Home / Romansa / Dalam Penjara Bos Mafia / Kabanata 21 - Kabanata 30

Lahat ng Kabanata ng Dalam Penjara Bos Mafia : Kabanata 21 - Kabanata 30

58 Kabanata

Bab 21. Mengapa Dihapus?

Setelah berjam-jam menjalani perawatan, akhirnya Tiffany dapat bernapas lega. Sekarang, tubuhnya terasa lebih ringan, kulitnya lembut, dan otot-ototnya yang tegang seakan telah mengendur setelah berbagai perawatan pijat yang dilakukan oleh para terapis profesional. "Bagaimana Nona? Apa Nona menyukai terapis di spa kami? Mohon berikan rating dan ulasan di situs web kami, Nona. Kami tahu Nona bukan orang sembarangan, Nona adalah asisten Tuan Damien, bos mafia terkemuka di negeri ini," kata terapis itu memuji dengan lembut. "Kami akan sangat senang jika Nona bersedia memberikan bintang lima dan ulasan positif, dengan begitu spa kami akan semakin dikenal dan menjadi terpercaya," imbuhnya. Samar, Tiffany mengukir senyum tipis, "Tanpa aku datang pun, spa kalian memang sudah terkenal. Tapi baiklah, akan kuberikan ulasannya nanti, ya." "Terima kasih, Nona. Terima kasih banyak," ucap terapis itu. Tiffany mengangguk, lalu kembali mematut
last updateHuling Na-update : 2025-02-22
Magbasa pa

Bab 22. Buktikan

"Apa?" Tiffany menunggu dengan tidak sabar, tetapi pengawal itu seperti sengaja menunda-nunda untuk bicara. "Ah ... tidak apa-apa, Nona. Hmm ... tidak jadi. Aku lupa ingin mengatakan apa," jawab pengawal membuat Tiffany jengkel, tapi hanya bisa ia tahan. "Oh, begitu. Baiklah." Tiffany kembali menyandarkan punggungnya ke jok mobil. **Malam hari. Tiffany duduk di tepi ranjang, jemarinya gemetar saat mengeluarkan ponsel bututnya dari bawah bantal. Layarnya sudah penuh retakan, tapi foto yang terpampang di dalamnya tetap jelas, wajah seorang pria paruh baya dengan senyum hangat, mata penuh kasih yang selalu menenangkannya sejak kecil. "Ayah ... maafkan aku," gumamnya lirih, suaranya bergetar menahan isak tangis yang hampir pecah. Jemarinya mengusap layar, seakan bisa menyentuh wajah itu. Lalu, ingatannya terlempar jauh ke masa lalu, tepatnya di malam itu. Flashback ...Jeritan menggema di udara. Sua
last updateHuling Na-update : 2025-02-22
Magbasa pa

Bab 23. Menggoda Damien

"A-apa?" Alis Damien terangkat tinggi, "Buktikan." "E ... tuan, aku ...." Mendadak Tiffany kehilangan kata-kata, lidahnya terasa kelu ditikam permintaan itu. "Kenapa? Kau mulai ragu?" sindir Damien setengah berbisik. Ia tahu betul bahwa sikap Tiffany sekarang bukan murni karena ketulusan, melainkan kebohongan berbalut sikap manis untuk suatu tujuan. "Kenapa jadi seperti ini sih? Seharusnya aku tidak berlebihan tadi," dumel Tiffany dalam hati, merutuki diri yang terlalu antusias. Sekarang, dia dihadapkan dengan dua pilihan sulit. Bertahan atau mundur, tetapi jika memilih mundur maka Damien akan mencurigainya lebih dalam. Alhasil, mau tidak mau, suka tidak suka Tiffany pun terpaksa memilih opsi pertama. "Kau benar-benar membuktikannya," kekeh Damien saat melihat Tiffany bergerak mendekat, tanpa ragu naik ke pangkuannya, yang membuat Damien sedikit terkejut.Sementara itu, Tiffany berusaha terlihat percaya diri, meski
last updateHuling Na-update : 2025-02-22
Magbasa pa

Bab 24. Pembuktian

"Kau tidak mampu melakukannya?" "Bu-bukan begitu. Tapi, aku—""Lima menit, jika kau tak berani membuktikan ucapanmu, maka bersiaplah untuk menerima konsekuensinya." Interupsi yang Damien lontarkan tentu saja membuat Tiffany deg-degan setengah mati. Rasanya, ingin sekali menghilang ke dasar bumi agar terhindar dari pandangan Damien. Akan tetapi, Tiffany sadar itu sesuatu hal yang mustahil untuk dilakukan. "Tersisa tiga menit.""A-apa? Tiga menit?" serunya panik, "B-baiklah aku akan meneleponnya. Ta-tapi ponselku di kamar, aku akan mengambilnya dulu." Tanpa menunggu persetujuan Damien, Tiffany langsung berlari cepat menuju kamar. Kurang dari dua menit, ia sudah kembali ke dapur dengan napas terengah-engah. "Ini ponselku, aku akan telepon Jasper seka—eh?" Tiffany tersentak saat Damien merampas hape di tangannya. "Tuan, kenapa diambil? Bukankah Tuan ingin aku meneleponnya?" Hening. Damien tak menyah
last updateHuling Na-update : 2025-02-23
Magbasa pa

Bab 25. Memasuki Ruangan Rahasia

Tiffany mengikuti langkah Damien yang selangkah lebih maju di depannya. Perasaannya campur aduk antara waspada dan penasaran. "Jika benar ini menuju ruangan itu, berarti aku tidak perlu susah payah untuk mencarinya di lain waktu," batin Tiffany sedikit bahagia. Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama saat ia menyadari bahwa jalan yang mereka lalui bukan ruangan menuju dapur seperti yang tertera pada denah. Melainkan, semakin jauh, lebih jauh, suasananya sunyi, hanya derap suara langkah kaki saja yang terdengar. Setelah beberapa menit berjalan, langkah Damien berhenti di depan sebuah pintu baja berwarna hitam pekat, dengan sistem keamanan berupa sidik jari dan kode rahasia. Lelaki itu langsung menempelkan ibu jarinya ke sensor, lalu mengetikkan kode di layar kecil sebelah pintu. Klik! Pintu pun terbuka secara otomatis. "I-ini, ruangan rahasia?" "Ya," jawab Damien. "Hmm ... sepertinya, Tuan Damien tid
last updateHuling Na-update : 2025-02-23
Magbasa pa

Bab 26. Kebohongan Atau Kejujuran?

Tiffany membeku di tempatnya, darahnya terasa berhenti mengalir saat mendengar kata-kata Damien."Ayahmu sudah mati."Kalimat itu begitu dingin, begitu menusuk, hingga Tiffany merasa dunianya seakan runtuh seketika."Tidak ..." Bisiknya, kepalanya menggeleng pelan. "Tidak mungkin ...."Damien tetap berdiri dengan ekspresi tanpa ampun, lalu dengan tenang, ia mengambil sebuah amplop dari laci kayu di dekatnya. Ia mengeluarkan beberapa lembar foto dan meletakkannya di meja tepat di hadapan Tiffany."Kalau kau tak percaya, lihat sendiri."Dengan tangan gemetar, Tiffany meraih salah satu foto itu. Begitu matanya menangkap gambarnya, perutnya terasa mual.Foto pertama menampilkan ayahnya dalam keadaan terluka parah, wajahnya penuh darah, bajunya sobek dan berlumuran cairan merah yang hampir mengering.Foto kedua lebih mengerikan. Ada pisau tertancap di dadanya, dan kedua betisnya berlubang seperti ditembus peluru. Tub
last updateHuling Na-update : 2025-02-23
Magbasa pa

Bab 27.

Keesokannya Tiffany berdiri di depan cermin, merapikan blazer hitam yang diberikan Damien. Rasanya aneh melihat dirinya mengenakan pakaian yang lebih formal daripada biasanya. Ia menarik napas dalam, mencoba menenangkan kegugupan yang sejak tadi menyerang."Jangan banyak bicara di sana. Perhatikan, dengarkan, dan jangan membuatku kehilangan kesabaran," suara Damien terdengar dingin saat mereka masuk ke dalam mobil.Tiffany mengangguk pelan, matanya menatap lurus ke jalanan. Ini pertama kalinya ia akan melihat bagaimana Damien bekerja, dan ia tak yakin apakah itu hal yang baik atau buruk.Perjalanan menuju kantor Damien terasa hening, hanya sesekali suara dering telepon atau suara anak buah Damien yang memberi laporan. Tiffany tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya. Selama ini, ia hanya mendengar bahwa Damien adalah bos mafia yang berpengaruh, tetapi ia belum pernah melihatnya secara langsung dalam mode "pebisnis".Begitu sam
last updateHuling Na-update : 2025-02-23
Magbasa pa

Bab 28.

"Tolong berikan aku izin untuk room tour di mansion tanpa batas. Jujur, aku penasaran karena selama ini tidak pernah melihat bangunan sebesar dan seluas itu. Alasan lainnya, karena aku tidak tau apakah akan selamanya menjadi asisten Tuan, sebab suatu hari nanti Tuan pasti ingin menikah dan tak membutuhkan asisten lagi." Untuk beberapa menit, Damien menatap Tiffany seolah sedang memindai sesuatu dari sorot matanya. Aksi tersebut membuat wanita itu sedikit gugup, berujung menundukkan kepala, seraya membuang muka, lebih tepatnya menghindari tatapan interogasi Damien. "Baiklah, kau boleh melakukannya." Akhirnya Damien menyetujui permintaan Tiffany. Lampu hijau tersebut tentu saja membuat Tiffany bahagia, bibirnya mengukir senyum sumringah, senyum yang jarang sekali terlihat karena cenderung murung lagi penakut. "Kau cantik kalau tersenyum.""Euh?" Tiffany terpana, "Ma-maksudnya?" Damien melangkah mendekat, satu tangannya terulur
last updateHuling Na-update : 2025-02-24
Magbasa pa

Bab 29

"Karena kau hanya akan mengganggu pekerjaanku," jawab Damien membuat Tiffany terdiam. Selang beberapa detik, Tiffany menimpali, "Tapi, bukankah sebelumnya Tuan bilang jika aku ingin melihat Tuan bekerja aku harus—""Tidak untuk sekarang," potong Damien cepat, "Waktumu sudah habis. Pulanglah ke mansion lalu beristirahat, aku akan pulang lambat malam ini." Setelah menuntaskan ucapannya, Damien langsung bergegas pergi diikuti tiga pengawal. Baru beberapa langkah, tiba-tiba mereka berhenti. Tiffany sontak menoleh, tidak tahu apa yang membuat Damien berbalik arah. "Jack, antar dia pulang dengan selamat. Jangan sampai lecet secuil pun, atau kau akan menanggung akibatnya." "Baik, Tu—""Tidak perlu," sergah Tiffany, mimik wajahnya tampak serius, "Aku bisa pulang sendiri tanpa harus diantar. Kalian lanjutkan saja pekerjaan itu!" imbuhnya ketus. Lantas, tanpa memedulikan tatapan aneh Damien beserta para pengawal, Tiffan
last updateHuling Na-update : 2025-02-24
Magbasa pa

Bab 30

Jack dan Smith refleks melirik kaca spion tengah, dan di sanalah Damien, duduk di kursi belakang dengan ekspresi datar nan menyeramkan. "Tu-Tuan, sejak kapan Anda ada di mobil ini?" Smith menelan ludah. "Sejak kalian mulai berteori bahwa aku tertukar di rumah sakit sewaktu bayi," jawab Damien santai, tetapi ada aura gelap yang menyelimuti ucapannya, membuat Jack dan Smith seketika memucat. "Ah, Itu ... itu hanya candaan, Tuan! Tentu saja kami tidak benar-benar berpikir seperti itu. Anda jelas Damien yang asli, yang dingin, kejam, dan tidak mungkin jatuh cinta!" "Tepat," Damien berujar pelan. "Dan karena kalian berdua sepertinya punya banyak waktu untuk menganalisis kehidupanku, mungkin aku harus menambah tugas kalian." Seketika Smit langsung panik, air mukanya berubah cemas, "Tidak perlu, Tuan! Kami sudah sangat sibuk! Bahkan, kami belum menyelesaikan tu
last updateHuling Na-update : 2025-02-24
Magbasa pa
PREV
123456
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status