Home / Fantasi / Kuro Dan Naga Warisan / Kuil Yang Tenggelam

Share

Kuil Yang Tenggelam

Author: Khomairoh
last update Last Updated: 2025-02-20 23:43:07

Kaien melangkah dengan hati-hati di tepi rawa yang luas, airnya berkilau di bawah sinar matahari, tetapi di balik keindahan itu, dia merasakan aura kegelapan yang mengintai. Di kejauhan, sebuah kuil tua terlihat hampir tenggelam, hanya sebagian atapnya yang tampak di atas permukaan. Kuil itu terlihat angkuh meski sudah pudar, dengan ukiran-ukiran kuno yang bercerita tentang sejarah yang telah lama terlupakan.

Dia tahu permata terakhir—permata tanah—ada di dalam kuil itu. Namun, saat dia mendekat, dia merasakan getaran di dalam air. “Aku tidak bisa bertarung di air seperti ini,” gerutunya. Dia ingat betul bahwa dia tidak memiliki keahlian untuk bertarung di medan yang tidak menguntungkan.

Dengan tekad yang kuat, Kaien memutuskan untuk memikirkan strategi yang lebih cerdas. Dia tidak boleh membiarkan ketidakpastian menghalangi misinya. Setelah memeriksa sekeliling, dia melihat beberapa batu besar di dekatnya. “Kalau begitu, aku harus memancing makhluk itu keluar dari air,” pikirnya.

Kai
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kuro Dan Naga Warisan   Kebangkitan Yang Terlarang

    Dengan tiga permata di tangan, Kuro, Sylva, dan Kaien berdiri di depan gerbang batu raksasa yang telah lama terkunci. Ketiga permata—merah, biru, dan hijau—berkilau dalam genggaman mereka, memancarkan cahaya yang memancar ke sekitar. Dengan rasa penuh harapan dan ketegangan, mereka saling memandang sebelum memasukkan permata ke dalam lubang yang telah disiapkan di tengah gerbang.“Sekarang!” seru Kuro, dan dengan hati-hati, mereka menempatkan masing-masing permata. Segera setelah itu, suara gemuruh terdengar, dan gerbang batu mulai terbuka perlahan, menampakkan isi di baliknya.Di dalamnya, sebuah altar besar berdiri megah, dikelilingi oleh ukiran-ukiran kuno yang bercerita tentang kebangkitan kekuatan. Namun, yang paling mencolok adalah segel sihir yang hampir hancur, bergetar seolah-olah berusaha menahan kekuatan yang terpendam di baliknya.“Segelnya melemah,” kata Sylva, mengamati dengan cermat. “Seseorang telah mencoba membangkitkannya.”Kata-katanya menggantung di udara, dan keti

    Last Updated : 2025-02-20
  • Kuro Dan Naga Warisan   Amarah Naga Kegelapan

    Dari kegelapan yang pekat, Naga Kegelapan akhirnya bangkit lagi. Matanya yang merah menyala memancarkan kebencian yang mendalam, seolah-olah mengingat setiap kegelapan yang pernah dialaminya. Dengan raungan yang mengguncang langit, ia mengepakkan sayapnya yang besar, menciptakan angin kencang yang menerpa wajah Kuro, Sylva, dan Kaien. “Naga itu bangkit lagi!” seru Sylva, suaranya penuh ketakutan. “Kini, apa yang akan kita lakukan lagi?” Kuro dan timnya berdiri dalam kesiapan tempur, merasakan getaran di udara yang menandakan kedahsyatan makhluk yang berdiri di depan mereka. Ini adalah pertarungan terbesar yang akan menentukan nasib dunia dan semua makhluk yang hidup di dalamnya. “Kita harus menghentikannya!” seru Kuro dengan semangat, menggenggam pedangnya erat-erat. Sylva mengangguk, melangkah maju dengan keberanian. “Kami tidak akan membiarkanmu mengambil alih dunia ini lagi!” Suara tegasnya menggema, meskipun hatinya bergetar. Kaien, yang berdiri di samping mereka, merasakan te

    Last Updated : 2025-02-20
  • Kuro Dan Naga Warisan   Kembalinya Ancaman

    Setelah mengalahkan Naga Kegelapan, Kuro, Sylva, dan Kaien merasa seolah-olah mereka telah menghadapi tantangan terberat dalam hidup mereka. Rasa lega dan euforia atas kemenangan mereka mulai menyelimuti hati mereka. Meskipun mereka telah mengalahkan kegelapan, suasana di sekitar mereka terasa tegang, seolah-olah dunia sedang menunggu sesuatu yang lebih buruk. Kedamaian yang mereka rasakan tidak bertahan lama. Di balik kegelapan yang telah terhalau, ancaman lama muncul—Takuro, keturunan terakhir Ryukiro, yang berambisi untuk menguasai kekuatan penuh naga kuno yang tersisa. Takuro adalah sosok yang menakutkan, dan kehadirannya mengubah segalanya.Takuro, dengan rambut hitam pekat dan mata berkilau merah, memiliki aura kegelapan yang mengerikan. Dia sudah lama mengincar kekuatan yang terpendam di dalam permata yang mereka temukan. Dengan semangat yang gelap dan penuh ambisi, Takuro berdiri di hadapan mereka, mengeluarkan aura yang membuat bulu kuduk Kuro merinding. “Kekuatan ini sehar

    Last Updated : 2025-02-21
  • Kuro Dan Naga Warisan   Kekuatan Alam

    Kuro, Sylva, dan Kaien berdiri di tengah arena pertarungan yang mencekam, merasakan tekanan yang luar biasa dari Takuro, keturunan Ryukiro. Setelah pertarungan sebelumnya, mereka tahu bahwa mereka harus menggunakan semua kekuatan yang mereka miliki untuk mengalahkan musuh yang tangguh ini. Sylva dan Kaien saling berpandangan, berusaha mencari cara untuk melawan Takuro. “Kita harus memanggil kekuatan alam!” Sylva berkata, berusaha mengumpulkan energi dari sekelilingnya. “Aku memanggil semangat hutan!” dia berteriak, memfokuskan energinya untuk menciptakan akar-akar yang mencoba melilit kaki Takuro.Kuro, tidak mau ketinggalan, melanjutkan dengan serangan pedang. “Jurus Muramasa!” dia berteriak, melancarkan serangan cepat ke arah Takuro. Pedangnya bersinar cerah, seolah-olah siap untuk menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya. Namun, Takuro dengan cepat mematahkan serangan itu, energi hitamnya menyebar seperti badai, menghancurkan semua yang ada di depannya.“Aku tidak ak

    Last Updated : 2025-02-21
  • Kuro Dan Naga Warisan   Pertarungan Terakhir

    Takuro tertawa, mengangkat tangan dan menciptakan perisai elemen untuk menahan serangan. Namun, Kuro melihat celah. “Sekarang, Sylva!” dia berteriak.“Jurus Kazan No Kojin!” Kuro memanggil perisai naga api untuk melindungi mereka dari serangan Takuro. Perisai itu menyala dengan warna merah dan kuning, memberikan perlindungan yang sangat kuat.“Tidak mungkin!” Takuro terkejut, melihat serangan Kuro dan Kaien yang semakin intens. “Kalian pikir kalian bisa mengalahkanku?”Kuro merasa semangatnya semakin membara. “Kita tidak akan menyerah!” dia berteriak, mengarahkan serangan api kilatnya. “Jurus Api Kilat: Kaze No Hi!”Serangan itu menghantam perisai Takuro, menciptakan ledakan besar. Takuro terhuyung, tetapi segera kembali mengumpulkan tenaga.“Jurus Cahaya Naga Api: Kazan No Kosei!” Kuro melancarkan serangan terkuatnya, memanggil kekuatan naga api yang murni. Naga api berkilau muncul, meluncur ke arah Takuro dengan kecepatan tinggi.“Tidak! Aku tidak akan kalah!” Takuro berteriak, meng

    Last Updated : 2025-02-21
  • Kuro Dan Naga Warisan   Rahasia Lima Naga

    Setelah pertempuran yang melelahkan melawan Takuro, Kuro, Sylva, dan Kaien melanjutkan perjalanan mereka, tetapi ketegangan masih terasa di udara. Kuro merasakan dorongan untuk mencari tahu lebih dalam tentang kekuatan yang mereka hadapi. Dalam perjalanan mereka, mereka mendengar desas-desus tentang lima naga penjaga dunia yang selama ini tersembunyi. “Mengapa kita tidak pernah mendengar tentang naga-naga ini sebelumnya?” tanya Kaien, saat mereka beristirahat di sebuah tempat berlindung yang aman. “Jika mereka ada, seharusnya kita sudah tahu tentang mereka.” Sylva menggelengkan kepalanya. “Mungkin mereka sengaja menyembunyikan diri mereka dari dunia. Mungkin mereka melihat bahwa umat manusia tidak siap untuk menerima kekuatan mereka.” Kuro menatap jauh ke dalam hutan yang gelap. “Aku merasa bahwa kita perlu menemukan mereka. Jika mereka adalah penjaga dunia, mereka pasti memiliki kekuatan yang bisa membantu kita melawan ancaman-ancaman di masa depan.” Kaien mengangguk setuju. “

    Last Updated : 2025-02-21
  • Kuro Dan Naga Warisan   Menghadapi Ancaman Lemah

    Setelah mendapatkan kekuatan dari Naga Angin, Kuro, Sylva, dan Kaien melanjutkan perjalanan mereka. Namun, meskipun semangat mereka menggebu, suasana di sekitar mereka terasa semakin berat. Kuro merasakan ada sesuatu yang tidak beres di sekeliling mereka—seolah-olah kegelapan sedang mengintai di balik bayang-bayang.Saat mereka melangkah lebih jauh, Kuro teringat akan ancaman yang telah mereka hadapi sebelumnya. “Kita harus tetap waspada,” katanya, menatap hutan yang semakin gelap. “Kegelapan yang kita lawan belum sepenuhnya hilang.”Sylva mengangguk, matanya tajam mengawasi sekeliling. “Kita harus bersatu dan tidak lengah. Kekuatan gelap bisa muncul kapan saja.”Kaien merasakan tekanan di udara. “Aku merasa ada sesuatu yang mengawasi kita. Kita perlu mencari tempat yang aman.”Mereka berjalan lebih cepat, berusaha menemukan tempat berlindung dari kegelapan yang mengintai. Akhirnya, mereka menemukan sebuah gua kecil di pinggir jalan. “Mari kita berlindung di sini untuk sementara waktu

    Last Updated : 2025-02-21
  • Kuro Dan Naga Warisan   Jejak Kegelapan

    Setelah pertempuran yang mendebarkan di desa, Kuro, Sylva, dan Kaien melanjutkan perjalanan mereka. Meskipun mereka telah mengalahkan makhluk-makhluk bayangan, rasa cemas masih menyelimuti mereka. Kuro merasa bahwa kegelapan yang mereka hadapi belum sepenuhnya hilang.“Sepertinya jejak kegelapan ini mengarah ke dalam hutan,” Kuro berkata, menatap jalan setapak yang gelap. “Kita harus menyelidikinya.”Sylva mengangguk, matanya penuh perhatian. “Kita harus berhati-hati. Kegelapan ini bisa jadi lebih kuat dari sebelumnya.”Kaien merasakan ketegangan di udara. “Aku bisa merasakan energi gelap yang kuat. Kita perlu bersiap menghadapi apa pun yang ada di depan.”Mereka mengikuti jalan setapak yang mulai menyempit, dikelilingi oleh pepohonan yang lebat. Suasana semakin mencekam, dan suara-suara alam seolah menghilang. Hanya ada suara langkah kaki mereka yang menggema di hutan.“Tunggu,” Kuro menghentikan langkahnya, mendengarkan dengan seksama. “Apakah kamu mendengar itu?”Suara berdesir ter

    Last Updated : 2025-02-21

Latest chapter

  • Kuro Dan Naga Warisan   Akhir Dari Perjalanan: Sebuah Legenda, Sebuah Pilihan

    Debu mulai mengendap. Angin berhembus lembut, membawa aroma tanah basah dan kehidupan baru. Dunia telah selamat. Pertempuran dahsyat melawan Sang Penenun dan ancaman yang lebih besar telah berakhir. Namun, jejaknya tetap terukir dalam setiap sudut dunia. Bekas luka menganga di permukaan bumi, mengingatkan akan kekuatan dahsyat yang hampir menghancurkan segalanya. Kota-kota hancur, desa-desa porak-poranda, dan jutaan jiwa telah hilang. Namun, di tengah kehancuran itu, tumbuh tunas-tunas kehidupan baru. Tanaman-tanaman mulai tumbuh kembali, menunjukkan kekuatan regenerasi alam yang luar biasa. Manusia, yang telah kehilangan begitu banyak, mulai membangun kembali kehidupan mereka, mencari harapan di tengah keputusasaan. Kuro, pahlawan yang telah menyelamatkan dunia, tidak ada di sana untuk menyaksikannya. Pengorbanannya telah menyelamatkan alam semesta, tetapi dengan harga yang sangat mahal—kehidupannya sendiri. Ia telah lenyap, menjadi bagian dari alam semesta. Namun, kisahnya tetap hid

  • Kuro Dan Naga Warisan   Harmoni Terakhir – Keseimbangan yang Sempurna

    Kuro terhuyung, tubuhnya hancur lebur, luka menganga di sekujur tubuhnya seperti peta bintang yang mengerikan. Darah segar membasahi tanah yang sudah retak dan terbakar, mencampur dengan debu dan abu yang beterbangan. Namun, di tengah kehancuran itu, cahaya emas Kekuatan Naga Emas masih menyala, suatu suar harapan yang gigih melawan kegelapan yang hampir membenamkan segalanya. Ia telah menggunakan hampir semua kekuatannya, mengeluarkan seluruh kemampuannya hingga ke titik kering. Namun, Sang Penenun, entitas kekacauan itu, masih berdiri teguh, pusaran energi gelapnya semakin besar, semakin ganas, menelan segalanya dalam cengkeramannya yang tak kenal ampun. Harmoni yang Kuro coba ciptakan, harmoninya yang merupakan benteng terakhir melawan kekacauan, terasa rapuh, seperti kaca yang siap hancur berkeping-keping. Ia merasakan kelelahan yang luar biasa, tubuhnya terasa seperti akan runtuh, namun tekadnya tetap membara. Ia tidak boleh menyerah. Ia harus menang.Pandan

  • Kuro Dan Naga Warisan   Harmoni Yang Hilang

    Bab 149: Harmoni yang Hilang – Pertempuran SengitAlam semesta bergetar. Bukan getaran lembut, namun guncangan dahsyat yang mengguncang realitas itu sendiri. Kekuatan tiga naga – Muzunoryu, Tsuchiryu, dan Arashiryu – berbenturan dengan kekuatan Sang Penenun, menciptakan gelombang energi yang tak terbayangkan. Air, tanah, dan angin beradu dengan kegelapan, menciptakan pusaran yang mengerikan, pusaran yang mengancam untuk menghancurkan segalanya. Kuro, di tengah badai itu, merasakan kekuatan dahsyat yang mengguncang jiwanya.Tubuhnya, yang sudah penuh luka, terasa seperti akan hancur. Setiap inci kulitnya terasa perih, setiap tulang terasa remuk. Ia telah menggunakan hampir semua kekuatannya, namun Sang Penenun masih berdiri teguh, pusaran energi gelapnya semakin besar dan semakin ganas. Harmoni yang ia coba ciptakan, harmoninya yang merupakan benteng terakhir melawan kekacauan, terasa rapuh, hampir hancur.Kuro tahu bahwa ia harus melakukan sesuatu, dan cepat.

  • Kuro Dan Naga Warisan   Kekalahan dan Kebangkitan – Harapan yang Memudar

    Kelelahan mencengkeram Kuro. Tubuhnya, yang biasanya dipenuhi dengan energi kosmik yang tak terbatas, kini terasa lemah dan remuk. Luka-luka yang ia derita dalam pertempuran sebelumnya masih terasa perih, ditambah dengan luka-luka baru yang ia dapatkan dari serangan Sang Penenun. Darah segar mengalir dari sudut bibirnya, menodai jubahnya yang sudah compang-camping. Ia merasakan kekuatannya terkuras, semakin menipis, seperti lilin yang hampir padam.Sang Penenun, entitas kosmik yang mengerikan itu, mengeluarkan kekuatannya yang sebenarnya. Ia melepaskan serangan yang mampu memanipulasi realitas itu sendiri. Waktu dan ruang menjadi terdistorsi, berputar-putar seperti pusaran air yang tak berujung. Ilusi-ilusi yang membingungkan muncul di mana-mana, menciptakan pemandangan yang surealis dan mengerikan. Kuro merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk yang tak berujung, di mana realitas dan ilusi bercampur aduk, di mana ia tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana y

  • Kuro Dan Naga Warisan   Kebangkitan Naga

    Kekalahan di awal pertempuran telah meninggalkan jejak yang dalam pada Kuro. Tubuhnya terasa remuk, namun tekadnya tetap membara. Darah masih mengalir dari sudut bibirnya, menodai jubahnya yang sudah compang-camping. Ia menatap Sang Penenun, pusaran energi gelap yang tak berujung itu, dengan mata yang dipenuhi dengan campuran rasa sakit, kemarahan, dan tekad yang tak tergoyahkan. Ia tahu bahwa ia harus menggunakan semua kekuatannya, semua kemampuannya, untuk melawan entitas kosmik yang mengerikan ini. Ia harus menciptakan harmoni yang sempurna, keseimbangan yang mutlak, untuk melawan kekacauan yang mengancam untuk menelan segalanya.Dengan napas yang tersengal-sengal, Kuro memanggil Kuchiyose Kinpika Ryu (Naga Emas). Api emas berkilauan menerangi kegelapan yang mencekam, menciptakan kontras yang dramatis antara cahaya dan bayangan. Kinpika Ryu, naga emas yang megah dan perkasa, muncul dari dimensi lain, sisiknya berkilauan seperti emas murni yang dilebur oleh mat

  • Kuro Dan Naga Warisan   Serangan Awal

    Langit bukan lagi langit. Ia adalah kanvas gelap yang tercabik-cabik, dirobek oleh tentakel-tentakel energi hitam yang tak terhitung jumlahnya. Tentakel-tentakel itu, tebal seperti gunung dan hitam pekat seperti jurang maut, menari-nari dengan kejam di antara bintang-bintang yang meredup. Mereka bukan sekadar energi; mereka adalah manifestasi dari kekacauan itu sendiri, perpanjangan dari kehendak Sang Penenun, entitas kosmik yang haus akan jiwa. Jiwa-jiwa manusia, terhisap oleh tentakel-tentakel itu, menghasilkan jeritan yang menyayat hati, simfoni kematian yang mengerikan yang bergema di seluruh dunia. Di tengah badai ini, Kuro berdiri tegak, sebuah patung marmer yang tak tergoyahkan di tengah badai yang mengerikan.Rambut putihnya yang panjang berkibar ditiup angin yang berputar-putar, menyerupai api yang siap menyala. Wajahnya, yang biasanya dipenuhi dengan ketenangan, kini dikerutkan oleh tekad yang tak tergoyahkan. Ia bukanlah manusia biasa lagi; ia adalah m

  • Kuro Dan Naga Warisan   Gerbang Roh – Mencari Jawaban Terakhir

    Kuro, yang telah mencapai usia lanjut namun tetap teguh dalam semangatnya, merasakan sebuah panggilan yang kuat dari dalam dirinya. Bukan panggilan untuk bertempur, melainkan panggilan untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam. Selama beberapa dekade terakhir, ia telah memimpin dunia menuju perdamaian dan kemakmuran, namun sebuah pertanyaan besar tetap terngiang dalam pikirannya: apakah perdamaian ini akan bertahan selamanya? Apakah ancaman kegelapan benar-benar telah musnah? Ataukah masih ada misteri yang tersembunyi, mengintai di balik kedamaian yang tampak sempurna ini?Pertanyaan-pertanyaan ini telah menghantuinya selama bertahun-tahun. Ia telah berkonsultasi dengan para bijak, para pendeta, dan para ilmuwan, namun tak satu pun dari mereka mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Ia merasa ada sesuatu yang masih tersembunyi, sesuatu yang hanya dapat ditemukan di tempat yang terdalam dan terjauh—dunia roh.Ia telah mendengar legenda tentang dunia roh, dunia di m

  • Kuro Dan Naga Warisan   Takdir Sang Pelindung

    Debu pertempuran masih menyelimuti lembah, mengingatkan akan pertarungan sengit yang baru saja berakhir. Aroma tanah basah bercampur dengan bau darah—bau yang tak akan pernah hilang dari ingatan Kuro, Sylva, dan Kaien. Kemenangan atas entitas kegelapan terasa pahit, dibumbui oleh kehilangan dan kelelahan yang mendalam. Banyak sekutu mereka telah gugur, korban dari pertempuran yang hampir menghancurkan dunia. Keheningan yang menyelimuti mereka dipenuhi oleh kesedihan yang dalam, namun juga oleh rasa syukur yang tak terhingga. Mereka telah berhasil. Mereka telah menyelamatkan dunia.Kuro, dengan luka-luka yang masih menganga di tubuhnya, duduk bersila di tengah reruntuhan. Ia menatap langit yang mulai dipenuhi bintang, merasakan beban tanggung jawab yang luar biasa di pundaknya. Ia bukan hanya seorang pemimpin bagi pasukan mereka, tetapi juga seorang pemimpin bagi dunia yang baru saja mereka selamatkan—dunia yang hancur, dunia yang membutuhkan pemulihan yang panjang dan

  • Kuro Dan Naga Warisan   Ancaman Muncul

    Setelah berhasil mengendalikan kekuatan Naga Bumi dan menyeimbangkan energi di dalam dirinya melalui ritual purba, Kuro merasakan kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Namun, kedamaian itu hanyalah sementara. Ia tahu bahwa entitas kegelapan yang telah merasukinya belum sepenuhnya hilang. Ia masih merasakan bisikan-bisikan jahat di dalam pikirannya, dan ia masih melihat kilasan-kilasan gambar yang mengerikan. Ia tahu bahwa ancaman itu masih mengintai, menunggu saat yang tepat untuk menyerang kembali.Ia menghabiskan beberapa bulan berikutnya untuk berlatih dan bermeditasi, menjaga keseimbangan antara kekuatan cahaya dan kegelapan di dalam dirinya. Ia juga menghabiskan waktu bersama Sylva dan Kaien, menikmati kedamaian dan kebersamaan yang telah lama dirindukannya. Namun, ia selalu waspada, selalu siap untuk menghadapi ancaman yang mungkin datang kapan saja.Suatu hari, saat ia sedang berlatih di hutan, ia merasakan perubahan di udara. Udara terasa dingin da

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status