sebuah lembah yang sunyi, terlindung oleh pohon-pohon besar yang jarang dijumpai di bagian lain hutan. Di sana, terdapat sebuah kuil tua yang hampir tersembunyi oleh semak-semak. Cahaya rembulan menerobos celah-celah daun, memberikan pemandangan yang menenangkan. "Di mana kita?" tanya Kaien, menatap sekeliling dengan curiga. "Ini adalah Kuil Shira," jawab Sylva. "Aku pernah mendengar tentang tempat ini. Hanya sedikit yang tahu tentangnya." Kuro menatap kuil itu dengan rasa ingin tahu. "Shira... Siapa itu?" "Seseorang yang tahu banyak tentang sejarah naga kuno," jawab Sylva.
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Pembalasan Takuro

Saat Kuro bersiap untuk perjalanan baru dengan kekuatan naga kuno yang mulai terbangun dalam dirinya, Takuro tidak tinggal diam. Sebagai pemilik Mata Naga Gelap, ia merasakan gelombang energi dari kuil tempat Kuro bersembunyi. Takuro menyeringai. "Aku tahu kau ada di sana, Kuro. Dan aku akan memastikan tidak ada tempat yang aman bagimu." Dengan kekuatan yang diperoleh dari Mata Naga Gelap, Takuro melangkah menuju arah kuil dengan niat membunuh. Konflik yang akan datang tidak hanya akan menguji fisik mereka, tetapi juga kekuatan batin yang mereka temui dalam perjalanan panjang ini. Kuro berdiri di tengah kuil, matanya menatap langit yang kelam. Angin yang berhembus membawa aroma kayu dan dupa yang membakar perlahan, menambah suasana sakral di sekelilingnya. Di sini, jauh dari keramaian, dia merasa sedikit tenang. Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama. Dalam hatinya, ia tahu Takuro tidak akan membiarkannya begitu saja. "Takuro… dia pasti sudah merasakan keberadaanku," bisik Ku
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Pertarungan Yang Belum Usai

Kuro, Kaien, dan Sylva melangkah keluar dari kuil dengan hati-hati. Suasana yang semula sakral kini dipenuhi ketegangan, meskipun mereka baru saja berhasil menahan serangan Takuro. Namun, perasaan cemas masih menguasai mereka, karena mereka tahu bahwa Takuro bukanlah lawan yang mudah untuk dikalahkan. "Mari cepat, kita harus segera mencari tempat yang aman untuk beristirahat," kata Kaien, matanya tajam menatap sekeliling. Sylva mengangguk. "Aku setuju. Takuro pasti tidak akan membiarkan kita pergi begitu saja." Mereka bergerak cepat menuju hutan di sekitar kuil, menghindari jalan utama yang bisa dengan mudah dijangkau oleh Takuro. Kuro merasakan energi naga kuno yang terus mengalir dalam dirinya, meskipun tubuhnya terasa lelah setelah pertempuran yang menguras tenaga. Namun, ia tahu bahwa kekuatan itu juga memberikan peluang bagi mereka untuk menghadapi musuh yang jauh lebih kuat. "Kuro," Sylva berbicara, memecah kesunyian di antara mereka. "Kekuatanmu semakin kuat, aku bisa merasa
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Perlindungan Sementara

Kuro, Kaien, dan Sylva bergerak cepat, menembus hutan dengan tujuan mencari tempat yang lebih aman untuk merencanakan langkah selanjutnya. Mereka tidak bisa menunggu lama, karena Takuro dan pasukannya semakin dekat. Kuro merasa seolah ada gelombang energi yang semakin kuat menghampirinya, seolah memberi sinyal bahwa musuh mereka tidak akan berhenti begitu saja. "Ke arah sana," kata Kaien, menunjuk ke sebuah lembah yang tampaknya lebih tersembunyi. "Tempat itu mungkin bisa memberi kita perlindungan sementara." Mereka berlari menuju lembah itu, meskipun Kuro merasa setiap langkah semakin berat. Setiap detik berlalu, semakin terasa beban dari kekuatan naga kuno yang terus mengalir dalam tubuhnya. Sementara itu, Sylva meliriknya dengan khawatir, seolah merasakan kegelisahan yang semakin membesar dalam diri Kuro. "Semuanya akan baik-baik saja," kata Sylva, mencoba memberikan semangat. "Kamu sudah melalui banyak hal, Kuro. Kamu lebih kuat dari yang kamu kira." Kuro mengangguk pelan, namu
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Langkah Terakhir

Waktu berlalu dengan cepat. Penghalang alam yang diciptakan Kuro masih berdiri kokoh, memberikan perlindungan sementara bagi mereka. Namun, meskipun mereka memiliki waktu untuk merencanakan langkah selanjutnya, ketegangan di dalam hati Kuro tak bisa dipungkiri. Setiap detik yang berlalu membawa ancaman yang semakin mendekat, dan meskipun dia telah memanfaatkan sebagian dari kekuatan alamnya, Kuro tahu bahwa itu hanya awal dari pertempuran yang lebih besar. Kaien berdiri di samping Kuro, matanya menilai penghalang yang melindungi mereka. "Kekuatanmu sangat besar, Kuro," katanya dengan nada serius. "Namun, kita harus memikirkan cara untuk menghadapi Takuro secara langsung. Dia pasti sudah tahu kita ada di sini." Kuro menghela napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya. "Aku tahu. Penghalang ini hanya bertahan sebentar. Jika Takuro mengetahui keberadaan kita, dia akan mencoba merobohkannya. Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan." Sylva berjalan mendekat, matanya tajam dan
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more
PREV
1
...
89101112
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status