Home / Fantasi / Kuro Dan Naga Warisan / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Kuro Dan Naga Warisan: Chapter 81 - Chapter 90

155 Chapters

Kekuatan Baru

Kuro kini menguasai kekuatan Kristal Petir Surgawi sepenuhnya. Dengan satu serangan, ia menghempaskan pasukan bayangan Zephyr.Zephyr mencoba menyerang, tetapi Kuro kini jauh lebih cepat. Dengan serangkaian serangan, Kuro berhasil mengalahkannya, membuatnya terjatuh tak berdaya.Namun, sebelum Kuro bisa menghabisinya, Zephyr tersenyum lemah. “Kau pikir aku satu-satunya ancaman?”Langit tiba-tiba menjadi gelap.Raegor muncul.Dengan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya.“Akhirnya,” kata Raegor dengan suara bergema. “Aku menunggu saat ini.”Kuro menatapnya tanpa gentar. “Kalau begitu, ayo kita akhiri semuanya.”Langit bergetar. Angin menderu kencang, membawa aura kejahatan yang menyebar ke seluruh penjuru tanah. Cahaya bintang yang sebelumnya masih terlihat kini menghilang, tergantikan oleh kegelapan pekat.Kuro berdiri tegak, sorot matanya tetap tajam meski tubuhnya masih terasa sedikit lelah setelah menghadapi Zephyr. Namun, ia tidak bisa lengah.Dari atas langit yang kini dipenu
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Bayangan Dibalik Kemenangan

Angin berembus pelan di atas tanah yang porak-poranda akibat pertempuran. Langit yang sebelumnya gelap kini kembali jernih, dihiasi bintang-bintang yang bersinar tenang. Tubuh Kuro terbaring di tanah, tak sadarkan diri setelah menggunakan seluruh energinya untuk mengalahkan Raegor.Kaien, Gidi, dan Sylva berdiri di sekelilingnya, masih sulit percaya bahwa pertarungan ini benar-benar telah berakhir.“Kita menang... kan?” tanya Gidi, suaranya bergetar.Kaien menatap tubuh Kuro yang tidak bergerak. “Seharusnya begitu...”Sylva berlutut, meletakkan tangannya di dada Kuro, mengalirkan energi penyembuhan. “Tapi Kuro kehabisan energi. Kalau kita tidak segera membawanya ke tempat aman, kondisinya bisa semakin buruk.”Kaien mengangguk dan menoleh ke sekeliling. Sisa-sisa pasukan bayangan telah lenyap. Kuil yang menjadi medan pertempuran telah hancur, meninggalkan reruntuhan dan kawah besar akibat serangan dahsyat. Namun, di tengah kehancuran itu, mereka merasakan sesuatu yang aneh.Udara teras
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Pertarungan Satu Lawan Satu: Kuro Melawan Ryukiro dalam Duel Mematikan

Angin malam berembus kencang, membawa aroma debu dan kehancuran. Langit yang tadinya bertabur bintang kini kembali kelam, seolah turut menyaksikan kebangkitan kegelapan yang telah lama dinantikan.Di tengah reruntuhan kuil yang hancur, sosok Kuro berdiri dengan tatapan kosong. Cahaya biru petir yang dulu melindungi tubuhnya kini digantikan oleh aura gelap yang merayap seperti racun. Matanya memancarkan cahaya ungu yang berbahaya, penuh dengan kekuatan yang bukan miliknya.Kaien, Gidi, dan Sylva hanya bisa menatap dengan ngeri. Kuro yang mereka kenal—pahlawan yang telah berjuang tanpa kenal lelah melawan Raegor—kini berdiri di hadapan mereka sebagai sesuatu yang lain.“Kuro...” bisik Sylva, suaranya dipenuhi ketakutan dan ketidakpercayaan.Di hadapan Kuro, berdiri sosok tinggi dengan jubah hitam panjang yang melambai tertiup angin. Ryukiro, sang penguasa kegelapan, tersenyum puas. Tangannya yang baru saja menyerap energi Kristal Petir Surgawi masih berkilauan dengan campuran cahaya bir
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Perpisahan Dengan Gidi Sang Naga Warisan

Hembusan angin dingin menyapu medan pertempuran yang kini dipenuhi puing-puing dan darah. Cahaya bulan redup menerangi tubuh-tubuh yang tergeletak kelelahan, beberapa tak sadarkan diri, dan sebagian lainnya masih berjuang untuk tetap hidup. Suara petir yang menggelegar tadi telah mereda, digantikan oleh keheningan mencekam yang menggantung di udara.Kuro berdiri di tengah medan, tubuhnya masih diselimuti aura hitam yang kelam. Cahaya ungu gelap yang menyala di matanya perlahan mulai meredup, sementara tubuhnya yang bergetar menahan sesuatu yang bergolak dalam dirinya.Ryukiro tertawa terbahak bahak " Ini kau yang menjadi penyebabnya Naga busuk, karena kau yang telah melatih nya. Sekarang kau rasakan itu, dengan kematian mu akan membuat Kuro tidak bisa mengontrol Kekuatannya".Di antara reruntuhan, terdengar suara batuk pelan. Gidi, yang sebelumnya terlempar jauh akibat pertarungan, kini terbaring dalam keadaan mengenaskan. Luka di tubuhnya menganga, darah segar terus mengalir, dan n
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Kekuatan Terakhir

Hembusan angin dingin menggigit setiap pori kulit, menyelimuti medan pertempuran yang masih berlumuran darah dan kehancuran. Gidi telah pergi, meninggalkan keheningan yang menyesakkan dada. Namun, dalam keheningan itu, sebuah energi mulai bangkit—bukan hanya dari amarah dan duka, tetapi dari janji yang telah diikrarkan.Kuro berdiri, tubuhnya gemetar bukan karena kelelahan, melainkan karena kekuatan yang mulai membara dalam dirinya. Cahaya emas yang diwariskan Gidi masih berpendar di sekujur tubuhnya, menyatu dengan aura hitam yang selama ini menjadi ciri khasnya.Ryukiro menatapnya dengan senyum penuh ejekan. “Apakah kau masih ingin melawan, bocah? Bahkan gurumu yang terbaik pun tidak bisa menyelamatkanmu.”Kaien menggertakkan giginya, sementara Sylva masih terisak dalam diam. Mereka tahu pertarungan ini belum selesai, tapi mereka juga tahu bahwa Kuro bukanlah orang yang akan mundur.Tiba-tiba, tanah di bawah kaki Kuro mulai bergetar. Angin berputar-putar di sekelilingnya, menciptaka
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Kejatuhan Ryukiro

Akhir dari Tirani Ryukiro; Dunia Bebas dari KegelapanApi emas masih berpendar di langit, menyapu sisa-sisa kegelapan yang ditinggalkan oleh Ryukiro. Medan pertempuran kini sunyi. Hanya terdengar hembusan angin yang membawa abu dan debu ke segala arah. Tubuh Ryukiro telah lenyap, tersapu oleh serangan terakhir Kuro.Di tengah reruntuhan, Kuro berdiri dengan nafas yang masih teratur. Tatapannya menatap lurus ke depan, memastikan bahwa musuhnya benar-benar telah sirna. Tangan kanannya masih mengepalkan sisa energi terakhir dari bentuk Naga Emasnya, namun perlahan, cahaya itu mulai meredup.Kaien dan Sylva mendekat dengan wajah penuh emosi. Sylva langsung berlari dan memeluk Kuro, tangisnya pecah setelah melihat pertarungan itu berakhir."Kuro... kita menang... kita benar-benar menang!"Kuro tidak segera menjawab. Ia masih menatap langit, seolah mencari sesuatu.Kaien, yang berjalan mendekat, menepuk bahunya. "Ryukiro telah lenyap. Dunia tidak lagi dalam kegelapan."Namun, meski kemenang
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Pemulihan Dunia

Angin sejuk berhembus di atas reruntuhan Desa Kamashiro. Cahaya matahari yang lembut menyentuh tanah yang pernah porak-poranda akibat perang melawan Ryukiro. Aroma tanah basah bercampur dengan harapan baru yang mulai tumbuh di hati setiap orang yang selamat.Kaien berdiri di tengah desa yang kini perlahan mulai bangkit kembali. Beberapa penduduk yang sebelumnya bersembunyi di tempat-tempat terpencil kini mulai keluar. Wajah mereka masih dipenuhi kelelahan, namun ada sinar kehidupan yang kembali menyala di mata mereka."Kita harus mulai dari awal," kata seorang pria tua yang mengenakan pakaian compang-camping. "Desa ini hancur, tapi kita masih hidup. Itu artinya kita masih punya kesempatan untuk membangun kembali."Kaien mengangguk. "Kalian tidak sendiri. Kami akan membantu kalian."Di sebelahnya, Sylva tersenyum sambil membawa sekeranjang biji-bijian yang berhasil ia kumpulkan dari gudang penyimpanan yang masih tersisa. "Kita bisa mulai dengan menanam kembali ladang. Makanan adalah ha
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Kuro Sang Pelindung Dunia

Kuro terus berjalan melewati daratan yang mulai pulih dari kehancuran. Langkahnya mantap, tapi pikirannya terus berpacu. Perang sudah berakhir, Ryukiro telah lenyap, dan dunia kembali mendapat kesempatan untuk hidup dalam kedamaian. Namun, ia tahu bahwa kedamaian bukan sesuatu yang bisa bertahan tanpa penjagaan. Langkahnya membawanya ke Benteng Eldoria, tempat para pemimpin dari berbagai wilayah berkumpul untuk membahas masa depan dunia. Saat Kuro tiba, gerbang benteng terbuka lebar, dan pasukan penjaga segera memberi hormat. "Kuro!" suara lantang memanggilnya. Kaien dan Sylva bergegas menghampiri. Kaien menepuk bahunya keras, sementara Sylva tersenyum lega. "Kau datang di saat yang tepat," ujar Kaien. "Para pemimpin ingin bertemu denganmu." Kuro mengangkat alis. "Untuk apa?" "Sebaiknya kau dengar sendiri." Mereka membawanya ke aula besar dalam benteng. Di dalam, para pemimpin dari berbagai wilayah duduk melingkar di sekeliling meja panjang. Raja Eldoria, pemimpin Peri dari Lum
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Menuju Pulau Sagara

Langit malam menyelimuti Benteng Eldoria dengan cahaya bintang yang berkelip tenang. Kuro berdiri di balkon, merenungkan kata-kata Gidi. Perjalanan ini belum berakhir—justru baru saja dimulai. Pulau Sagara, tempat legenda Cahaya dan Kegelapan bermula, kini menjadi tujuannya. Ia menghela napas panjang, merasakan tanggung jawab yang semakin berat di pundaknya. Tapi bukan beban yang membuatnya ragu—melainkan pertanyaan yang belum terjawab. Jika kegelapan masih bersembunyi, berapa lama sebelum ia kembali menyerang? Apakah dunia benar-benar bisa aman tanpa adanya ancaman baru? Langkah kaki di belakangnya membuatnya menoleh. “Kau terlihat serius,” ujar Sylva sambil menyandarkan punggungnya ke dinding. “Apa yang Gidi katakan padamu?” Kuro menatapnya sesaat sebelum mengalihkan pandangannya ke cakrawala. “Dia memberitahuku bahwa kegelapan belum lenyap sepenuhnya. Ada sesuatu yang harus aku temukan—Kunci Cahaya. Dan itu ada di Pulau Sagara.” Sylva mengernyit. “Pulau Sagara? Aku pernah mende
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Rahasia Pulau Sagara

Kapal layar mereka bergerak perlahan di atas permukaan Lautan Kegelapan, mengikuti petunjuk Master Orlen. Cahaya bulan purnama bersinar pucat di langit, menciptakan bayangan panjang di atas ombak yang berkilauan. Kuro berdiri di haluan kapal, menatap jauh ke depan. “Tidak ada tanda-tanda cahaya,” gumamnya. Kaien mendekat, tangannya menggenggam erat pagar kayu kapal. “Menurut Orlen, cahaya itu hanya muncul bagi mereka yang pantas menemukannya.” Sylva, yang berdiri di dekat layar utama, mengerutkan kening. “Apa maksudnya pantas? Kita sudah menempuh perjalanan sejauh ini.” Kuro menarik napas dalam. “Mungkin ini bukan hanya tentang pencarian, tapi juga tentang kesiapan kita.” Angin malam bertiup dingin, membuat layar berkibar dengan suara gemerisik. Mereka sudah berlayar selama tiga hari, dan semakin jauh ke dalam lautan ini, semakin ganjil suasana yang mereka rasakan. Langit di sekitar mereka seakan tidak pernah berubah, selalu tertutup kabut tipis yang membuat jarak pandang ter
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status