Hembusan angin dingin menggigit setiap pori kulit, menyelimuti medan pertempuran yang masih berlumuran darah dan kehancuran. Gidi telah pergi, meninggalkan keheningan yang menyesakkan dada. Namun, dalam keheningan itu, sebuah energi mulai bangkit—bukan hanya dari amarah dan duka, tetapi dari janji yang telah diikrarkan.Kuro berdiri, tubuhnya gemetar bukan karena kelelahan, melainkan karena kekuatan yang mulai membara dalam dirinya. Cahaya emas yang diwariskan Gidi masih berpendar di sekujur tubuhnya, menyatu dengan aura hitam yang selama ini menjadi ciri khasnya.Ryukiro menatapnya dengan senyum penuh ejekan. “Apakah kau masih ingin melawan, bocah? Bahkan gurumu yang terbaik pun tidak bisa menyelamatkanmu.”Kaien menggertakkan giginya, sementara Sylva masih terisak dalam diam. Mereka tahu pertarungan ini belum selesai, tapi mereka juga tahu bahwa Kuro bukanlah orang yang akan mundur.Tiba-tiba, tanah di bawah kaki Kuro mulai bergetar. Angin berputar-putar di sekelilingnya, menciptaka
Last Updated : 2025-02-14 Read more