Home / Fantasi / Kuro Dan Naga Warisan / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Kuro Dan Naga Warisan: Chapter 71 - Chapter 80

155 Chapters

Dentuman Es Dan Petir

Dengan kekuatan baru, Kuro langsung menyerang Azaghar. Ia meninju tanah, menciptakan gelombang es bercampur petir yang melesat ke arah musuhnya. Azaghar melompat menghindar, tetapi Kuro sudah ada di atasnya, menendangnya ke bawah dengan kekuatan penuh. DUARR! Azaghar terhempas ke tanah, tetapi ia segera bangkit. "Jangan sombong, anak kecil!" Ia mengangkat tangannya, menciptakan tombak bayangan besar dan melemparkannya ke arah Kuro. Namun, dengan cepat, Kuro menciptakan perisai es untuk menahannya. "Seranganmu tidak akan semudah itu mengenainya sekarang," kata Kaien dengan kagum. Gidi tersenyum. "Ayo, Kuro!" Kuro melesat ke depan, bersiap memberikan serangan terakhir. Kuro merasakan adrenalin mengalir deras di tubuhnya. Dengan kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya, ia tidak lagi ragu-ragu. Setiap langkah yang ia ambil terasa ringan, dan setiap gerakan terasa lebih tajam. Azaghar menyipitkan matanya, merasakan tekanan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. "Tc
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Kemenangan Atau Kehancuran

Pertarungan antara Kuro dan Azaghar semakin sengit. Mereka saling bertukar serangan dengan kecepatan tinggi, petir dan kegelapan bertabrakan di udara. Namun, Azaghar mulai terdesak. Kuro mengangkat tangannya. "Ini adalah akhir dari segalanya, Azaghar!" Ia mengumpulkan seluruh kekuatannya ke dalam satu serangan terakhir. "Raijin no Shinsei: Absolute Zero Thunderstorm!" Petir dan es bercampur menjadi badai yang menyelimuti Azaghar. Azaghar menjerit, tubuhnya mulai membeku, lalu meledak menjadi pecahan bayangan. Saat badai mereda, hanya ada keheningan. Kaien dan Gidi berlari menghampiri Kuro. "Kau berhasil!" Kuro tersenyum lelah. "Ya… tapi ini baru permulaan." Kuro berdiri di tengah medan pertempuran yang kini sunyi. Salju perlahan turun dari langit, tertiup angin dingin yang menyelimuti tempat itu. Tubuhnya masih bergetar akibat serangan terakhir yang ia lepaskan. Kaien dan Gidi berlari ke arahnya, wajah mereka dipenuhi rasa kagum dan lega. "Kau luar biasa, Kuro!" seru Gidi d
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Sekutu Yang Berkhianat

Kuro, Kaien, dan Gidi melangkah keluar dari Kuil Beku, hawa dingin masih menyelimuti tubuh mereka. Kekuatan yang diberikan oleh Penjaga Relik Beku mengalir di dalam diri mereka, membuat tubuh mereka terasa lebih ringan, lebih kuat.“Kita harus segera kembali ke markas,” kata Kuro. “Aku ingin tahu apakah yang lain mendapat petunjuk tentang musuh baru ini.”Kaien mengangguk. “Kalau ada pengkhianat di antara kita, kita harus menemukannya sebelum terlambat.”Perjalanan mereka menuju markas berlangsung cepat. Begitu tiba, mereka langsung menuju ruang pertemuan di mana para sekutu mereka telah berkumpul.Di sana sudah ada Jiro, salah satu komandan terbaik mereka, bersama beberapa pejuang lainnya. Mereka menoleh saat Kuro masuk.“Kuro!” seru Jiro. “Kami mendengar tentang kemenanganmu melawan Azaghar. Tapi kenapa kau kembali dengan wajah penuh kegelisahan?”Kuro menatap mereka tajam. “Karena ini belum selesai.”Ia pun menceritakan sosok berjubah hitam yang muncul setelah pertempurannya dengan
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Rencana Penghancuran

Pertempuran pecah di dalam markas. Pasukan Kuro berusaha bertahan dari serangan mendadak yang dipimpin oleh Raegor dan Zephyr.Kuro melompat ke depan, menghantam tanah dengan tinjunya yang dipenuhi energi es dan petir. Serangan itu membuat beberapa musuh terpental.“Zephyr! Kenapa kau melakukan ini?!” teriak Kaien sambil menangkis serangan lawan.Zephyr tertawa sinis. “Kalian tidak akan pernah menang! Aku hanya memilih pihak yang akan bertahan lebih lama.”Raegor maju, mengangkat tangannya, dan menciptakan pusaran bayangan yang menyedot energi di sekitarnya. “Sudah cukup bermain-main. Sekarang, saatnya kalian merasakan kehancuran!”Seketika, dari langit muncul cahaya merah yang menyilaukan.BOOM!Ledakan besar mengguncang markas. Kuro, Kaien, dan Gidi terdorong ke belakang.Saat debu menghilang, mereka melihat sesuatu yang mengerikan.Raegor berdiri di tengah-tengah lingkaran sihir, dan di belakangnya… sebuah portal terbuka.Dari portal itu, muncul siluet hitam yang lebih besar, lebih
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Musuh Yang Tak Terduga

Dari portal itu, muncul sosok berbentuk naga hitam dengan mata menyala merah.Kuro merasakan kekuatan yang luar biasa dari makhluk itu.“Naga Kegelapan…” gumamnya.Raegor tertawa. “Benar. Ini adalah awal dari akhir kalian!”Tanpa ragu, Naga Kegelapan mengaum dan menyerang.Kuro melompat ke udara, menghindari serangan kilat yang ditembakkan dari mulutnya. Ia segera mengumpulkan kekuatan.“Raijin no Shinsei: Thunder Blade!”Pedang petir terbentuk di tangannya, dan ia melesat ke arah naga itu.Kaien dan Gidi juga tidak tinggal diam. Mereka bergabung dalam pertarungan, menyerang dari berbagai arah.Namun, naga itu terlalu kuat.Dalam sekali sapuan ekornya, mereka semua terpental ke belakang.Raegor tersenyum puas. “Sudah kubilang… kalian tidak bisa menang.”Tapi Kuro tidak menyerah.Dengan sisa tenaganya, ia bangkit. “Aku tidak akan membiarkan kalian menghancurkan dunia ini.”Ia menatap Kaien dan Gidi.“Kita harus menghentikan ini sekarang juga.”Kuro mengatur napasnya, tubuhnya terasa be
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Perjuangan Terakhir

Kaien dan Gidi mengangguk.Mereka bertiga memusatkan energi mereka.“Raijin no Shinsei: Storm’s Wrath!”Dengan kekuatan gabungan mereka, badai petir terbentuk di langit.Naga Kegelapan meraung marah, tetapi serangan itu sudah dilepaskan.BOOM!Ledakan cahaya memenuhi seluruh area.Raegor dan Zephyr menutup mata mereka, berusaha melindungi diri.Saat debu menghilang…Naga Kegelapan menghilang.Raegor tersungkur ke tanah.Zephyr menatap mereka dengan kemarahan. “Kalian… tidak akan pernah menang sepenuhnya.”Ia menghilang ke dalam kegelapan.Kuro, Kaien, dan Gidi berdiri di tengah reruntuhan.Mereka menang… tapi perang ini belum berakhir.Angin kencang masih bertiup di antara puing-puing markas yang kini hancur. Kilatan petir terakhir dari Storm’s Wrath masih berpendar di udara sebelum akhirnya menghilang, meninggalkan keheningan yang mencekam.Kuro mengatur napasnya, tubuhnya gemetar akibat energi besar yang baru saja ia lepaskan. Ia menatap Kaien dan Gidi yang juga kelelahan, tetapi te
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Bangkit Kembali

Setelah pertarungan itu, mereka kembali ke markas yang sudah hancur.Mereka tahu bahwa masih ada pertempuran yang harus dihadapi.Tapi satu hal pasti.Mereka tidak akan menyerah.Kuro mengepalkan tinjunya. “Kita akan membangun kembali semuanya. Dan kita akan menghadapi mereka lagi.”Kaien dan Gidi mengangguk.Perjuangan mereka belum selesai.Dan perang yang lebih besar sudah menanti di depan. Kuro berdiri di tengah reruntuhan markas yang hancur, matanya menatap sisa-sisa bangunan yang dulu menjadi tempat perlindungan mereka. Debu masih berterbangan di udara, dan bau hangus dari pertempuran sebelumnya masih terasa jelas.Kaien dan Gidi berdiri di kedua sisinya, sama-sama terdiam, membiarkan kenyataan ini meresap. Mereka telah menang dalam pertempuran melawan Raegor dan Naga Kegelapan, tetapi harga yang harus dibayar begitu besar.Sylva, yang baru saja bergabung dengan mereka, mengamati sekeliling dengan ekspresi muram. “Aku tidak menyangka markas kalian akan hancur seperti ini…”Kuro
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Jejak Menuju Sekutu

Pertarungan dengan Zephyr berlangsung sengit. Kuro mengerahkan seluruh kekuatan petirnya, menangkis serangan kilat musuh yang begitu cepat. Kaien dan Gidi berusaha mencari celah untuk menyerang, sementara Sylva melantunkan mantra perlindungan.Namun, Zephyr bukanlah lawan biasa. Dengan satu tebasan angin, dia memukul mundur mereka. “Kalian memang tangguh,” katanya dengan suara dingin, “tapi kalian tidak akan sampai ke Kuil Langit.”Kuro tersenyum tipis, meskipun tubuhnya penuh luka. “Kita lihat saja.”Dengan satu gerakan cepat, ia melepaskan Serangan Petir Langit, mengarahkannya langsung ke Zephyr. Cahaya menyilaukan memenuhi udara. Saat debu mereda, Zephyr telah menghilang.Kaien terengah-engah. “Dia kabur?”Sylva menggeleng. “Tidak. Dia hanya menunda kita.”Kuro mengepalkan tinjunya. “Kalau begitu, kita harus cepat. Waktu kita tidak banyak.”Mereka bergegas menuju puncak, dan begitu tiba di sana, mereka menemukan Gerbang Kuil Langit—pintu masuk menuju sumber kekuatan kristal terakhi
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Latihan Terakhir

Di dalam Kuil Langit, Kuro menjalani pelatihan khusus yang dipimpin oleh Master Eldric. Latihan itu bertujuan untuk mengendalikan kekuatan kristal dalam dirinya agar bisa menghadapi Raegor.Sementara itu, Kaien dan Gidi membantu Sylva mengumpulkan informasi tentang sekutu yang bisa mereka rekrut.Hargo, yang berhasil menemukan markas baru, mengirim kabar bahwa pasukan pejuang dari Timur telah setuju untuk membantu mereka.Namun, masalah baru muncul.Zephyr, yang sebelumnya mundur, kembali dengan pasukan bayangan untuk menghancurkan Kuil Langit sebelum Kuro menyelesaikan latihannya.Kaien dan Gidi segera bersiap. “Kita harus menahan mereka!”Dengan hanya segelintir orang yang berjaga, mereka tahu pertempuran ini akan sangat sulit.Namun, mereka tidak akan mundur.Kuro berdiri di tengah aula suci Kuil Langit, tubuhnya diselimuti aura listrik yang berkilauan. Master Eldric mengawasinya dengan saksama, tangan terlipat di belakang punggung."Fokus, Kuro," Eldric memperingatkan. "Kekuatan k
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Pertempuran di Kuil Langit

Pasukan bayangan menyerang dengan ganas, mengepung Kuil Langit dari berbagai sisi.Kaien bertarung dengan pedang apinya, menebas musuh-musuh yang datang. Gidi menggunakan teknik pertahanannya untuk melindungi para penjaga kuil. Sylva melantunkan mantra yang memperkuat pertahanan mereka.Namun, jumlah musuh terus bertambah.Di dalam kuil, Kuro masih dalam kondisi trans. Ia berada dalam dunia spiritual, menghadapi ujian terakhirnya—mengendalikan Kristal Petir Surgawi.Sementara itu, Zephyr mendekati pintu kuil, siap menghancurkan semuanya.Kaien terjatuh, kehabisan tenaga. Gidi terluka parah. Sylva hampir kehabisan energi.Zephyr mengangkat pedangnya. “Akhir perjalanan kalian.”Tapi sebelum pedangnya menebas, suara gemuruh terdengar.DUARRR!Pintu kuil terbuka, dan Kuro muncul dengan mata bersinar biru.“Kau salah,” katanya dingin. “Ini baru permulaan.”Kaien mencoba bangkit meski tubuhnya terasa begitu berat. Tangannya yang memegang pedang gemetar, napasnya tersengal-sengal. Di samping
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more
PREV
1
...
678910
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status