Dengan tiga permata di tangan, Kuro, Sylva, dan Kaien berdiri di depan gerbang batu raksasa yang telah lama terkunci. Ketiga permata—merah, biru, dan hijau—berkilau dalam genggaman mereka, memancarkan cahaya yang memancar ke sekitar. Dengan rasa penuh harapan dan ketegangan, mereka saling memandang sebelum memasukkan permata ke dalam lubang yang telah disiapkan di tengah gerbang.“Sekarang!” seru Kuro, dan dengan hati-hati, mereka menempatkan masing-masing permata. Segera setelah itu, suara gemuruh terdengar, dan gerbang batu mulai terbuka perlahan, menampakkan isi di baliknya.Di dalamnya, sebuah altar besar berdiri megah, dikelilingi oleh ukiran-ukiran kuno yang bercerita tentang kebangkitan kekuatan. Namun, yang paling mencolok adalah segel sihir yang hampir hancur, bergetar seolah-olah berusaha menahan kekuatan yang terpendam di baliknya.“Segelnya melemah,” kata Sylva, mengamati dengan cermat. “Seseorang telah mencoba membangkitkannya.”Kata-katanya menggantung di udara, dan keti
Last Updated : 2025-02-20 Read more